Minggu, 10 April 2022

DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN

 

Ibadah minggu 10 April 2022

Tema:

DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN

 

Ev: Mazmur 118:19-29

Ep: Matius 21 :1-9

 

Mazmur 118:19-29 (TB)

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.

118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.

118:23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

118:24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

118:25 Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!

118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.

118:27 TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.

118:28 Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

118:29 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Shalom, Selamat hari minggu saudara-saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Terpujilah Tuhan yang senantiasa mengasihi kita dan menuntun kita kepada kehendakNya yang ajaib. Tuhan tidak pernah lalai menolong dan mengiring langkah kita. Dia setia akan janji penyertaanNya. Ibadah minggu Palmarum saat ini membawa kita kapada suatu pemahaman tentang pernyataan yang sangat indah dalam Alkitab yang yang dituangkan dalam suatu tema: DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN, yang di dasarkan pada kitab Mazmur 118:19-29. Minggu Palmarum (palma) merupakan suatu peringatan ketika Yesus datang ke Yerusalem pada saat peringatan hari raya Pondok Daun yaitu salah satu hari raya besar di Yahudi yang diperingati sebagai pesta ucapan syukur atas hasil panen yang telah diperoleh.

Nas Firman Tuhan hari ini merupakan bagian dari nyanyian puji-pujian pemazmur kepada Tuhan atas kasih setia Tuhan yang kekal sampai selama-lamanya. Pengalamannya bersama Tuhan yang sangat berkesan dan kuat kuasa Tuhan yang nyata dalam perjalanan hidupnya dinyatakannya dalam Mazmur ini. Pengalaman hidup yang luar biasa bersama Tuhan ini  memunculkan suatu pernyataan yang bernada proklamir bahwa TUHAN-lah satu-satunya Tuhan, tempat perlindungan, keselamatannya, yang tiada duanya dibanding apapun di bumi ini. Sehebat-hebatnya manusia, dan setinggi-tingginya jabatan atau status manusia tidak sebanding jika dibandingkan dengan Allah sebagai tempat perlindungan untuk dipercayai dan diyakini (Mazmur 118:8-9).

            Setelah menyanyikan kemahakuasaan dan keperkasaan Tuhan dalam melindungi dan menyelamatkan umatNya, pemazmur bernyanyi dengan sukacita dan berkeinginan untuk masuk ke dalam pintu gerbang kebenaran yaitu pintu gerbang Tuhan dan bernyanyi ucapan syukur di sana. Dalam syair nyanyian ini pemazmur juga melukiskan bahwa orang benar yang diberkati Tuhan  meskipun dia sudah disingkirkan atau dibuang atau diusir atau tidak diterima, ternyata telah menjadi berkat dan penopang utama dalam kehidupan banyak orang. Hal yang dianggap tidak perlu dan tidak berarti ternyata Tuhan rubah menjadi sangat berarti, bahkan menjadi penopang utama dan menentukan. Hal ini dapat kita pahami dalam ayat 22 yang berkata: “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru”.  Ayat ini mengandung makna profetik yang digenapi dalam Perjanjian Baru dalam diri Yesus Kristus. Ini bisa kita lihat dalam pernyataan Yesus dalam Matius 21:42; Markus 12;10; Lukas 20:17, dan juga pernyataan para Rasul di  Kitab Kisa Para Rasul 4:11; Efesus 2:20; 1 Petrus 2:6-7.  Demikian juga dengan pernyataan pemazmur dalam Mazmur 118:6 mengandung makna profetik yang digenapi dalam diri Yesus Kristus. Hal ini bisa kita temukan dalam Epistel hari ini Matius 21: 9.  Kata dia dalam Mazmur 118:6 adalah Dia(Yesus) dalam Matius 21:9 ini. Yesuslah dia yang datang dalam nama Tuhan penuh anugerah dan berkat.

            Pernyataan pemazmur dalam Marmur 118:6 : “Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN” menunjukkan betapa menggembirakannya sesungguhnya  kedatangan orang yang datang dalam nama Tuhan. Kalau ini kita kaitkan dengan Yesus maka demikianlah indahnya kedatangan Yesus yang penuh berkat itu. Memang dalam Perjanjian baru ketiga firman ini digenapi tidak semua orang gembira akan kedatangan Yesus sebagai Mesias itu. Banyak penolakan akan kedatangan Yesus bahkan berujung kepada penangkapan dan penyaliban Yesus. Dalam Epistel Matius 21:1-19 orang-orang Yerusalem mengeluelukan Yesus pada hari itu, tetapi diwaktu kemudian mereka berkata “salibkan Dia, salibkan Dia”.

            Saudaraku...

Apa yang menjadi perenungan bagi kita dalam ibadah minggu Palmarum ini. Tema “DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN” pada minggu ini bagi kita yang percaya kepada Tuhan kita Yesus Kristus merupakan tema yang indah yang kita hayati sebagai bagian dari setiap orang yang mau mengikut Yesus dan melakukan perintahNya sebagai garam dan terang dunia. Jika Yesus yang adalah Kepala gereja penuh berkat dan rahmat, maka anggota-anggotaNya juga akan mengalami hal yang sama. Tubuh akan mendapat penghargaan dan hormat ketika kepala dihargai dan dihormati. Maka setiap orang yang datang dalam nama Tuhan Yesuspun akan menjadi orang yang terberkati.

Siapa dia yang datang dalam nama Yesus?. Hal ini tidak lain tidak bukan pastilah setiap pengikut Yesus yang disebut juga dengan murid-murid Yesus. Murid berarti pengikut. Ketika mengikut para murid itu belajar mengenal dan memahami siapa yang diikutinya. Dalam Filipi 3:10 rasul Paulus berkata:  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,”.  Demikianlah keinginan atau tujuan hidup seorang murid Kristus, hingga dia mencapai pengenalan yang penuh akan Kristus. Bagaimanakah seseorang disebut benar telah menjadi murid Kristus?. Yesus berkata dalam Lukas 14:27 berkata: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”. Untuk mengikut Yesus murid itu harus menyangkal diri dan memikul salibnya.

Jadi ketika seseorang telah menjadi pengikut Yesus atau disebut orang percaya maka sesunggunya dia telah menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah hidupnya. Maka ketika dia benar telah menjadi saksi yaitu yang memberitakan kabar baik yaitu kebenaran yang hakiki bahwa Allah telah datang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus untuk mati sebagai korban tebusan manusia atas dosa-dosanya sehingga setiap orang yang percaya itu diselamatkan dari kebinasaan, maka pernyataan “DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN” akan selalu menjadi milik setiap pengikut Yesus yang mau memberitakan kabar baik itu di dalam nama Tuhan.

Itu artinya setiap orang yang datang dalam nama Tuhan akan terberkati dan Alkitab mencatat dalam Roma 10:15 : “"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!". Yang merupakan kutipan dari Kitab Yesaya 52:7 “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!".

            Karena itu kita sebagai orang percaya dan pengikut Yesus mari senantiasa menjadi pemberita kabar baik. Pemberita kabar baik bukan hanya pendeta, penatua, evangelis dan lain sebagainya sebagai pelayan tahbisan, tetapi setiap orang yang memberitakan Injil lewat ucapan dan perbuatannya adalah para saksi Kristus. Jangan takut dan jangan malu untuk menyaksikan Yesus sebagai Tuhan di tengah-tengah kehidupan kita. Yesus berkata dalam Matius 10:26-28 “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”.

            Namun kita juga jangan malu untuk menyaksikannya sebab Yesus berkata dalam Lukas 9:26 “Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus” yang menjadi peringatan bagi kita yang menyatakan diri sebagai pengikut Yesus atau tubuh Kristus tetapi malu untuk mengakui atau menyaksikannya Yesus sebagai kepala di dalam kehidupan kita.

Saudara jika kita sungguh-sungguh mengikut Yesus sebagai muridNya, dan setia mengabarkan Yesus dalam praktek kehidupan kita atau juga rajin mengabarkannya melalui mulut kita maka  tema “DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN” akan menjadi bagian setiap orang percaya di dalam nama Yesus Kristus. Kiranya renungan ini memberkati kita semua dan semakin manambah iman percaya kita, Amin, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

  KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih