MINGGU REMINISCERE, 28 Februari 2021
Tema: ALLAH MEMPERHITUNGKAN IMAN ORANG PERCAYA
Ev:Roma 4:18-25
Ep: Mazmur 22:23-27
Roma 4:18-25 (TB)
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
4:22 Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
4:23 Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,
4:24 tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
-----------------------------
Shalom, selamat hari minggu saudaraku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Selamat beribadah dan selamat merenungan Firman Tuhan. Sukacita rasanya masih bisa berbagi renungan dengan saudara-saudariku semua dimanapun berada saat ini. Tidak ada yang lepas dari kendali dan pengawasan Tuhan. Semua yang terjadi di dalam hidup kita ada dalam kuasa Tuhan. Karena itu betapa harus berimannya kita kepadaNya dan menaruh kepercayaan yang penuh bahwa Dia Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Sebab tidak ada di bumi ini atau di angkasa sekalipun kuasa atau tuhan lain yang olehnya kita bisa diselamatkan dan memperoleh jaminan keselamatan.
Dia TUHAN memberikan kita jaminan keselamatan, jaminan jawaban doa, jaminan kemenangan mengalahkan segala pencobaan dan kuasa si Iblis, Jaminan pembimbingan menjalani hidup ini, dan jaminan pengampunan atas dosa-dosa kita. Tidak ada tuhan yang demikian yang olehnya kita bisa tenang dan damai dalam menjalani segala badai hidup. Beriman kepada Tuhan yang menjamin ini adalah hal yang paling penting dalam kehidupan kita.
Dalam ibadah minggu hari ini, Firman Tuhan berbicara kepada kita melalui kitab Roma 4:18-25, dengan mengambil tema: ALLAH MEMPERHITUNGKAN IMAN ORANG PERCAYA, yang mengajak kita semua untuk tidak ragu akan Tuhan dan penyertaanNya, tidak ragu atas janjiNya sekalipun sepertinya susah untuk kita fahami dan cerna semua jalan dan rancanganNya. Sebagaimana Abraham, yang walaupun Firman dan Janji Tuhan kepadaNya adalah sesuatu yang tidak masuk akal, bahkan Sara istrinya tertawa ketika mendengar bahwa dia akan punya anak, namun Abraham tetap taat untuk setia kepada Allah dan janjiNya, dan juga taat untuk melaksanakannya.
Pernah suatu peristiwa Abraham disuruh Tuhan untuk mempersembahkan anak satu-satunya Ishak yang merupakan anak perjanjian, yang olehnya keturunan Abraham akan menjadi tidak terbilang banyaknya. Abraham taat untuk melakukannya meskipun jika ini terjadi maka janji Allah tentang keturunannya ini tidak akan tergenapi lagi karena Ishak akan mati. Tetapi Fakta Alkitab menyebutkan bahwa Abraham taat untuk melakukan perintah yang sangat berat ini, bahkan sepertinya bahwa Tuhan sudah melanggar Janji Tuhan sendiri terhadap Abraham.
Namun Alkitab menyaksikan dalam Nas Firman hari ini bahwa kalau Abraham percaya dan beriman Bahwa Tuhan akan melaksanakan apa yang difirmankanNya yaitu menjadikan Sara hamil dan memiliki keturunan dari Abraham, maka Abraham juga yakin bahwa Tuhah juga akan melaksanakan FirmanNya untuk memberikan keturunan baginya meskipun Ishak diambil lagi dari padanya lewat pengorbanan itu. Terhadap hal ini juga iman Abraham tidak sedikitpun goyah meskipun berat ujian yang dia hadapi ini. Hal ini jelas sekali disaksikan Alkitab dalam Ibrani 11:17-19 yang berkata:”Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu”. Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali”. Luar biasa iman yang ada pada Abraham, sejak itu Abraham menjadi Bapa segala orang percaya/beriman. Keyakinan dan kepercayaan Abraham ini benar-benar kokoh kepada Tuhan. Karena itu dalam Nas Firman hari ini Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran.
Apa yang bisa kita ambil makna dari Iman Abraham ini? Saudaraku, Kalau Abraham beriman kepada Tuhan akan janji tentang tanah perjanjian, keturunan yang tak terbilang, Keturunan yang menjadi berkat bagi semua bangsa, dan dia setia mengimaninya maka tentunya Firman Tuhan hari ini juga mendorong dan memotivasi kita untuk juga turut memiliki iman seperti yang Abraham miliki. Tentunya apa yang Abraham imani berbeda dengan yang kita imani saat ini. Kita yang sekarang juga harus beriman kepada Tuhan tentang karya Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, yang nyawanya diserahkan untuk menyelamatkan kita dari upah dosa yaitu maut lewat pengorbanan Yesus di kayu salib. Kita juga harus beriman akan janji kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Raja yang akan menjadikan kita semua (Gereja) menjadi pengantin wanitaNya dan Yesus sebagai pengantin prianya.
Iman yang kita miliki ini haruslah hidup dan berkehidupan di dalam hidup kita, serta kita taat melaksanakan apa yang kita imani itu. Alkitab menyatakan atau menuliskan begitu banyak janji-janji Tuhan kepada orang-orang percaya. Ketaatan kita akan FirmanNya dan melaksanakannya akan menjadi sesuatu hal yang diperhitungkan Allah. Namun saudara sebagai catatan untuk kita renungkan bahwa sampainya Allah kepada suatu kesimpulan untuk memperhitungkan iman Abraham sebagai suatu kebenaran adalah ketika Abraham sudah sampai kepada level ekstrim pembuktian imannya, yaitu mempercayai dan melakukan sesuatu yang tidak mungkin bahkan mustahil dalam kemanuasian. Melaksanakan sesuatu yang sangat berat bahkan yang sudah melawan kewajaran atau kenormalan. Artinya tingkat-tingkat atau level pengujian iman Abraham yang ekstrim.
Demikian juga sesungguhnya dalam masalah perjalanan iman kita. Jika kita bandingkan dengan Abraham, tentunya Tuhan juga menginginkan kita untuk setia beriman sampai ke level-level ekstrim. Kalau hanya setia beribadah saat gereja aman damai, tidak ada yang menghalangi, semua cukup, dan semua baik tentunya siapa saja bisa. Tapi kalau kita beribadah dibawah ancaman perang atau kematian atau intimidasi itu adalah sesuatu yang ekstrim. Kalau kita beriman bahwa Tuhan mengkehendai kita berdoa dan berkomunikasi denganNya, lalu kita berdoa menyampaikan permohonan untuk diri kita adalah biasa, siapapun melakukannya, tetapi kalau kita berdoa supaya orang yang mencelakakan kita, menganiaya kita Tuhan berkati dan ampuni dosanya adalah sesuatu yang ekstrim. Kalau kita beriman bahwa Tuhan akan melepaskan kita dari marabahaya adalah hal yang biasa. Tetapi kalau kita tetap beriman meskipun Tuhan tidak melepaskan kita dari marabahaya maka itu adalah iman yang ekstrim. Untuk iman orang percaya seperti inilah Allah memperhitungkannya sebagai suatu kebenaran.
Inilah renungan bagi kita dalam ibadah minggu ini bagaimana supaya kita yang percaya kepadaNya benar-benar teguh beriman meskipun sepertinya berat untuk menjalaninya, meskipun berat tantangannya, meskipun susah untuk diterima akal dan pikiran manusia. Sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Apakah iman saudara saat ini tidak bertumbuh? Ataukan iman saudara saat ini jalan ditempat? Atau malah mundur?. Saudara mari kembali ke jalan atau rel yang seharusnya menjadi rel bagi kita yang sudah Tuhan tentukan. Imani dan percayalah bahwa rancangan Tuhan tidak pernah gagal, dan janji Tuhan tidak akan pernah diingkariNya. Jika saat ini sepertinya apa yang kita yakini dan yang kita gumulkan seakan susah bahkan mustahil terlaksana, maka sebagaimana Abraham punya keyakinan bahwa Allah sanggup menepati dan melaksanakan FirmanNya demikian juga kita punya iman dan keyakinan seperti itu. Iman Abraham: Jika Allah sanggup memberikan Ishak bagi Abraham dan Sara, Lalu Allah berniat mengambilnya kembali, maka Allah yang sama juga pasti sanggup memberikannya bahkan menghidupkannya kembali. Bagaimana dengan iman kita?
Pegang teguh Firman Allah, Selamat beriman, selamat taat di dalam menjalani yang kita imani, dan selamat hari minggu.
Shalom,
Ev.Harles Lumbatobing.
Baca juga topik yang menyinggung tentang Abraham ini dalam link berikut ini: http://hartob.blogspot.com/2020/07/renungan-ibadah-minggu-5-juli-2020.html
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..