Ibadah minggu, 8 Mei 2022
Tema:
KUASA TUHAN YANG MEMBANGKITKAN
Ev: Kisah Para Rasul 9:36-43
Ep. 1 Raja-Raja 17:17-24
Kisah Para Rasul 9:36-43 (TB)
9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
9:38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."
9:39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.
9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
9:41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
9:42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
9:43 Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.
------------------
Shalom, selamat hari minggu saudara/i yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Kematian bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja tanpa melihat status, umur, kondisi kesehatan, pangkat atau jabatan seseorang. Di hadapan Tuhan semua manusia sama. Kematian datang kepada siapa saja yang Tuhan kehendaki. Orang baik bisa juga meninggal di umur yang pendek dan orang jahat bisa juga meninggal di umur yang panjang. Persyaratan meninggal bukan harus sakit dulu atau harus tua dulu, tetapi kita tahu banyak juga yang meninggal saat kondisi tubuhnya sehat, atau di usia muda. Satuhal yang pasti bahwa manusia pasti akan mati, dan umur panjang atau pendek berada dalam kehendak dan otoritas Tuhan.
Saudara, ibadah minggu hari ini bertemakan KUASA TUHAN YANG MEMBANGITKAN yang di dasarkan pada Nas Firman Tuhan dari Kisah Para Rasul 9:36-43. Dalam Nas ini kita bisa melihat suatu peristiwa ajaib atau mujizat Tuhan yang terjadi melalui Rasul Petrus dimana Tabita atau Dorkas yang sudah meninggal hidup kembali atau bangkit dari kematian. Dalam kisah ini kita melihat bahwa kuasa Tuhan yang luar biasa itu terjadi melalui hamba/muridNya. Tentunya peristiwa itu menjadi berita besar dan cepat viral (tersiar) di Yope dan sekitarnya. Namun apa yang menjadi point utama atas peristiwa bangkitnya Tabita dari kematian?
Saudara yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Tuhanlah yang memberi hidup atau sebagai sumber hidup dan Tuhan juga yang berhak mengambil kehidupan atau nyawa setiap manusia. Ayub 1:21 berkata “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!". Dalam kitab Ayub ini sepertinya memiliki kesan bahwa yang berhak mencabut nyawa anak-anak Ayub adalah Iblis, namun jelas di sana kita lihat bahwa Allah-lah yang telah memberikan ijin kepada Iblis untuk mengambil nyawa anak-anak Ayub. Tanpa ijin Tuhan Iblis tidak akan bisa menyentuh nyawa anak-anak Ayub. Jadi tidak ada hak siapapun atau kuasa siapapun yang boleh mengambil nyawa manusia atau orang lain selain Tuhan sendiri. Kalau Tuhan belum mengkehendaki meninggal maka seseorang itu tidak akan meninggal meskipun secara manusia kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Saudara kematian bisa datang kepada siapapun baik kepada yang sudah mengenal Tuhan dan beriman kepadaNya ataupun kepada orang lain yang tidak mengenal Tuhan. Bisa kepada orang baik maupun orang jahat. Nas Firman hari ini kita baca bahwa Tabita murid Tuhan yang setia dan baik itu meninggal karena sakit. Dia seorang yang banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Kebaikan hatinya disaksikan juga oleh para janda-janda yang datang menangisinya. Rasa-rasanya mereka tidak terima orang sebaik ini kok cepat sekali meninggalnya. Lalu orang-orang yang mengasihinya beserta orang-orang percaya yang telah menjadi murid-murid Tuhan yang lain yang ada di sana segera mengutus dua orang untuk menjumpai Rasul Petrus saat mereka tahu bahwa Petrus ada di Lida kota yang sangat dekat dengan Yope. Lalu Petrus segera datang dan terjadilah mujizat bahwa TABITA hidup lagi atau bangkit dari kematian sebagaimana dalam Nas ini.
Saudara kebangkitan Tabita adalah atas kuasa Tuhan yang sedang bekerja melalui Rasul Petrus. Murid-murid di Yope sepertinya begitu percaya bahwa Petrus memiliki kuasa dari Tuhan Yesus untuk melakukan hal itu. Kuasa itu tentunya bukan berasal dari pribadi Petrus tetapi kuasa yang datang dalam nama Yesus. Kuasa itu adalah kuasa Roh Kudus yang telah Tuhan curahkan kepada murid-muridNya. Yesus sudah pernah berpesan dan menjanjikan itu sebelum ia naik ke sorga dalam Kisah Para Rasul 1: 8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.". Kuasa ini datang dari Yang Maha Kuasa atau pemilik segala kuasa baik di sorga maupun di bumi yaitu Yesus Kristus. (Matius 28:18). Kuasa di sini adalah kuasa yang ajaib dan dasyat yang bertujuan atau berguna dalam hal menyaksikan Kristus di dalam pemberitaan Injil Keselamatan.
Karena itu murid-murid termasuk Petrus adalah sarana atau alat yang Tuhan pakai untuk menyatakan kuasaNya. KuasaNya itu dinyatakan untuk mendukung dan meneguhkan kesaksian para murid dalam pemberitaan Yesus sebagai Juru selamat, supaya semakin banyak orang yang mau percaya dan mengikut Yesus.
Peristiwa hidupnya Tabita kembali dari kematian menunjukkan bahwa pernyataan Yesus sebagai kebangkitan dan hidup adalah benar. Sebagaimana dalam Yohanes 11:25-26 berkata “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya”. Sehingga kuasa nama Yesus itu sungguh amat dasyat yang menyertai orang-orang percaya. Hal inilah yang menjadi pegangan bagi kita bawah setiap kita yang percaya dan beriman kepada Yesus harus memiliki keberanian percaya dan keberanian menjalani hidup sebab Tuhan berkuasa membangkitkan orang mati sehingga nyawa kita/hidup-mati kita tenteram bersama dengan Yesus.
Ada banyak kuasa/ilmu yang bisa mengobati atau menyembuhkan, ada banyak kausa yang bisa memberikan kekayaan, keberhasilan, kesuksesan, atau sebaliknya memiskinkan, membuat bangkrut, membuat sakit dan lain sebagainya. Tetapi hanya satu kuasa yang bisa mencabut nyawa serta membangkitkan/menghidupkan kembali yaitu Tuhan. Tidak ada kuasa lain yang bisa melakukan itu.
Saudara, apa tujuan semua peristiwa ajaib itu terjadi di dalam kehidupan kita dan juga melalui orang-orang percaya seperti Petrus?. Selain Petrus kita tahu Elia juga dalam kitab 1 Raja-raja 17:17-24 melakukan hal yang sama yaitu membangkitan anak janda di sarfat itu yang telah mati. Tentunya di sana kita tahu bahwa Elia meminta nyawa anak itu dikembalikan oleh Tuhan supaya anak itu hidup kembali. Jadi jelas kuasa Tuhanlah yang melakukannya. Yesus juga membangkitkan Lazarus yang sudah 4 hari mati dan dikuburkan di kuburan gua batu. Yesus berkata “Lazarus marilah keluar bangunlah” (Yohanes 11), maka Lazarus hidup kembali. Jadi baik Yesus, Petrus dan juga Elia mujizat yang mereka lakukan punya tujuan sama yaitu bagaimana supaya Tuhan dimuliakan dan dipercayai.
Hal ini bisa jelas kita lihat seperti pada peristiwa Elia, bahwa janda di Sarfat itu akhirnya memuji dan memuliakan Tuhan. (1 Raja-raja 17:24 “Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar."). Begitu juga dengan peristiwa kebangkitan Lazarus, Yesus berkata dalam Yohanes 11: 42” “Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. Lalu Yohanes 11:45 “Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya”. Lalu dalam kebangkitan Tabita kita lihat juga bahwa respon penduduk Yope atas peristiwa kebangkitan itu di ayat 42 :“Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan”menjadi hal yang perlu kita garisbawahi.
Dari ketiga kasus kebangkitan ini jelas kita temukan ‘grand design’ Allah mengijinkan perstiwa ini adalah untuk tujuan khusus dalam proses pemberitaan Injil dan kemuliaan bagi namaNya. Namun ini hanyalah salah satu tanda atau alat yang Tuhan ijinkan terjadi. Sehingga tidak harus terjadi dulu peristiwa seseorang dibangkitkan dari kematian maka orang lain atau satu kota jadi bertobat dan percaya Tuhan serta memuliakanNya. Juga tidak serta-merta kita yang percaya dan beriman kepada Tuhan lantas Tuhan langsung ijinkan kita menggunakan nama dan kuasa-Nya untuk berdoa membangkitkan setiap orang yang meninggal.
Namun lebih daripada itu, Tuhan menginginkan kita lewat nas Firman Tuhan hari ini supaya kita senantiasa takut dan hormat kepada Tuhan yang maha kuasa, yang kuasaNya dapat membinasakan baik jiwa maupun tubuh sampai ke neraka ( Matius 10:28). Sehingga dengan demikian setiap orang-orang percaya yang dipakai Tuhan melakukan tanda-tanda ajaib apapun itu termasuk seperti peristiwa Tabita ini, haruslah diakui bahwa pujian, kemuliaan dan hormat harus dikembalikan kepada Tuhan. Kita tidak boleh mencuri kemuliaan Tuhan dengan berkata bahwa kita lebih hebat dari orang percaya lain sebab kita bisa melakukan mujizat, lebih berkuasa dari orang lain, lebih beriman dari orang lain, atau akhirnya menjadi takabur dengan berkata bahwa itu adalah karena kehebatannya. Orang yang akhirnya menjadi seperti itu tentunya akan menerima upahnya atas kesombongan dan sikapnya yang mencuri kemuliaan Tuhan. Boleh saja awalya dia tidak demikian tetapi tulus mengembalikan kemuliaan hanya bagi Tuhan, namun akibat banyaknya pujian dan sanjungan dari orang-orang di sekitarnya akhirnya dia jatuh di dalam tindakan memuliakan diri sendiri.
Saudaraku, hanya Tuhan yang memiliki kuasa membangkitkan. Umur manusia memang sudah Tuhan tentukan, namun Tuhan juga berkuasa untuk memperpanjang umur seseorang sesuai kehendakNya dan otoritasNya. Hal ini bisa kita lihat dalam peristiwa Raja Hizkia yang sakit dan Tuhan tetapkan untuk meninggal (2 Raja-Raja 20:1-11). Namun dalam kemahakuasaan Tuhan atas Raja Hizkia, Tuhan memperpanjang umurnya 15 tahun lagi. (2 Raja-raja 20:6: “Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi.....”). Allah bebas melakukan kehendak dan ketetapan-Nya sesuai kehendakNya. Jika Allah menetapkan umur seseorang sampai 70 tahun saja, maka Dia berdaulat untuk melakukannya. Jika Dia mau memperpanjang umur orang tersebut juga Allah memiliki kedaulatan. Bahkan untuk hal-hal tertentu atau karena hal-hal tertentu Allah juga berkuasa untuk memperpendek umur seseorang sebab Dia adalah Tuhan pencipta dan penguasa. Hal ini diakui oleh Pemazmur dalam Mazmur 102: 24-25: “Ia telah mematahkan kekuatanku di jalan, dan memperpendek umurku. Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!". Karena itu mari pergunakan hidup kita ini sebaik mungkin sesuai kehendakNya. Kita tidak tahu umur berapa kita ditetapkan Tuhan akan meninggal, namun dari Renungan hari ini kita tahu bahwa Tuhan berkuasa juga untuk menambah atau mengurangi umur kita sesuai kehendakNya.
Saudaraku, lewat Firman Tuhan hari ini dengan tema KUASA TUHAN YANG MEMBANGKITKAN ini, kita menjadi diteguhkan sebagai umatNya bahwa Allah kita adalah Allah yang perkasa yang layak untuk dipuji dan disembah, layak dimuliakan, dan menjadi tempat persembunyian kita dari musuh-musuh kita (Iblis dan roh-roh jahatnya), serta kubu pertahanan dan kota benteng kita dari segala badai hidup, persoalan hidup. Bahwa jika Allah kita demikian berkuasanya sampai menguasai hidup mati manusia, artinya bahwa nyawa kitapun hanya ada di tanganNya, sepatutnyalah kita damai dan tenteram di dalam menjalani hidup ini.
Persoalan hidup apa lagi yang tidak bisa diselesaikan oleh Tuhan? sebab kematianpun tundak kepadaNya. Tidak ada yang lebih mengerikan dan menakutkan bagi manusia pada umumnya selain kematian. Tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Dialah pemilih hidup itu. mari bawa segala persoalan hidup kita kepada Yesus dan percayakan kepadaNya bahwa Dia memiliki rencana yang terbaik di dalam kehidupan kita.
Karena itu seharusnyalah kita senantiasa mengucap syukur atas kasih dan perlindunganNya kepada kita lewat ucapan dan perbuatan kita sehari hari. Mari berlajar dari Tabita yang dibangkitkan itu, bahwa dia hidup dalam kebaikan dan rajin bersedekah/ berderma sebagai wujud nyata atas ucapan syukurnya atas kasih dan rahmat Tuhan yang telah menyelamatkannya lewat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Tentunya setelah dia hidup kembali rasa ucapan syukurnya dan perbuatannya akan semakin lebih hebat lagi dari sebelumnya.
Dia Tuhan yang membangkitkan Tabita, juga akan membangkitkan kita di akhir jaman oleh Yesus Kristus hakim yang adil di akhir jaman, sehingga kita akan bersama-sama dengan Dia di kehidupan kekal sampai selama-lamanya. Kiranya renungan ini semakin menghibur dan menguatkan iman kita bersama. Maranata, Tuhan Yesus datang kedua kali. Amin
Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Mauliate Bang atas sharing firmanNya. Sukses selalu pelayanan Abang dan keluarga. Amin
BalasHapus