Minggu Jubilate, 25 April 2021
Tema:
MENURUTI PERINTAH ALLAH
Ev: 1 Yohanes 3:19-24
Ep: Yosua 1:5-8
1 Yohanes 3:19-24 (TB)
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
---------------
Shalom, selamat hari minggu buat saudara-saudari ku semua dimanapun berada. Senang dan bersyukur rasanya masih bisa menyapa saudara lewat renungan minggu ini dalam segala suasana yang tentunya berbeda bagi setiap orang. Apakah suasana bahagia, suasana cemas, suasana duka, suasana kuatir, takut, atau suasana tidak menentu sekalipun kiranya Firman Tuhan hari ini boleh membawa kita kepada satu suasana yaitu suasana penuh ucapan syukur. Sebab kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup yang senantiasa menyertai kita yang percaya kepadaNya dalam segala situasi dan suasana, dan senantiasa merancangkan yang baik dalam kehidupan umatNya.
Saudaraku, sebelum melanjutkan membaca dan merenugkan renungan ini, ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab dalam hati kita secara pribadi. Pertanyaan itu adalah demikian:
Pertanyaaan I: Apakah saya sudah percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi?
Pertanyaan II: Apakah saya mengaku bahwa saya adalah orang berdosa?
Pertanyaan III: Sudahkah saya mengasihi sesama saudara sebagaimana yang Yesus kehendaki?
Pertanyaan IV: Adakah saya sudah pernah membunuh manusia?
Pertanyaan V: Dalam Alkitab hanya ada dua golongan manusia di dunia ini: yang pertama golongan anak-anak Allah dan yang kedua golongan anak-anak Iblis. Apakah saya termasuk golongan anak-anak Allah?. Kelima pertanyaan ini bisa kita jawab di dalam hati masing-masing.
Saudar yang terkasih dalam Yesus Kristus, Renungan minggu ini dalam minggu Jubilate yang artinya bersorak-sorailah bagi Allah hai seluruh bumi dengan mengambil tema MENURUTI PERINTAH ALLAH, yang didasarkan pada Nas Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 3:19-24. Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 2: 7 berkata: “Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.” Dan dalam renungan minggu ini ditegaskan bahwa perintah itu adalah perintah untuk percaya dalam nama Yesus dan saling mengasihi. Hal ini bisa kita lihat dalam 1 Yoh 3:23. Perintah itu yaitu perintah untuk percaya dan saling mengasihi adalah perintah yang tidak bisa dipisahkan, atau bisa kita katakan perintah satu paket yang saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lainnya. Percaya harus diikuti mengasihi, atau dibuktikan dengan mengasihi lalu mengasihi juga harus berdasarkan percaya atau karena percaya.
Saudara, bagaimana Firman Tuhan dalam 1 Yohanes ini menerangkan bagi kita tentang menuruti perintah Allah ini. Dalam 1 Yohanes 3:23 ini menyatakan bagi kita supaya kita percaya dalam nama Yesus. Dalam surat 1 Yohanes ini, dampaknya bagi seseorang yang percaya dalam nama Yesus adalah yang pertama dalam 1 Yohanes 3:1 dijelaskan bahwa kita yang percaya dibuatNya menjadi anak-anak Allah. Juga disebutkan sebagai anak-anak terang ( 1 Yoh 2:9), tidak berbuat dosa lagi (1 Yoh 3:6-9). Menerima dan percaya kepada Yesus Kristus memberikan status baru sebagai anak-anak Allah dan anak-anak Terang bagi yang melakukannya. Status ini sifatnya karunia dan Tuhan inginkan setiap orang yang menerimanya hidup di dalamnya (hidup dalam kasih karunia itu). Hidup di dalam kasih karunia itu maksudnya adalah bahwa hidup yang dihidupi sekarang (setelah percaya dan menerima Yesus) bukanlah hidupnya lagi tetapi Kristuslah yang hidup di dalamnya. Demikian jugalah Rasul Paulus juga mengimaninya setelah percaya Yesus dalam Galatia 2:20: “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.
Kemudian perintah percaya dalam nama Yesus diikuti dengan perintah saling mengasihi. Perintah saling mengasihi dijelaskan dan dituliskan Yohanes dalam kitab 1 Yohanes ini begitu intens dan terus menerus. Bahkan dalam 1 Yohanes 3:10 menjadi disebutkan sebagai penanda antara anak-anak Allah dengan anak-anak Iblis. Orang yang tidak berbuat kebenaran yang sama dengan tidak mengasihi saudaranya disebutkan sebagai anak-anak Iblis.
Kalau kita perhatikan ayat-ayat sebelum Nas Firman hari ini, maka kita menemukan tuntunan pengajaran kasih yang penting kita terapkan sebagai orang yang sudah percaya kepada Yesus. Misalnya dalam 1 Yohanes 3:14-18 dikatakan supaya saing mengasihi sesama saudara (14), tidak membenci saudaranya (15), kasih yang berkorban (16), kasih yang berbagi (17), kasih yang berbuat bukan sekedar berkata-kata (18). Dari ayat 12 sampai ayat 15 menyampaikan tentang membenci dan membunuh. Firman Tuhan ini menyamakan orang yang membenci saudaranya sebagai pembunuh saudaranya itu, dan sangat tegas sekali dikatakan dalam ayat 15 itu bahwa orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh manusia. Bagaimana mungkin kasih ada dalam orang yang membenci?. Secara sadar tidak sadar manusia sering telah masuk dalam jebakan si Iblis untuk menjadi pembunuh-pembunuh manusia dengan cara membenci. Iblis sering sekali menutupi kebenaran ini dan seakan menyatakan hanya membunuh secara fisiklah yang menjadi dosa membunuh. Memang di dalam pengadilan dan hukum dunia itulah yang kuta lihat disidangkan dan dijatuhi hukuman. Tetapi dalam hukum Allah, ternyata membenci itu juga adalah membunuh (ay 15) dan kasih Allah tidak ada di dalam dia atau sama dengan hidup di dalam kegelapan ( 1 Yoh 2:11), dan ia tetap berada di dalam maut (ay 14).
Karena itu saudara, Jika kita sampai saat ini masih membenci saudara kita, dan terus menerus menghakiminya, siapapun dia, maka kita adalah pembunuh dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Kain dan Habil dua yang berbeda dalam 1 Yoh 3:12, yang satu (Kain) dikatakan berasal dari si jahat, dan sati lagi berasal dari Allah (Habil). Sebab Kain sudah dua kali membunuh Habil, yaitu dengan membencinya dan dengan membunuh tubuh Habil. Si jahat (Iblis) menelurkan benih dosa dan kebencian di hati Kain, sehingga kain membenci dan membunuh Habil.
Apabila setiap orang siapapun dia, kecil atau besar, tua atau muda, pintar atau tidak, pelayan-pelayan Tuhan atau jemaat biasa, Jika kita membangkitkan kebencian dihati saudara kita yang lain terhadap seseorang, dengan pernyataan-pernyataan, atau tulisan-tulisan yang membongkar aib saudaranya, atau membuka kelemahan-kelemahan dan kesalahannya, atau membengkitkan kecemburuan di hati saudaranya dengan saudaranya yang lain, DENGAN SIAPAKAH DIA DISAMAKAN? Masih mungkinkah ada kebenaran dan kasih Kristus di dalam hati kita?.
Karena itu Firman ini mengajarkan kepada kita supaya kita benar-benar hidup di dalam Kristus dengan cara mengasihi. Menuruti perintah Allah ini akan membawa kita kepada kebenaran bahwa kita adalah anak-anak Allah yang telah berpindah (dipindahkan) dari maut kepada kehidupan yang kekal oleh iman percaya kepada anakNya Yesus Kristus.
Selanjutnya dalam Nas hari ini 1 Yoh 3;19-24, menegaskan dan menyelidiki kebenaran tentang status hidup orang percaya apakah benar-benar sudah menjadi pelaku Firman Allah atau bukan. Hati nurani kita dipakai Tuhan sebagai indikator sekaligus penuntut di dalam menuruti perintah Allah. Siapakah saudara sesungguhnya dan diposisi atau pihak mana? Hati nuranimu akan menjadi indikator yang tidak bisa berbohong. Ketika kenyataan dan fakta tentang diri saudara sudah terungkap, maka tidak ada jalan selamat bagi saudara selain di dalam Yesus.
Hati akan terus berbicara bahkan menuduh si pemilik hati untuk hidup sesuai dengan kebenaran. Dalam 1 Yohanes 3:19 dikatakan bahwa hati tidak akan tenang (akan terus menuduh dan mengingatkan) sampai kita meninggalkan dosa dan kefasikan dan kita benar-benar telah hidup dalam kebenaran. Sebab Tuhan melihat hati sampai yang terdalam sekalipun, sehingga hati manusia tidak bisa bersembunyi dan menyembunyikan apapun dari hadapan Tuhan. Itu sebabnya dalam Amsal 16:2 dikatakan : “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati”. Hati tidak bisa berbohong, meskipun mulut kita berbohong. Karena itu, Jika hati kita menuduh kita bahwa kita berdosa dan tidak melakukan kebenaran, maka ingatlah bahwa Kasih setia Tuhan lebih besar dan cukup untuk kita (ayat 20). 1 Yohanes 1:9 berkata: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Namun jika hati kita tidak menuduh kita lagi, dan kita telah hidup dalam kebenaran, maka kita beroleh keberanian untuk percaya dan mendekati Allah (ayat 21).
Kita tidak bisa berkata bahwa kita telah percaya kepada Yesus tetapi kita tidak mengasihi. Hati kita akan langsung menuduh bahwa kita tidak benar telah menuruti perintah Allah. Hati tidak bisa dibohongi. Jika hati kita masih bersuara hingga saat ini, maka dengarkanlah sebelum terlambat dan akhirnya nanti dia tidak akan bersuara lagi untuk mengingatkan dosa dan kesalahan kita, sehingga kita ada dalam ancaman maut.
Saudaraku, marilah turutilah perintah Allah. Mari lakukan FirmanNya untuk percaya dan mengasihi. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya (ay 22-23).
Selamat hari minggu,
Selamat percaya,
Selamat mengasihi, dan
Selamat menuruti Perintah Allah.
Shalom
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..