RENUNGAN IBADAH MINGGU 27 MARET 2022
Tema:
BERSUKACITA DAN BERSORAK-SORAK DI DALAM TUHAN
Ev: Mazmur 32:8-11
Ep: Lukas 15:1-7
Mazmur 32:8-11 (TB)
32:8 Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
32:9 Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
32:10 Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.
32:11 Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!
---------------
Shalom, selamat hari minggu saudara-saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Terpujilah Tuhan kita yang senantiasa menyertai dan menolong kita menjalani hidup kita dari sehari ke seharinya. Tuhan itu baik. Tidak pernah Dia merancangkan yang jahat di dalam hidup kita. Tuhan itu setia tidak pernah Dia ingkar janji atas segala janji dan FirmanNya kepada kita.
Ibadah minggu ini dinamai minggu Letare yang artinya bersukacitalah. Firman Tuhan yang berbicara kepada kita diambil dari kitab Mazmur 32:8-11 dengan tema “BERSUKACITA DAN BERSORAK-SORAK DI DALAM TUHAN”. Dalam Mazmur 32 ini yang merupakan nyanyian pengajaran dari raja Daud, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) membuat judul perikop “Kebahagiaan orang yang diampuni dosanya”. Kalau kita membaca pasal 32 ini sangat jelas sekali pemazmur menyampaikan pengajaran yang sangat penting yang menyebabkan setiap kita semakin mengasihi Tuhan dan senantiasa hidup dalam sukacita dan sorak-sorai di dalam Tuhan.
Ada beberapa hal penting yang Tuhan mau ajarkan kepada kita lewat nas Firman Tuhan hari ini yakni dari pasal 8-11.
Hal pertama adalah bahwa sikap dan isi hati Tuhan yang senantiasa ada di dalam hati Tuhan. Ada kerinduan hati Tuhan yang senantiasa ada buat setiap orang yang Tuhan kasihi dan yang mengasihi Tuhan. Hal ini disampaikan dalam ayat 8 dengan ungkapan “Aku hendak” yang disampaikan sebanyak dua kali. Secara terperinci kedua hal yang Tuhan rindukan ini disampaikan dengan perkataan “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat”. Bahkan lebih dari itu Tuhan berkata bahwa “mata-Ku (Tuhan) tertuju kepadam (kita yang sudah percaya)”. Fakta dan kenyataan yang Tuhan sampaikan ini memberikan suatu ketenangan dan ketentraman batin bagi setiap orang yang setia percaya kepada-Nya.
Hal kedua adalah bahwa orang percaya selalu Tuhan kelilingi dengan kasih setia. Kasih setia ini bukan dimaknai bahwa para pengikut Kristus tidak akan mengalami marabahaya lagi, dukacita, atau juga penderitaan. Namun kasih setia Tuhan yang mengelilingi orang percaya itu dimaknai sebagai jaminan penyertaan Tuhan dalam menghadapi segala keadaan. Baik dalam keadaan sukacita maupun dalam keadaan dukacita. Jikalau kita menghadapi masa kesulitan atau penderitaan maka Tuhan akan hadir mendapingi kita dan memberikan jalan keluar supaya kita bisa menghadapi situasi-situasi sulit yang sedang kita hadapi. Jikalau kita sedang mengalami sukacita dan keberhasilan, Tuhan juga akan melindungi dan menyertai kita supaya kita tidak sampai jatuh ke dalam kesombongan dan akhirnya jatuh dalam berbagai-bagi penderitaan sebagai konsekuensi atas dosa kesombongannya. Jadi kasih setia Tuhan yang mengelilingi kita memberikan kita damai sejahtera dan keoptimisan dalam meghadapi hidup.
Hal yang ketiga adalah bahwa orang benar harus bersukacita dan bersorak sorai di dalam Tuhan. Hal ini sangat penting diekspresikan atau ditunjukkan oleh setiap orang percaya sebagai tanda sudah menjadi pengikut Yesus. Lagi pula Alkitab juga mengatakan bahwa hati yang gembira adalah obat (Amsal 17: 22 “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.). Kegembiraan bisa ditimbulkan atau dipicu oleh banyak hal. Namun sebaliknya ada banyak hal juga yang bisa memicu atau menimbulkan ketidak sukacitaan dalam hati seseorang.
Seseorang bisa berbahagia dan bersorak-sorak jika cita-citanya tercapai, usahanya sukses, jabatannya meningkat, mendapat rezeki dan lain sebagainya. Namun sebaliknya juga jika terjadi hal-hal kebalikan dari hal-hal di atas maka sukacita yang ada itu bisa segera diganti dengan dukacita. Misalnya usaha gagal, kesehatan menurun, dipecat atau diturunkan dari jabatan, atau kondisi ekonomi yang sedang parah bisa segera mengganti sukacita itu menjadi dukacita dan kekecewaan.
Karena itu dalam Firman Tuhan hari ini hanya ada satu hal yang bisa membuat manusia itu benar-benar bersukacita meskipun mengalami berbagai-bagai penderitaan atau pencobaan selama hidup di bumi yaitu ketika dia sudah menjadi orang benar. Bagaimana seseorang itu bisa menjadi orang benar?. Seseorang bisa menjadi orang benar adalah ketika dia memperoleh pembenaran dari Allah. Dalam pasal 32 ini dengan jelas disampaikan bagaimana seseorang itu bisa memperoleh pembenaran dari Allah sehingga dia menjadi orang benar.
Dalam Pasal 32:2 dikatakan demikian “Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN. Hal ini terjadi ketika semua kesalahan-kesalahannya sudah diampuni oleh Tuhan. Lalu bagaimana seseorang bisa mengalami pengampunan atas dosanya?. Dalam ayat 5 dijelaskan bahwa ketika seseorang dengan tulus datang kepada Tuhan mengakui dosa-dosanya dan tidak menyembunyikannya serta memohon pengampunan Tuhan maka Tuhan akan mengampuni dosa-dosanya. Dengan demikian dia akan dibenarkan oleh Tuhan sebab darah Kristus yang menghapus dosa manusia berkuasa untuk melakukannya.
Ketika hal ini terjadi maka seharusnyalah dan sepatutnyalah manusia yang bertobat dan dibenarkan itu akan bisa bersukacita dan bersorak-sorak di dalam hidupnya. Itulah sebabnya judul perikop Pasal 32 disebutkan Kebahagiaan orang yang diampuni dosanya. Sukacita ini tidak bisa dipengaruhi oleh kendisi diluar dirinya seperti masalah ekonomi, masalah pergumulan hidup, penderitaan, saikit penyakit, ujian dan pencobaan. Dia tetap akan bisa bersukacita dan bersorak-sorai di dalam Tuhan. Imannya tidak akan terkondisi oleh beragam situasi yang terjadi sehingga sukacita dan sorak-sorainya juga tidak akan terkondisi.
Saudaraku, Bagaimanakah ketiga hal penting ini bisa tetap kita alami dan hidupi dalam kehidupan kita setiap hari?. Melalui ayat 8-11 ini kita menemukan bahwa untuk tetap mengalami seluruh kebaikan Allah dan senantiasa bisa bersorak sorai yang pertama adalah setia mendengar dan melakukan apa yang Tuhan ajarkan serta nasihatkan melalui FirmanNya yang tertulis dalam Alkitab. Lalu yang kedua jangan seperti kuda atau keledai yang tidak berakal yang kegarangannya harus tergantung kepada tali kekang. Bagaimana memaknai kiasan kepada kuda atau bagal (keledai beban) ini dalam kaitannya sebagai orang percaya?
Saudara, penyebutan kuda serta bagal (keledai) dalam hal ini memberi kiasan bahwa sebagaimana hewan ini yang sebenarnya memiliki kekuatan yang hebat serta kemampuan melakukan banyak hal, tetapi tidak punya inisiatif untuk berbuat untuk dirinya sendiri. Dia cenderung menunggu tali kekang untuk memerintah dan menggerakkannya. Kaitannya dengan manusia yang diberi nasihat dalam nas Firman Tuhan hari ini adalah bahwasanya masih banyak orang yang sebenarnya sudah mendapatkan pengampunan dosa dari Tuhan dan menjadi orang benar namun hidupnya masih seperti orang fasik. Artinya sudah tahu bahwa dirinya sudah dibenarkan Allah dan dihapuskan dosanya oleh darah Kristus tetapi hidupnya selalu diliputi kekuatiran, ketakutan, ketidakyakinan akan keselamatan sehingga hidupnya tidak berbuah dan pertumbuhan rohani yang sangat lambat. Padahal sejak dia meneriman Yesus dalam hidupnya dan Roh Kudus bertahta di hatinya dia sudah punya kuasa untuk mengalahkan dosa dan kuasa-kuasa si jahat. Sehingga tidak ada alasan lagi sebenarnya untuk kuatir akan hidupnya. Sebaliknya dia akan senantiasa bersukacita dan bersorak di dalam Tuhan akan segala sesuatu yang terjadi di dalam hidupnya.
Tidak perlu lagilah sebenarnya dia harus disuruh dulu berbuat kasih baru mau berbuat kasih. Tidak perlu lagilah sebenarnya dia dinasihati atau diingatkan untuk jangan kuatir baru dia berhenti kuatir sebab Tuhan senantiasa mengelilinginya dengan kasih setia bahkan mata Tuhan tertuju kepadanya. Tidak perlu lagilah sebenarnya dia diminta untuk berani berdoa dan meminta kepada Bapa sebab jalan masuk kepada Bapa sudah Yesus sediakan dan kapan saja dia berdoa dan memohon kepada Bapa, Dia pasti akan menjawabnya.
Orang seperti ini juga sering memposisikan dirinya seperti orang fasik dengan berkata “kita kan masih hidup di dunia”, “orang lain juga berbuat begitu”, dan lain sebagainya. Atau sebaliknya dia selalu bersikap pasrah dan menunggu ada yang menggerakkan seperti kuda tadi lalu dia bergerak. Akibatnya dia akan mengalami hal-hal yang tidak sepatutnya dialami sebagai orang benar. Sebaliknya dia akan mengalami apa yang dialami oleh orang fasik sebagaimana disebutkan dalam ayat 10 “Banyak kesakitan diderita orang fasik”
Saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Sekali lagi bahwa dalam Nas ini kita melihat jaminan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan di dalam hidup orang yang percaya kepadaNya. Apa yang disampaikan dalam ayat 8 itu merupakan kerinduan Allah yang ingin selalu memberi nasihat kepada setiap orang yang percaya kepadaNya yaitu orang-orang yang sudah dibenarkan itu. Bahkan dikatakan bahwa mata Tuhan tertuju kepada orang-orang yang percaya kepadaNya itu. Karena itu menyadari bahwa kita telah diampuni dari dosa dan telah dibenarkan dengan cuma-cuma dan mata Tuhan yang selalu tertuju kepada kita yang percaya maka SEPATUTNYALAH KITA HARUS BERSUKACITA DAN BERSORAK-SORAI DI DALAM TUHAN. Inilah dasar yang benar untuk bersukacita dan bersorak-sorai.
Sudahkah saudara mengalami sukacita dan sorak-sorai karena alasan ini di dalam hidup saudara?. Inginkah saudara mengalaminya?. Mari datanglah kepada Bapa dengan perantaraan anakNya Yesus Kristus senantiasa memohon pengampunan atas dosa-dosa kita. Selama hidup di dunia kita akan senantiasa bergumul dengan dosa namun tangan Tuhan juga senantiasa terbuka untuk menerima setiap kita yang berani datang dengan jujur dan terbuka mengaku dosa dan kesalahan kita kepadaNya. I Yohanes 1:9 berkata “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”. Jika kita meyakini sudah menjadi orang benar karena dibenarkan oleh Allah, maka marilah kita hidup sebagai orang benar.
BERSUKACITA DAN BERSORAK-SORAK DI DALAM TUHAN sebab itulah yang Tuhan inginkan. Amin. Tuhan Yesus memeberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..