Suatu hari kami lagi asik-asik bermain di rumah, sambil tertawa-tawa, anak saya Christian (Ian) gak sengaja pahanya terantuk ke kursi. Sehingga ia kesakitan. Ketika saya tanya apa yang sakit dia tidak mau memberitahu. Hanya meraung kesakitan. Kemudian kucoba tunjuk bagian-bagian kakinya yang sakit dan akhirnya dia memberitahu bahwa yang sakit di pahanya. Ketika mau saya pegang dia gak mau. Saya yakinkan dia bahwa saya mau lihat supaya sembuh. Dia menolak takut kesakitan. Kemudian saya pegang pahanya dan saya pijat-pijat. Dia melarang tetapi saya teruskan. Dia kesakitan dan menangis. Lalu dia memukul dan menendang saya sambil berkata "gak.. kawan kita lagi... Bapak picit-picit kakiku jadi sakit....". Lalu saya bilang aduh.... Bapak minta maaf, itu kan supaya kakimu sembuh..." Ian bilang: "gak mau sembuh.... gak kawan kita lagi...". Dia merajuk dan saya biarkan. Sebentar lagi saya lihat kakinya tidak sakit lagi. Malam itu dia masih marah kepada saya. Kemudian pagi-pagi saya ambil lagi hatinya dan dia gak marah lagi.
Saya jadi merenung... Sering sekali kita mengalami masalah dan pergumulan, kesakitan dalam hidup, penderitaan yang tak kunjung habis. Kita berseru kepada Tuhan, Tuhan.... aku kesakitan... Tetapi saat Tuhan mau menyentuh atau memegang sakit kita atau bahkan mencabutnya kita tidak mau. Kita malah lari. Takut kesakitan, takut ketahuan sakitnya, atau mungkin malu penyakitnya ketahuan. Berulang kali Tuhan membujuk kita untuk berserah dan pasrah kepadaNya oleh Roh Kudus melalui kata hati kita, Firman Tuhan yang kita dengar, buku bacaan rohani, Televisi, radio rohani, orang lain, tetapi kita tetap takut kesakitan.
Tetapi Syukurlah, Tuhan tidak akan pernah diam membiarkan sakit anak-anaknya terus berlangsung. Tuhan seringkali menjamah atau menyentuh penyakit kita meskipun tanpa seijin kita. Tanpa kita ketahui, meskipun kita larang. Karena Dia tahu bahwa itu demi kebaikan kita. Dia tau persis akan permasalahan dalam hidup kita, akar penyakit dan akar pahit dalam hidup kita. Ketika Akar itu dicabut memang terasa sakit, tetapi itu demi kebaikan dan kesembuhan kita.
Bisa saja respon kita akan marah, benci lari meninggalkan Tuhan (seperti anak saya Christian), Tetapi percayalah Tuhan akan tetap mengejar dan mendekati anak-anakNya yang dikasihinya itu. Dan marilah sadar bahwa ketika proses itu berlangsung meskipun sakit marilah kita percaya bahwa itu demi kebaikan kita sehingga kita tidak sampai membenci Tuhan, atau meninggalkanNya, atau menyakiti hatiNya, karena Dia memberikan yang terbaik bagi kita.
Sudahkan kita menjadi anak yang dikasihiNya? sehigga Dia melakukan yang terbaik bagi kita?
Johanes 1:12, Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa menjadi anak-anak Allah yaitu barang siapa yang percaya dalam namaNya. Dengan demikian kita akan mendapat perlakukan sebagai seorang anak dihadapan Bapa disorga. Amen
SyalomKLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih