Selasa, 27 Agustus 2024

MEMBUANG KEBODOHAN DAN MENGIKUTI JALAN PENGERTIAN

Ibadah Minggu 18 Agustus 2024 

Membuang kebodohan

dan mengikuti jalan pengertian

 

 

Amsal 9:1-6

 

Shalom saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Puji syukur kita masih Tuhan perkenankan untuk mengecap segala kabaikanNya dalam segala kondisi kita saat ini.

Dalam ibadah minggu tanggal 18 Agustus 2024 ini firman Tuhan berbicara kepada kita melalui kitab Amsal 9:1-6 dengan mengambil tema MEMBUANG KEBODOHAN DAN MENGIKUTI JALAN KEBENARAN.

Kita tahu  bahwa Raja  Salomo seorang raja yang memiliki hikmat dan pengertian lebih dari siapapun di dunia ini. Tidak ada seorangpun melebihi dia sebelum dan sesudah dia.  Hal itu Alkitab catat dalam kitab 1 Raja-raja 3:9-12. Di sini disebutkan bahwa ketika Tuhan menjumpai Salomo dalam mimpi dan  memberi kesempatan kepada Salomo untuk meminta apa saja yang dia mau dan Tuhan akan memberikannya, maka Salomo hanya meminta hikmat dan kebijaksanaan.

Keputusan Salomo itu sangat berkenan di hati Tuhan sebab Salomo tidak meminta sebagaimana orang-orang pada umumnya untuk meminta seperti kekayaan, jabatan dan kekuasaan, dan hal-hal lahiriah lainnya.  Tuhan menyatakan bahwa keputusan Salomo meminta hikmat dan kebijaksanaan itu menyenangkan hati Tuhan bahkan Tuhan  memberikan juga apa yang tidak diminta oleh Raja Salomo. Demikian Firman Tuhan dalam ayat 11-12: “Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau

            Jadi kata kunci hikmat Salomo ialah bahwa ia MEMILIH UNTUK MEMINTA PERMINTAAN YANG TERPENTING DARI SEGALA YANG PENTING YANG DIBUTUHKAN OLEH SEMUA RAJA DAN MANUSIA  yaitu hikmat.

Bagaimana kalau seandainya Tuhan datang kepada kita dan bertanya seperti Dia bertanya kepada Salomo “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu”? Apa kira-kira yang akan kita minta?

Sering sekali manusia akhirnya meminta harta dan kekayaan (Kesuksesan) tetapi banyak juga harta dan kekayaannya akhirnya membawa dia jauh dari Tuhan. Ada juga yang meminta kekuasaan dan jabatan tetapi akhirnya dia sombong dan lupa kepada si pemberi berkat itu, dan akhirnya dia celaka.

            Saudara, dua hal di singgung dalam tema minggu ini yaitu KEBODOHAN  dan PENGERTIAN.  Untuk membahas dan memahami maksud dari kedua kata yang bertentangan ini  kita harus membaca dan melihat keseluruhan Amsal pasal 9 ini. Raja Salomo melukiskan hikmat Pengertian  dan kebodohan ini dengan perempuan dalam Amsal 9 ini.

Di sini kita melihat perbandingan antara hikmat dan kebodohan supaya kita tidak salah mengikuti  dan salah memilih.

 

A.      Pengertian

Pengertian digambarkan dengan perempuan  yang berseru-seru dengan ajakan sebagai berikut: Ayat 3-5:

Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi katanya: "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur;

Selanjutnya dia mengajar memberikan pelajaran dan pengajaran hidup mulai ayat 6-12. Dan inti pengajarannya adalah di Amsal 9:10 yang berkata: Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”

 

B.      Kebodohan 

Kebodohan digambarkan dengan perempuan bebal cerewet. Dia bersikap bahwa seolah dia punya kuasa, hikmat dan pengertian. Dia juga berseru-seru:  seperti perempuan yang pertama di Ayat 13-17:

Ø  Sekilas kita lihat  berita dan orang yang diajaknya sama dengan perempuan  yang pertama:

"Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya: "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya

Tetapi jika kita analisa jelas sekali perbedaan keduanya. Perempuan pertama yaitu PENGERTIAN  mengajak orang yang tidak berpengalaman dan yang tidak berakal budi. Lalu dia menyiapkan sendiri rotinya dan   anggur terbaik yang dia campur sendiri. Sedangkan perempuan kedua yaitu KEBODOHAN mengajak orang tetapi  ternyata yang dia sediakan adalah air curian, dan makanan/roti  curian yang harus dimakan  sembunyi-sembunyi. Lalu dia berkata air itu manis dan roti itu lezat rasanya. Bahkan tragisnya ada orang yang jujur jalannya juga turut diundangnya (ayat 15).

Ternyata faktanya bahwa di ayat 18 kitab Mazmur 9 ini berkata: “Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati”. Artinya bahwa tempat di mana perempuan ini berada adalah tempat kematian atau kebinasaan dimana orang-orang yang diundangnya tidak tahu kebenarannya hanya karena tergiur dan tertarik dengan ajakan yang nampaknya nikmat itu.

 

C.      PELAJARAN

Saudaraku, ada beberapa pelajaran yang bisa kita tarik dari kitab Hikmat raja Salomo dalam Amsal 9 ini.

Yang pertama bahwa  Tuhan yang adalah sumber hikmat dan pengertian  itu lewat hikmat dan pengertian-Nya yang diberikannya kepada hamba—hambaNya, lewat FirmanNya mengundang  manusia melalui hikmat dan pengertian yang dikaruniakanNya itu untuk masuk dan datang kepada kebenaran itu sendiri yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Dialah ROTI HIDUP  dan AIR KEHIDUPAN itu. Dia datang secara terus terang, terbuka dan tidak sembunyi-sembunyi.

            Dia datang kepada kita Ciptaan-Nya  memperkenalkan diriNya dan mengerjakan semua yang perlu demi keselamatan kita. Sebagaimana perempuan pertama  yaitu PENGERTIAN itu, dia menyediakan sendiri rotiNya untuk dimakan oleh setiap orang yang diundangNya yaitu tubuhNya sendiri supaya setiap orang yang makan ROTI HIDUP  itu tidak akan lapar lagi sampai selama-lamanya dan juga memberikan anggur untuk diminum yang Dia campur sendiri yaitu darah Yesus  sendiri, supaya barang siapa yang meminumnya yaitu AIR HIDUP itu  tidak akan pernah kehausan lagi sampai selama-lamanya.

Yang kedua bahwa  Iblis dan segala hikmat Dunia ini mengajak manusia dengan segala tipu dayanya untuk masuk kedalam kebahagiaan yang  semu dan penuh kepura-puraan, yang sebenarnya adalah jalan menuju kebinasaan.  Dia akan mengajak baik orang yang tidak berpengalaman, tidak berakal budi,bahkan orang-orang yang lurus jalannya untuk mengikuti dia. Segala hal yang dibutuhkan dan diinginkan manusia dengan segala hawa nafsunya  akan dia sediakan, bahkan akan diberikan dengan mudah.

Tentunya hal tersebut sangat menggiurkan. Banyak orang yang diundangnya akan tertarik, terjerat bahkan bisa menjadi binasa.

Di sinilah kita memerlukan hikmat yang dari Tuhan supaya kita tidak sampai tertipu dan terhisap dalam segala tipu daya si Iblis yang terus menerus menggoda kita supaya semakin banyak yang mengikut dia dan hangus bersama-sama dalam api neraka kekal. Iblis terus menerus menggoda dan mancobai manusia dengan menjanjikan segala kebaikan bagi manusia itu. Dia seakan-akan  dermawan dan mampu menyediakan semuanya itu, padahal dia adalah roh yang miskin yang telah dihukum dan di usir oleh Tuhan mengembara di dunia ini menunggu penghakiman baginya.  Sama seperti Perempuan bebal dan cerewet itu, bahwa dia hanya bisa memberikan  dan menyiapkan hasil curian yang disertai dengan maut.

Dari sini kita melihat betapa berbahayanya kebodohan itu yang bisa membawa kita kepada jabakan Iblis dan dunia ini sehingga apa yang sebenarnya kita cari dan butuhkan  selama di dunia ini yaitu TUHAN tidak kita temukan. Malah sebaliknya kita masuk ke dalam jebakan Iblis yang membinasakan.

Saya pernah membaca sebuah kisah tentang seorang kakek tua miskin di hutan yang sedang mencari kayu bakar. Dalam hutan yang sepi itu tiba-tiba ia mendengar suara perempuan yang berseru-seru: “kakek tua, lihat lah ke sini, bawalah aku besertamu. Suara itu berulang-ulang terdengar dan kakek ini terus mencari-cari asal suara ini. Akhirnya dia menemukan asal suara itu dari seekor kodok. Lalu dia perhatikan dengan jeli dan jelas bahwa suara itu datang dari kodok itu. Lalu dia mengangkatnya dan kodok itu kembali berkata “ Ciumlah aku maka aku akan berubah menjadi seorang perempuan  cantik yang melebihi semua perempuan di kerajaan ini dan aku akan menjadi istrimu dan melayani semua kebutuhanmu”. Kakek tua ini terkejut dan merenung dan berpikir keras apakah dia akan melakukan permintaan kodok itu atau tidak. Sementara kodok itu terus-menerus berteriak, Akhirnya   kakek ini memutuskan untuk tidak menciumnya dan memasukkannya ke dalam kantong yang diselipkannya di pinggangnya”. Di dalam kantongpun kodok ini terus menerus berteriak yang sama.

Sesampainya di rumah kodok ini di masukkan ke dalam sebuah kandang kecil dan diletakkan di rumahnya. Akhirnya banyak orang datang berkunjung untuk melihat kodok ajaib ini dan si kakek ini juga mendapat sejumlah uang dari setiap orang yang mau melihatnya.

Saya berpikir bahwa keputusan kakek ini untuk memilih tidak mencium kodok itu adalah salah satu contoh dari hikmat dan kebijaksanaan yang dia miliki. Di mana dia bisa memilih pilihan yang terbaik bagi dirinya dari dua pilihan yang nampaknya juga baik. Barang kali dalam perenungannya di jalan itu dia berpikir bahwa jika dia mencium kodok itu dan berubah menjadi perempuan paling cantik di kerajaan itu, betapa repotnya nanti dia, belum lagi kebutuhan perempuan itu yang harus dia penuhi sementara dia sudah ujur dan tua renta, belum lagi ancaman dari kemungkinan pria-pria yang hendak merebut perempuan ini dari dia dan lain sebagainya. Maka keputusan untuk tidak mencium kodok itu adalah keputusan tepat baginya.

Saudaraku, melalui Nas ini ayat 1-6 Tuhan mengajak kita untuk mengikuti jalan pengertian. Yaitu jalan Tuhan dan membuang kebodohan yang mempertontonkan dirinya sebagai jalan keluar dan  solusi hidup yang bisa memenuhi segala apa yang manusia butuhkan. Tuhan

Yesus berkata “ Akulah jalan dan kebenaran dan Hidup tidak seorangpun sampai kepada Bapa kalau tidak melalui AKU (Yohanes 14:6). Kalimat “Akulah jalan” artinya Yesus satu-satunya jalan yang benar  yang membawa kita sampai kepada Bapa, sementara yang lainnya hanyalah jalan-jalan kesesatan yang nampaknya jalan lurus, mulus dan tanpa kerikil.  Kalimat “dan kebenaran” artinya Yesus adalah KEBENARAN  itu sendiri dan di luar Yesus hanya KEPURA-PURAAN, IMITASI DAN KEPALSUAN. Begitu juga dengan kalimat “dan hidup” artinya Yesus adalah HIDUP, di luar Yesus hanya ada KEMATIAN DAN KEBINASAAN.

Karena itu begitu penting kita memiliki hikmat dan kebijaksanaan supaya dengan hikmat kita JANGAN SAMPAI SALAH MEMILIH tujuan hidup, pegangan hidup, dan hasrat hidup selama di dunia ini, serta tidak SAMPAI SALAH MEMPERCAYAKAN HIDUP kepada yang lain selain TUHAN selama di dunia ini.

            Bagaimana kita bisa mendapatkan dan memeproleh hikmat dan pengertian ini? Di  Amsal 9:10 mengatakan: “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.”. “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN” Sehingga tidak ada jalan keluar menuju hikmat selain takut akan Tuhan yang artinya menyerah dan pasrah hanya kepada Tuhan saja. Percaya sepenuhnya kepadaNya, serta mengikuti dan melaksakan FirmanNya dan menjauhi segala laranganNya, dan inipun masih  permulaan. Selanjutnya bahwa          “Mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian“ artinya bahwa mendengar, membaca dan mempelajari FirmanNya membuat kita semakin mengenal Tuhan dan mengerti jalan-jalanNya dan itulah yang disebut dengan pengertian, dengan pengertian itu kita bisa memilih jalan yang benar dan membuang segala kebodohan dan tipu muslihat Iblis.

            Tuhan kiranya menguatkan dan menolong saudara  untuk semakin mengerti Firman dan jalan-jalanNya. Tuhan Yesus memberkati.

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing


KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......