Minggu Exaudi, 29 Mei 2022
Tema:
ORANG BENAR BERSERU TUHAN MENJAWAB
Ev: Mazmur 17:1-6
Ep: Yohanes 5:1-9
Mazmur 17:1-6 (TB)
17:1 Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
17:2 Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.
17:3 Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
17:4 Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan;
17:5 langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.
17:6 Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
-------------
Shalom, selamat hari minggu saudara/i ku yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang senantiasa menyertai kita setiap hari dalam segala aktivitas kita. Terkhusus saat ini dalam minggu terakhir bulan Mei ini Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk merenungkan sabdaNya yang akan terus menguatkan dan menolong kita dalam menjalani hari-hari kita.
Dalam ibadah minggu hari ini, yaitu minggu EXAUDI yang berarti dengarkanlah Tuhan seruan yang kusampaikan Firman Tuhan yang menyapa kita diambil dari kitab Mazmur 17:1-6 dengan mengambil tema ORANG BENAR BERSERU TUHAN MENJAWAB. Firman Tuhan minggu ini kembali diarahkan ke topik yang kurang lebih sama dengan minggu-minggu sebelumnya yang kita maknai sebagai suatu tuntunan bagi kita supaya menjadi orang-orang percaya yang benar-benar hidup dalam doa.
Saudaraku, Allah kita adalah Allah yang menciptakan segalanya. Segala sesuatu bersumber dari Dia. Allah kita yaitu Allah Tritunggal juga Allah yang mengetahui segalanya. Kemahatahuan Allah menjadi sukacita bagi setiap orang percaya yang hidupnya dalam kebenaran namun sekaligus kengerian bagi orang munafik. Itu sebabnya dalam Nas Firman Tuhan hari ini Daud berani berperkara dengan Tuhan dan siap diuji tentang hidupnya sebab dia tahu apa yang dilakukannya adalah sesuai dengan kehendak Tuhan.
Tuhan juga adalah maha hadir. KemahahadiranNya membuat Tuhan bisa melihat dan berada dimana saja dan dalam setiap perkara apa saja. Allah juga adalah Allah yang berkuasa atas segalanya. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi atas ciptaannya jika tidak atas kehendakNya. Dia Allah yang penghakimannya adil dan benar. Keadilannya tidak bisa diinterferensi oleh siapapun dan dengan apapun. Dia adalah Allah pemilik nyawa kita dan berkuasa untuk mengambil ataupun memberinya kembali. Tidak ada satu orangpun atau siapapun dan apapun bahkan diri kita sendiri yang mengetahui segalanya tentang kita bahkan segala yang kita perlukan lebih baik dari Allah.
Jika Allah adalah demikian adanya, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak mempercayakan hidup kita kepadaNya. Tidak ada tempat lain bagi kita untuk bertanya, mengadu, berseru, meminta atau memohon selain daripada Allah sendiri. Identitas Allah kita yang demikian, menjadikan kita tenteram berjalan bersama Allah. Baik dalam suka, duka, atau saat jatuh dalam dosa. Saat dalam suka, keberhasilan, kesuksesan, kita tidak akan sampai jatuh ke dalam kesombongan dan melupakan Tuhan. Saat kita dalam duka cita atau kegagalan, kita tidak akan Tuhan tinggalkan dan sampai putus asa sehingga kehilangan pegangan, kehilangan kebahagiaan dan damai sejahtera. Saat kita jatuh dalam dosa pun, Tuhan akan segera datang menegur kita dan membawa kita kembali pulang dengan caraNya, dan saat kita bertobat dan mengaku dosa Tuhan akan mengampuni kita dan menerima kita kembali. INILAH YANG DISEBUT DENGAN JAMINAN PENYERTAAN TUHAN.
Saudaraku, Allah menginginkan dan merindukan kita untuk berseru dan memohon kepadaNya saja. Sama dengan seorang ayah atau ibu yang memiliki seorang anak. Kita bisa membayangkan bagi yang sudah punya anak bagaimana hati seorang ayah/ibu jika anaknya tidak mau lagi menyapanya bahkan meminta sesuatu kepadanya, tidak mau lagi bercakap-cakap dengan orangtuanya, tidak mau lagi berseru kepada oragtuanya. Hal tersebut sesungguhnya sangat memilukan.
Raja Daud sangat mengetahui kerinduan Allah atas dirinya, dimana Allah menginginkan Daud selalu datang kepadaNya dan merindukan FirmanNya siang dan malam. Daud selalu berseru kepada Tuhan sebab Tuhan selalu menjawab setiap doanya (ay 6). Walaupun jawaban doa yang Daud terima tidak selalu sesuai dengan apa yang dia minta. Kita bisa melihatnya dalam sejarah perjalanan Raja Daud. Kita sudah mendapat pengajaran tentang kuasa doa orang benar dalam Yakobus 5:16-17 bahwa doa orang benar itu akan memiliki kuasa bila dipanjatkan dengan KEYAKINAN dan KESUNGGUHAN, tetapi ada faktor lain yang tidak bisa kita abaikan di dalam menyikapi jawaban doa yang kita terima dari Allah yaitu WAKTU TUHAN dan KEHENDAK TUHAN. Tuhan selalu mendengar doa orang benar dan selalu menjawab doa itu tetapi tidak semuanya dikabulkan Tuhan sebab Tuhan punya otoritas tentang WAKTU TUHAN dan KEHENDAK TUHAN tersebut.
Dimanakah letak keberanian Daud untuk berdoa berseru kepada Tuhan dalam segala pergumulannya?. Dari Nas ini kita bisa temukan bahwa PENGENALAN DAUD kepada Tuhan, dan persahabatannya dengan TUHAN, menjadikannya selalu datang kepada Tuhan dalam setiap pergumulannya. Raja Daud memiliki beragam permasalahan dalam perjalanan hidupnya. Bukan saja dari musuh-musuhnya tetapi juga dari orang-orang yang dekat dengan dia. Daud berkeyakinan Banyak doa-doanya sebelumnya yang Tuhan sudah jawab, Karena itu Daud berkeyakinan bahwa dengan persoalan dan perkara yang sekarang sedang dihadapinya Tuhan pasti akan memberikan jawaban yaitu keadilan atas pergumulannya.
Dalam Mazmur 17 ini kita lihat bahwa Daud mengalami tekanan hebat dari orang yang berbuat jahat dan tidak adil terhadap dirinya. Bahkan sampai ancaman kematian. Seperti ini berasal dari Raja Saul yang hendak membunuhnya dan sudan menjadikannya buronan, dan namanya sudah dibusukkan (difitnah) oleh Raja Saul diantara para prajurit dan orang-orang Israel. Daud tahu bahwa Allah mengetahui kebenaran sesungguhnya dan hanya Tuhan yang mampu memberikan keadilan kepadanya. Itu sebabnya dia berseru kepada Tuhan.
Keberanian dan spontanitas Daud lari berlindung dan berseru serta meminta keadilan kepada Tuhan adalah didasari pengenalanNya akan Tuhan dan konsistensinya berjalan dalam jalan kebenaran. karena Dia mengenal siapa Tuhan berdasarkan pengalamannya dengan Tuhan maka Daud tidak berani hidup sembarangan, atau hidup yang bisa mencemarkan dirinya, hidup dalam kejahatan dan dosa. Karena itu dari Ayat 3-5 jelas sekali bagaimana sikap hidup Daud sebagai seseorang yang takut akan Tuhan.
Daud selalu datang kepada TUHAN yang menjadi tempat perlindungannya YANG SUDAH TERUJI sebab Daud sudah mengalami dan mengetahui bagaimana kemampuan dan kuasa Allah dalam menyelesaikan segala perkara. Dalam segala tindakan Allah dalam kehidupan Daud tidak pernah Allah itu gagal. Daud tahu Allah selalu berhasil membela dan melindungi orang benar. Tidak pernah orang benar itu dikecewakan Tuhan bahkan sampai keturunannya (Mazmur 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti).
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Kita semua umat percaya yang telah ditebus Kristus dan dimerdekakan dari dosa serta dijadikan milik kesayanganNya juga harus memiliki sikap hidup seperti Daud tentang komitmen hidup yang memuliakan Tuhan, dan keberanian disertai keyakinan untuk selalu datang berseru kepada Tuhan dalam segala pergumulan. Jangan takut untuk berseru kepadaNya ketika mengalami kejatuhan dalam dosa, ketika menghadapi pergumulan hidup, ketika mengalami tekanan atau intimidasi dari orang-orang yang berniat jahat kepada kita, ketika akan memulai suatu pekerjaan atau usaha apapun. Mintalah perlindungan, penyertaan dan keadilan dari Tuhan. Sebab Tuhan telah terbukti sepanjang sejarah sebagai tempat perlindungan. BagiNya tidak ada perkara, atau permasalahan yang tidak ada jalan keluarnya.
Tidak ada satupun gembok yang diproduksi pabrik gembok yang tidak ada anak kuncinya. Setiap gembok pasti ada kunci untuk membukanya. Demikian juga segala perkara dan persoalan dalam hidup ini Tuhan pasti dan selalu memiliki kunci jawaban atas persoalan itu. Tinggal bagaimana kita berani datang kepada Tuhan berseru dan meminta pertolongannya dalam kebenaran dan hidup yang jujur tulus di hadapan Tuhan.
Saudaraku kalau orang benar berseru pasti Tuhan akan menjawab. Mari hidup sebagai orang benar, berlaku dan bersikap sebagai orang benar, berkata-kata sebagai orang benar yang hidup di dalam terang bukan dalam kegelapan, hidup dalam kejujuran bukan dalam kepura-puraan (munafik). Mau doa kita di dengar Tuhan? Sebagaimana Daud, jalanilah hidup sebagai orang benar. Kiranya Tuhan memberkati saudara, Amin.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
NB: untuk menambah keyakinan kita tentang BERDOA bisa saudara buka juga di tiga link berikut ini, silahkan di KLIK atau KETUK.
1. http://hartob.blogspot.com/2021/05/doa-orang-beriman.html
2. http://hartob.blogspot.com/2020/11/renungan-ibadah-jam-doa-kebaktian-muda.html
3. http://hartob.blogspot.com/2020/05/renungan-ibadah-minggu-rogate-17-mei.html
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..