Jumat, 29 April 2022

TUHAN MENDENGAR SERUAN UMAT-NYA

 

Ibadah Minggu 1 MEI 2022

Tema:

TUHAN MENDENGAR SERUAN UMAT-NYA

 

Ev: Mazmur 4:2-9 / 2 Samuel 22:1-7

Ep: Wahyu 5:

 

Mazmur 4:2-9 (TB)

4:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud.

4:2 Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!

4:3 Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? S e l a

4:4 Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.

4:5 Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. S e l a

4:6 Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.

4:7 Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!

4:8 Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.

4:9 Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.

 

Shalom, selamat hari minggu saudara/i ku yang  terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Bahagia rasanya kembali bisa berbagi dan menyapa saudara dengan Firman Tuhan di minggu pertama bulan Mei ini. Semoga saudara semua hari ini dalam keadaan bahagia walau seperti apapun kondisi yang kita alami saat ini.

            Dalam ibadah minggu hari ini Firman Tuhan berbicara kepada kita lewat tema “TUHAN MENDENGAR SERUAN UMAT-NYA yang di dasarkan kepada kitab Mazmur 4:2-9, atau bisa juga membuka 2 Samuel 22:1-7

            Nyanyian dari raja Daud ini merupakan doa pada malam hari yang berisi pujian dan penyembahan yang diserukan kepada Tuhan. Keberanian Daud untuk menyatakan seruannya kepada Tuhan didasarkan atas pengalamannya bersama Tuhan yang setiap hari tidak pernah berkesudahan. Dalam kitab Mazmur ini kita bisa melihat bagaimana hidup Raja Daud yang setiap harinya ada dalam rangkaian doa dengan Tuhan. Ketenteraman hati Daud dalam segala suasana tergambar dalam Mazmur ini. Seperti dalam ayat 2 ini dia berkata bahwa dalam kesesakan  Tuhan memberikan kelegaan kepadanya. Sehingga ketika mau menutup hari dan beranjak tidur Raja Daud akhirnya bisa terbaring dengan tenang karena dia menyadari bahwa dalam setiap pertarungan hari itu dalam kehidupannya Tuhan selalu ada beserta dia. Sebagaimana satu hari ini Tuhan beserta dia maka esok jika Tuhan masih mengijinkan dia bangun dan hidup pasti Tuhan juga akan memimpinnya dalam menjalani hari itu lagi.

            Maka bagi dia kesusahan sehari cukuplah untuk sehari sebab hari esok akan datang lagi dengan kesusahan yang baru, dan Raja Daud tahu bahwa Tuhan juga sudah ada di hari esok untuk menyertainya dan mendengarkan setiap seruannya. Pengalaman bersama dengan Tuhan ini merupakan kekuatan dan senjata bagi Daud dalam menjalani hari-harinya sebagai Raja yang memang tidak mudah.

            Saudaraku di dalam Yesus,

            Tuhan mendengar seruan umat-Nya. Tema ini dengan tegas menyatakan demikian. Tidak ada keraguan bagi umatNya untuk berseru kepada Tuhan sebab yang berseru itu adalah umatNya sendiri.           Tentunya kita perlu garis bawahi Siapakah umat-Nya itu. Alkitab dalam Perjanjian Lama mencatat bahwa umat Tuhan yang pertama adalah bangsa pilihanNya yaitu Bangsa Israel. Tetapi Tuhan juga memanggil dari seluruh penjuru bumi umat pilihanNya yaitu setiap orang yang menaruh iman dan percaya kepadaNya. Hal itu semakin jelas dinyatakan di dalam Perjanjian baru. Sehingga kita tahu bahwa akhirnya setiap yang percaya dan beriman kepada Tuhan melalui anakNya Yesus Kristus adalah umatNya. UmatNya di dalam Perjanjian baru kemudian lebih akrab lagi disapa dengan sebutan anak-anakNya dan anak-anakNya  ini memanggil Dia (Tuhan) sebagai BAPA di dalam nama Yesus Kristus

            Status ini sebagaimana dalam Mazmur Daud ini yaitu di ayat 2 terjadi dari sisi Allah ketika Allah telah membenarkan seseorang dari sikap dan perilaku hidupnya yang salah atau berdosa. Kata membenarkan berarti menunjukkan bahwa inisiatif pembenaran itu datang dari Allah dan merupakan pemberian atau anugerah dari Allah. Status yang sudah dibenarkan inilah serta menjadi anak-anak Allah atau disebut juga umat Allah, yang memberanikan Daud dan meyakinkannya untuk berseru dan berdoa kepada Tuhan untuk segala pergumulan hidupnya. Status ini jugalah yang membuat dia setiap hari memuji dan memuliakan nama Tuhan dalam setiap kata-katanya, nyanyian dan pujian yang dia sampaikan.

            Sama seperti Daud, bahwa tidak ada kriteria yang kita miliki sehingga kita dibenarkan oleh Allah untuk menjadi umat-Nya atau AnakNya. Semuaya hanya karena kasih karunia. Tuhan menyelamatkan kita, mengampuni kita dan memberikan kita status yang baru sebagai anak-anak-Nya. Sehingga kita bisa berseru kepada-Nya ya Abba ya Bapa. Dalam status yang baru ini Tuhan merindukan kita semua untuk selalu datang kepadaNya dan berseru baik di dalam pujian, penyembahan, pengucapan syukur,  pengampunan dosa dan juga dalam setiap permohonan kita kepada-Nya. Itulah kerinduan Tuhan dari umat atau anak-anakNya. Dia mau kita jangan pergi berseru atau menyembah kepada yang lain.

            Seruan pemazmur dalam perikop Firman Tuhan hari ini kita lihat mengandung pujian dan penyembahan, permohonan, serta nasihat supaya hidup kita benar-benar mencerminkan hidup sebagai umat Tuhan. Kebiasaan banyak orang yaitu berseru kepada Tuhan hanya ketika meminta sesuatu yang perlu kepada Tuhan, atau saat mengalami pergumulan berat. Namun ketika hidupnya bahagia sering lupa Tuhan. Tetapi dalam kehidupan Raja Daud kita melihat bahwa  baik dalam kesesakan maupun kelepasan, dukacita atau sukacita Daud selalu menyampaikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Dalam kitab Mazmur kita melihat bahwa  tidak selalu permintaan/permohonan yang Daud serukan tetapi juga banyak sekali pujian dan syukur yang dinyanyikan atau disampaikan kepada Tuhan, dan itu menyenangkan hati Tuhan.

            Saudara, tentunya dampak yang diinginkan Firman Tuhan bagi kita hari ini adalah bagaimana supaya kita yang percaya dan telah menjadi umatNya berseru hanya kepada Tuhan saja, dan dengan iman dan keyakinan bahwa Tuhan pasti mendengar seruan kita. Namun status sebagai umatNya ini harus sejalan dengan sikap hidup yang kita miliki sebagai anak-anak Allah (umatNya).  Hal itu penting supaya kita tidak mencemarkan status sebagai umat Tuhan dengan sikap hidup yang tidak benar, sekaligus meneguhkan kita di dalam berdoa atau berseru kepadaNya.

Apa-apa saja yang disampaikan Nas ini sebagai sikap hidup orang benar atau umat Tuhan itu? Dalam ayat 2-9 ini kita bisa melihat beberapa diantaranya yaitu:

1. Selalu sadar bahwa Tuhanlah yang membenarkan kita sehingga jangan ada kesombongan di dalam hidup kita (ayat 2)

2. Tidak mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan di dalam hidup (ayat 3)

3. Keberanian menjalani hidup sebab memiliki keyakinan yang mantap bahwa Tuhan pasti mendengarkan seruan anak-anakNya (ayat 4)

4. Jangan berbuat dosa saat marah. Artinya kemarahan yang tidak disertai emosi sehingga tujuan kemarahan untuk mendidik, menegur/menasihati jangan sampai menjadi melakukan dosa (ayat 5a)

5. Mampu menahan diri, sabar dan berhikmat dalam berkata-kata atau dalam memutuskan suatu permasalahan (ayat 5b)

6. Setia mempersebahkan korban/persembahan yang benar (ayat 6)

7.    Selalu mengharap kebaikan dan kasih karunia dan sukacita hanya kepada Tuhan saja (Ayat 7-8).

8. Memiliki ketenteraman hati dalam setiap menutup hari karena menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dalam tidurnya dan siap menghadapi hari esok dengan penuh keberanian (ayat 9)

Kedelapan sikap ini telah menjadi kehidupan bagi Raja Daud yang juga sekaligus menjadi pegangan bagi kita yang percaya kepada Tuhan supaya hidup kita benar-benar mencerminkan status kita sebagai umat Tuhan.

Doa di malam hari ini yang disampaikan Raja Daud dengan nyanyian dan permainan kecapi, bukanlah sekedar nyanyian biasa. Namun semua ini sudah menjadi pengalaman hidup yang sehari-hari dia rasakan. Karena itu kita yang percaya kepada Tuhan yang sama yang dipercayai Daud, mari membuka mata dan telinga rohani kita atas semua kebaikan Tuhan. Terkadang kita menutup mata dan telinga kita atas semua kebaikan Tuhan sehingga kita tidak mempu memuji dan menyembahNya di dalam kebenaran. Dampaknya kita tidak senantiasa berseru kepadaNya dalam segala situasi, padahal Tuhan selalu merindukan kita berseru kepadaNya.

Pengalaman bersama Tuhan akan semakin menambah keyakinan dan keberanian kita untuk berseru atau berdoa kepadaNya. Mulailah dengan hal-hal terkecil yang setiap hari kita bisa alami dari Tuhan. Misalnya hari ini kita berdoa memohon penyertaan Tuhan dalam perjalan menuju tempat kerja, maka lihatlah bahwa kita sempai dengan selamat. Hari ini kita memohon kesehatan, dan lihatlah kita masih bisa beraktivitas sampai menutup suatu malam. Kadang kita hanya meminta kesehatan, tetapi Tuhan berikan kita rejeki, masih bisa makan, masih bisa tinggal di sebuah rumah apakah milik pribadi atau mengontrak. Hari ini kita hanya minta Tuhan memberikan rejeki, tetapi lihatlah bahwa anak-anak masih bisa melanjutkan pendidikan mereka, dan masih banyak lagi doa-doa yang kita sampaikan dan yang tidak kita sampaikan yang Tuhan jawab dalam kehidupan kita. Maka jangalah kiranya hanya karena satu doa yang Tuhan tidak kabulkan misalnya kita bedoa supaya anak kita atau kita pribadi misalnya lulus seleksi penerimaan CPNS tetapi tidak lulus sehingga kita membuat suatu claim bahwa Tuhan tidak mendengar doa kita sehingga kita tidak lagi memujiNya dalam doa-doa kita bahkan enggan untuk berseru kepadaNya. Padahal ketidak lulusan itu bisa saja terjadi karena Tuhan mau mengarahkan kita kepada apa yang terbaik yang menjadi kehendak Tuhan yang akan dinyatakan di dalam hidup kita.

Sedikit saya mengingatkan bahwa umat Tuhan yang berseru kepadaNya selalu Tuhan dengarkan. Namun tidak semua seruan/permohonan itu Dia jawab. Alkitab sudah mencatat bahwa ada penghalang-penghalang doa atau seruan kita di dengar dan dijawab oleh Tuhan. Dalam ayat-ayat berikut merupakan catatan penting buat kita sebelum berdoa kepada Tuhan menyatakan seruan pujian dan permohonan kita:

1.    Yohanes 14:6 “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” Kapan kita meminta sesuatu dalam nama Yesus? Yaitu ketika kita sudah menjadi anak-anak Allah. Yohanes 1;12 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”

2.    Yohanes 15:7 :” Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”

3.    Matius 21:22 “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.

4.    1 Yohanes 5”14-15: Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya”.

5.    Markus 11:25 “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

6.    Yakobus 4:3 “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”

7.    Mazmur 66:18 “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.”

 

Saudara, bagaimana dengan pengalaman saudara bersama Tuhan? Bisakah saudara melihat setiap hari Tuhan bekerja dalam hidup saudara?. Ayo kita senantiasa buka mata dan telinga jasmani dan rohani kita untuk menyaksikan karya-karya Tuhan dalam hidup kita setiap hari, Sehingga dengan tenang kita bisa berkata di dalam nenutup setiap satu hari yang kita lewati pada malam hari dengan berkata seperti pemazmur ini: “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman”.

Kiranya renungan ini menguatkan kita bersama, TUHAN YESUS MEMBERKATI

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 Saudara bisa juga klik Artikel yang berhubungan berikut ini:

ORANG BENAR BERSERTU TUHAN MENJAWAB........

  KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

 

Minggu, 10 April 2022

DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN

 

Ibadah minggu 10 April 2022

Tema:

DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN

 

Ev: Mazmur 118:19-29

Ep: Matius 21 :1-9

 

Mazmur 118:19-29 (TB)

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.

118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.

118:23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

118:25 Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!

118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.

118:27 TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.

118:28 Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

118:29 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Shalom, Selamat hari minggu saudara-saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Terpujilah Tuhan yang senantiasa mengasihi kita dan menuntun kita kepada kehendakNya yang ajaib. Tuhan tidak pernah lalai menolong dan mengiring langkah kita. Dia setia akan janji penyertaanNya. Ibadah minggu Palmarum saat ini membawa kita kapada suatu pemahaman tentang pernyataan yang sangat indah dalam Alkitab yang yang dituangkan dalam suatu tema: DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN, yang di dasarkan pada kitab Mazmur 118:19-29. Minggu Palmarum (palma) merupakan suatu peringatan ketika Yesus datang ke Yerusalem pada saat peringatan hari raya Pondok Daun yaitu salah satu hari raya besar di Yahudi yang diperingati sebagai pesta ucapan syukur atas hasil panen yang telah diperoleh.

Nas Firman Tuhan hari ini merupakan bagian dari nyanyian puji-pujian pemazmur kepada Tuhan atas kasih setia Tuhan yang kekal sampai selama-lamanya. Pengalamannya bersama Tuhan yang sangat berkesan dan kuat kuasa Tuhan yang nyata dalam perjalanan hidupnya dinyatakannya dalam Mazmur ini. Pengalaman hidup yang luar biasa bersama Tuhan ini  memunculkan suatu pernyataan yang bernada proklamir bahwa TUHAN-lah satu-satunya Tuhan, tempat perlindungan, keselamatannya, yang tiada duanya dibanding apapun di bumi ini. Sehebat-hebatnya manusia, dan setinggi-tingginya jabatan atau status manusia tidak sebanding jika dibandingkan dengan Allah sebagai tempat perlindungan untuk dipercayai dan diyakini (Mazmur 118:8-9).

            Setelah menyanyikan kemahakuasaan dan keperkasaan Tuhan dalam melindungi dan menyelamatkan umatNya, pemazmur bernyanyi dengan sukacita dan berkeinginan untuk masuk ke dalam pintu gerbang kebenaran yaitu pintu gerbang Tuhan dan bernyanyi ucapan syukur di sana. Dalam syair nyanyian ini pemazmur juga melukiskan bahwa orang benar yang diberkati Tuhan  meskipun dia sudah disingkirkan atau dibuang atau diusir atau tidak diterima, ternyata telah menjadi berkat dan penopang utama dalam kehidupan banyak orang. Hal yang dianggap tidak perlu dan tidak berarti ternyata Tuhan rubah menjadi sangat berarti, bahkan menjadi penopang utama dan menentukan. Hal ini dapat kita pahami dalam ayat 22 yang berkata: “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru”.  Ayat ini mengandung makna profetik yang digenapi dalam Perjanjian Baru dalam diri Yesus Kristus. Ini bisa kita lihat dalam pernyataan Yesus dalam Matius 21:42; Markus 12;10; Lukas 20:17, dan juga pernyataan para Rasul di  Kitab Kisa Para Rasul 4:11; Efesus 2:20; 1 Petrus 2:6-7.  Demikian juga dengan pernyataan pemazmur dalam Mazmur 118:6 mengandung makna profetik yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Hal ini bisa kita temukan dalam Epistel hari ini Matius 21: 9.  Kata dia dalam Mazmur 118:6 adalah Dia(Yesus) dalam Matius 21:9 ini. Yesuslah dia yang datang dalam nama Tuhan penuh anugerah dan berkat.

            Pernyataan pemazmur dalam Marmur 118:6 : “Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN” menunjukkan betapa menggembirakannya sesungguhnya  kedatangan orang yang datang dalam nama Tuhan. Kalau ini kita kaitkan dengan Yesus maka demikianlah indahnya kedatangan Yesus yang penuh berkat itu. Memang dalam Perjanjian baru ketiga firman ini digenapi tidak semua orang gembira akan kedatangan Yesus sebagai Mesias itu. Banyak penolakan akan kedatangan Yesus bahkan berujung kepada penangkapan dan penyaliban Yesus. Dalam Epistel Matius 21:1-19 orang-orang Yerusalem mengeluelukan Yesus pada hari itu, tetapi diwaktu kemudian mereka berkata “salibkan Dia, salibkan Dia”.

            Saudaraku...

Apa yang menjadi perenungan bagi kita dalam ibadah minggu Palmarum ini. Tema “DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN” pada minggu ini bagi kita yang percaya kepada Tuhan kita Yesus Kristus merupakan tema yang indah yang kita hayati sebagai bagian dari setiap orang yang mau mengikut Yesus dan melakukan perintahNya sebagai garam dan terang dunia. Jika Yesus yang adalah Kepala gereja penuh berkat dan rahmat, maka anggota-anggotaNya juga akan mengalami hal yang sama. Tubuh akan mendapat penghargaan dan hormat ketika kepala dihargai dan dihormati. Maka setiap orang yang datang dalam nama Tuhan Yesuspun akan menjadi orang yang terberkati.

Siapa dia yang datang dalam nama Yesus?. Hal ini tidak lain tidak bukan pastilah setiap pengikut Yesus yang disebut juga dengan murid-murid Yesus. Murid berarti pengikut. Ketika mengikut para murid itu belajar mengenal dan memahami siapa yang diikutinya. Dalam Filipi 3:10 rasul Paulus berkata:  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,”.  Demikianlah keinginan atau tujuan hidup seorang murid Kristus, hingga dia mencapai pengenalan yang penuh akan Kristus. Bagaimanakah seseorang disebut benar telah menjadi murid Kristus?. Yesus berkata dalam Lukas 14:27 berkata: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”. Untuk mengikut Yesus murid itu harus menyangkal diri dan memikul salibnya.

Jadi ketika seseorang telah menjadi pengikut Yesus atau disebut orang percaya maka sesunggunya dia telah menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah hidupnya. Maka ketika dia benar telah menjadi saksi yaitu yang memberitakan kabar baik yaitu kebenaran yang hakiki bahwa Allah telah datang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus untuk mati sebagai korban tebusan manusia atas dosa-dosanya sehingga setiap orang yang percaya itu diselamatkan dari kebinasaan, maka pernyataan “DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN” akan selalu menjadi milik setiap pengikut Yesus yang mau memberitakan kabar baik itu di dalam nama Tuhan.

Itu artinya setiap orang yang datang dalam nama Tuhan akan terberkati dan Alkitab mencatat dalam Roma 10:15 : “"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!". Yang merupakan kutipan dari Kitab Yesaya 52:7 “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!".

            Karena itu kita sebagai orang percaya dan pengikut Yesus mari senantiasa menjadi pemberita kabar baik. Pemberita kabar baik bukan hanya pendeta, penatua, evangelis dan lain sebagainya sebagai pelayan tahbisan, tetapi setiap orang yang memberitakan Injil lewat ucapan dan perbuatannya adalah para saksi Kristus. Jangan takut dan jangan malu untuk menyaksikan Yesus sebagai Tuhan di tengah-tengah kehidupan kita. Yesus berkata dalam Matius 10:26-28 “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”.

            Namun kita juga jangan malu untuk menyaksikannya sebab Yesus berkata dalam Lukas 9:26 “Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus” yang menjadi peringatan bagi kita yang menyatakan diri sebagai pengikut Yesus atau tubuh Kristus tetapi malu untuk mengakui atau menyaksikannya Yesus sebagai kepala di dalam kehidupan kita.

Saudara jika kita sungguh-sungguh mengikut Yesus sebagai muridNya, dan setia mengabarkan Yesus dalam praktek kehidupan kita atau juga rajin mengabarkannya melalui mulut kita maka  tema “DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN” akan menjadi bagian setiap orang percaya di dalam nama Yesus Kristus. Kiranya renungan ini memberkati kita semua dan semakin manambah iman percaya kita, Amin, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

  KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..