KASIH SEBAGAI PERINTAH BARU
Minggu VII setelah TRINITATIS
Evanggelium : JOHANNES 13 : 31 - 35
Epistel : IMAMAT 19:9 - 18
JOHANNES 13 : 31 - 35 (TB)
13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
.
Ev. Harles Lumabantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Shalom, selamat hari
minggu saudara/i ku semuanya. Semoga damai sejahtera senantiasa diam
bersama saudara dan ditengah-tengah saudara.
Nas ini adalah
perkataan Yesus kepada murid-muridnya setelah mereka mengadakan perjamuan malam.
Yudas setelah menerima roti itu, pergi untuk menghianati Yesus (ayat 27). Lalu
Yesus menyampaikan kepada mereka bahwa Yesus akan segera dipermuliakan oleh
Bapa dan pergi ke tempat di mana tidak seorangpun bisa mengikutinya (ayat 33).
Petrus yang begitu bersemangat berkata akan ikut kesana dan bahkan memberikan
nyawanya demi Yesus, namun Yesus berkata bahwa sebelum ayam berkokok 3 kali
Petrus sudah menyangkal Yesus 3 kali (ayat 37-38). Hal ini menunjukkan bahwa
jalan dan tempat yang Yesus akan tempuh tidak seorangpun yang bisa melakukannya
kecuali Yesus sendiri. Jalan ini adalah JALAN SALIB, dimana Allah telah
menetapkan Yesus akan mati di kayu salib untuk menanggung dosa manusia, supaya
manusia yang percaya kepadanya beroleh selamat.
Yesus harus di
depan dan merintis jalan ini, serta menghancurkan inti dari maut yaitu dosa.
Dengan demikian para pengikutnya selanjutnya akan bisa mengikutiNya kesana. Itu
sebabnya Yesus berkata di ayat 33 itu: “…….ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu
datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu”. Lalau selanjutnya ayat 36 berkata “Simon
Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab
Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,
tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."
Artinya bahwa jalan
yang Yesus tempuh itu selanjutnya nanti akan diikuti oleh murid-muridnya dan
semua orang yang percaya kepadaNya.
Dalam tema
minggu ini “KASIH SEBAGAI PERINTAH YANG BARU” sebagaimana disampaikan Yesus
dalam ayat 34-35 : “Aku memberikan
perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama
seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa
kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Mengajarkan kepada kita
pola dan bentuk sebuah Kasih yang berbeda dengan sebelumnya yang pernah
difahami dan dipraktekkan oleh bangsa Israel. Perintah yang baru ini akan
menjadi kesaksian bagi dunia siapa Yesus dan pengikutNya. Dalam ayat 35 ini
bermakna sebagai indikator atau tanda
daripada pengikut Kristus.
Perkataan “semua orang akan tahu, bahwa kamu
adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” jelas sekali memberi makna bahwa orang akan
bisa membedakan siapa pengikut Yesus
dengan yang bukan pengikut Yesus melalui praktek Kasih yang dilakukan.
KASIH harus membedakan Pengikut Kristus dengan yang
bukan pengikut Kristus.
Saudaraku yang mengasihi
Kristus, Apakah kasih yang kita praktekkan sekarang berbeda dengan kasih yang
dipraktekkan dunia ini? Bisakah orang membedakan kita (pengikut Kristus) dengan
orang lain (bukan pengikut Kristus)?
Kalau sama dengan dunia
ini, Apakah kita pengikut Kristus?. Kalau berbeda dan perbedaan itu bukan
sesuai ajaran Kristus Apakah kita juga pengikut kristus?. Mari renungkan dan
evaluasi diri bersama.
Tetapi jika berbeda
dengan kasih yang dipraktekkan dunia ini, dan perbedaan itu sesuai dengan
ajaran Kristus maka kita adalah murid-murid Yesus.
Sebelum kita melihat pola
kasih yang baru yang Yesus ajarkan, saya mengajak saudara untuk menyamakan
pemahaman dulu bahwa “tidak ada cara lain
untuk mengasihi Tuhan selain mengasihi sesama manusia”. Maksud saya yaitu
bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi sesama kita.
Para ahli-ahli taurat menunjukkan
kepada orang-orang Yahudi/Israel bahwa merekalah yang paling mengasihi Tuhan,
paling mengenal Tuhan, dan paling tahu Firman/hukum Tuhan. Namun kita melihat
banyak sekali Yesus berbenturan dengan mereka bahkan akhirnya mereka berusaha
untuk melenyapkan Yesus. Sebab mereka hanya menjadikan taurat sebagai tameng
yang membuat mereka harus dihormati, dimuliakan, dan hanya memikirkan diri
sendiri. Mereka menelantarkan umat itu, bahkan ketika kebenaran itu telah
datang (Yesus) mereka berusaha melenyapkannya. Jadi apa yang mereka pelajari
dan ajarkan berbeda dengan praktek hidup mereka sehari-hari. Mereka berkata
bahwa mereka mengasihi Tuhan, tetapi orang lain (sesama) tidak mereka kasihi, hanya
mengasihi diri mereka sendiri.
Salah satu ciri Kasih
Yesus adalah belas kasihan. Berbelas
kasihan kepada siapa saja tanpa kecuali yang membutuhkan belaskasihan.
Siapakah sesama
manusia? Yesus mengajarkannya dalam Lukas 10:29-37 yang isinya tentang perumpamaan seseorang
yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang merampok dan menganiaya dia, dan
kita tahu bersama dari tiga orang yang melintas melihat itu, yaitu seorang
Imam, Seorang Lewi, dan seorang Samaria, bahwa yang menunjukkan belas kasihan
kepada orang itu adalah orang yang ketiga yaitu orang samaria. Belas kasihan
yang ditunjukkan orang samaria itu adalah belas kasihan yang tanpa pamrih,
tidak terkait unsur, Suku, Agama, Ras, atau Golongan tertentu. Dia berbelas
kasihan kepada siapapun yang membutuhkan belas kasihan.
Yesus juga
mengajarkan bentuk perintah yang baru ini dengan ciri kasih yang berbeda dengan
dunia ini. Dalam Matius 25 : 34-46 Yesus mengajarkan bentuk kasih yang selama
ini tidak pernah dipraktekkan oleh pengakar-pengajar Yahudi sehingga umat itu
juga tidak mereka dorong untuk melakukannya.
Matius 25:34-40:
“Dan Raja itu akan berkata kepada mereka
yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku,
terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku
minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan
menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami
memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami
melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau
telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau
sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku”.
Inilah yang
disebut mengasihi Tuhan dengan berbelas kasihan kepada sesama.
Saudara,
sekarang adalah saat yang tepat untuk mempraktekkan KASIH ini, pada saat banyak
manusia mengalami pergumulan akibat
dampak Pandemi Covid-19 ini. Dimana kita Tuhan kehendaki melakukan sesuatu
kepada sesama kita. Bukan harus hal yang besar yang harus kita lakukan, tetapi hal terkecil sekalipun yang bisa kita
lakukan sudah melampaui hal terbesar yang kita pikirkan. Sekarang adalah saat yang tepat untuk
mengabarkan kasih Kristus dimana dosa sudah semakin merajalela yang menarik dan
membawa manusia semakin menjauh dari Tuhan dan akan membawa mereka bersama-sama
di kematian yang kekal bersama dengan Iblis yaitu Neraka. Berbelas kasihan
kepada mereka yang akan binasa di kekekalan Neraka adalah juga tanda mengasihi
Tuhan sebagai perintah yang baru.
Kemudian Yesus juga
berkata dalam Matius 5:43-44 “Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.Tetapi Aku
berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya
kamu”.
Lalu dalanm ayat 46-47 berkata “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi
kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila
kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari
pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat
demikian?
Ini adalah KASIH YANG EKSTREM yang dilakukan murid-murid Yesus sebagaimana Yesus melakukannya dan memberi teladan kepada kita. Di kayu salib Yesus berkata tentang orang-orang yang menyalibkanNya "Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" merupakan ungkapan luar biasa yang menenentang kebiasaan dunia, bahwa kita harus berdoa buat siapapu yang menganiaya atau menyakit kita.
Ini adalah KASIH YANG EKSTREM yang dilakukan murid-murid Yesus sebagaimana Yesus melakukannya dan memberi teladan kepada kita. Di kayu salib Yesus berkata tentang orang-orang yang menyalibkanNya "Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" merupakan ungkapan luar biasa yang menenentang kebiasaan dunia, bahwa kita harus berdoa buat siapapu yang menganiaya atau menyakit kita.
Selanjutnya
Yesus mengajarkan dalam Yohanes 15:3 “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada
kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”. Dan dalam
Matius 20:28 ”sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Hal ini mau mengajarkan
kasih yang berbeda dengan dunia ini kepada setiap murid-murid Kristus. Bahwa
level kasih yang tertinggi adalah PENGORBANAN.
Pengorbanan berarti memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain
sampai kepada nyawanya sendiri. Apa yang
Yesus ajarkan ini telah Yesus buktikan dalam karya penyelamatan yang Dia
kerjakan. Menjadikan diri rugi oleh karena kasih kepada orang lain adalah
bentuk Kasih yang baru yang Yesus mau
sampaikan kepada para murid-muridnya. Dan setiap orang yang mau kehilangan
nyawa karena kasih kepada sesama atas dasar kasih kepada Kristus akan memprolehnya
kembali.
Yohanes juga
mengajarkan perintah yang baru ini yaitu perintah Kasih dalam 1 Yohanes 2: 7-17: yang initinya
bahwa para pengikut Kristus akan ada di dalam terang jika saling mengasihi
saudaranya, dan barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan
hidup di dalam kegelapan.
Hal ini semua
menunjukkan perbuatan kepada sesama manusia. Banyak sekali Yesus mengajarkan di
dalam Alkitab bagaimana harus hidup dan mengasihi sesama. Di Perjanjian lama terutama
dalam kitab Taurat banyak sekali mengajarkan kepada bangsa Israel bagaimana
mereka mengasihi Tuhan dengan membuat begitu banyak peraturan dan persyaratan
di dalam menyembah, memuji dan mengasihi TUHAN Allah. Namun di di dalam
Perjanjian Baru Yesus menyempurnakan
ajaran itu dengan mengajarkan bagaimana caranya mengasihi Allah itu yaitu
dengan cara mengasihi manusia. Jadi sempurnalah pengajaran PL dan PB bahwa
Kasih kepada Tuhan harus disertai dan dibuktikan dengan kasih kepada sesama.
Saudaraku, Apakah kita
mengasihi Yesus? Apakah kita sudah menjadi murid-murid Yesus? Apa tandanya kita
murid-muridNya? Mari renungkan Firman Tuhan hari ini, dan jadilah kita sebagai
pelaku-pelaku FirmanNya yang mempraktekkan Firman yang kita dengar dan pelajari
dalam kehidupan kita terhadap sesama kita manusia. Itulah perintah baru yang
Yesus ajarkan yaitu SALING MENGASIHI SESAMA SAUDARA.
Shalom, Selamat hari
Minggu, Tuhan Yesus memberkati.
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..