Senin, 17 Oktober 2011

Berapa banyak dalam sehari anda memikirkan uang?

I Timotius 6: 9-10:

"Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka".



UANG, uang, dan uang lagi.Demikian terkenalnya uang ini, sehingga benda yang satu ini memasuki top score pengisi dan penghuni otak manusia.Kalau kita melihat dan mengamati keseharian setiap manusia, dalam semua aktivitasnya ataupun pekerjaannya, ujung-ujungnya uang.

UANG, kata yang tidak kuno, dan tidak akan pernah kuno dalam pikiran, manusia. Pikiran manusia mayoritas dihiasi oleh uang.
Sejak kecil anak sudah kita persiapkan untuk mendapat uang banyak dikemudian hari. Itu sebanya dia kita sekolahkan.Seorang anak sekolah, tujuannya supaya pintar. Setelah pintar dia bisa dapat kerja yang bagus, tujuannya supaya dapat uang yang banyak. Atau mampu buka usaha sendiri supaya menghasilkan banyak uang. Yah…. Ujung-ujungnya uang.

UANG tidak bisa dilepaskan lagi dari kehidupan manusia. Kita melihat sepertinya tanpa uang mustahil bagi seseorang untuk bisa hidup di bumi ini. Ketika tidak ada benda ini dikantong seseorang maka kita bisa melihat sepertinya hidupnya hampa, dan tidak tentram.
Itulah UANG. Orang yang tidak punya uang pingin punya uang. Yang sudah punya uang merasa kurang banyak, yang sudah banyak uang merasa belum punya apa-apa.

Pagi-pagi pergi kerja, pulang sore, jika masih memungkin kerja sampingan lagi, tujuannya supaya dapat uang. Sebab dengan dapat uang, bisa beli beras, beli makan, pakaian, rumah, mobil, dan lain sebagainya.
Alat tukar ini sudah ada sejak dahulu kala. Tujuannya sangat baik, untuk mempermudah kehidupan manusia. Tetapi benda yang hendak mempermudah hidup manusia ini juga ternyata menjadi benda yang bisa membuat hidup manusia semakin sulit, bahkan sampai rela bertaruh nyawa atau menghilangkan nyawa orang lain.

Saat ini, sepertinya semua bidang kegiatan yang dilakukan manusia adalah untuk menghasilkan uang. Mulai dari kegiatan/pekerjaan sekuler sampai kepada kegiatan kerohanian.Benar, bahwa untuk membuat suatu kegiatan kerohanian sajapun, pasti dibutuhkan uang. Bahkan tanpa uang, banyak kegiatan yang tidak bisa berjalan. Ada orang yang rela melayani kemana-mana, sampai jam berapapun, yang penting ada ucapan syukurnya (uang). Jika tidak ada, hanya kata terimakasih, kemungkinan tidak akan berlangsung lama. Hanya sebentar saja. Tetapi jika bayarannya mantap, akan terus dikerjakan sampai kapanpun.

Ada orang yang tulus melayani dan tanpa pamrih, tetapi dikemudian hari ketulusan ini bisa hilang hanya karena uang.Mulai bangun pagi, manusia sudah bergumul dengan uang. Mulai dari belanja sarapan pagi, ongkos transportasi, berdagang, bahkan belajar yang kita tau ujung-ujungnya punya pekerjaan bagus supaya dapat uang banyak. Demikian juga orang yang pergi bekerja dengan harapan diakhir atau diawal bulan mendapatkan gaji atau uang.

Masalahnya adalah, seberapa banyak kita memikirkan uang dibanding memikirkan Tuhan. Seberapa besar persentase antara uang dengan Tuhan kita di dalam hati dan pikiran kita.

Sering sekali kita disibukkan dengan uang, sehingga kita melupakan Tuhan. Uang telah berhasil merubah pusat pikiran dan hati kita. Yang seharusnya kepada pemberi berkat (Tuhan) menjadi kepada berkat yang diberi(uang). Uang telah menyita begitu besar waktu dan perhatian manusia. Sepertinya “Tanpa uang hidup manusia jadi hampa dan kosong”, “Tanpa Tuhan manusia masih bisa hidup asalkan ada uang”. Setan telah memutarbalikkan segala sesuatu.

Tuhan adalah pusat perhatian, pikiran, dan hati manusia. Tuhan mengajarkan dalam Matius 6:33: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Artinya, si Pemberi berkat itulah yang lebih dahulu kita kejar dan cara, maka berkat-berkat itu semua akan ditambahkan kepada kita.

Tetapi kekuatan uang ini sangatlah besar. Telah terbukti sejak ribuan tahun. Bahkan Tuhan Yesus dihianati oleh Yudas Iskariot karena uang. Begitu banyak penderitaan di bumi terjadi karena uang, begitu banyak airmata dan derita karena uang, begitu banyak nyawa melayang sia-sia karena uang. Hati-hatilah, uang dipakai oleh si Iblis dengan luar biasa untuk menjauhkan kita dari Tuhan, dan menghancurkan umat manusia yang Tuhan kasihi.

Lihat saja, hampir semua kejahatan terjadi penyebabnya adalah uang. Karena Alkitab telah menggarisbawahi bahwa “Akar segala kejahatan adalah cinta uang”. Bahkan orang rela menderita, menyakiti dirinya, menjual dirinya, menjual kebebasannya, bahkan hidupnya hanya demi uang.
Hari ini, minggu ini, bulan ini, seberapa banyak anda memikirkan uang? Bahkan saat membaca tulisan saya ini, seberapa banyak anda memikirkan uang?


Waspadalah!


Uang bukan segala-galanya. Uang masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan si Pemberi berkat itu. Tetapi, Uang akan begitu besar pengaruhnya saat kita melupakan si Pemberi berkat itu.

Seberapa banyak anda memikirkan Tuhan hari ini……??

Syalom.

Harles Lumbantobing.

NB: Temukan juga tulisan ini di:
http://hartob.blogspot.com

baca juga:


Rumus hidup bahagia

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP...