Ibadah MINGGU 31 Oktober 2021
Tema:
"INJIL YANG MEMBAHARUI"
Ev: Roma 1:16-17
Roma 1:16-17 (TB)
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
---------------
Shalom, selamat hari minggu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus. Puji syukur kita masih bisa mengalami kasih Tuhan yang tidak pernah terukur dalam hidup kita. Kita bersyukur bahwa kita masih bisa menyapa orang-orang yang kita kasihi, mengasihi dan menyayangi mereka, ataupun mengalami kasih sayang dari mereka. Pergumulan hidup tidak akan pernah berakhir selama kita masih ada di bumi ini. Tetapi kasih dan penyertaan Tuhan juga tidak akan pernah berakhir bagi kita yang mengasihiNya. KasihNya tidak akan berkesudahan selalu baru tiap hari.
Dalam ibadah minggu ini Tuhan memberikan berkat rohaniNya bagi kita yang dikemas dengan tema yang indah yaitu INJIL YANG MEMBAHARUI. Tema ini di dasarkan pada kitab Roma 1:16-17. Pernyataan Rasul Paulus dalam kedua ayat ini merupakan proklamir atau deklarasi iman Rasul Paulus atas kebenaran Injil yang sudah dia terima dan alami dalam hidupnya. Setelah menerima Injil, tidak ada lagi yang lebih penting, lebih perlu serta lebih berkuasa dalam kehidupannya dan dalam ambisi hidupnya di tengah-tengah dunia ini. Sebab yang terutama dalam segala sesuatu yang utama dan terutama sudah dia peroleh yaitu Kristus. Itu sebabnya posisi Yesus (inti dari Injil bahkan Injil itu sendiri) dalam hidup Rasul Paulus tidak bisa tergantikan lagi.
Keyakinan ini melahirkan sebuah deklarasi iman dalam diri Paulus dengan menyatakan bahwa dia (Paulus) memiliki keyakinan yang kokoh dalam Injil. Dalam terjemahan lain disebutkan bahwa dia tidak malu untuk menyaksikan Injil, atau tidak malu untuk mengakui Injil dihadapan siapapun. Sebab Dengan iman dia berkata bahwa “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan”. Kesaksian pribadi rasul Paulus dalam Roma pasal 1:5 yang menyatakan bahwa karena kasih karunia dia diselamatkan dan diberikan jabatan Rasul untuk menuntun semua bangsa kepada kepercayaan kepada Kristus Yesus, telah membuat dia merasa berhutang kepada bangsa-bangsa lain karena kasih karunia dalam penebusan Yesus Kristus yang dianugerahkan kepadanya (ayat 14).
Berhutang, ya berhutang. Itu lah yang dialami Rasul Paulus, dan itu jugalah yang seharusnya dialami oleh setiap orang yang telah mengalami penebusan oleh darah Kristus. Kita semua yang telah menerima karunia keselamatan itu adalah orang-orang yang berhutang injil kepada semua orang. Karena saya dan saudara yang mengimaninya masih merasakan terlilit utang, yaitu utang penginjilan maka tentunya tidak ada seorang pun diantara kita yang diam saja tanpa berbuat apa-apa terhadap penginjilan. Sama seperti seseorang yang terlilit utang, tidak akan pernah tenang jika hutangnya kepada seseorang belum dilunasinya.
Terlibat dalam Pekabaran Injil memerlukan partisipasi aktif dari setiap orang yang percaya. Pengalaman perjumpaan dengan Yesus dalam pemberitaan Injil akan menginsyapkan dan mendorong seseorang untuk berbuat demi Injil. Baik sebagai pewarta Injil, donatur dana, donatur tenaga, skill dan pengetahuan, atau apa saja yang berguna dalam pemberitaan Injil. Berbuat demi Injil adalah tanda seseorang yang memiliki keyakinan yang kokoh akan Injil. Tanda seseorang yang tidak malu mengaku akan Injil dalam ucapan dan perbuatannya.
Ada banyak orang pada jaman ini yang mengaku Kristen, atau percaya Yesus, tetapi malu mengakui Yesus dalam hidupnya. Atau sebaliknya dalam kesaksian hidupnya malah mempermalukan Yesus. Atau ada yang tidak mau terang-terangan mengaku sebagai pengikut Yesus. Kalau hidupnya bertolak belakang dengan keyakinannya terhadap Injil (Yesus) bagaimana mungkin lagi dia berani mempercakapkan atau memberitakan Injil?.
Kekurangyakinan akan Injil sebagai kekuatan Allah yang menyelamatkan, dan yang telah menyelamatkan dirinya sendiri, serta sikap tidak mau berterimakasih (bersyukur) menyebabkan seseorang tidak mau turut ambil bagian dalam pemberitaan Injil. Kalau seseorang dengan sadar telah mengalami kasih Tuhan, dan memahami serta mengakui bahwa kekuatan Allah yang tiada bertara itu adalah Injil itu sendiri yang mampu untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya dari maut dan kematian, tentunya dia tidak akan ragu lagi turut ambil bagian dalam pemberitaan Injil itu.
Dengan demikian dia juga akan paham bahwa Injil sebagai kekuatan Allah yang menyelamatkan ini merupakan kekuatan Allah yang hidup bukan saja hanya menyelamatkan dari maut dan kematian kekal, tetapi juga memiliki kuasa dan kekuatan yang berguna dalam banyak hal. Sebagai mana dalam Pasal 1 ini dikatakan bahwa Injil itu diberikan kepada semua orang, semua bangsa dan bahasa yang mana Rasul Paulus menjadi salah satu utusannya. Namun tentunya tidak semua orang menerima Injil itu. Paulus berkata di ayat 16 bahwa hanya setiap orang yang percayalah yang menerimanya. Bagaimana mereka bisa percaya dan menerimanya? Tentunya kalau ada yang memberitakannya. Bagaimana mereka bisa memberitakannya? Tentunya kalau mereka sudah mengalaminya lalu dengan rela dan bersedia untuk di utus (Roma 10:14-15)
Saudaraku, Kuasa Tuhan dalam Injil sanggup melakukan banyak hal dalam segala kehidupan manusia. Karena Yesus adalah terang, Yesus adalah roti hidup, Yesus adalah air hidup, Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup, Yesus adalah Gembala yang baik, sahabat sejati, maka Pemberitaan Injil itu sangat penting sekali, dengan demikian orang yang mendengarnya percaya. Ketika dia percaya maka dia akan mengalami banyak hal dari kekayaan Injil:
1. Injil mampu merubah yang tidak terubahkan oleh apa pun dan siapa pun yaitu status seseorang yang seharusnya mati menjadi hidup yaitu yang seharusnya di neraka kekal menjadi di sorga kekal. Tidak ada kuasa lain yang mampu melakukannya.
2. Injil mampu merubah hati yang keras. Ketika Injil di dengarnya dan diterimanya, maka Kabar baik itu akan mengubah dan mempengaruhi hatinya yang keras, sehingga hatinya akan dilembutkan.
3. Injil mampu mengubah sifat pemarah, keras, brutal, dan banyak kebiasaan buruk dalam hidup seseorang. Kadang orang membela diri dengan berkata bahwa itu sudah sifatku, karakterku, bawaan lahir, tidak bisa dirubah dan sebagainya. Meskipun banyak nasehat dan masukan dari banyak orang yang telah diterimanya tidak mampu mengubahnya, tetapi Injil tidak pernah gagal mengubah orang seperti itu kalau dia percaya dan menerimanya.
4. Injil mampu mengubah ketergantungan akan hawa nafsu kedagingan. Mungkin orang berkata “dia tidak bisa diubah lagi, suamiku, atau istriku, atau anakku tidak bisa diubah lagi dari segala keinginan dagingnya. Tetapi percayalah, jika Injil dia terima, maka Injil mampu untuk mengubah itu semua.
5. Injil mampu mengubah seseorang ketergantungan/kecanduan Narkoba. Banyak orang sudah pasrah dan putus asa jika anggota keluarganya sudah kena ketergantungan narkoba. Sudah berbagai cara dilakukan untuk menghindarkannya dari ketergantungan ini, namun selalu gagal dan tidak bisa juga. Tetapi Injil tidak pernah gagal. Asal dia percaya dan menerimanya, mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya maka atas kehendak Allah dia akan terbebaskan.
6. Injil mampu mengubah seseorang yang pada awalnya selalu berniat jahat menjadi orang yang berniat baik. Paulus sendiri mengalami hal itu. Injil berhasil mengubah pemburu dan pembunuh pengikut Kristus menjadi pemburu orang berdosa yang akan mati untuk dibawa kepada Kristus supaya dia hidup.
7. Injil mampu mengubah suami yang tidak bertanggungjawab, otoriter, kasar, suka KDRT menjadi suami yang baik, penyayang, beriman, menjadi imam dalam rumah tangga dan yang menyayangi anak istri.
8.Injil mampu mengubah seorang istri yang meterialistis, egois, pemalas menjadi istri yang penyayang, hormat pada suami dan telaten mengelola rumah tangga.
9. Injil mampu mengubah seseorang yang patah hati, putus harapan, menjadi semangat, penuh harapan dan optimis dalam hidup.
10. Injil mampu membuka jalan meskipun semua jalan sepertinya sudah tertutup.
Jaman telah membuktikan kuasa Allah lewat Injil ini. Injil telah mengubah semua peradapan, mengubah wajah dunia. Pembaharuan oleh Injil berpengaruh kepada segenap ciptaan Allah, baik manusia, binatang, tumbuhan, bahkan alam ini. kalau kita menerima dan memahami kuasa ini maka kita semua akan menjadi agen-agen Injil yang membawa perubahan dan pembaharuan yang baik bagi lingkungan sekitar, lingkungan pekerjaan, gereja, masyarakat dan alam ciptaan lainnya.
Kuasa Yesus yang diberitakan dalam Injil (Kabar baik) itu tidaklah terbatas sebab Dia maha kuasa, dan Roh Kudus yang mendiami setiap orang yang percaya kepada Yesus akan berkuasa melakukan apa saja sesuai kehendakNya untuk memperbaharui, menuntun, menolong dan menginspirasi setiap orang yang percaya.
Karena itu saudaraku, dalam ibadah minggu ini, saya mengajak saudara untuk sungguh-sungguh menerima Injil itu, sungguh-sungguh mengabarkan Injil itu, jangan tunggu hari esok. Sekaranglah waktunya, tidak ada kuasa lain selain kuasa dalam nama Yesus yang bisa membebaskan, tidak ada jalan lain selain Yesus yang olehnya kita bisa sampai kepada Bapa. Tidak ada orang yang derajatnya terlalu tinggi atau derajatnya terlalu rendah, pendidikannya sangat tinggi atau tidak berpendidikan sekalipun, Orang kaya atau miskin, orang berkecukupan atau orang melarat, hamba atau tuan, orang terkenal atau orang terpinggirkan yang tidak bisa dijamah, dijangkau, diubahkan, atau dibaharui oleh Injil.
Selamat menerima Injil, selamat mengabarkan Injil, selamat diperbaharui oleh Injil, dan selamat hari minggu Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..