Nak aku tidak akan pernah meninggalkanmu
Suatu ketika suatu sore anak saya Christian yang masih usia 1,3 tahun (sekarang sudah 4 tahun 2 bulan), masih baru belajar berjalan, saya melihat dia masuk kamar dan mencoba memanjat tempat tidur kami. Saya sengaja membiarkan dia untuk melakukan apa yang dipikirkannya. Saya mengintipnya dari tepi pintu dan ditutupi horden pintu kamar. Dia tidak tahu bahwa saya ada mengamati dia. Dia terus mencoba dan berkali-kali gagal. Saya siap sedia dan konsentrasi untuk segera berlari dan menangkapnya apabila seandainya dia gagal dan jatuh ke lantai.
Dia terus mencoba, beberapa kali gagal dan saya biarkan karena tidak berbahaya. Namun pas ketika dia mau jatuh dan saya lihat berbahaya saya langsung segera berlari dan menangkapnya. Kemudian saya bantu dia untuk memenjat tempat tidur itu. Saya berkomentar dalam hati… “bagus… sedikit lagi nak.”
Beberapa saat setelah itu, saya teringat dan merenungkan peristiwa sore tersebut. Saya menyadari bahwa demikian jugalah Bapa disorga terhadap kita. Dia sebenarnya selalu ada mengamati, melihat, dan mengawasi anak-anakNya.
Meskipun kita sering tidak menyadari kehadiranNya. Kadang-kadang kita dibiarkannya melakukan sesuatu sendiri, bahkan kadang-kadang gagal, tetapi sesungguhnya seperti apa yang saya lakukan kepada anak saya Christian, demikianlah Tuhan kepada kita, Dia tidak akan pernah membiarkan kita sampai jatuh celaka. Saya merasa dan meyakini bahwa Dia selalu ada untuk saya, dan tidak pernah meninggalkan saya.
Harles...
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP...