Ibadah Minggu KANTATE 15 Mei 2022
Tema:
BERNYANYILAH BAGI TUHAN
Ev: Keluaran 15:19-21
Ep. Wahyu 4:8-11
Keluaran 15:19-21 (TB)
15:19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.
15:20 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
15:21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut."
-----------
Shalom saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang senantiasa menyertai kita dalam segala kehidupan kita. Belajar berjalan bersama Tuhan setiap hari memberikan kita gambaran yang semain jelas akan maksud dan rencana Tuhan di dalam hidup kita. Tidak pernah Tuhan itu merancangkan kecelakaan buat anak-anakNya. Karena itu patutlah Dia kita puji dan sembah di dalam setiap gerak hidup kita. Firman Tuhan dalam Ibadah minggu KANTATE minggu ini diambil dari kitab Keluaran 19:19-21 dengan tema BERNYANYILAH BAGI TUHAN.
Saudaraku, nyanyian tidak pernah lepas dari pemujian, pemujaan dan penyembahan kepada Tuhan baik di bumi maupun di sorga. Aktifitas bernyanyi dan bermusik bagi Tuhan yang kita lakukan selama di bumi sekaligus menjadi latihan yang akan membiasakan kita di dalam memuji Tuhan di sorga kelak. Bernyanyi bukan hanya menyenangkan dan memuaskan Tuhan, tetapi juga bagi kita secara pribadi yang menyanyikan lagu-lagu itu. Nyanyian bisa mendatangkan sukacita, ketenangan dan ketenteraman jiwa. Disaat kita angkatkan pujian kepada Tuhan di dalam kesungguhan, di situ hadirat Tuhan akan hadir dan menurunkan damai sejahteranya bagi setiap kita yang menyanyikannya. Karena itu Mazmur 22:3 berkata: “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel” yang menunjukkan bagaimana kehadiran Allah dan hadiratNya di dalam setiap puji-pujian.
Bernyanyi adalah berkata-kata dengan dibarengi nada-nada. Karena itu nyanyian itu memiliki kekuatan, kuasa dan tujuan yang sangat luas ketika dinyanyikan. Karena itu kita tahu bahwa nyanyian itu ada beberapa jenis menurut tujuannya. Ada lagu rohani yang ditujukan untuk Tuhan, ada juga lagu untuk setan ada lagu yang ditujukan untuk sesama manusia seperti lagu antara orangtua dengan anak, anak dengan orangtua, sesama saudara, lagu bertema percintaan dan lain sebagainya. Ada juga lagu mengenai alam, kampung halaman, dan juga tentang berbangsa dan bernegara. Semua lagu ini memiliki kekuatan dan pengaruh jika dinyanyikan dengan sungguh-sungguh.
Lagu rohani adalah lagu-lagu yang dilantunkan yang bertujuan untuk menyenangkan hati Tuhan, memujiNya dan memujaNya. Lagu-lagu ini sangat menyenangkan hati Tuhan, dan Tuhan mengkehendaki kita selalu memujinya dengan nyanyian-nyanyian dalam hidup kita. Nyanyian adalah kata-kata yang dinadakan sehingga kata-kata atau syair itu menjadi indah ketika disampaikan dan diperdengarkan. Nyanyian rohani bisa mengandung pujian penyembahan kepada Tuhan, berisi pengucapan syukur, berisi doa dan permohonan serta berisi pengampunan dosa. Bisa juga berisi nasihat dan teguran bagi sesama untuk membawanya semakin dekat kepada Tuhan. Karena itu nyanyian juga merupakan kotbah yang dilantunkan kepada sesama untuk membawanya semakin dekat kepada Tuhan.
Karena nyanyian rohani itu berada dalam hadirat dan kekudusan Tuhan sehingga Tuhan bersemayam atau bertakta di atas pujian itu, maka nyanyian itu mengandung kuasa ketika dinyanyikan dengan kesungguhan hati dan dalam kekudusan. Banyak orang yang dirubahkan dan dihiburkan oleh nyanyian rohani. Ketika dengan nasihat dan kata-kata tidak membuatnya berubah, tidak terhibur, tidak menjadi kuat, tetapi dengan nyanyian dia bisa mendapatan ketenangan.
Didalam Alkitab kita menjumpai begitu banyak pujian dan penyembahan berupa nyanyian yang ditujukan kepada Tuhan. Kita juga melihat kuasa hebat yang ditimbulkan pujian dan penyembahan itu ketika dilantunkan baik dengan nyanyian atau dengan iring-iringan alat-alat musik. Kita teringat akan peristiwa runtuhnya tembok Jeriko dalam kitab Yosua 6. Di mana mereka selama 6 hari mengelilingi tembok jeriko itu dengan melantunkan puji-pujian hanya dengan alat-alat musik tanpa suara sekali sehari, dan pada hari ketujuh mengelilinginya sebanyak tujuh kali, dan sambil bersorak bagi Tuhan runtuhlah tembok Jeriko itu. Demikian juga kisah peperangan Israel pada masa Raja Yosafat memimpin mereka dalam 2 Tawarik 20:21-22 ketika Raja Yosafat menyadari bahwa mereka tidak akan sanggup mengalahkan musuh mereka maka dia membentuk kelompok-kelompok penyanyi untuk memuji dan memuliakan Tuhan, sehingga ketika mereka bernyayi dan memulikan Tuhan, maka Tuhan sendiri berperang bagi mereka dan membuat musuh-musuh mereka saling membunuh dan mengalami kekalahan besar, sehingga bangsa Israel mengalami kemenangan yang hebat oleh Tuhan.
Dalam Nas Firman Tuhan dalam Keluaran 15: 19-21 ini Tuhan mau mengajarkan suatu hal penting bagi kita dalam bernyanyi bagi Tuhan. Kisah ini menggambarkan bahwa Miryam kakak Musa bersama dengan para perempuan bernyanyi sambil menari memuji Tuhan setelah peristiwa hebat dan luar biasa yang mereka alami dan saksikan dengan mata kepala sendiri yaitu bagaimana Tuhan melalui Musa membelah laut Teberau, sehingga mereka menyeberang melewati laut itu di tanah kering sementara di kiri-kanan mereka ada tembok air raksasa. Ketika mereka tiba di seberang dan orang-orang Mesir yang mengejar mereka masih di tengah lautan berjalan mengejar mereka, Tuhan menutup kembali laut itu sehingga semua prajurit berkuda Mesir itu mati tenggelam di laut itu.
Dalam kisah ini, Tuhan mengajarkan satu hal penting bahwa jenis lagu pujian yang sangat berkenan bagi Tuhan adalah lagu pujian yang berdasarkan PENGALAMAN bersama Tuhan. Nyanyian yanag berdasarkan pengalaman ini memiliki kuasa karena diciptakan berdasarkan kebenaran yang nyata. Karena itulah kita mengetahui ada banyak lagu-lagu rohani yang sampai hari ini selama berabad-abad bertahan dan terus dinyanyikan dan telah berhasil merubahkan banyak orang ketika dinyanyikan. Hal tersebut terjadi karena penciptanya menuliskannya dan membuat nada-nadanya berdasarkan pengalaman hidup yang mereka alami. Sehingga lagu itu memiliki nyawa atau kekuatan. Ketika orang lain yang mengalami hal yang sama dengan itu menyanyikannya maka lagu itu menghasilkan kekuatan yang mampu merubahkan. Kita tahu dalam kidung Pujian seperti Buku Ende HKBP, Kidung Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat dan berbagai buku nyanyian lainnya mengutip lagu-lagu sepanjang masa dari penulis atau pencipta lagu yang Tuhan ilhami melalui pengalaman pribadi mereka bersama Tuhan.
Misalnya John Newton sang pelaut yang jahat tahun 1779 mengalami peristiwa hebat dalam hidupnya yang membawanya sampai kepada kondisi yang memprihatinkan, kebobrokan, kehancuran, dan ancaman nyawa. Namun karena anugerah Tuhan yang ajaib Tuhan membawanya kembali dalam hidup yang baru. Dalam kehidupannya yang baru dia menuliskan lagu AMAZING GRACE atau dalam Kidung Jemaat no.40 berjudul AJAIB BENAR ANUGERAH. Kidung pujian ini juga telah membawa jutaan orang mengalami perubahan dan pertobatan.
Kidung pujian memiliki kuasa untuk menghibur, menguatkan, menegur, menasihati dimana semuanya bertujuan untuk menyenangkan hati Tuhan. Ketika hati Tuhan sudah disenangkan maka kuasa dan berkat Tuhan akan dinyatakan di dalam hidup kita. Menyanyikan kidung-kidung rohani harus di dalam kesungguhan dan dengan iman. Tidak boleh bermain-main dan setengah-setengah hati. Nyanyian rohani bukan sekedar pelengkap dalam suatu kegiatan atau acara, bukan pula sekedar hiburan, tetapi nyanyian rohani itu adalah pemujian kepada Tuhan dan sedang berkata-kata kepada Tuhan sebagai mana berdoa, namun diperkatakan dengan nada-nada yang indah.
Kalau kita bernyanyi dengan setengah hati, dengan bermain-main, dengan sekedar bersuara, tidak dengan iman dan ketulusan itu sama persis kita sedang berdoa dengan sikap tidak pantas kepada Tuhan. Dengan sikap seperti itu tentu Tuhan tidak akan berkenan bertahta di atas pujian itu dan hadiratNya tidak mungkin turun sehingga nyanyian itu hanya akan menjadi kesia-siaan belaka. Karena itu seseorang yang bernyanyi dengan nyanyian rohani tidak akan mengalami dampak bagi dirinya sendiri maupun kepada orang lain yang mendengar jika dia menyanyikannya tidak dengan kesungguhan dan ketulusan.
Saudara, lagu pujian apa yang saudara sudah hafal dan paling saudara nikmati ketika menyanyikannya? Berapa puluh atau berapa ratus lagu di dunia ini yang saudara tau dan hafal, dan dari semua itu berapa buahkah lagu rohani diantaranya yang saudara hafal dan imani?. Mulut yang bersuara lewat pita suara yang Tuhan ciptakan bagi kita dikehendakiNya kita gunakan untuk memuji Dia, dan mengeluarkan kata-kata yang memberkati dan mendatangkan sukacita bagi setiap yang mendengarnya, bukan sebaliknya.
Mari kita tingkatkan pemujian kita kepada Tuhan lewat kebiasaan bernyanyi memujiNya. Bukan hanya suara yang indah yang Tuhan kehendaki yang memujiNya, tetapi semua suara hendaklah digunakan untuk memujiNya di dalam ketulusan dan kekudusan. Itulah yang Tuhan kehendaki. Suara yang indah memang bagus tetapi jika tidak digunakan di dalam ketulusan, kekudusan dan untuk memuliakan Tuhan, maka itu tidak ada gunanya.
Hidup orang percaya adalah nyanyian yang dinyanyikan setiap hari dan disaksikan setiap orang. Setiap gerak gerik kita hendaklah menjadi pujian dan kemuliaan bagi Tuhan. Mari biasakan bernyanyi bagi Tuhan. Jika kita merasa kesepian, dan membutuhkan Tuhan dalam hidup kita bernyanyilah seperti Kidang Jemaat 457 “ YA TUHAN TIAP JAM KUMEMERLUKANMU...”
“Jika kita punya pergumulan, bernyanyilah bagi Tuhan”.
“Jika ada sukacita dan berkat-berkat, bernyanyi dan bersyukurlah bagi Tuhan”.
“Jika ada orang-orang yang berniat menjahati, menganiaya atau menghancurkan kita, bernyanyilah bagi Tuhan”.
“Jika mengalami dukacita bernyanyilah bagi Tuhan”. “
“Jika hendak melangkah dan bepergian atau dalam perjalanan bernyanyilah bagi Tuhan”.
“Jika jatuh dalam dosa dan pencobaan, bernyanyilah bagi Tuhan dan mengaku salahlah”.
Bernyanyilah jika kita sedang mangalami apa saja, dengan demikian Tuhan akan dimulikan, disenangkan dan Dia TUHAN akan bertindak.
Selamat berjalan bersama Tuhan diiringi dengan nada-nada yang indah yang kita lantunkan dengan sukacita dan dalam iman yang sungguh. Selamat hari Minggu dan selamat memuji Tuhan TUHAN YESUS MEMBERKATI
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP..
Terimakasih bg...
BalasHapusTerima kasih bang 🙏🏻
BalasHapus