Minggu, 19 April 2020

JIWAKU HAUS KEPADA ALLAH


MINGGU QUASIMODOGENITI
19 April 2020
Tema:” JIWAKU HAUS KEPADA ALLAH”
Mazmur 42:1-6
TB:
42:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
42:2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
42:3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
42:4 Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
42:5 Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
42:6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!


Shalom Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus.
Minggu saat ini adalah minggu Quasimodogeniti yang artinya seperti bayi yang baru lahir. Seperti bayi yang selalu haus akan susu ibunya karena itulah kehidupannya. Seperti bayi yang baru lahir yang begitu lemah dan rentan terhadap bahaya dan penyakit sehingga dia harus tergantung kepada ibunya.
Nas Firman Tuhan saat ini dari Mazmur 42:1-6 ini mengambil tema “JIWAKU HAUS KEPADA ALLAH” sehingga hanya Allah sajalah yang kita rindukan untuk memuaskan rasa haus itu. Kerinduan kepada Allah diibaratkan pemazmur seperti rusa yang merindukan sungai yang berair. Jika kita melihat sungai di hutan-hutan belantara atau sungai di padang rumput, biasanya ada binatang-binatang pemangsa yang siap menerkam mangsa seperti rusa yang sedang minum. Banyak binatang yang sedang minum termasuk rusa menjadi sasaran pemangsa di tepi sungai yang berair itu. Dari dalam air ada pemangsa seperti buaya atau ular piton, dan diluar air atau dipinggiran ada singa atau harimau atau pemangsa lain yang mengintai menunggu mangsa seperti rusa yang sedang minum air sungai itu. Secara insting rusa tahu bahwa disana ada marabahaya, namun kehausannya akan sungai yang berair ini membuat dia berani menempuh bahaya asalkan bisa minum air itu.
Demikianlah hidup setiap orang percaya yang terus-menerus haus akan kebenaran Firman Tuhan, sebab Firman itu adalah Air hidup yang akan memuaskan dahaga akan kebenaran dan yang menghidupkan jiwa kita. Orang yang senantiasa rindu akan air itu akan senantiasa mencari air hidup itu yaitu Firman yang hidup, baik ditengah-tengah suasana yang aman dan tenang, maupun ditengah-tengah situasai yang sulit bahkan ditengah-tengah bahaya sekalipun,
Saudaraku, jika kita benar hidup di dalam Tuhan dan beriman hanya kepadaNya maka seharusnya Tuhanlah yang kita rindukan setiap saat, FirmanNyalah yang kita butuhkan setiap saat untuk menghilangkan dahaga hidup kita.
Kehausan rohani seseorang akan menimbulkan berbagai problem di dalam kehidupannya. Bukankah kekuatiran kita dalam hidup ini akibat kekeringan rohani yang kita alami? Bukankah ketakutan dan kecemasan menghadapi masa depan adalah bukti dari kekeringan rohani itu? Kekeringan rohani menimbulkan kehausan. Kehausan yang tidak dipuaskan akan menimbulkan berbagai dampak penyakit di dalam tubuh rohani bahkan tubuh jasmani kita.
Sebagaimana tubuh jasmani yang kekurangan air sehingga mengganggu kinerja berbagai oragan-organ tubuh sampai kepada sel-sel tubuh, bahkan jika sampai terjadi dehidrasi bisa berakibat fatal, demikian juga tubuh rohani kita yang kekurangan air hidup itu bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan iman kita dan akan nampak dari kesaksian hidup kita sehari-hari.
Kotbah di minggu ini mengajarkan kepada kita untuk datang kepada Allah jika mengalami kehausan rohani ini. Sebab dalam sejarah manusia, ada beberapa fakta yang kita lihat yang hingga saat ini terus terjadi dalam menghadapi/menyelesaikan permasalah dan pergumulan hidup yang diakibatkan kekeringan rohani ini:

  1. Mencari air hidup ditempat yang salah dan tidak menemukan apa-apa, lalu terus mencari lagi. Orang-orang seperti ini mengalami kehausan, tetapi karena dia tidak tahu kemana tempat yang benar harus mencari air itu, maka dia pergi dari satu tempat ke tempat lain, namun tidak pernah menemukan sumber air hidup itu. Dia hanya menemukan pemuas-pemuas dahaga yang sifatnya sementara, dan tidak membawanya kepada kepuasan yang sejati. Hal itu bisa saja disebabkan tidak ada yang memberitahu dan memberitakan kepada dia dimana sumber air hidup yang benar sehingga dia bisa pergi kesana.
  2. Mencari sumber air hidup di tempat yang salah, menemukan air yang beracun dan meminumnya.Sama seperti nomor satu diatas orang-orang seperti ini mengalami kehausan, kemudian dia mendengar ada banyak sumber mata air, lalu dia juga pernah  mendengar ada sumber air hidup. lalu dia melihat bahwa ada air yang nampaknya mudah atau cepat menemukannya, bagus sajiannya, indah janji-janjinya, sehingga dia meminumnya. Ternyata dia mencari di tempat yang salah dan menemukan air yang salah. Akhirnya dia meminum air beracun yang meracuni seluruh hidupnya.
  3. Mencari air hidup ditempat yang benar tetapi tidak menemukannya.Ini adalah kelompok orang-orang yang datang ke sumber air hidup itu, namun dengan motivasi yang salah, seperti untuk mencari ketenaran atau kehormatan pribadi, untuk sekedar dikatakan orang beragama, atau untuk mencari keuntungan pribadi, atau seperti orang Farisi itu datang menjumpai Yesus hanya untuk mencari kesalahan Yesus bahkan berniat membunuhNya. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah menemukan Air Hidup itu apalagi sampai meminumnya.
  4. Mencari air hidup di tempat yang benar, menemukan, tetapi tidak meminumnya. Dia mencoba ingin mendapatkan air hidup itu tetapi tidak mudah untuk mendapatkannya tidak semudah memikirkannya. Sama seperti orang muda yang kaya itu ketika Yesus berkata “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."(Lukas 18:22), atau seperti Pemimpin-pemimpin Yahudi yang tidak mau mengakui Yesus air hidup itu hanya karena takut dikucilkan dan kehilangan kehormatannya sebagai manusia (Yohanes 12:42-43).
  5. Mencari air hidup di tempat yang benar, menemukannya dan meminumnya. Kelompok orang seperti ini adalah orang yang tahu sumber air hidup itu, datang karena kehausan dan ketergantungan kepada air hidup itu. Tidak ada baginya sumber mata air yang lain yang bisa memuaskan dahaganya selain Air kehidupan itu. Dia akan datang terus dan terus ke tempat yang sama karena baginya dalam segala suasana hanya air ini yang memberikan kelegaan. Itulah yang dialami, diimani dan dihidupi pemazmur sehingga dia akan selalu terpuaskan ketika berjumpa dengan Allah. Pengalaman hidup itu membuatnya kuat, kokoh bahkan ditengah-tengah kekalutan dia bisa berkata “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!(ayat 6). Atau bahkan seperti dalam Mazmur 116: 7 berkata: “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu”. Hal inipun anugerah dari Allah ketika kita mampu  mencarinya di tempat yang benar, menemukannya dan meminumnya. Sehingga kita juga berkata seperti pemazmur “Sebab aku bersyukur lagi kepedaNya
Satu-satunya air hidup yang menghidupkan adalah Allah. DaripadaNyalah kita berasal, daripadaNyalah kita hidup. Diluar Allah kita semua binasa. Kalau diluar Allah kita binasa maka tidak akan mungkin ada air lain yang bisa menghidupkan selain Allah. Jika  kita benar-benar percaya akan hal ini bahwa Yesus adalah air hidup ini  dan minum daripadanya maka Yesus berkata “dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh 7:38). Artinya jika dari dalam hatinya sudah mengalir aliran-aliran air hidup itu berarti dia sudah benar-benar hidup. Akibatnya adalah bahwa hidupnya sehari-hari akan menjadi hidup yang memberi buah, hidup yang berdampak baik bagi orang lain dan juga lingkungan.
Dalam masa pandemi Corona Covid-19 ini sungguh-sungguh diperlukan dan dibutuhkan orang-orang yang betul-betul percaya kepada Yesus sebagai Air Hidup, yang minum daripadaNya senantiasa, lalu dengan itu kehausannya terpuaskan, sehingga daripadanya akan mengalir aliran air hidup, yang diwujudnyatakan dengan tindakan nyata. Tindakan nyata ini adalah bagaimana kita turut serta di dalam memutus mata rantai penyebaran virus ini, turut serta dan terpanggil dalam menanggulangi dampak virus Corona ini pada kehidupan manusia saat ini. Kita bisa melihat dampaknya terhadap kemiskinan akibat  PHK, penghasilan yang menurun drastis bagi pekerja harian, penghasilan yang drastis jatuh akibat program bersama untuk dirumah saja sehingga banyak sektor pekerjaan yang tidak bisa berjalan lagi seperti biasanya sehingga penghasilan menurun bahkan sampai memprihatinkan. Petugas kesehatan/paramedis yang bekerja ekstra dan penuh resiko, kehilangan kebersamaan dengan keluarga bahkan ada yang  sudah kehilangan nyawa, dan lain sebagainya. Bahkan juga berdampak terhadap kebutuhan rohani seperti ibadah raya yang sementara tidak bisa dilakukan lagi dirumah-rumah ibadah sampai ada pemberitahuan dari pemerintah bahwa beribadah bersama sudah boleh dilaksanakan lagi.
Saudaraku dalam Yesus Krisus,  kita melihat dalam nas ini betapa pemazmur mengalamatkan kehausannya hanya kepada Allah yang hidup, dan senantiasa rindu kepada Allah atau kalau kita baca dan simak lagi, terdapat kesan bahwa  pemazmur ini “rindu berat” akan Allah sehingga dia berkata “Bilakah aku boleh datang melihat Allah? (ay 3).
Dalam pengalaman hidupnya pemazmur berkata bahwa dalam suasana gundah gulana sekalipun dia berusaha di dalam kepadatan dan keramaian manusia untuk selalu mendahului orang lain untuk sampai  ke rumah Allah lebih dahulu dalam sorak-sorai dan ucapan syukur (ayat.5).
Pernyataan ini suatu bukti bahwa selama ini dia minum dari air hidup itu, dan sudah merasakannya, bahkan mengalir dalam hidupnya. Sehingga dia selalu berusaha sebagai yang terdahulu dari orang lain untuk meminum kembali akir hidup itu. Sehingga dalam suka maupun duka atau dikatakan gundah gulana, dia tetap berjuang untuk berjumpa dengan Allah. 
Inilah seperti yang saya jelaskan diatas tentang kiasan rusa yang rindu akan sungai yang berair, baik dalam suasana aman ataupun pada saat ada pemangsa disekitarnya yang siap menerkamnya, dia akan berjuang untuk turun kesungai itu untuk minum air dari sungai itu, walaupun hanya seteguk.
Dalam Mazmur 42 ini, pemazmur menyatakan betapa hidupnya penuh dengan tekanan, himpitan musuh (ay 10), bahkan dia menjadi bahan ejekan dan olok-olokan ( ay 4,11 ). Namun dia selalu mengingat pertolongan Allah dan kemahakuasaan Allah (ay 7-9),  Karena itu, dalam suasana tertekan jiwanya, suasana gundah gulana hatinya dengan mantap pemazmur berkata “Kembalilah tenang hai jiwaku sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu”.
Saudara adakah saudara hari ini gundah gulana?, tertekan oleh  beratnya hidup saat ini, terkekang akibat kebebasan yang tidak bisa lagi kita rasakan seperti semula karena pandemi virus corona ini? Rindukah saudara akan Tuhan? Hauskah saudara akan perjumpaan dengan Allah yang hidup? Jika Ya, mari baca dan renungkan FirmanNya senantiasa, ambil waktu untuk berdoa, ambil waktu untuk bersekutu dengan Allah secara pribadi dan juga dengan persekutuan keluarga. sebagaimana pemazmur, ingatlah segala kebaikan Tuhan selama ini. Datanglah hanya kepada Allah untuk menghilangkan dahaga hidup saudara, minumlah daripadaNya, terimalah air hidup itu yaitu Yesus yang telah mati disalibkan di Golgata untuk saya dan saudara, tetapi yang kemudian bangkit pada hari yang ketiga untuk mengalahkan maut dan memenuhi janjiNya, sehingga kita semua akan menjadi pemenang seperti Dia, maut tidak lagi menakutkan sebab telah dikalahkan. Sehingga kelak kita yang percaya kepadaNya juga akan turut dibangkitkan bersama-sama dengan Dia.
Kemudia katakanlah kapada jiwa saudara “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Selamat hari minggu Tuhan Yesus memberkati.


Ev. Harles Lumbantobing


Untuk download dokument .Pdf  bisa diklik ((DISINI))

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  
Daftar... ARSIP...

1 komentar:

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih