Kamis, 27 April 2023

BERSUKACITA KARENA PEMELIHARAAN TUHAN

Ibadah Minggu JUBILATE, 30 April 2023

Tema:

BERSUKACITA KARENA PEMELIHARAAN TUHAN

 

Ev: Mazmur 100:1-5

Ep: Yohanes  10:1-10

 

 

Mazmur 100:1-5 (TB)

100:1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!

100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya l  dengan sorak-sorai!

100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;  Dialah yang menjadikan kita  dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya  tetap turun-temurun.

 

----------

 

Shalom, selamat hari minggu saudara/i yang terkasih dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita. Tak terasa kita sudah di penghujung bulan April dan akan segera memasuki bulan ke lima dalam tahun ini. Melihat perjalanan hidup kita selama ini siapa menyangka bahwa di tahun-tahun yang lampau yang penuh dengan  pergumulan dan masalah  ternyata bisa kita lewati hingga kita menjadi ada seperti saat ini. Mungkin pada saat-saat lampau kita sempat berpikir apakah saya bisa melewati tahun-tahun ini atau tidak.

Tetapi syukur pada Tuhan bahwa kita akhirnya bisa menjadi sebagaimana kita ada saat ini bukan karena kekuatan kita, tetapi sungguh-sungguh karena anugerah Tuhan. Kalau kita menghitung segala sesuatu yang sudah kita jalani dan alami, termasuk materi yang sudah kita gunakan dan habiskan, kita bisa heran saat kita dapati sudah berapa besar dana yang sudah kita habiskan untuk diri kita sendiri selama kita ada di dunia ini.  Berapa ton beras/nasi yang sudah kita makan, berapa ribu liter air yang sudah kita gunakan, Sungguh kita heran betapa semua ternyata bisa kita miliki dan habiskan. Belum lagi kalau kita berhitung berapa banyak kegagalan dan air mata yang kita rasakan, berapa banyak sukacita dan kegembiaraan yang kita alami, dan lain sebagainya selama kita hidup. Sesungguhnya Tuhanlah yang berkarya, mencukupkan dan memelihara kita sebab kita adalah ciptaanNya.

Terkadang kita berpikir baaimana saya bisa melewati ini semua? Bagaimana saya bisa  membesarkan anak-anak ini sampai dewasa dan mandiri (bagi yang  punya anak-anak), bagaimana saya bisa menyelesaikan perkara ini dan bagaimana nanti akhirnya, bagaimana saya bisa bertahan dengan bisnis/usaha ini, dan lain sebagainya pertanyaan-pertanyaan dalam hati  kita. Tetapi lihatlah, semua pertanyaan-pertanyaan yang dulu kita tanyakan dan kuatirkan, meskipun rasanya tanpa ada jawaban ternyata kita semua telah ada sebagaimana kita ada saat ini.

Saudaraku, apakah kita menyadari bahwa itu semua sesungguhnya bentuk pemeliharaan Tuhan bagi kita?. Kalau kita mengihitung semua berkat yang Tuhan telah beri dan sudah kita terima walau mungkin tanpa kita sadari, sungguh tidak sanggup kita menghitungnya. Tetapi ternyata semua bisa juga kita lalui. Memang demikianlah Tuhan kita gembala yang agung itu menjaga dan memelihara kita walau tanpa kita sadari dan tanpa kita ketahui Dia selalu berkarya di dalam hidup anak-anakNya.

Karena itu kalau saat ini kita merasa mengalami tekanan hidup, badai dan persoalan hidup, tekanan ekonomi, usaha yang tidak maju-maju, sementara kita melihat orang lain semakin bersinar, memiliki ini dan itu, janganlah iman kita menjadi lemah. Lagu kidung jemaat 439 yang berjudul “Bila topan K’ras melanda hidupmu” sungguh benar mengingatkan kita akan berkat dan pemeliharaan Tuhan. Dalam lirik di refreinnya dikatakan begini:

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau 'kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya
.

Begitu juga dalam ayat 3 dikatakan:

Bila kau memandang harta orang lain, ingat janji Kristus yang lebih permai;
hitunglah berkat yang tidak terbeli milikmu di sorga tiada terperi.

Dengan demikian, ketika kita fokus kepada Tuhan, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan ketenangan dalam segala kekurangan dan persoalan hidup. Kita bisa  lemah dalam menghadapi pergumulan hidup tatkala kita tidak fokus kepada Tuhan sehingga kita tidak pernah berpikir dan menyadari serta menghitung segala berkat Tuhan dalam hidup kita, malah sebaliknya sibuk menghitung berkat-berkat yang orang lain miliki, yang akhirnya membawa kita kepada iri hati dan sungut-sungut.

Saudara, nas ini mengajarkan kita cara bersyukur kepada Tuhan atas pemeliharaanNya dalam hidup kita.

Yang pertama dalam ayat 1 adalah bersorak-sorai bagi Tuhan. Bersorak-sorai di sini  adalah bersukacita dengan cara meneriakkan kuat-kuat, menyatakan segala kebaikan dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita.

Yang kedua adalah dalam Ayat 2 datang berbakti atau beribadah kepada Tuhan dengan sukacita dengan cara taat atau tunduk kepada Perkataan Tuhan.

Yang ketiga adalah di ayat 4  menyatakan supaya datanglah ke baitNya  dengan puji-pujian dan ucapan syukur. Di sini kita  melihat betapa  pentingnya ciptaan beribadah kepada Tuhan sang pencipta. Jaman ini ada banyak orang yang merasa tidak perlu lagi beribadah. Beribadah ke gereja bagi mereka tidak penting. Mereka membela diri dengan berkata “gereja bukanlah gedungnya, tetapi orangnya. Kemudian mereka berkata di mana saja bisa beribadah tidak harus di gedung gereja.  Mereka membenarkan dirinya dengan dalil-dalil gereja bukanlah gedungnya. Tetapi sebenarnya kerinduan Allah supaya semua orang percaya duduk bersama,menyembah bersama, makan semeja dari menu yang sama yaitu Firman Tuhan, dan bersama-sama menaikkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan dengan sorak sorai. Ada saatnya beribadah secara pribadi dan ada saatnya beribadah bersama-sama.

Pada saat peribadahan itu umat menyembah dan memberi persembahan syukur kepada Tuhan. Itu sebabnya aktifitas Penyembahan-Persembahan tidak bisa dipisahkan. Setiap orang yang mengenal Tuhan dengan benar akan menyembahNya dengan benar, dan setiap-penyembah-penyembah yang benar akan mempersembahkan persembahan yang benar yaitu persembahan yang tulus dan murni.

Dalam Ayat 3 dan 5 pemazmur menegaskan tentang perlunya mengenal dan mengetahui siapa  Tuhan kita dan apa yang sudah dilakukanNya kepada kita. Lima hal disebutkan di sini tentang siapa Allah yang memelihara kita. Yang pertama TUHANlah Allah jangan ada yang lain, lalu  Dia adalah Pencipta Kita, sehingga kita adalah milikNya, Kita umatNya dan Dia adalah Gembala kita,  Tuhan itu baik dan kasih setianya sampai selama-lamanya, dan yang terakhir bahwa kesetiaanNya turun-temurun. Ini merupakan penegasan sekaligus mengingatkan bahwa faktanya banyak manusia yang sudah menggadaikan hidupnya, imannya bukan kepada Tuhan yang benar lagi. Mereka tidak mengandalkan Tuhan lagi, bahkan MENYISIHKAN Tuhan dalam hidup mereka. Tragisnya bahwa ada yang merasa bahwa melibatkan Tuhan dalam hidupnya malah merepotkan setiap perjalanan hidupnya. Suatu ketika dia punya masalah yang tidak bisa dia selesaikan maka dia mencoba datang kepada Tuhan, dan ketika Tuhan tidak menyelesaikan masalahnya maka dia lari kepada alternatif lain yang dunia sediakan. Padahal bukan Tuhan yang tidak bisa menyelesaikannya tetapi sebenarnya karena dia tidak menghormati Tuhan, malah menjadikan Tuhan hanya sebagai pelengkap penderita. Jika perlu panggil dan jika tidak perlu tidak usah.

Ada banyak di dunia ini yang akhirnya bisa memalingan manusia dari Tuhan. Misalnya harta atau materi, kedudukan, hobby atau kegemaran, terutama saat ini teknologi. Fakta saat ini bagaimana segala kemajuan yang dimiliki dunia termasuk teknologi telah  berhasil memalingkan manusia dari Tuhan. Seperti gadget (HP android) benda yang sudah menjadi pendamping utama bagi manusia mulai dari anak kecil sampai yang tua. Gadget ini sudah berhasil menggeser posisi dan perlunya Tuhan dari kehidupan seseorang, menggeser perlunya orangtua, menggeser perlunya anak, menggeser perlunya bersosial atau pertemanan di lingkungan tempat tinggal, tempat umum, dan lain sebagainya. Kalau ini tidak dikendalikan maka semua posisi dan kepentingan dalam hidup manusia akan diambil alih dan digantikannya.

Saudara, mengenal Tuhan dan kembali kepada Tuhan adalah hal yang harus kita lakukan. Sebagaimana yang pemazmur sampaikan bahwa dengan segala identitas dan kualifikasi Ke-Tuhan-an yang Tuhan kita miliki harusnya membuat kita bersukacita, bangga dan bersyukur atas pemeliharaaNya, dan menjadikan Tuhan sebagai yang utama dan  terutama dalam hidup kita, dan yang lainya hanya pelengkap saja. Dalam nas ini kita menemukan bahwa kita tenang menjalani hari-hari dengan sukacita sebab Tuhan adalah Gembala kita yang Agung yang setia dan bertanggungjawab atas umat gembalaanNya.

Tidak ada tuhan (sembahan) seperti Dia yang senantiasa memikirkan dan merencanakan yang terbaik kepada umatNya. Tuhan hanya mengharapkan kita umatNya hanya datang menyembahNya dengan sukacita dan sorak-sorai sebab hanya Dia yang menuntun kita kepada masa depan yang penuh harapan bukan kepada kecelakaan. Meskipun kadang sepertinya jalan yang ditunjukkanNya itu keras dan penuh liku-liku tetapi Tuhan tahu bahwa itu mendatangkan kebaikan kepada kita. Sementara dari pemeliharaan dan tuntutan dari gembala-gembala palsu itu (ilah-ilah palsu) akan membawa kepada kebinasaan walaupun nampaknya jalan yang dibawanya mudah, manis, dan mulus tetapi sesungguhnya penuh tipu daya. Dalam Yohanes 10:10 Yesus tegas menyatakannya bahwa :

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”.

Karena itu kotbah minggu ini mengajak kita untuk datang kepada gembala yang baik dan benar yaitu Tuhan kita Yesus Kristus, menyembah Dia dengan sorak-sorai, beribadah kepadaNya dengan hati gembira dan rindu selalu datang ke baitnya bersama orang-orang kudus yang ditebusNya untuk meyembahNya dan membawa persembahan-persembahan syukur kepadaNya.

Kiranya renungan minggu ini menguatkan kita, dan menyemangati kita untuk semakin giat berbakti dan bersyukur kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita semua, Amin.

 

Shalom,

 

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

 

Sabtu, 22 April 2023

DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH

Ibadah minggu 23 April 2023

Tema:

DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH

Ev:1 Petrus 1:17-23

Ep: Mazmur 116:12-19

 

1 Petrus 1:17-23 (TB)

1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1:20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.

1:21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

 

----------------------

 

Shalom, selamat hari minggu saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Sukacita rasanya masih bisa menyapa saudara lewat media internet ini dengan Firman Tuhan yang hidup dan menghidupkan. Tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Firman Tuhan dalam ibadah minggu MISERICORDIAS DOMINI minggu ini menyapa kita dengan sebuah tema “DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH”  yang di dasarkan kepada Surat Petrus yang pertama  pasal yang pertama ayat 17-23 (1 Petrus 1: 17-23). Tidak ada kabar baik sebaik berita Injil yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya (Yesus Kristus) menjadi manusia karena kasih Allah yang besar kepada manusia yang berdosa supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Renungan ini merupakan inti dan dasar dari segala pengajaran keselamatan yang Tuhan telah sediakan. tetapi ini mempengaruhi masa lalu, masa sekarang dan masa depan kehidupan manusia. Di masa yang lalu manusia sudah mati karena dosa, hidup dan diperbudak dosa, tidak ada yang benar dan keseluruhan hidupnya dikendalikan oleh dosa (Roma 3:10-18).

Karya penebusan manusia dari dosa telah selesai dikerjakan oleh Yesus Kristus. Dia sudah menjadi korban yang sempurna atas dosa-dosa manusia, dan dia sudah mengalahkan maut lewat kebangkitanNya. Keselamatan manusia itu dikerjakan Allah bukan dengan tebusan emas atau perak atau permata, tetapi dengan tebusan yang mahal yaitu DARAH KRISTUS. Sekarang Keselamatan sudah tersedia, dan itu adalah anugerah, sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia  tetapi mungkin bagi Allah. Anugerah Keselamatan yang diterima manusia itu bukan berdasarkan banyaknya pengetahuan yang dimiliki tahu tentang Allah dan sorgaNya, bukan juga berdasarkan pernyataan mulut kita yang berkata saya baik, saya berTuhan, saya kudus, tetapi berdasarkan kasih karunia dan kemurahan Allah tanpa memandang segala kelebihan yang kita miliki atau segala kekurangan yang kita miliki.

Sekarang keselamatan itu sudah dan telah tersedia sejak kebangkitan Yesus dari kematian. Tetapi keselamatan itu tidak secara otomatis dimiliki atau menjadi milik setiap orang, hanya orang-orang tertentu saja yaitu orang-orang yang dikehendakiNya dan yang mau menerimaNya. Dia berkenan menyelamatkan setiap orang sesuai kehendakNya  dan itu mutlak otoritas Allah. Keselamatan atau istilah lain menjadi ciptaan baru  adalah peristiwa yang merubah segala kehidupan dan kondisi yang lama (dulu) menjadi kondisi yang baru (sekarang) yang tidak pernah dialami sebelumnya. Kondisi yang baru sekarang itu merupakan kondisi yang membawa dia kepada hubungan yang baik dan akrab dengan penciptanya yang selama ini tidak dikenalnya dan bahkan tidak bisa dijangkaunya. Itu sebabnya hidupnya tidak pernah menemukan kedamaian sejati. Karena itu menjadi pertanyaan bagi kita manusia adalah bagaimana supaya keselamatan yang sudah Tuhan sediakan dan anugerahkan itu menjadi milik kita.

Peristiwa turunnya anugerah keselamatan atau menjadi ciptaan baru bagi seseorang itu melewati sebuah proses yang disebut KELAHIRAN KEMBALI. Bagaimanakah proses itu bisa terjadi atas hidup seseorang? Dalam Roma 10:13-15 Apabila seseorang berseru kepada nama Tuhan (percaya dan Beriman)  setelah PERCAYA atas Firman yang didengar yang diberitakan oleh hamba-hamba Tuhan yang di utus itu maka dia akan mengalami kelahiran baru (diselamatkan). Jadi ada seseorang yang akhirnya BERSERU kerpada nama TUHAN sehingga diselamatkan setelah PERCAYA kepada Firman Tuhan yang didengarnya  yang DIBERITAKAN oleh hamba Tuhan yang telah di UTUS untuk memberitakan Firman Tuhan itu. Demikianlah cara Allah dalam menganugerahkan keselamatan itu kepada manusia. Itu sebabnya betapa pentingnya MENDENGAR FIRMAN TUHAN dan MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN, dan proses di ataslah yang disebut proses kelahiran kembali, di mana Roh Kudus mengkaryakan semuanya itu sesuai kehendak dan otoritasNya.

Respon setelah mendengar Berita Injil itu, membuat orang yang mendengarnya sadar akan segala dosanya dan ketidakberdayaannya atas dosa itu sehingga seseorang itu  merendahkan diri dan BERTOBAT, dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhannya. Tanda dan bukti seseorang itu sudah mengalami kelahiran kembali ini Rasul Paulus mengatakan dalam Roma 10:9 berbunyi:

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”.

Yaitu yang pertama adanya penyataan dan pengakuan dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan, lalu yang kedua yang tidak bisa dipisahkan adalah PERCAYA DALAM HATI bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati; dalam hal inilah seseorang itu diselamatkan lewat kelahiran kembali.

Di sinilah rahasia dan mujijat terbesar yang terjadi dalam kehidupan seseorang mengatasi segala mujijat yang pernah ada.  Yaitu BERPINDAH nya seseorang dari maut/kematian ke dalam hidup yang kekal (ini terjadi pada saat dia masih ada di dunia ini dan pada sasat dalam kondisi berdosa) dimana peristiwa ini sesungguhnya mustahil bisa diperoleh manusia itu bahkan tidak layak untuk mendapatkannya. Semua ini adalah anugerah Allah, dan bagian manusia adalah MERESPON  atas FIRMAN TUHAN yang didengarkan. Ketika respon itu muncul maka hal itulah yang disebut DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN TUHAN.

Inti dari Firman Tuhan itu adalah KESELAMATAN yang sudah Tuhan KARYAKAN lewat anakNya Yesus Kristus supaya setiap orang yang percaya dan memiliki Anak itu (Yesus) ia MEMILIKI HIDUP YANG KEKAL dan yang tidak memiliki Anak (Yesus) tidak memiliki hidup yang kekal. (1 Yohanes 5:11-12).

Demikianlah selanjutya bahwa setiap orang yang sudah dilahirkan kembali itu menjadi MANUSIA BARU DAN MEMILIKI KATAKTER YANG BARU. Karakter lama (karakter dosa) telah berlalu dan KARAKTER BARU ( Karakter Kristus) telah datang. Hal ini disebutkan dalam  2 Korintus 5:17 yang berbunyi:

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”

Sehingga status dan karakter–karakter lama seperti yang disebutkan dalam Efesus 2:1-3  dan Roma 3:10-18 itu sudah dimatikan dan hilang kuasanya ketika Kristus mati bagi kita dan kita mati bagi dosa itu (Roma 6:11). Manusia baru akan memiliki status dan karakter baru. Status dan karakter baru itu diantaranya:

  1. Hidup dalam hidup yang baru dan memiliki pengalaman baru bersama Tuhan seperti belum pernah dirasakan sebelumnya.
  2. Memiliki damai dan sukacita yang berbeda dari sukacita sebelumnya.
  3. Mejadi orang merdeka dan tidak diperbudak lagi oleh dosa (Roma 6:6; Yohanes 8:36).
  4. Mulai tertarik kepada apa yang Tuhan sukai dan mengasihi apa yang Tuhan kasihi.
  5. Menjadi ahli waris kerajaan sorga dan menjadi anak-anak Allah dan memanggilNYA BAPA.( Roma 8:17; Galatia 4:7, 1 Petrus 1: 17a)
  6. Disenangi oleh sesama orang yang sudah dilahirkan kembali, tetapi senang/tertarik kepada orang-orang yang Tuhan kasihi yaitu mereka-mereka yang masih masih terikat oleh dosa dan segala dampaknya.
  7. Dosa tidak berkuasa lagi atas dirinya sebab Kristus telah mati bagi kita dan kita sudah Mati bagi dosa (Roma 6:6-7; 11-12). Sehingga Tubuh dosa hilang kuasanya dan tidak menghambakan diri lagi kepada dosa.

Orang yang sudah mati bagi dosa artinya: Kematian telah melepaskan dia dari perbudakan dosa dan ini hanya terjadi lewat kelahiran kembali sehingga dia hanya hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Roma 6:11-12 menegaskan hal ini:

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya”.

Karena itu orang yang sudah mati terhadap dosa tentunya tidak merespon lagi terhadap segala dosa dan tuntutannya itu. Tentunya kalau dia sudah mati terhadap dosa maka ciri dan tanda seorang yang sudah mati itu adalah bahwa DIA TIDAK AKAN MERESPON LAGI terhadap dosa itu. Misalnya tidak merespon lagi terhadap segala keinginan dosa, dosa judi,  dosa narkoba, terhadap dosa kemabukan, terhadap dosa kata-kata kotor, dosa fitnah, dosa keinginan daging, dosa perzinahan, dan lain sebagainya.

Respon itu tidak jauh beda dengan orang yang mati rohani. Bahwa yang mati rohani tidak akan merespon terhadap Firman Tuhan, kebenaran, kasih yang sejati, peribadahan dan semua buah Roh yang kita kenal dalam Alkitab. Sehingga orang yang mati rohani tidak mungkin bisa sampai kepada Allah, berdamai dengan Tuhan, memperoleh hidup yang kekal kalau bukan ada pihak lain yang menghidupkan, dan  Tuhan adalah satu-satunya yang megulurkan tanganNya dan menghidupkan orang-orang yang mati itu supaya dia hidup kembali.

Tapi faktanya sekarang bahwa orang percayapun berkata: “Tetapi bagaimana? Kenyataannya tidak seperti itu, saya percaya kepada Tuhan tetapi dosa selalu mendominasi dalam hidup saya, dan terus menggoda saya”. Ini merupakan sebuah contoh pernyataan yang nyata terjadi dan memang realitas dalam hidup orang percaya”. Lalu bagaimana? Adakah artinya itu bahwa kita yang percaya (sudah dilahirkan kembali) sebenarnya belum dilahirkan kembali?. Tunggu dulu. Memang kalau melihat pernyataan Rasul Paulus dalam Roma 6:11-12 di atas, tentunya kita semua orang percaya sudah tidak mungkin lagi jatuh dalam dosa. Tetapi sebentar kita membaca sebuah hasil penelitian atau eksperimen seorang peneliti dalam dunia psikologi bernama IVAN PAVLOP (Psikolog Rusia) yang berjudul Conditional Classic.

Dalam eksperimennya ini dia memberi makan sekelompok anjing sambil membunyikan lonceng. Setiap mau memberi makan makanan  yang lezt kepada anjing itu Pavlop membunyikan bel. Awalnya anjing-anjing itu tidak perduli dengan bel itu. Tetapi setelah dikondisikan bahwa asal bel itu bunyi pasti dibarengi dengan datangnya makanan lezat maka anjing-anjiing itupun semakin terbiasa. Asal bel berbungi maka anjing-anjing itu datang, air liur menetes, ekor goyang-goyang lalu mereka mendapat makan lezat. Selanjutnya asal bel berbunyi anjing pasti datang dan berkumpul dengan keinginan makan makanan lezat. Tidak perduli lagi apakah mereka baru saja makan atau tidak, apakah masih diperlukan tubuh mereka lagi atau tidak. Pavlop menyimpulkan bahwa sikap anjing-anjing ini merespon kepada bunyi bel itu adalah karena mereka sudah  mengasosiasikan pikiran dan hasratnya akan kenikmatan makanan itu ketika bel dibunyikan.

Saudara, Firman Tuhan hari ini  mengingatkan kita untuk menghargai pengorbanan Kristus, menjaga kekudusan namaNYa, dan takut akan Tuhan dengan cara menang atas dosa dan berani untuk berkata TIDAK terhadap dosa. Fakta bahwa banyak orang percaya masih selalu jatuh dalam dosa bahkan kadang sudah tidak berdaya lagi sehingga mundur dari imannya padahal dulunya dia sudah yakin dan percaya kepada Tuhan, adalah karena dosa itu masih terus membunyikan bel itu untuk mengingatkan kita akan semua kesenangan yang lama yang sudah kita tinggalkan bahkan kita sudah mati terhadap dosa itu. Mungkin masalahnya adalah karena kita sesungguhnya  kurang menghayati kasih karunia Tuhan itu dan kepastian bahwa Tuhan sudah menghapus dosa itu, melupakan dosa itu, sehingga suara-suara (bunyi) bel dosa itu seharusnya tidak bisa menggoda kita lagi.

Iblis memang akan terus membunyikan bel itu supaya sedapat mungkin kita yang percaya kena jeratnya untuk melakukan dosa-dosa yang lama sehingga kita  tidak bertumbuh dan berbuah di dalam hidup kita. Karena itu  jika saudara benar-benar beriman kapada Kristus maka ketika bel itu berbunyi jangan lagi mau berasosiasi dengan dosa itu, tetapi asosiasikanlah dirimu, seleramu, keinginanmu hanya kepada Kristus. Seharusnya bel itu tidak akan mempengaruhi kita lagi sebab Kristus sudah mati bagi kita dan kita sudah mati bagi dosa, tetapi itulah kenyataan yang saat ini banyak terjadi dalam hidup orang-orang percaya. Tetapi syukur kepada Tuhan bahwa Renungan minggu ini megingatkan dan meneguhkan iman percaya kita. Sehingga Jika bel itu berbunyi lagi mari kita katakan: “aku bukan hambamu lagi, aku sudah bukan yang lama lagi”. Kasih karunia Allah tidak akan aku sia-siakan dan mengecewakan Tuhanku”.

Saudara mari kita refleksikan Firman Tuhan ini sejenak. Renungan ini diberitakan kepada kita semua. Mungkin saudara adalah kelompok yang sudah menerima kelahiran baru itu, tetapi ternyata hidupnya masih sering jatuh di dalam dosa dan tertarik dengan dosa-dosa yang lama. Kondisi ini bisa saja terjadi karena faktor seperti eksperimen di atas sehingga pegangan akan kebenaran lemah. Atau saudara masuk dalam kelompok orang yang merasa sudah benar-benar kokoh di dalam kebenaran dan pengajaran sehingga tidak sadar dirinya bisa diperalat dan dimanipulasi oleh roh-roh dunia yag menyesatkan. Dampaknya hidup tidak berbuah manis tetapi buah yang pahit, dan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Mungkin juga saudara adalah kelompok orang yang tidak tahu apakah sudah mengalami kelahiran baru atau tidak sehingga tidak pernah merasa yakin untuk melakukan kebenaran, menolak dosa, bahkan tidak megetahui apakah yang dilakukan itu dosa atau tidak. Atau kelompok yang sama sekali  belum mengalami kelahiran yang baru. Sehingga dia bebas melakukan dosa tanpa keberatan hati nurani.

Kita masing-masing mungkin tahu kita berada di golongan yang mana. Bagi saudara yang merasa belum mengalami kelahiran kembali  atau yang tidak yakin sudah menerima atau belum, ketahuilah ini adalah KABAR BAIK  bahwa Tuhan mengasihi saudara dan masih memberi kesempatan saudara untuk membuka hati. Maka responilah Firman Tuhan hari ini dengan pertobatan dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi sehingga saudara menjadi manusia atau ciptaan baru, sehingga Firman Tuhan yang saudara dengar atau baca benar-benar melahirkan kembali saudara dari manusia yang lama menjadi manusia yang baru. Jangan tunggu hari esok sebab kita tidak akan pernah tahu apakah esok masih ada kesempatan itu atau tidak.

Bagi saudara yang sudah yakin atas keselamatan saudara tetapi saat ini saudara makin sering jatuh di dalam dosa dan keinginan daging, sehingga hidup saudara sering tidak mejadi berkat bagi orang lain maka renungkanlah kembali akan pengorbanan Kristus buat saudara, dan ambil komitmen hari ini untuk tetap berdiri dalam kebenaran dan berani untuk berkata TIDAK  kepada dosa. Hargailah anugerah itu dan jangan mempermalukan Tuhan dengan sikap hidup kita, Tetap rendah hati dan Jangan sombong atas anugerah yang sudah kita terima itu, sebab itu bukan usaha kita. Selanjutnya kuatkan pegangan akan kebenaran dan pengajaran yang sejati supaya tidak mudah disusupi dan dibujuk oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan yang membawa kepada Yesus/Juru selamat/mesias-mesias palsu  yang menyamar. 2 Korintus 11:4 berkata:

Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima”

Demikian juga disinggung dalam Galatia 1:6-7,  Matius 24:5, Matius 24:24 atau dibeberapa bagian Alkitab lain.

Karena itu saudara, Firman Tuhan hari ini dalam 1 Petrus 1: 17  mengajarkan bahwa betapa pentingnya  hidup kita mencerminkan atau memproyeksikan Kristus dalam kehidupan sehari-hari sehingga setiap orang melihatnya. Itu sebabnya kalau kita mengaku sudah menerima kasih karunia itu yaitu keselamatan, tetapi orang tidak melihat Yesus hidup di dalam kita maka kita adalah pembohong, dan sedang menjadikan Tuhan sebagai pembohong.

Dalam nas Firman hari ini juga menyatakan kepada kita bahwa setelah kita mau menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru selamat kita (dilahirkan kembali) maka sepatutnyalah kita hidup dalam ketakutan selama menumpang di dunia. Ingatlah saudara sudah ditebus dari hidup yang lama dan dari cara hidup yang sia-sia oleh Kristus, jangan sia-siakan karena keadilan Allah tidak memandang muka. Di sinilah kita diingatkan supaya kita takut akan Tuhan.

Karena Kita dilahirkan oleh Firman Allah maka mari mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, yaitu hendaklah kita bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati kita. Kasih yang tulus ihklas inilah  yaitu kasih Agape yang harus senantiasa kita tebarkan dan sebarkan di tengah-tengah dunia ini sebagai tanda telah mengalami kelahiran kembali itu.

Kiranya lewat Renungan ini Tuhan berkenan kepada kita dan memulihan segala kondisi  rohani kita. Selamat hari minggu, selamat dilahirkan kembali, selamat diteguhkan kelahiran barunya, dan selamat berjalan bersama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

 

Shalom,

 

 

Ev. Harles Lumbantobing.

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......