Sabtu, 30 Januari 2021

PERKATAAN YESUS YANG PENUH KUASA

 IBADAH MINGGU SEPTUAGESIMA

Minggu, 31 Januari 2021

Tema: PERKATAAN YESUS YANG PENUH KUASA

 

Evanggelium: Lukas 4:31-37

Epistel : Mazmur 111:1-10

 

Lukas 4:31-37 (TB)

4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.

4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.

4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:

4:34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.

4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar."

4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.

 

---------------

 

Shalom, selamat hari minggu buat saudara/i semua.  Kiranya Tuhan menyertai dan senantiasa menolong kita semua dari hari-kehari.  Selamat beribadah baik yang daring di rumah ataupun yang masih bisa melakukannya dengan tatap muka dengan Protokol Kesehatan.  Kiranya Tuhan juga menguatkan dan menghibur saudara-saudaraku yang saat ini beristirahat atau dirawat akibat terkena virus Covid-19, tetaplah kuat, semangat, dan andalkan Tuhan senantiasa.

Minggu Septuagesima artinya minggu peringatan tujuhpuluh hari sebelum kebangkitan Yesus.  Dimana  fokus yang mau dibahas atau diajarkan kepada kita adalah tentang kuasa  Allah yang ada dalam diri Yesus Kristus yang bahkan telah mengalahkan maut atau kematian.

Nas Firman Tuhan hari ini menceritakan tentang Yesus yang mengajar di kapernaum pada hari-hari sabat. Dalam pengajaranNya diceritakan bahwa orang-orang yang mendengarnya takjub sebab Yesus mengajar dengan penuh kuasa.  Tentunya mereka belum pernah mendengar pengajaraan yang demikian dari ahli-ahli taurat, sehingga mereka takjub akan pengajaran itu.

Pada saat pengajaran itu ada yang kerasukan setan, lalu Yesus menghardik dan  mengusir roh jahat itu keluar. Roh jahat itupun tunduk dan keluar dari orang tersebut. Hal itu semakin menambah ketakjuban orang-orang itu terhadap Yesus , dan berkata : "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar."

Dalam Nas Firman Tuhan hari ini kita melihat ada kesaksian atau  pernyataan dari orang-orang yang mendengar Yesus maupun dari setan. Orang-orang itu menyebut Yesus sebagai guru yang berkuasa dan berwibawa. Sedangkan setan berkata bahwa Yesus adalah “Yang Kudus dari Allah”.  Pernyataan  orang-orang tersebut adalah karena mereka sudah mendengar perkataan Yesus dan melihat sendiri kuasa perkataanNya itu. Sedangkan pernyataan setan adalah karena setan sudah tahu sedari semula tentang siapa Yesus sebenarnya. Setan sudah tahu bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah atau Allah sendiri.

Kalau melihat respon  dari orang-orang Kapernaum tersebut, kita melihat bagaimana pengakuan mereka tentang Yesus setelah mendengar pengajaranNya itu. Firman hidup yang Yesus sajikan dan ajarkan memiliki kuasa yang merubahkan, meneduhkan, menguatkan, menegur, menghibur dan mengajak  setiap orang yang mendengar untuk mengasihi Tuhan dan sesama manusia. Bisa saja selama ini mereka diajar oleh ahli-ahli taurat dengan berita-berita isapan-isapan jempol, pengajaran-pengajaran yang bukan bersumber dari Tuhan, tetapi dari pikiran mereka sendiri, dan tujuannya bukan untuk memuliakan Tuhan tetapi memuliakan diri mereka sendiri. Mereka bukan mau menunjukkan dan memuliakan Tuhan lewat pengajaran dan hidup mereka, tetapi untuk memuliakan diri sendiri sehingga jemaat itu tidak merasakan dampak atau kuasa dari setiap pengajaran mereka. Tetapi setelah mereka mendengar Firman yang hidup itu yang diajarkan Yesus mereka takjub dan sangat terberkati sebab pengajaran Yesus menghadirkan kerajaan sorga dan Yesus selalu berkata supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak (Yesus).

Apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita saat ini dalam kotbah minggu ini. Yang pertama ini adalah tentang Yesus. Bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa, dan perkataanNya penuh kuasa.   Semua ciptaan tunduk dan takluk terhadap perkataan Yesus. Maut dan Kematian juga tunduk kepada Yesus.  Lalu Yesus berkata “Akulah kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25), sehingga barang siapa yang percaya kepadaNya akan tetap hidup walaupun dia sudah mati.  Kemudian Yesus berkata “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).  Artinya bahwa diluar Yesus tidak ada jalan, diluar Yesus tidak ada kebenaran yang sesungguhnya, diluar Yesus hanyalah kepalsuan. Yesus adalah hidup artinya bahwa diluar Yesus tidak ada kehidupan,  semua akan binasa (Yohanes 15:5). Lalu Yesus berkata lagi : “Akulah adalah roti hidup dan air hidup” (Yohanes 6:35)., siapa yang makan daripadaNya tidak akan kelaparan lagi, dan siapa yang minum daripadaNya tidak akan haus lagi. Di luar Yesus semua adalah makanan beracun, diluar Yesus semua adalah minuman beracun dan memabukkan.

Yang kedua yang bisa kita lihat dari Nas Firman Tuhan ini adalah  berbicara tentang kita.  Yesus tidak berkata-kata langsung lagi secara fisik dengan kita seperti orang-orang Kapernaum yang mendengar pengajaran Yesus. Namun Yesus lewat Roh Kudus masih terus mengajar kita lewat hamba-hambaNya yang setia. Perkataan Yesus  itu adalah Firman Yang hidup, dan perkataanNya itu saat ini sudah dituliskan di dalam Alkitab. Firman atau perkataanNya tidak berubah dahulu sekarang sampai selama-lamanya. Apa respon kita ketika mendengar Firman itu diajarkan atau diberitakan? Hauskah kita akan Firman itu? Laparkah kita akan Firman itu?. Rindukah kita akan perjumpaan dengan Yesus lewat FirmanNya?.  Akuilah  Yesus dalam hidup kita, akuilah bahwa kita membutuhkan Yesus saat ini. Kalau setan saja mengakui Yesus adalah Yang Kudus dari Allah, bukankah kita lebih lagi harus mengakui Yesus?

Apakah kita masih percaya Firman Tuhan berkuasa? Apakah kita masih percaya kuasa yang Yesus tunjukkan dulu masih berkuasa hiingga saat ini lewat FirmanNya?. Saudara kuasa Allah tidak berubah. Kita akan melihat, merasakan, atau mengalami kuasa itu tergantung kepada iman dan pengakuan kita kepada Yesus. Terimalah  perkataan itu, lalu imani, maka kuasanya akan terjadi dalam hidup saudara. Yesus selalu berkata kepada yang meminta kepadaNya “Jadilah kepadamu sesuai dengan imanmu” (Matius 8:13; matius 9:29;  Matius 15:28), sebab kuasa perkataan Yesus tidak berubah dan kuasanya tidak akan memudar oleh apapun.

Karena itu dalam ibadah minggu kali ini,  tema ini mengajak kita untuk mengakui,  mempercayai dan mengimani Firman ALLAH yang penuh kuasa, lalu dengan sukacita saling memberitahukannya satu dengan yang lain seperti orang-orang Kapernaum itu. Pakailah dan gunakan setiap perkataan Yesus (Firman Allah) dalam menghadapi segala pergumulan  hidup dan segala pencobaan, sebab dengan iman Firman itu akan berkuasa memberikan kita kemenangan dan kelepasan.

Jadi selamat mendengarkan pengajaran, selamat beriman, selamat menggunakan perkataan Yesus yang penuh kuasa itu,  dan selamat Hari minggu Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Shalom,

 

 

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

Minggu, 24 Januari 2021

KEMURAHAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN

RENUNGAN IBADAH MINGGU, 24 JANUARI 2021

Tema:

KEMURAHAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN

 

Evanggelium: Yunus 3:1-10

Epistel : Markus 1:14-20

 

Yunus 3:1-10 (TB)

3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:

3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."

3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.

3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."

3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.

3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.

3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.

3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.

3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."

3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

 

Shalom, selamat hari minggu buat saudaraku sekalian, baik yang sudah beribadah langsung di gereja, maupun yang masih beribadah online di rumah masing-masing. Selamat beribadah, kiranya Tuhan menyertai dan menolong kita semuanya. Tuhan kiranya melindungi kita dari segala wabah virus covid-19 yang masih merebak saat ini, dan senantiasa memberikan kita kesehatan. Dalam ibadah minggu kali ini mengambil tema “KEMURAHAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN” yang didasarkan pada kitab Yunus 3:1-10.

Sebelum kita masuk ke tema ini, sejenak kita renugkan tentang panggilan Yunus ini. Yunus pertama sekali dipanggil untuk memberitakan nubuatan kepada penduduk kota Niniwe bahwa kota itu akan ditunggangbalikkan karena dosa-dosa mereka. Niniwe adalah ibukota kerajaan Ashur. Bangsa yang menjadi musuh Israel. Kota yang besar dan kuat, namun sombong dan sarat akan dosa-dosa yang dibenci Tuhan.

Dalam pasal 1 kitab Yunus kita melihat bahwa Yunus mengingkari panggilannya dan melarikan diri. Kemungkinan logis yang bisa menjadi alasan Yunus mengapa dia melarikan diri adalah bahwa jika  kita melihat dalam posisi Yunus sebagai nabi dari bangsa jajahan dan musuh dari bangsa itu, tentunya tidak mudah untuk melakukan panggilannya untuk menyampaikan Firman Tuhan ini. Salah seorang nabi dari bangsa yang ditaklukkan, hendak menyampaikan nubuatan yang berisi hukuman dasyat kepada bangsa yang kuat. Manusiawi sekali jika Yunus berpikir bahwa dia mengantar nyawa ke sana, sebab lagipula kabar yang dia bawa bukanlah kabar baik tetapi kabar celaka. Juga berita atau firman yang dia sampaikan berasal dari Allah yang tidak mereka kenal dan sembah. Mereka tidak mungkin mendengar dan percaya akan berita itu. Bukankah dia akan ditertawai dan dia hanya akan mengantarkan nyawa sana?.

Kalau Nabi itu membawa pesan dari Allah kepada bangsa pilihannya mungkin akan lebih mudah bagi Yunus menyampaikannya meskipun isinya hukuman atau kebinasaan, sama seperti yang dilakukan nabi Yeremia kepada bangsa Israel. Namun ini nubuatan berisi hukuman kehancuran  kepada musuh bangsa itu yang kuat dan gagah perkasa. Tentunya ini sangat sulit bagi Yunus.

Namun alasan utama Yunus mengingkari panggilan Tuhan untuk bernubuat kepada kota Niniwe itu Yunus ungkapkan dalam Yunus 4: 2 demikian : “Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya”.

Maksud perkataan dan doanya ini adalah bahwa Jika Yunus menyampaikan berita hukuman itu kepada kota Niniwe itu, lalu mereka mendengar dan bertobat, maka Tuhan akan menyesal lalu mengampuni mereka, dan membatalkan hukuman itu. Sebab Yunus mengenal Tuhan sebagai Tuhan yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya, jika seseorang itu bertobat dari kesalahannya.

Apa gunanya bagi Yunus untuk menyampaikan berita itu kalau toh nanti bangsa itu bertobat dan Tuhan mengampuni mereka. Seandainya hukuman Tuhan itu tetap berlangsung dan Tuhan tidak berubah  meskipun penduduk Niniwe itu bertobat, maka Yunus mungkin akan bersedia menyampaikan pesan itu. Sebab bagi Yunus sebagai bangsa yang dijajah, adalah lebih baik Kota Niniwe itu memang benar-benar ditumpas dan ditunggangbalikkan oleh Tuhan sehingga orang Israel terbebas dari musuhnya itu.

Sehingga dengan demikian Yunus berpikir jika dia tidak memberitakan nubuatan itu dan melarikan diri maka penduduk kota Niniwe tidak akan mendengar berita itu, mereka akan terus hidup dalam dosa dan tidak bertobat, lalu hukuman Tuhan akan datang menghampiri mereka. Sehingga bangsa Israel terbebas dari Kota Niniwe.  Inilah yang melatarbelakangi larinya Yunus meninggalkan panggilan Tuhan. Kita bisa melihat bahwa Yunus memang kesal dan  marah ketika Tuhan akhirnya mengampuni Kota Niniwe itu dalam Pasal 4:1.

Pada panggilan pertama ini Yunus memutuskan untuk lari meninggalkan Tuhan ke Tarsis dengan menaiki sebuah kapal. Kita semua tahu apa yang terjadi setelah Yunus lari mengingkari penggilan Tuhan dalam Pasal 1 kitab Yunus.  Setelah Tuhan menegur Yunus lewat peristiwa angin ribut dan badai besar yang menghantam kapal itu, lalu peristiwa Yunus di perut ikan, maka Yunus bertobat dan meresponi panggilan Tuhan yang kedua sehingga Yunus pergi juga menyampaikan nubuatan Tuhan itu ke kota Niniwe.

Saudara, sebagai umat Tuhan, pengikut Tuhan, pelayan dan hamba Tuhan, sesungguhnya kita semua harus taat kepada panggilan Tuhan. Apakah perintah atau panggilan itu mengenakkan atau menyusahkan, mudah atau sulit, berat atau ringan, masuk di akal atau tidak, tetapi kalau Tuhan yang menyuruh seharusnya kita melakukannya. Sebagaimana Petrus berkata ketika Yesus menyuruhnya menebarkan jalanya kembali ketempat yang dalam, meskipun tidak masuk akal bagi para ahli nelayan, namun Petrus berkata: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Lukas  5:5), demikian juga seharusya kita yang percaya kepadaNya.

Belajar dari kitab Yunus ini kita melihat dampak jika seseorang mengingkari panggilan Tuhan atas dirinya:

1. Terjadi kerugian mental dan psikologis bagi orang lain. Hal ini dialami orang-orang yang se-kapal dengan Yunus. Mereka semua cemas dan ketakutan akan hidupnya di dalam kapal itu.

2. Kerugian materiil. Kita melihat bahwa orang-orang di dalam kapal itu mulai membuang barang-barang bawaan mereka ke laut untuk menyelamatkan diri.

3. Ancaman kehilangan nyawa bagi yang tidak bersalah. Hal ini bisa terjadi, dan kemungkinan kapal akan karam dan mereka semua mati jika Yunus tidak mengaku kesalahannya.

4. Dampak kepada diri sendiri. Yunus menjadi pemberontak terhadap Tuhan, dimana dan kemanapun dia berada  akan selalu membuat orang lain dalam ancaman bahaya, dan dirinya sendiri juga dalam bahaya. Hal ini kita lihat bahwa Yunus akhirnya mengaku dan bersedia dilemparkan kelaut yang artinya bahwa Yunus sendiri sudah siap dan rela untuk mati sebab dia sadar semua yang terjadi itu akibat dosanya. Maka ini berarti bahwa pelariannya menghasilkan kematiannya. Namun dalam hal ini Tuhan mengampuni Yunus, sebab Tuhan Maha Pengampun.

 

Dalam Kitab Yunus yang hanya empat pasal ini, kita bisa pelajari tentang siapa Tuhan atas ciptaanNya.

Yang pertama bahwa Tuhan adalah TUHAN bagi semua bangsa. Bukan hanya bangsa pilihan saja yaitu bangsa Israel. Bahwa Tuhan mengasihi semua orang, semua suku dan bahasa. Tuhan tidak ekslusif hanya milik segolongan orang. Karena itu kita semua yang sudah mengenal Tuhan dan hidup dalam penyertaan Tuhan berkewajiban mengasihi semua orang tanpa kecuali dan memberitakan kasih Tuhan itu sebab Tuhan juga mengasihi mereka.

Yang kedua bahwa Tuhan itu Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Dia akan sabar terhadap kita, dan akan mengampuni segala dosa kita yang kita akui di hadapanNya.

Yang ketiga bahwa peristiwa Yunus ini terkhusus peristiwa Yunus diperut ikan selama tiga hari tiga malam menjadi nubuatan dan tanda  tentang peristiwa Yesus 3 hari di perut/rahim bumi. (Matius 12:38-41; Matius 16: 4; Lukas 11:29-32)

Lewat nas Firman Tuhan hari ini kita bisa melihat, bahwa sesungguhnya keselamatan Yunus dan keselamatan penduduk kota Niniwe adalah karena kemurahan Tuhan. Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Yunus untuk selamat dan hidup meskipun dia pantas untuk dihukum. Tuhan juga masih memberikan kesempatan kepada orang Niniwe meskipun mereka pantas untuk dihukum. Kemurahan Tuhan  kepada orang Niniwe dengan jalan mengutus Yunus untuk memberitakan hukuman Tuhan menjadikan Orang Niniwe memiliki kesempatan untuk lepas dari hukuman itu. Merekapun bertobat dan Tuhan mengampuni mereka. Bahkan ketika Yunus merajuk dan marah terhadap Tuhan di pasal 4, Tuhan juga masih sabar terhadap dia dan memberikan dia pelajaran berharga lewat pelajaran dari pohon jarak dan ulat, sehingga dia semakin mengenal Tuhan dan kehendakNya.

Saudara, kemurahan Tuhan jugalah yang telah memberikan kita kesempatan untuk hidup, dan saat ini masih bisa bernafas dan menjalani hari-hari kita di tengah-tengah berbagai ancaman berat saat ini. Saat ini dunia menghadapai ancaman global yaitu pandemi virus Covid-19 ini. Namun yang lebih berat sesungguhnya ancaman maut yang telah sejak kejatuhan manusia dalam dosa. Tanpa kemurahan Tuhan kita semua binasa. Kesempatan yang saat ini masih ada harus kita manfaatkan untuk bertobat, untuk berubah, sehingga Tuhan berkenan mengampuni kita akan kesalahan kita dan memulihkan kehidupan kita.

Suara-suara Yunus masih kita dengarkan saat ini, lewat Alkitab, lewat mimbar-mimbar, renungan-renungan online, buku-buku rohani, yang menyerukan hukuman atas segala dosa, dan juga seruan pertobatan.  Termasuk renungan yang saudara baca saat ini. Kita tidak tahu sampai kapan seruan ini, namun selama masih ada kesempatan untuk mendengarkannya mari kita meresponinya. Sebagaimana seluruh penduduk kota Niniwe tanpa terkecuali bahkan segala ternaknya ikut berkabung memohon pengampunan, demikian juga kita dihadapan Tuhan, harus berkabung dan bertobat atas dosa-dosa kita, dengan demikian Tuhan akan mengampuni dan menyelamatkan kita. Kalau Tuhan sudah berhenti mengingatkan kita, maka tidak akan ada lagi kesempatan.

Ambillah waktu merenungkan segala dosa dan pelanggaran kita, ambillah waktu untuk merenungkan kemurahan dan kesabaran Tuhan, lalu kembalilah kepada jalan dan panggilan Tuhan, maka kita akan diselamatkan.

Kiranya Firman ini menguatkan kita semua, Nama Tuhan dipermuliakan, selamat menjalani panggilan, selamat bertobat, selamat manjalani kehidupan yang diperbaharui setiap hari, dan selamat hari minggu. Tuhan Yesus memberkati.

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

Minggu, 17 Januari 2021

KETAHUILAH DAN INGATLAH YESUS MENGENALMU !

 

Ibadah Minggu, 17 Januari 2021

Tema:

TUHAN MENGENALMU

 

Ev: Yohanes  1:43-51

Ep: Mazmur 139: 1-12

 

Yohanes  1:43-51 (TB)

1:43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"

1:44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.

1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."

1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"

1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."

1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"

1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."

1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

 

-----------------

 

Shalom, selamat hari minggu saudara-saudariku semua. Puji Syukur kita masih diberi kekuartan dan kesehatan hingga saat ini. Pandemi Covid-19 belum berakhir hingga saat ini. Bahkan kita melihat jumlah yang terinfeksi semakin meningkat dan angka kematian setiap hari masih cukup banyak. Mari sama-sama menjaga diri dan dan orang lain, tetap kita jalankan  protokol kesehatan serta tingkatkan imunitas tubuh.

Dalam ibadah minggu hari ini, mengambil tema TUHAN MENGENALMU  yang di dasarkan pada kitab Yohanes 1:43-51. Dalam Nas ini kita melihat  ada tiga tokoh utama yang dilibatkan. Mereka adalah Yesus, Filipus, dan Natanael. Filipus adalah orang Betsaida, kota asal Andreas dan Petrus. Yesus bertemu dengan Filipus lalu mengajaknya untuk mengikut Yesus. Sedangkan Natanael dalam Kitab Yohanes 21:2 dikatakan berasal dari Kana di Galilea. Dari berbagai sumber Natanel disebut juga Bartolomeus. Nama mereka berdua ini sering disandingkan dalam kitab-kitab perjanjian baru.

Ada dua hal yang menarik dari kisah ini adalah bahwa pertemuan Filipus dengan Natanael setelah Filipus menjadi pengikut Yesus.  Yang pertama adalah antara Filipus dan Natanael. Dari kisah ini kita bisa melihat bahwa spontanitas Filipus mengajak Natanael untuk melihat Yesus tentunya tidak kebetulan atau serta-merta. Tentunya kita bisa melihat bahwa sebelumnya mereka punya hubungan pertemanan. Pertemanan mereka tentunya di dalam penyelidikan kitab Taurat dan kitab para Nabi. Hal ini  jelas kita lihat dari pernyataan Filipus di ayat 45 :” Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.".  Tentunya mereka sudah sering bersama-sama membahas tentang Mesias ini dalam penelaahan-penalaahan kitab Taurat dan kitab para Nabi, apakah berdua, bersama-sama berkelompok, ataupun bersama-sama dalam bait Allah.

Filipus dipanggil Yesus, untuk mengikut Dia. Perkenalan Filipus dengan Yesus yang masih tergolong sebentar langsung memberikan Filipus suatu keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias yang  disebut oleh Musa dalam kitab taurat dan juga kitab para Nabi. Perjumpaan dengan Yesus ini membuat rohnya bersukacita dan terdesak untuk segera memberitahukannya kepada kenalannya. Saat bertemu Natanael, kepastian keyakinan ini mendorong Filipus untuk mengajak  sahabatnya itu. Dan berkata “Kami telah menemukan Dia (Mesias)” kepada Natanael dengan harapan Natanael juga percaya dan mengikuti Yesus.

Yesus tidak berjalan-jalan lagi di dunia ini seperti pada jaman Filipius ini untuk memperkenalkan diriNya.  Segala perihal tentang Yesus telah dituliskan dalam Alkitab oleh para saksi-saksi hidup, oleh para Nabi-Nabi, dengan pertolongan Roh Kudus supaya setiap orang yang mendengar atau membaca tentang Yesus percaya bahwa Yesus sudah datang dan memperkenalkan diriNya sebagai Juru Selamat. Keyakinan akan kebenaran itu harusnya memberikan dorongan yang kuat bagi kita untuk mengajak kenalan dekat  atau siapa saja untuk turut mengenal Yesus supaya mereka juga selamat.

Hal yang kedua adalah pertemuan Yesus dengan Natanael. Sebelum Natanael berjumpa dengan Yesus, Natanael sepertinya tidak percaya dan skeptis tentang Mesias yang diberitakan Filipus.  Hal ini mungkin disebabkan oleh pemahaman Natanael bahwa Mesias yang dijanjikan itu lahir dari Betlehem (Mikha 5:1) berarti datang dari Betlehem. Tetapi Filipus informasikan bahwa Mesias (Yesus) datang dari Nazaret. Namun dalam fakta sejarahnya memang Yesus lahir di Betlehem dan dibesarkan di Nazaret. Itu sebabnya di atas Salib Yesus dituliskan Yesus Nazaret Raja orang Yahudi. Namun kalau dillihat dari pernyataan Natanael yang berkata “mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret” mengindikasikan bahwa Nazaret tidak sebaik kota-kota atau desa lainnya menurut pemandangan masyarakat pada masa itu dalam hal-hal tertentu.

Namun ketika Yesus dan Natanael berjumpa, semua pandangan Natanael berubah. Ketika Yesus menyatakan sendiri  diriNya dan berbicara dengan Natanael, Natanael akhirnya mengungkapkan sendiri tentang siapa Yesus. Dia berkata dalam ayat 49 bahwa Yesus adalah  Guru, Anak Allah, Raja Israel”. Tidak lagi hanya berita dan cerita dari Filipus, tetapi dia sendiri sudah melihat dan mengenal langsung.

Keyakinan ini dimulai ketika Filipus membawa Natanael kepada Yesus lalu Yesus menyapa Natanael dengan berkata “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”. Sontak Natanel terkejut. Di dalam hatinya barang kali berkata “Bagaimana orang ini mengetahui tentang saya dan berkata dihadapan banyak orang  siapa saya, padahal saya dan Dia baru bertemu”. Lalu dia bertanya kepada Yesus bagaimana Yesus mengenalnya. Yesuspun berkata bahwa sebelum Filipus memanggilnya Yesus sudah lebih dahulu melihatnya di bawah pohon ara. Kemampuan Yesus untuk mengetahui dan mengenal dirinya membuat Natanael tunduk dan mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, Guru dan Raja.

Saudara, Yesus mengenal siapa kita, sebab Yesus adalah TUHAN, Dia adalah pencipta, sebelum segala sesuatu ada Dia sudah ada, dan semua berasal dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia (Yohanes 1:3). Juga dalam  Roma  111:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”. Sesungguhnya diri kita sendiri pun tidak lebih tahu  tentang diri kita dan segala yang perlu bagi diri kita dibandingkan dengan TUHAN. Tuhan memahami betul apa yang terjadi dengan kita baik jasmani maupun rohani, juga bagaimana dengan masa depan kita. Kadang-kadang kita sendiripun tidak tahu apa yang terbaik bagi kita dan apa yang lebih kita perlukan di dunia ini. Tetapi TUHAN Maha tahu. Kita bisa salah menilai kondisi kita, tetapi Tuhan tidak pernah salah menilai.

Di sinilah letak permasalahan manusia, ketika manusia merasa lebih tahu segalanya tentang dirinya daripada TUHAN. Bahkan ada manusia yang berlagak/merasa lebih tahu tentang orang lain padahal dirinya sendiri saja dia tidak tahu dengan sempurna. Ketika hal itu terjadi, manusia itupun jatuh dalam berbagai-bagai duka dan penderitaan. Jika ada kesulitan dan persoalan hidup mereka banyak mencari pertolongan dan jalan keluar kepada dunia ini. Padahal ada TUHAN  yang maha tahu, dan maha pemberi solusi dalam segala persoalan.  Merasa lebih tahu (sok tahu) manusia menyebabkan manusia terus-menerus mengalami segala kesulitan hidup yang tidak habis-habisnya dan lari dari jalan yang sudah Tuhan tentukan dalam hidupnya.

            Melihat dari kemahatahuan Tuhan dan kenyataan bahwa Dia lebih mengenal kita daripada diri kita sendiri, dan lebih tahu mana yang terbaik bagi kita, tidakkah sepatutnya dan sepantasnya kita berserah, bersandar dan berharap hanya kepadaNya?. Adakah yang lebih tahu dan sempurna mengenal kita dan menjamin masa depan kita selain TUHAN?. Manusia sibuk mencari dan merancang jalan hidupnya. Siang malam bergumul dengan dirinya sendiri dan dunia ini, padahal Tuhanlah yang menentukan langkahnya.

Karena itu, TUHAN mengenal kita dengan sempurna, marilah kita berserah dan berharap hanya kepadaNya.  Sebaliknya kita juga harus mengenal TUHAN dengan baik, supaya kita semakin yakin akan segala jalan dan tuntunanNya. Roh Kudus lewat pembacaan Alkitab dan dengar-dengaran akan Firman Tuhan,  akan memberikan kita pengenalan yang benar akan Yesus. Dengan demikian kita tidak lagi hanya tahu tentang Tuhan Yesus, tetapi kita sudah mengenalNya secara pribadi.

Dalam Nas Firman Tuhan hari ini menyatakan bahwa sesungguhnya Tuhan sudah kenal kita lebih dahulu secara pribadi, dengan demikian kita seharusnya meresponnya juga dengan semakin mengenalnya secara pribadi. Ketika tawaran  keselamatan yang Yesus sediakan dan berikan kita terima, maka selanjutnya tugas kita untuk mengajak  orang-orang yang kenal dan dekat dengan kita bahkan siapa saja, lalu membawa mereka  kembali untuk bertemu dengan Yesus, maka dia akan mengalami kembali seperti yang kita alami, dan begitulah seterusnya. KETAHUILAH DAN INGATLAH YESUS MENGENALMU

Kiranya Tuhan memberkati saudara dan kita semua, Selamat Hari minggu, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Shalom,

 

 Ev. Harles Lumbantobing

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..