Ibadah Minggu 4 Setelah Trinitatis
Minggu 27 Juni 2021
Tema:
KASIH PERSAUDARAAN
EV: 2 Samuel 1:17-27
EP: 2 Korintus 8:7-15
2 Samuel 1:17-27 (TB)
1:17 Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya,
1:18 dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur.
1:19 Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan!
1:20 Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!
1:21 Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.
1:22 Tanpa darah orang-orang yang mati terbunuh dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang, dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa.
1:23 Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa.
1:24 Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu.
1:25 Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
1:26 Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.
1:27 Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
------------
Shalom, Selamat hari minggu. Kiranya Tuhan yang berdaulat atas segala-galanya menyertai dan menolong kita semua dalam setiap langkah hidup kita. Ajaib segala jalanNya, tidak terselami segala perbuatanNya. Allah yang kekal rela menjadi manusia, bersama-sama dengan manusia, supaya manusia ciptaanNya yang paling Dia kasihi bisa mengenalNya, bersama-sama denganNya, bahkan menjadi sahabatNya dan selama-lamanya akan bersama-sama dengan Dia di sorga kekal.
Dalam ibadah minggu ini, Firman Tuhan berbicara kepada kita lewat kitab 2 Samuel 1:17-27, yang mengambil tema KASIH PERSAUDARAAN. Bagaimana Nas ini menuntun kita ke dalam tema ini bisa kita baca dan renungkan lewat uraian berikut ini.
Pada perikop ini, hubungan Daud dan Yonatan ini bukanlah sekedar teman biasa, atau saudara sebangsa, atau saudara seperjuangan, tetapi lebih daripada itu mereka berdua adalah sahabat. Mereka berdua demikian saling mengasihi satu dengan yang lain dengan dekatnya. Kasih digunakan disini adalah kasih Philia yang artinya kasih persaudaraan. Kasih ini masih berbeda dengan kasih storge ( kasih hubungan sedarah atau keluarga). Kasih Philia digunakan dalam hubungan pertemanan baik secara umum maupun khusus. Umum maksudnya hubungan kasih sesama teman misalnya di kelas, di pekerjaan, di lingkungan, di gereja dan yang lainnya, yang saling mengenal atau secara terus menerus bersama-sama dalam satu rentang waktu. Khusus saya maksudkan disini bahwa diantara semua pertemanan itu ada satu atau lebih orang tertentu yang memiliki hubungan yang lebih dekat atau spesial dibanding semua teman-temannya itu. Kasih persaudaraan khusus ini saya sebut sahabat.
Dalam konteks hubungan Daud dan
Yonatan dalam Nas ini, kasih persaudaraan yang kita lihat di sini bukanlah
kasih persaudaraan yang umum, tetapi kasih persaudaraan yang khusus/spesial
yang kita sebut dengan PERSAHABATAN. Mereka berdua adalah sahabat. Mareka bukan teman biasa (friend), tetapi teman dekat (close
friend) yaitu sahabat. Nas Firman Tuhan ini merupakan ratapan Daud atas kematian Saul dan terkhusus sahabatnya Yonatan. Demikian dekatnya Daud kepada Yonatan sehingga dia melukiskan kasih Yonatan kepadanya melebih cinta seorang perempuan.
Saudara berbeda dengan sahabat sehingga hubungan dua yang bersaudara berbeda dengan hubungan dua orang yang bersahabat. Dalam bahasa daerah Batak dalam Alkitab kata saudara diterjemahkan dengan ‘dongan’, Sedangkan sahabat diterjemahkan dengan ‘ale-ale’ (bahasa Batak). Jadi antara ‘dongan’ dengan ‘ale-ale’ terdapat perbedaan yang mendasar.
Bagaimana dengan konsep kasih persaudaraaan yang Yesus ajarkan? Apakah di level umum atau khusus?. Mari kita lihat pernyataan Yesus dalam Yohanes 15:13-15 berikut ini:
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku”.
Di sini Yesus berkata bahwa setiap yang melakukan kehendak Bapa adalah sahabat Yesus dan kepada mereka Yesus membukakan rahasia yang daripada Bapa. Yesus berkata bahwa kita (yang percaya) adalah sahabatNya. Lalu seorang sahabat rela memberikan nyawanya kepada sahabatnya. Saya jadi teringat kidung pujian Buku Ende No. 219 Liriknya demikian:
Ise do alealenta Na so olo muba i ?
Aleale na sumurung I ma Tuhan Jesus I
Ai torop pe aleale Na di hasiangan on
Saluhutna i mansadi Molo mate daging on
Artinya:
Siapakah sahabat kita yang tidak akan berubah / setia? Sahabat yang sejati adalah Tuhan Yesus. Walaupun banyak sahabat-sahabat di dunia ini. Semuanya akan tinggal/surut/berhenti/selesai jika kita sudah meninggal dunia.
Dari sini kita melihat bahwa Yesus menginginkan kita untuk menerapkan kasih persaudaraan dengan model PERSAHABATAN.
Sejenak saya mengajak saudara untuk melihat hubungan persahabatan Daud dan Yonatan dalam Alkitab. Secara jelas kita bisa lihat hubungan persahabatan Daud dengan Yonathan dalam 1 Samuel 18:1-4; 1 Samuel 19:1-6; 1 Samuel 20; 1 Sam 20:17. Bagaimana hubungan kasih persaudaraan yang terjadi diantara mereka berdua yang bersahabat?
- Saling menguatkan dalam iman dan kepercayaan kepada Tuhan. (1 Samuel 23:16).
- Bersedia Melindungi sahabatnya, meskipun ancaman itu datang dari ayahnya sendiri (1 Samuel 19:2; 1 Samuel 20:12-13).
- Mau dan rela berkorban walaupun sampai ancaman nyawa demi sahabatnya (1 Samuel 20:33).
- Saling berbagi dan tidak saling merahasiakan sesuatu (1 Samuel 18:4).
- Memberitakan dan menyaksikan hal yang baik tentang sahabatnya (1 Samuel 19:4).
- Memegang teguh janji dengan setia (1 Samuel 18:3; 1 Samuel 9).
- Sangat berduka dan meratap ketika sahabatnya itu sudah meninggal (2 Samuel 1:26).
- Berempati, bahkan kesusahan sahabatnya adalah kesusahaannya sendiri, jika ada yang merusak dan menghina nama sahabatnya dia juga turut merasa dirusak dan dihina, jika ada yang mengancam sahabatnya dia juga turut merasa diancam (1 Samuel 20: 34).
- Kasih Daud kepada sahabatnya terus sampai kepada keturunan sahabatnya itu (1 Samuel 9).
Tentunya dari hubungan kasih antara
Daud dan Yonatan ini kita bisa melihat bagaimana perbedaan sahabat dengan teman
atau rekan. Hubungan persahabatan mereka yang diungkapkan dari nomor 1-9 diatas memiliki makna bagi Daud bahwa hubungan persahabatan mereka melebihi cinta seorang perempuan (2 Samuel 1:26). Kematian Yonatan menyisakan duka yang mendalam sampai hati Daud susah dan meratap.
Saudara yang terkasih dalam kristus Yesus.
Kasih persaudaraan yang Yesus ajarkan supaya diikuti oleh pengikutnya adalah kasih persaudaraan yang khusus yaitu PERSAHABATAN. Itulah yang Yesus lakukan kepada setiap yang melakukan kehendakNya. Kita tidak sekedar sebagai kenalan, saudara, teman biasa, tetapi Yesus menganggap kita yang percaya secagai sahabatNya. Untuk itu Yesus buktikan bahwa Yesus rela mati demi menebus kita dari dosa.
Saudara kasih persaudaraan yang dibangun dengan PERSAHABATAN lebih kuat dari hubungan sebagai teman sekerja, teman sekolah, teman satu lingkungan bahkan teman segereja atau teman sepelayanan. Demikian juga bila dibandingkan dengan Kasih persaudaraan sedarah (seayah-seibu) (storge), persahabatan ini bisa lebih dalam dan kuat dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Kasih dengan hubungan sedarah masih sering dengan pamrih, tidak tulus, bahkan di masyarakat sering kita melihat pertengkaran, permusuhan yang sampai kepengadilan bahkan sampai bunuh membunuh sesama saudara kandung.
Karena itu hubungan kasih yang dibangun atas dasar hubungan sedarah (seayah-seibu) belum tentu bisa sampai level sahabat. Namun jika kasih persaudaraan kristiani dibangun diantara sesama saudara sedarah akan menghasilkan kasih persaudaraan yang lebih kuat yaitu persahabatan yang jauh lebih kuat mengatasi persahabatan yang tidak sedarah. Karena itu betapa pentingnya kasih persaudaraan dibangun dengan model PERSAHABATAN di dalam segala hubungan satu dengan yang lain. Memang tidak mudah, namun jika kita betul-betul beriman dan percaya kepada Yesus maka Tuhan akan memampukan kita menjadi sahabat bagi semua orang.
Rumah tangga yaitu hubungan suami dan istri akan menjadi begitu kuatnya jika menjadikan hubungan itu sampai level sahabat. Suami yang menjadikan istrinya sahabat dan sebaliknya istri menjadikan suaminya sahabat akan menciptakan satu kesatuan yang kuat dan harmonis. Saudaraku, ingatlah bahwa istrimu bukanlah musuhmu, dan hai istri, suamimu bukanlah musuhmu.
Demikian juga hubungan antara orangtua dan anak-anaknya, dan anak-anaknya dengan orangtuanya. Ikatlah hubungan persahabatan maka rumah akan menjadi seperti sorga bagi semua. Bangunlah hubungan kasih persaudaraan dengan sesama saudara kandung dengan persahabatan maka sampai akhir hayat akan ada kerukunan yang kokoh dalam keluarga.
Demikian kuatnya hubungan persahabatan dalam kasih persaudaraan ini, sehingga dalam budaya batak ada perumpamaan yang berkata:
“Manuk ni pea langge hotek-hotek laho marpira. Sirang marale-ale lobian na matean ina”
Yang artinya: Rasa perpisahan dua yang bersahabat itu melebihi ditinggal mati oleh Ibu kandung. Pernyataan perumpamaan ini oleh para leluhur merupakan ungkapan yang berdasarkan kehidupan nyata yang dialami oleh orang-orang yang bersahabat (‘namaraleale’-Bhs.Batak).
Saudaraku, kasih persaudaraan yang harus kita jalankan dan kerjakan dalam hidup kita sebagai pengikut Kristus adalah kasih persaudaraan model PERSAHABATAN sebagaimana disampaikan dalam Nas Firman Tuhan hari ini. Jadilah sahabat bagi semua orang sebagaimana Yesus mau datang ke dunia ini untuk jadi sahabat bagi semua orang. Yesuslah sahabat yang sejati yang tidak akan meninggalkan kita. Dia setia dengan janjiNya bahkan sampai anak cucu kita. Begitu juga hubungan Daud dan Yonatan bukan hanya sampai Yonatan saja, tetapi sampai keturunannya juga janji itu ditepati.
Saudaraku, Dari renungan kita hari ini mari koreksi diri kita masing-masing sejauh mana hidup kta dalam menjalankan kasih persaudaraan ini:
- Apakah Yesus menjadi sahabat saudara? Sebagai sahabat, Yesus sudah melakukan janjiNya kepada kita bahkan sampai mati demi menyelamatkan kita. Sebaliknya jika Yesus memang sahabat kita apa yang kita lakukan kepadaNya sebagai sahabat?.
- Sebagaimana Daud adalah sahabat Yonatan, Adakah saudara saat ini memiliki sahabat selain Yesus? Mungkin satu orang, atau mungkin lebih? Apakah dia tahu bahwa saudara menerimanya bukan sekedar teman tetapi sahabat?.
- Apakah dia yang dulu saudara anggap sahabat masih terus jadi sahabat hingga saat ini?, mungkin mulai saat kecil atau saat SMA, Kuliah, atau setelah berumah tangga?
- Apakah dia (seseorang) yang saudara anggap sahabat selama ini, saudara perlakukan sebagai sahabat sebagaimana persahabatan dalam Alkitab yang kita renungkan ini?.
- Setelah membaca renungan ini adakah hubungan persahabatan yang pernah saudara jalin dengan seseorang dulu atau sekarang butuh dikoreksi atau perlu diperbaiki?, mari berjuang untuk menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan, sehingga kasih kita yang tulus dirasakan semua orang.
Setelah membaca renungan ini kiranya ada perubahan cara pandang tentang kasih persaudaraan di antara kita sehingga kita semua bisa hidup berdampingan dengan siapa saja dengan damai dan menjadi berkat bagi semua orang. Kiranya renungan ini menjadi berkat bagi saudara.
Selamat Hari minggu, Selamat bersahabat, Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..