Renungan akhir tahun ini spesial buat adik-adik Rohaniku yang saya sebutkan di bawah ini:
Dan secara umum buat semua saudara/i sekalian.
Ardian, hotdiaman, Mauliate,
Juanda, Nasib, Frengky, hendra, evelisma, Dorta, Andy Tua, Riduan, Erselina,
Asni, Pirelnisince, Rasma, Rosida, Lamsehat, Darmawaty, Berliana, Rosma, Niara,
Seniwaty, Ruskan, wilga, Efendy, Purnama, Verawaty, Nelva, Benni, Juniater,
Herlina, TriSanty, Elbon, Wasty, Dynar, Kasimo, Diana, Lasria, Aron, Raymond, Melda, Sandro,
Lusiana, Rohdoulina, Lesmiria, Lestari, Sondang, Purniwaty, Saide, Mei, Betsy,
Irza, Ria dan juga buat yang namanya saya sudah tidak ingat lagi.
Juga tidak lupa kepada Adik-adik yang saya training masing-masing Selama setahun sebagai Calon Pemimpin Kelompok Kecil di P3KS selama 3 periode, dan juga di PD Maranatha selama 2 Periode.Dan secara umum buat semua saudara/i sekalian.
===========================================
Malam
Akhir Tahun
“Allah Di Pihak Kita”
Roma
8:31-39
8:31 Sebab itu apakah yang akan
kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan
melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan
Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan
Dia?
8:33 Siapakah yang akan
menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah
yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah
mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan
Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
8:35 Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan,
atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis:
"Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah
dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu
kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi
kita.
8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik
maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik
yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang
di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Shalom, saudara/i
yang terkasih dalam Kristus Yesus. Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Jika suatu ketika
kita berjalan atau memasuki suatu wilayah, Lalu seorang yang paling berkuasa, ditakuti dan dihormati di daerah itu berkenan berjalan bersama
dengan kita. Lalu kita berkeliling-keliling bersama dengan dia di wilayah itu,
dan tinggal beberapa lama di sana. Tentunya kita akan merasa aman, damai dan
tidak kekuarangan suatu apapun selama tinggal di wilayah itu karena orang
tersebut. Ketakutan dan kecemasan tidak akan mengganggu kita sebab yang paling
berpengaruh dan berkuasa ada bersama-sama dengan kita. Orang tidak akan berani
macam-macam sebab mereka takut kepada penguasa itu. Seandainyapun mereka ada
yang berani berbuat macam-macam kepada kita maka teman kita si penguasa yang ditakuti itu akan segera datang untuk
membela dan menyelamatkan kita bahkan memberikan hukuman kepada orang yang
berbuat jahat tersebut. Hal tersebut membuat kita tentram selama tinggal dan
hidup di wilayah itu.
Saudaraku, ada dua
hal yang tidak bisa kita hindarkan tentang tahun yang baru 2020 yang sebentar
lagi kita hadapi yaitu:
- Kita akan memasuki tahun yang kita sama sekali tidak tahu ada apa disana dan bagaimana di sana.
- Kita semua punya impian, cita-cita dan rencana di tahun yang baru tersebut.
Yang pertama bahwa
kita memasuki tahun yang sama sekali kita tidak tahu ada apa di sana dan
bagaimana keadaan disana. Kecuali Tuhan berkehendak lain untuk orang-orang
tertentu pas di penghujung tahun ini orang tersebut meninggal dan menyelesaikan
perjalanan hidupnya di bumi ini sehingga dia tidak sempat memasukinya. Tetapi
yang lainnya akan masuk dan menjalani tahun yang baru ini.
Memang ketidaktahuan
itu adalah suatu yang membuat kita berdebar-debar, bertanya-tanya, bahkan ada
yang sampai ketakutan apabila
seseorang memasuki suatu daerah yang dia
tidak kenal, tidak kita tahu keadaannya, tradisinya, sifat dan karakter
manusianya, dan lain sebagainya. Demikian juga apabila kita memasuki atau
mengikuti suatu moment atau kegiatan yang sama sekali kita tidak tahu kegiatan
apa itu, bagaimana aturannya, apa peran kita nantinya, bisa nggak kita
menyelesaikannya, dan sebagainya. Itu semua membuat kita gamang menghadapinya.
Namun kita pasti akan masuk ke daerah itu
atau kita wajib ikut dalam kegiatan yang belum kita ketahui itu.
Saudaraku, bagi kita
orang yang percaya kepada Tuhan, bahkan kita disebut anak-anak Allah yang maha
kuasa, permasalahannya adalah apakah kita akan masuk kesana atau ikut ke dalam dalam keadaan takut atau dengan percaya diri
dan penuh keberanian. Firman Tuhan dalam Roma 8:31 ini secara spontan, tegas
dan meyakinkan memberikan jawaban kepada setiap orang yang percaya bahwa “Jika
Allah di pihak kita siapakah yang melawan kita?”. Dengan segera ayat ini akan
menjawab segala pertanyaan dan keraguan bagi kita untuk memasuki suatu tahun
yang tidak kita tahu keadaannya, suatu daerah yang tidak kita kenal
penduduknya, suatu pergumulan yang tidak kita tahu nanti seperti apa beratnya,
suatu godaan dan peperangan rohani dari si iblis yang kita juga tidak tahu
bagaimana strateginya. Ada KEYAKINAN. Dan keyakinan itu akan membuat kita
mengangkat muka kita berjalan memasuki
daerah atau waktu (tahun yang baru) tersebut dengan optimis dan penuh
keberanian.
Saudaraku, bagaimana
kita yakin bahwa Allah akan berada di pihak kita? Apa yang menjadi pegangan
kita bahwa Allah akan dipihak kita dalam menjalani tahun yang baru ini?
Firman Tuhan adalah
kebenaran, Allah tidak pernah berdusta sebab Dia kudus, bahwa jika kita yang
percaya kepadaNya adalah anak-anakNya maka Allah pasti akan melakukan
firmanNya. Itu sebabnya Allah menegaskan kembali di ayat 32 bahwa AnakNya (Yesus Kristus) sendiri saja,
yang satu-satunya diberikan kepada kita apalagilah hanya penyertaan,
pertolongan, perlindungan, jalan keluar dan lain sebagainya pastilah Tuhan akan
berikan. Keyakinan inilah yang perlu kita pegang teguh, dan ayat ini mau
berkata kepada kita “tenanglah…. apalagi
rupanya yang tidak bisa kuberikan kepadamu?”. Dari pernyataan ini kita
barangkali sontak berkata “oh masih
banyak Tuhan, hutangku belum lunas, pembangunan rumahku belum juga rampung
masih butuh banyak dana, saya belum ketemu jodoh (yg belum menikah), sampai
sekarang kami belum punya anak (yang belum punya anak), tahun depan kami tidak
tahu makan apa, dan lain sebagainya. Tetapi hal ini mau kita fahami
demikian bahwa jika yang terbesar dalam kerajaan sorga saja sudah diberi
apalagi hal-hal duniawi dan yang kecil-kecil dibandingkan Yesus, masakan Tuhan
tidak bisa memenuhinya. Jika seseorang rela memberikan hartanya yang paling
berharga misalnya rumah mewahnya berharga milyaran kepada sahabatnya, bagaimana
mungkin dia tidak rela memberikan kalau hanya diminta sebuah celana yang
harganya sekitar rp. 150.000,- oleh sahabatnya itu?. Kita harus ingat perkataan
Yesus dalam Matius 6:33 itu. Saya kira di dalam pembahasan mengenai topik “Doa” kita semua bisa memahami hal ini.
Tuhanlah pemilik
waktu, pemilik tahun-tahun dunia, pemilik masa depan. Jika kita bersama dengan Tuhan bahkan
dikatakan Tuhan berada dipihak kita, bagaimana mungkin kita takut lagi tentang
masa depan? Tentang tahun-tahun yang akan kita hadapi? Sebelum kita sampai di
tahun itu Tuhan sudah lebih dahulu ada di tahun itu, bahkan Dia pemilik dan
perancang tahun itu. Bagaimana mungkin Dia merancangkan yang tidak baik atau
kecelakaan kepada anak-anakNya? Bagaimana mungkin Dia membiarkan anak-anakNya
menghadapi sendiri tantangan dan pergumulan hidup yang bisa membinasakan
anak-anakNya itu?.
Hal yang kedua yang
pasti kita akan bawa dan ikut bersama kita di tahun yang baru ini adalah bahwa
kita semua punya impian, cita-cita dan rencana di tahun yang baru tersebut. Yah
pasti kita semua sudah memikirkan dan merencanakannya. Walaupun kita semua
pasti sepakat bahwa tidak ada seorangpun yang tau tentang masa depan selain
Tuhan. Termasuk impian, rencana dan cita-cita kita itu. Sebab kita tidak
mungkin bisa mendahului Tuhan, kecuali Tuhan berkenan menubuatkan secara khusus
kepada kita. Di luar itu, semua hanya ramalan dan spekulasi semata yang tidak
mengandung kebenaran.
Karena kita tidak
tahu akan masa depan kita, apakah rencana dan cita-cita itu akan sesuai dengan
impian kita, apakah kita bisa mencapai dan meraihnya atau tidak, maka kita
perlu melakukan hal-hal berikut yaitu:
- Merenung, memikirkan jalan-jalan Tuhan, karyaNya dan Mengingat perbuatan dan janji-Janji Allah.
- Memegang teguh Janji Tuhan seperti dalam Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Rancangan berarti belum terjadi tetapi Tuhan sudah merancang dan menentukannya untuk kita, yaitu rancangan damai sejahtera, kita hanya perlu beriman dan menyakininya.
- Mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kepada Tuhan (Yeremia 17:7-8). Dengan demikian kita akan diberkati (Itu janji Tuhan). Dampaknya adalah bahwa orang yang demikian akan seperti pohon di tepi air. Meskipun pohon itu mengalami semua tantangan dan musim yang dialami pohon yang lain, tetapi Pohon itu akan tetap tumbuh dengan subur, dan berbuah terus menerus. Demikian juga orang percaya, meskipun nantinya mengalami pergumulan atau penderitaan (musim kering), atau mengalami berkat-berkat melimpah (musim hujan) dia tetap akan bisa kuat dan mampu melewatinya, serta konsisten bertumbuh tanpa dipengaruhi musim itu. Kemudian dia akan terus-menerus membuahkan kesaksian hidup yang bisa dinikmati banyak orang, sebab dia mengandalkan Tuhan.
Rasul Paulus dalam
kitab Roma 8: 33-39 ini kemudian melanjutkan suratnya kepada jemaat di Roma dan kepada kita saat ini untuk
meneguhkan Keyakinan iman ini. Bahwa
sesungguhnya ketika kita semua sudah dipilih, dibenarkan dan diselamatkanNya,
maka tidak ada lagi yang bisa menggugatnya (sebab Allah sendiri adalah
kebenaran), atau menuntutnya (sebab Yesus sendiri adalah pembela kita). Hal ini
ditegaskan kembali oleh ayat 35, 38-39 bahwa
segala potensi diluar kita (dalam hal ini Allah bersama dengan kita) yaitu
Penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan,
ketelanjangan, bahaya, pedang, maut, maupun hidup, baik
malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun
yang akan datang,kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun
sesuatu makhluk lain, TIDAK MUNGKIN
memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.
Wow… luar biasa sempurna sekali janji dan perlindungan yang
Tuhan berikan kepada kita. Bukan kah itu semua persoalan yang dihadapi manusia?
Penindasan, kesesakan, penganiaayaan dan lain sebagainya itu? Dan Firman
Tuhan berkata bahwa semua itu tidak akan
memisahkan kita dariNya? “JIKA ALLAH DIPIHAK KITA” Siapa atau apakah lawan
kita?
Karena itu saudaraku semua, diperlukan iman yang
diyakini dan pengharapan yang didasari oleh iman dalam menghadapi dua hal di
depan yang kita belum tahu itu. sebab iman itu akan membawa kita kepada
pengharapan akan sesuatu yang kita belum lihat, bahkan terus berharap kepada Tuhan bahwa bersama Tuhan kita akan
menang dan menggapai harapan itu.
Jika kita berpikir
dan berkata dalam hati kita bahwa tidak ada spesialnya ditahun yang akan
datang, akan sama saja seperti dulu dua tahun atau tiga tahun yang lalu,
sehingga saudara tidak punya pengharapan dan berkata “ya sudah mengalir saja”,
begini-begini sajanya hidup ini, maka Firman Tuhan tidak berkata demikian. Di
depan selalu ada harapan dan selalu ada yang baru bersama dengan Kristus, serta
tanggungjawab kita sebagi orang percaya akan semakin besar seiring pertambahan
tahun.
Jika saudara saat
ini galau dan gundah gulana untuk memasuki tahun depan dan berpikir dan berkata
dalam hati “yah bagaimana memasukinya?
Memikirkannya saja berat, tahun ini saja bebannya sudah berat, tunggakan
semakin banyak, utang meningkat, kalau bisa waktu ini berhenti supaya tidak
jatuh tempo”, atau karena pergumulan yang lain, maka saudara perlu merenung
dengan khusuk/dalam seperti pemazmur dalam Mazmur 77:6-16 itu, atau buka di http://hartob.blogspot.com/2019/12/mengingat-perbuatan-tuhan.html
bahwa saudara akan menemukan begitu banyaknya
kasih karunia yang saudara alami dalam setahun ini yang selama ini ternyata mungkin
tidak masuk dalam daftar saudara. Sehingga dengan demikian sudut pandang
saudara dalam menghadapi tahun-tahun di depan akan berbeda.
“Allah dipihak kita”.
Bagaimana perasaan kita, bagaimana keyakinan kita meninggalkan tahun 2019 dan
memasuki tahun 2020 ini. Kiranya kita semua diliputi sukacita dan damai
sejahtera dalam menyambut tahun yang baru. Kristus lebih besar dari semua
masalah di masa lalu dan juga lebih besar dari semua masalah di masa yang akan
datang. Hidup dan masa depan kita anak-anakNya ada di tangan Tuhan, karena itu
percayakanlah kepadaNya.
Selamat menyambut
tahun baru 1 Januari 2020 Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles LumbantobingKLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
Daftar... ARSIP...