Kamis, 22 April 2010

Berhentilah Saling Menyalahkan

Kisah berikut ini mengingatkan kita betapa 'kata-kata' yang kita ucapkan sangat berpengaruh besar bagi orang lain. Saya berterima kasih kepada seseorang yang pernah mengirim ini kepada saya dalam milis. Sudah sangat lama dan sumbernya dari mana saya tidak tahu lagi. Tapi terima kasih kisah ini sangat menolong banyak orang.

Ketika menulis ini di blog ini saya teringat Firman Tuhan demikian:
Yakobus: 3: 5-9 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
Selamat membaca...
----
Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yg saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yg terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari. Istrinya, karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat tersebut adalah obat yg keras yg bahkan untuk orang dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. sang istri ngeri membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya. Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata.

Sang Suami hanya mengatakan "SAYA BERSAMAMU SAYANG"

Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal, tidak bisa dihidupkan kembali.

Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri. Lagipula seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan menyimpan botol tersebut maka hal ini tidak akan terjadi.
Tidak ada yang perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yang si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami dan itulah yg diberikan suaminya sekarang.
Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini Maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini.

"Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil"

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.

MORAL CERITA

Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan org lain atau siapa yg salah dalam sebuah hubungan atau dalam pekerjaan, pelayanan atau dengan orang yang kita kenal. hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia.

Baca juga:
- Sayangku tolong jaga baik-baik mataku
- Jangan tidur larut malam

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP...

“Sayangku… tolong jaga baik-baik mata saya”

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada
Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!


KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP...

G A N G G U L A H A K U


Bacaan : 2 Samuel 11

Pada bulan Mei 2008, saat keluarga kami menghadapi masalah dan pergumulan, saya menemukan dan membaca sebuah renungan yang pada waktu itu membuat kami menyadari bahwa Tuhan sangat menginginkan kita anak-anakNya untuk bertumbuh maju dalam iman, tidak begitu-begitu saja ketika kita sudah merasa nyaman dan enak dengan keadaan yang terkini. Akhirnya saya sangat mensyukuri ketika semua itu bisa terjadi. Berikut saya tulis kembali renungan tersebut buat saudara-saudara yang rindu dikuatkan lagi oleh Tuhan:...


Biasanya orang lebih suka berada di tempat yang aman daripada harus berpetualang dan meninggalkan kenyamanan. Begitu juga banyak orang kristiani sudah cukup puas dengan keadaan ro-haninya yang aman-aman saja. Daripada memulai petualangan rohani yang seru bersama Tuhan, mereka lebih suka memiliki keadaan rohani yang monoton dan datar saja. Sedapat mungkin mereka berharap situasi akan terus stabil, tidak ada gangguan, masalah, ataupun hambatan. Seorang yang luar biasa bernama Sir Francis Drake, merindukan petualangan rohani bersama Tuhan, sehingga saat keadaan aman, ia berdoa demikian: Ganggulah kami Tuhan, ketika kami berpuas diri karena mimpi-mimpi kecil kami menjadi nyata. Ketika kelimpahan harta benda membuat kami kehilangan rasa haus terhadap air kehidupan. Ketika kecintaan pada hidup ini membuat kami berhenti memimpikan kekekalan. Ketika keinginan kami membangun bumi baru meredupkan visi kami akan surga. Ganggulah kami agar berani berpetualang di lautan yang lebih luas, di mana badai akan memperlihatkan kuasa-Mu yang dahsyat! Doa di atas sebenarnya ingin menunjukkan betapa bahayanya sebuah tempat di mana kita merasa nyaman di situ. Lihatlah kehidupan Daud ketika jatuh dalam dosa perzinaan dengan Batsyeba. Ia jatuh bukan saat ia ada dalam pelarian atau peperangan yang menegangkan, tetapi justru saat ia santai di istananya yang nyaman. Hati-hati jika kita sudah cukup puas dengan kekristenan kita selama ini. Daripada puas dengan kehidupan rohani yang biasa-biasa, sebaiknya kita berdoa meminta keberanian untuk mengalami per-kara yang lebih besar

KETIKA KITA BERPUAS DIRI DENGAN KEADAAN ROHANI KITA ITU SAATNYA MEMINTA TUHAN AGAR IA MENGGANGGU KITA

Sering sekali juga keadaan yang nyaman yang sering kita alami membuat kita lupa dan tidak waspada tentang bahaya yang sedang mengintai kita. Bahkan kita juga akhirnya tidak berani untuk mengambil bagian dalam sesuatu aktifitas pekerjaan atau pelayanan atau tangungjawab diluar dari apa yang sudah dan sedang kita nikmati. Kita takut terusik dari kenyamanan yang sedang kita nikmati, sehingga akhirnya kita tertutup dari lingkungan, tertutup dari masalah-masalah, tertutup dari situasi dan kondisi yang mungkin menuntut tanggungjawab atau respon kita. Kita akhirnya tidak mau terlibat dengan apapun di sekitar kita. Ternyata hal ini tidak Tuhan kehendaki, dengan berbagai cara dan metoda, berbagai situasi dan kondisi Tuhan mengusik anak-anakNya, supaya kita semakin memiliki banyak pengalaman hidup, ketangguhan hidup, pertumbuhan iman yang kuat, dan grafik iman yang menaik dengan signifikan.

Yah... akhirnya marilah kita tetap bersyukur jika Tuhan mengijinkan kita masuk dalam berbagai-bagai pencobaan dan ujian, pergumulan hidup atau pengalaman hidup.
Syalom....