Minggu 8 Setelah Trinitatis
Tema:
ALLAH MEMELIHARA UMATNYA
Ev: 2 Raja-Raja 4:42-44
Ep: Yohanes 6:25-35
2 Raja-Raja 4:42-44 (TB)
4:42 Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: "Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan."
4:43 Tetapi pelayannya itu berkata: "Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?" Jawabnya: "Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya."
4:44 Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN.
----------------
Shalom, selamat hari minggu saudaraku semua di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Senang rasanya masih bisa menyapa saudara lewat renungan dalam tulisan dalam blog ini. Kiranya saudara senantiasa diberkati, dan iman kita bersama-sama semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Saya sangat mengapresiasi saudara-saudara yang dengan setia mau membaca renungan demi renungan dalam blog ini. Karena menurut saya pribadi saudara yang mau merenungkan kotbah setiap minggu dengan cara membaca pasti sangat serius, dan penuh perhatian dan perenungan. Tetapi ini hanya pandangan saya, saya berdoa kiranya saudaraku semua yang membaca renungan dalam blog ini tetap bisa menikmati setiap Firman Tuhan baik dalam bentuk tulisan, audio ataupun audio visual.
Saudaraku, dalam ibadah minggu ini yaitu minggu kedelapan setelah Trinitatis mengambil tema “ALLAH MEMELIHARA UMATNYA” yang didasarkan pada kitab 2 Raja-Raja 4:42-44. Apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita lewat Nats hari ini, marilah kita perhatikan bersama-sama.
Saudaraku, masalah besar apakah saat ini yang dialami manusia di bumi ini?. Saya melihat bahwa masalah yang paling besar yang dialami manusia saat ini adalah KEKUATIRAN dan KETAKUTAN. Hal ini tidak hanya menjangkiti orang-orang yang tidak mengenal dan percaya Tuhan, tetapi juga melanda orang-orang percaya atau umat Tuhan.
Banyak orang tahu, bahkan percaya, bahkan bersaksi bahwa Tuhan beserta dia, Tuhan ada di mana-mana. Tetapi ketika masalah ada di hadapannya dia malah ragu akan janji penyertaan Tuhan Akibatnya muncul : KUATIR DAN TAKUT.
Dalam Nats minggu ini kita melihat bahwa pelayan/hamba dari Elisa meragukan akan perkataan Elisa untuk menjamu maka ratusan utusan Nabi hanya dengan 12 roti jelay dan sekantong tepung gandum. Keraguan sering sekali membuat seseorang tidak akan bisa melihat pertolongan dan pemeliharaan Tuhan. Sebab keraguannya akan membawanya kepada kekuatiran dan ketakutan itu.
Lalu kita melihat bahwa Elisa menegaskan dan memerintahkan pelayannya untuk melakukannya. Ketika pelayannya itu percaya maka mujizat terjadi.
Tidak wajar sebenarnya pelayan Elisa untuk ragu terhadap kuasa yang Tuhan berikan kepada Elisa, karena baru saja di ayat 39-41 dia melihat Elisa membuat mujizat terhadap makanan yang mengandung maut, menjadi makanan yang layak di makan.
Saudaraku, sudah sering kita lihat pertolongan dan penyertaaan Tuhan, bahkan kita sering berkata “ini pertolongan Tuhan, ini berkat Tuhan, ini karena kasih Tuhan, dan sebagainya” tetapi sering sekali juga setelah itu ada muncul masalah baru kita langsung kuatir atau lemah, dan ketakutan. (=Tidak konsisten).
Tidak sedikit orang yang karena ketakutan dan kekuatiran itu membuat dia lari dari Tuhan kepada kekuatan dunia ini, kepada jalan-jalan kesesatan untuk mencari kelepasan dan keluar dari ketakutan dan kekuatiran itu. Apalagi Iblis selalu mengambil kesempatan dari setiap ketakutan dan kekuatiran manusia untuk tampil sebagai juru selamat. Namun syukur kepada Tuhan, meskipun terkadang kita ragu dengan Firman Tuhan, tetapi karena kedaulatanNya Tuhan tegas kepada kita dan memerintahkan kita untuk tetap percaya atas pemeliharaanNya.
Allah berkuasa memelihara umatNya dengan caraNya yang ajaib. Tidak semua umatNya harus tau apa yang Tuhan lakukan dalam memeliharanya. Tetapi umat itu akan tahu bahwa Tuhan memelihara mereka, meskipun caranya tidak selalu harus tahu. Contoh dalam nats Firman Tuhan hari ini para rombongan Nabi itu makan kenyang dan bahkan sisa, meskipun mereka tidak harus tau dari mana dan bagaimana jalannya. Hanya Elisa dan pelayan (pesuruh)nyalah yang tahu bahwa itu mujizat.
PEMELIHARAAN ALLAH terhadap umatNya adalah menurut kehendakNya. Dalam Filipi 4:19 dikatakan:
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”.
Di sini kita melihat bahwa pemeliharaan Tuhan untuk memenuhi keperluan kita adalah tergantung dari pihak Allah. Bukan berdasarkan keinginan manusia, atau berdasarkan keadaan manusia apakah sedang terdesak, sedang berkecukupan atau sedang berkekurangan. Jadi bukan menurut keperluan kita tetapi menurut kekayaan dan kemulianNya.
Roma 9:15 juga berkata:
“Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi pemeliharaan Allah adalah tergantung kedaulatan Allah. Sedangklan dari sisi kita manusia diperlukan iman percaya yang teguh dan kokoh kepada Allah, bahwa Allah pasti akan memelihara umatNya.
Allah berkuasa memelihara umatNya saat umatnya sadar atau tidak sadar akan kehadiran Allah. Allah juga berkuasa memelihara umatNya saat umatnya sadar atau tidak sadar akan cara Allah memeliharanya.
Dalam konteks dunia saat ini di jaman revolusi industri 4.0, dengan jaman teknologi yang sangat canggih, dimana dunia sudah mulai beralih kepada teknologi kecerdasan buatan, ditambah lagi munculnya pandemi covid-19 yang menghantam dunia, manusiawi sifatnya jika muncul kekuatiran dan ketakutan dalam seseorang. Tetapi bagi setiap orang percaya (umat Tuhan) belajar dari Nas Firman ini sepatutnyalah kita semua tenang dan tenteram di dalam Tuhan. Bahwa Tuhan pasti akan memelihara dan menolong kita dari seluruh pergumulan ini.
Bagaimana caranya?
Cara Tuhan tidak terbatas. Semua jalan, semua fasilitas, semua ilmu, semua ciptaan bisa Tuhan gunakan untuk memelihara umatNya. Pertanyaan mendesak adalah apakah saudara sudah yakin bahwa saudara adalah umat Allah, milik kesayangan Allah? Kalau sudah yakin, tenanglah bahwa ALLAH pasti memelihara umatNya.
Tuhan sesungguhnya sudah menyediakan semua yang diperlukan orang yang dikasihiNya. Rancangan Tuhan adalah indah dan masa depan yang cerah yang sungguh ada (Amsal 23: 18) . Hanya saja manusia sering ragu atas kuasa Tuhan. Bahkan ada yang sama sekali tidak percaya lagi ketika ada tawaran-tawaran dunia ini atau iblis yang bisa memberikan jalan keluar dan pemeliharaan yang sepertinya masuk diakal (logika) dan merespon dengan lebih cepat.
Banyak orang saat ini berkata demikian:
“ah cara Tuhan terlalu lambat” atau
“menunggu Tuhan kesempatan keburu lewat”.
“mengandalkan Tuhan terlalu lama” dan lain sebagainya.
Saudara Nats Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah tidak pernah tidur, dan Allah tidak pernah diam saat umatnya mengalami pergumulan, masalah, atau penderitaan. Segala masalah yang bangsa Israel hadapi baik kelaparan, bencana alam, wabah penyakit, peperangan, kemarau dan lain sebagainya adala karena perbuatan bangsa itu sendiri dimana mereka telah menduakan Tuhan. Sikap ini dimulai dari Raja-Raja mereka. Raja membawa rakyatnya kepada penyembahan berhala. Dalam situasi itu Tuhan tidak tidur dan bukan tidak melihat apa yang terjadi pada umatNya. Karena itu Tuhan terus mengirim Nabi-Nabinya silih berganti untuk mengingatkan bangsa itu, menegur bangsa itu dan membawa bangsa itu kembali kepada Tuhan. Hanya saja masalah yang sering terjadi adalah bangsa itu sering tidak melihat setiap pertolongan Tuhan. Mereka juga abai kepada peringatan-peringatan Tuhan lewat Nabi-NabiNya. Kalau hari ini mereka bertobat besok mereka ulangi lagi perbuatan jahatnya, lalu mereka masuk kembali ke dalam berbagai-bagai duka, pencobaan, bahkan hukuman.
Kita melihat dalam Nats ini, bahwa disebutkan suatu kali para rombongan Nabi berkumpul di hadapan Elisa. Alkitab tidak menyebutkan mereka sedang ngapain. Tetapi kemungkinan Elisa sebagai Abdi Allah sedang berbicara dan bercakap-cakap dengan mereka, atau mengajar mereka tentang hal-hal tertentu menyangkut ke nabian mereka. Lalu barangkali sudah waktunya makan, dan pada saat itu kelaparan sedang mengancam negeri itu akibat hukuman Tuhan.
Di sini kita melihat dalam suasana kelaparan yang mengamcam, tidak terkecuali rombongan nabi-nabi itu, dan ditengah-tegah susahnya untuk mendapatkan bahan makanan untuk diolah apalagi untuk seratusan orang, Tuhan menunjukkan kuasa dan pemeliharaanNya. Dimulai dari ayat 38-41 kita melihat bahwa dari tanaman dan buah labu liar yang beracun dan mengandung maut, Tuhan mengadakan mujizat lewat Elisa dengan menjadikan makanan yang dimasak itu menjadi tawar dan layak untuk dimakan. Lalu peristiwa kedua adalah dalam Nats hari ini ayat 42-44. Dimana tanpa Elisa dan rombongan Nabi itu tahu ada seseorang Tuhan utus untuk membawa dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Orang tersebut berasal dari Baal-Salisa. Tidak jelas disebutkan kenapa dia datang membawa itu kepada Elisa. Namun kemungkinan itu adalah hasil pertama dari panen gandumnya (hulu hasil) yang diolah menjadi roti jelai yang dipersembahkan kepada Allah melalui hambaNya Elisa. Tetapi inipun dugaan saya. Tetapi yang jelas dikala kelaparan hebat melanda, pertama ada orang yang mau mempersembahkan apa yang dimilikinya kepada orang lain, yang sebenarnya kalau dipikir-pikir mengingat kondisi kelaparan itu dia sebaiknya menyimpannya sebagai stok/cadangan untuk dirinya dan keluarganya. Kedua adalah bahwa ini adalah cara Tuhan untuk memelihara Elisa, pembantunya dan rombangan para Nabi dalam masa kelaparan itu.
Dalam peristiwa itu, silih berganti mujizat yang Tuhan nyatakan di hadapan mereka. Yang pertama seseorang yang tidak diduga datang membawa roti jelay dan tepung gandum satu kantong. Kedua apa yang dibawa orang tersebut sangat sedikit dibandingkan jumlah orang yang akan diberi makan yaitu seratusan orang ditambah Elisa dan pembantunya. Namun Tuhan memberkatinya dan menjadikan yang sedikit itu menjadi berlimpah bahkan sampai ada sisanya.
Saudara, apakah yang tidak mungkin yang Tuhan bisa lakukan? Tidak ada.
Kita manusialah yang terlalu membatasi Tuhan dan menganggap bahwa Tuhan tidak sanggup memelihara hidup kita. Atau kadang kita berpikir bahwa Tuhan tidak mengerti persoalan hidup kita, apa yang sebenarnya kita butuhkan dan bagaimana cara mencukupkan apa yang kita perlukan. Kita sering berpikiran bahwa kita lebih tahu dari Tuhan. Inilah yang sering menyebabkan kita tidak pernah melihat pertolongan Tuhan dan pemeliharaanNya.
Saat tangan Tuhan terbuka untuk menolong kita, kita meragukannya.
Saat jalan mau Tuhan buka kita berpaling mencari jalan lain.
Saat Tuhan mengirim utusan-utusannya untuk menolong kita dengan cara yang tidak kita duga, kita sering ngotot bahwa pertolongan Tuhan akan hadir sesuai dengan cara yang kita ingini dan ketahui.
Akhirnya pertolongan itu berlalu. Lalu kita berkata “dimana Engkau Tuhan dari tadi aku menunggu”, Tuhan-pun berkata dari “tadi pertolonganku sudah kukirim namun engkau menolak dan mengabaikannya”. Yah ini sering terjadi ketika kita mengharapkan pemeliharaan dan pertolongan Tuhan itu akan menghampiri kita sesuai dengan konsep kita, sesuai dengan cara yang kita ingini, sesuai dengan waktu dan selera kita.
Pelayan Elisa berkata, bagaimana jalannya yang dua puluh ini dan sekantong tepung ini bisa mencukupi untuk makan seratusan orang? Karena konsep dipikirannya adalah kalau seratus orang makan, paling tidak minimal satu roti atau lebih per-orang biar kenyang. Namun cara dan pikiran Tuhan berbeda. Jalan keluar atas kekurangan makanan mereka sudah Tuhan buka walau nampaknya tidak mungkin. Namun diperlukan iman seperti iman Elisa yang percaya dan yakin akan kuasa dan pemeliharaan Tuhan sehingga yang sedikit itu tidak akan pernah habis bahkan ada sisanya dan semua bisa makan dengan sepuasnya.
Iman yang sungguh-sungguh dan tetap ditengah-tengah ketidakmungkinan, ditengah-tengah banyaknya keputus-asa-an, ditengah-tengah ketidakpastian, itulah yang sesungguhnya dibutuhkan dalam setiap orang percaya. Sebab pemeliharaan Tuhan itu pasti. Tetapi siapakah yang akan mendapatkannya? Yaitu hanya orang yang teguh beriman dan percaya kepada Tuhan.
Saudara, jalan Tuhan bukan jalanmu (kita). RencanaNya bukan rencana kita, namun Dia pasti selalu memberikan yang terbaik indah pada waktuNya.
Dalam masa Covid-19 ini ada enam hal yang perlu kita renungkan.
Pertama, apakah dalam situasi dan kondisi dunia saat ini, saudara dan saya mengimani bahwa Tuhan senantiasa memelihara hidup kita dan sekaligus menjadikan kita alat pemeliharaanNya bagi orang lain? Sama seperti seseorang dari Baal-Salisa yang membawa 12 roti jelay dan satu kantong tepung gandum itu? Apakah kita akan selalu berdiam sebagai penerima berkat (pemeliharaan Tuhan) atau juga menjadi saluran berkat bagi orang lain?
kedua, apakah kita sungguh-sungguh beriman bahwa Tuhan akan pelihara hidup kita dari wabah virus Covid-19 saat ini?,
Ketiga, seandainyapun kita terpapar virus ini apakah kita yakin bahwa Tuhan juga masih sanggup pelihara dan bebaskan kita dari virus ini?
Keempat , seandainyapun kita tidak selamat dari virus ini dan hidup kita berakhir dengan infeksi virus ini sebagai jalannya, apakah kita beriman pemeliharaan Tuhan bagi kita adalah sampai kekekalan yaitu kedamaian dan kebahagiaan di sorga mulia selamanya?
Kelima, dengan situasi pandemi sekarang yang mempengaruhi semua bidang termasuk perekonomian, apakah kita tetap beriman bahwa Tuhan adalah Allah yang akan mencukupkan segala keperluan kita dengan caraNya dan waktuNya?
Keenam, dalam situasi terburuk apapun yang mungkin akan terjadi di dunia ini ke depan, apakah kita tetap beriman bahwa Tuhan Allah yang perkasa tidak akan meninggalkan kita umat ciptaanNya yang paling dikasihiNya?
Keenam pertanyaan refleksi ini akan menolong kita dan meyakinkan kita untuk tetap di posisi iman yang sesungguhnya kepada Tuhan kita yang sudah rela mengorbankan anak satu-satuNya yaitu Yesus Kristus untuk mati di Salibkan dan menggantikan kita untuk dihukum. Kalau AnakNya sendiri sudah diberikan sebagai korban untuk menebus kita, apa lagilah yang kita kuatirkan dan takutkan tentang jaminan pemeliharaan Tuhan di dunia ini?
Karena itu saudaraku, lewat ibadah minggu ini Firman Tuhan menyerukan kepada kita bahwa Allah memelihara kita umatNya. Maka dari itu PERCAYALAH.
Selamat percaya, selamat dipelihara Tuhan dan selamat hari Minggu, Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih