Bacaan : 2 Samuel 11
Pada bulan Mei 2008, saat keluarga kami menghadapi masalah dan pergumulan, saya menemukan dan membaca sebuah renungan yang pada waktu itu membuat kami menyadari bahwa Tuhan sangat menginginkan kita anak-anakNya untuk bertumbuh maju dalam iman, tidak begitu-begitu saja ketika kita sudah merasa nyaman dan enak dengan keadaan yang terkini. Akhirnya saya sangat mensyukuri ketika semua itu bisa terjadi. Berikut saya tulis kembali renungan tersebut buat saudara-saudara yang rindu dikuatkan lagi oleh Tuhan:...
Biasanya orang lebih suka berada di tempat yang aman daripada harus berpetualang dan meninggalkan kenyamanan. Begitu juga banyak orang kristiani sudah cukup puas dengan keadaan ro-haninya yang aman-aman saja. Daripada memulai petualangan rohani yang seru bersama Tuhan, mereka lebih suka memiliki keadaan rohani yang monoton dan datar saja. Sedapat mungkin mereka berharap situasi akan terus stabil, tidak ada gangguan, masalah, ataupun hambatan. Seorang yang luar biasa bernama Sir Francis Drake, merindukan petualangan rohani bersama Tuhan, sehingga saat keadaan aman, ia berdoa demikian: Ganggulah kami Tuhan, ketika kami berpuas diri karena mimpi-mimpi kecil kami menjadi nyata. Ketika kelimpahan harta benda membuat kami kehilangan rasa haus terhadap air kehidupan. Ketika kecintaan pada hidup ini membuat kami berhenti memimpikan kekekalan. Ketika keinginan kami membangun bumi baru meredupkan visi kami akan surga. Ganggulah kami agar berani berpetualang di lautan yang lebih luas, di mana badai akan memperlihatkan kuasa-Mu yang dahsyat! Doa di atas sebenarnya ingin menunjukkan betapa bahayanya sebuah tempat di mana kita merasa nyaman di situ. Lihatlah kehidupan Daud ketika jatuh dalam dosa perzinaan dengan Batsyeba. Ia jatuh bukan saat ia ada dalam pelarian atau peperangan yang menegangkan, tetapi justru saat ia santai di istananya yang nyaman. Hati-hati jika kita sudah cukup puas dengan kekristenan kita selama ini. Daripada puas dengan kehidupan rohani yang biasa-biasa, sebaiknya kita berdoa meminta keberanian untuk mengalami per-kara yang lebih besar
KETIKA KITA BERPUAS DIRI DENGAN KEADAAN ROHANI KITA ITU SAATNYA MEMINTA TUHAN AGAR IA MENGGANGGU KITA
Baca juga:
" Sayangku tolong jaga baik-baik mata saya"
" Nak,.... aku tidak akan meninggalkanmu"
" Hati-Hati penipuan Gaya baru"
" Suami berhati Malaikat"
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP...
Sering sekali juga keadaan yang nyaman yang sering kita alami membuat kita lupa dan tidak waspada tentang bahaya yang sedang mengintai kita. Bahkan kita juga akhirnya tidak berani untuk mengambil bagian dalam sesuatu aktifitas pekerjaan atau pelayanan atau tangungjawab diluar dari apa yang sudah dan sedang kita nikmati. Kita takut terusik dari kenyamanan yang sedang kita nikmati, sehingga akhirnya kita tertutup dari lingkungan, tertutup dari masalah-masalah, tertutup dari situasi dan kondisi yang mungkin menuntut tanggungjawab atau respon kita. Kita akhirnya tidak mau terlibat dengan apapun di sekitar kita. Ternyata hal ini tidak Tuhan kehendaki, dengan berbagai cara dan metoda, berbagai situasi dan kondisi Tuhan mengusik anak-anakNya, supaya kita semakin memiliki banyak pengalaman hidup, ketangguhan hidup, pertumbuhan iman yang kuat, dan grafik iman yang menaik dengan signifikan.
Yah... akhirnya marilah kita tetap bersyukur jika Tuhan mengijinkan kita masuk dalam berbagai-bagai pencobaan dan ujian, pergumulan hidup atau pengalaman hidup.
Syalom....
Yah... akhirnya marilah kita tetap bersyukur jika Tuhan mengijinkan kita masuk dalam berbagai-bagai pencobaan dan ujian, pergumulan hidup atau pengalaman hidup.
Syalom....
Baca juga:
" Sayangku tolong jaga baik-baik mata saya"
" Nak,.... aku tidak akan meninggalkanmu"
" Hati-Hati penipuan Gaya baru"
" Suami berhati Malaikat"
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP...
tks
BalasHapus