Ibadah Minggu, 15 Januari 2023
Tema:
TERANG BAGI KESELAMATAN BANGSA-BANGSA
Evanggelium: Yesaya 49:1-7
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
49:6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
49:7 Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah, oleh karena TUHAN yang setia oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih engkau."
Shalom, selamat hari minggu buat saudara/i yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih Allah tidak berkesudahan, Ia mengetahui kapan saat yang tepat memberi upah kepada setiap orang yang layak menerima upah atas segala kebaikannya, dan memberikan ganjaran kepada setiap orang atas dosa-dosanya. Tuhan tidak pernah melupakan ciptaanNya dan selalu siap sedia memberikan pertolongan kepada setiap orang yang berseru kepadaNya.
Dalam Ibadah minggu ini, sesuai tema PGI, Firman Tuhan menyapa kita dari Kitab Yesaya 49:1-7 dengan tema TERANG BAGI KESELAMATAN BANGSA-BANGSA. Ada hal-hal penting yang Tuhan mau sampaikan dan singkapkan kepada kita lewat Nas firman Tuhan hari ini. Nabi Yesaya mengibaratkan dirinya sebagai pedang yang tajam, yang siap membelah dan memisahkan bagian tubuh setiap orang yang ditebasnya, dan juga sebagai anak panah yang runcing yang mematikan dan bisa menembus sampai kejantung setiap orang yang menjadi sasarannya. Namun dia katakan sebagai pedang dia terlindung di dalam naungan tangan Tuhan, dan sebagai anak panah tersimpan aman dalam tabung panah Tuhan. Artinya Tuhan sebagi pemilik pedang dan yang menghunus pedang itu tidak akan menebas sembarangan, dan pedangnya tidak akan pernah lepas dari tangan Tuhan. Tuhan tau kapan saatnya menebas, saatnya memasukkan kedalam sarung/sarang pedang, saatnya kapan pedang harus diasah dan ditajamkan. Sehingga sebagaimana sebuah pedang Yesaya memiliki keyakinan dan kepercayaan penuh bahwa Tuhan akan memakainya sesuai kehendakNya dan tidak akan pernah dipergunakan secara sia-sia dan untuk tujuan yang tidak benar. Demikian juga dengan kiasan anak panah tersebut. Sebagai alat di tangan Tuhan, Yesaya yakin bahwa Tuhan tau kapan saatnya, dan kemana tepatnya Yesaya disuruh dan diutus untuk menyatakan maksud dan kehendak Tuhan.
Saudara, Tuhan mengenal kita bahkan telah membentuk kita sejak di kandungan ibu. Tidak ada kebetulan dalam setiap kehadiran kita di bumi ini. Seperti apapun keadaan dan kondisi saat kita hadir di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Ada beberapa hal yang tidak bisa seseorang pilih dan tolak dalam keberadaannya di dunia ini. Pertama bahwa itu tidak bisa memilih kapan dia lahir. Hari lahirnya tidak dapat dia tentukan. Kapan dia lahir adalah sesuai penentuan Allah dengan cara beragam. Kedua adalah bahwa dia tidak bisa menentukan dia lahir dari orangtua yang mana. Dia tidak bisa memillih supaya kalau bisa dia lahir dari orang tua yang kaya, kebangsaan atau suku apa, atau dari keluarga terhormat atau pejabat, atau lahir dari orangtua yang baik-baik saja. Dia tidak bisa berkata “janganlah aku lahir Tuhan sebagai orang Indonesia, atau janganlah aku lahir dari kebangsaan kulit hitam, kulit putih” dan lain sebagainya. Ketiga bahwa seseorang tidak bisa memilih jenis kelamin apa. Apakah dia laki-laki atau perempuan. Dia lahir dengan jenis kelamin tertentu bukan atas kehendaknya, tetapi atas penentuan Allah. Yang keempat dia tidak bisa menentukan kapan dia meninggal.
Ada hal-hal tertentu seperti di atas yang berada diluar kehendak dan wewenang kita. Tetapi semua berada di bawah kedaulatan Allah. Semua itu adalah mutlak karya Allah dan memiliki tujuan dan maksud tertentu mengapa harus demikian. Demikian juga Yesaya sebagai Nabi dan bangsa Israel sebagai umat pilihan, Allah siapkan dengan maksud dan tujuan yang Allah sudah tetapkan. Karena itu apa yang dikatakan dalam kitab Yeremia 10:23 yang berbunyi: “Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya”, adalah suatu kebenaran mutlak bahwa Allah yang berkuasa atas segala maksud dan tujuan kehadiran kita di dunia ini. Karena itu seseorang yang tidak mengetahui dan mengimani apa maksud dan tujuan Allah menghadirkan dia di dunia ini, apakah sebagai orang Indonesia, sebagai orang batak, sebagai orang miskin, atau orang kaya atau apapun itu, adalah sebagai seorang yang sangat kasihan dan rugi selama hidup di dunia ini, sebab dia akan hidup tanpa tujuan dan arah yang jelas sebagaimana maksud dan rancangan Allah atas hidupnya.
Karena itu janganlah kita menjadi lemah dan rendah diri jika kita hadir di dunia ini dengan kondisi miskin, kondisi lemah, tidak terpandang atau dianggap orang sebagai sampah masyarakat, kurang sempurna secara fisik, lahir dari keluarga sederhana atau hina, karena kita semua memiliki tujuan dan rancangan mulia dari Pencipta kita yang Maha Agung. Contohnya sebagaimana dalam ayat 5 dan 7 nas hari ini berkata:: Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku” dan di ayat 7 berkata: “Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah, oleh karena TUHAN yang setia oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih engkau”. Ini menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana agung atas kehidupan kita yang bagaimanapun ketika kita ada di dunia ini.
Atau jangan juga menyombongkan diri jika keberadaan kita sebagai seorang pejabat, orang terpandang, orang kaya, berpendidikan, orang sukses, sebab semua ada tujuannya. Tuhan menuntut seseorang atas segala statusnya yang Tuhan berikan selama hidup di dunia ini. Itu sebabnya Tuhan juga menuntut kesetiaan ada ketaatan seseorang atas kelemahannya, kemiskinannya, dan juga atas penderitaannya. Jadi baik miskin atau kaya, terhormat atau hina, berpangkat atau tidak, bangsawan atau rakyat jelata semua punya tujuan mulia dan dituntut pertanggungjawaban masing-masing atas statusnya.
Sehingga dalam segala kondisi kita yang saat ini JIKA KITA SUDAH MENJADI ANAK ALLAH, UMAT KESAYANGANNYA, maka sebagaimana ayat 6, terlalu sedikit bagi kita kalau hanya status itu, tetapi yang LEBIH BESAR dari itu sudah TUHAN siapkan dan tetapkan. Dalam Ayat 3 disebutkan : "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.". Menunjukkan bagaimanpun dan seperti apapun kondisi dan keadaan bangsa Israel, Tuhan punya rancangan besar dan mulia dalam kehidupan mereka. Allah mau menyatakan keagungan Allah melalui kelemahan dan keterbatasan bangsa Israel. Dalam ayat 7 tadi nyata kondisi dan keadaan bangsa Israel di hadapan bangsa-bangsa lain juga Yesaya secara pribadi, dimana mereka menjadi kehinaan dan kejijikan bagi bangsa-bangsa lain. Namun Tuhan mentapkan mereka untuk suatu tujuan mulia.
Hal ini menjadi kabar baik bagi kita yang dikasihi Tuhan dan yang mengasihi Tuhan. Sehingga saudara yang saat ini merasa paling hina, tidak punya apa-apa, memiliki banyak pergumulan, penderitaan dan persoalan yang tidak kunjung habis, atau sakit-penyakit dan lain sebagainya, ketahuilah bahwa Allah punya rencana atas hidup saudara dan atas segala keadaan saudara saat ini. Allah tidak pernah salah merancang. Kalau kita setia dan konsisten mengikuti kehendakNya maka kita akan sampai kepada kebahagiaan sejati yang Tuhan telah sediakan.
Dalam Nas hari ini, kehendak dan rancangan Allah atas Israel sebagaimana dalam ayat 6 dikatakan bahwa rencana agung yang Tuhan telah siapkan bagi bangsa itu adalah MENJADI TERANG BAGI KESELAMATAN BANGSA-BANGSA. Ini adalah sesuatu yang besar jika dibandingkan dengan sekedar menjadi hamba Allah, atau sebagaimana apa yang dikatakan dalam ayat 6 di atas.
Lalu bagaimana caranya menjadi TERANG?. Yesus Kristus adalah TERANG YANG SESUNGGUHNYA Yohanes 8:12 berkata : “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Dari ayat ini kita melihat bahwa untuk menjadi terang itu maka kita harus memiliki terang itu. Jika Yesus adalah terang dunia maka kita harus memiliki Yesus dan Yesus memiliki kita dan dibuktikan dengan kesetiaan kita mengikut Yesus. Dengan demikian kita memiliki terang itu dan bisa menjadi terang yang harus terus bersinar menyinari kegelapan.
Dalam Matius 5:14 dikatakan “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”. Pernyataan Yesus ini menjadi suatu pegangan kepada setiap yang percaya kepadaNya dan mengikut Dia bahwa dia adalah terang itu sebagaimana Yesus adalah terang dunia. MENJADI TERANG DUNIA merupakan KOTBAH NON-VERBAL/KOTBAH YANG HIDUP. Sasarannya adalah supaya dengan melalui perbuatan kita yang baik TUHAN dipermuliakan. Matius 5:16 berkata: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.". Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa TERANG DUNIA berbicara PERBUATAN BAIK. Tetapi bukan sembarang perbuatan baik tetapi harus yang memuliakan Tuhan. Karena itu keteladanan atau perbuatan baik adalah maksud dari “BERCAHAYA DAN MENJADI TERANG” bukan sekedar Kotbah VERBAL atau berbicara Firman Tuhan dengan mulut, atau berteori tentang perbuatan baik, namun dalam pelaksanaan tidak ada.
Hal ini bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Yang pasti tujuannya adalah hanya untuk memuliakan Tuhan. Banyak orang melakukan perbuatan baik, tetapi belum tentu Tuhan kehendaki dan belum tentu perbuatannya itu mengakibatkan orang lain memuliakan Tuhan. Jangan-jangan mereka melakukan itu hanya untuk kemuliaan diri sendiri. Kalau seperti itu fungsi mereka sebagai terang tidak berfungsi dan tujuan mereka melakukan itu bukan untuk memuliakan Tuhan.
Memiliki kesaksian yang bisa dilihat orang lain dan berguna bagi mereka adalah fungsi dari terang itu sendiri. Pelita tidak akan berfungsi jika diletakkan di bawah gantang (Matius 5:15). Artinya jika seseorang menyatakan dirinya percaya Yesus, tetapi selalu menyendiri, ekslusif, tidak mau keluar dan berbuat bagi orang lain yang membutuhkan, hanya bergaul dengan orang-orang yang dianggap sama, setara, sekelas maka dia sesungguhnya tidak berguna.
Begitu juga dengan terang yang berada bukan pada tempatnya. Dalam hal ini Pelita di tempat yang terang tidak akan ada artinya. Karena itu letakkanlah pelita kita di tempat yang tepat. Menghidupkan lilin kecil dengan tujuan untuk menerangi di siang bolong adalah kebodohan dan kesia-siaan, sebab kondisi terang disiang bolong itu tidak akan membutuhkan dan memerlukan sinar dari lilin itu. Begitu juga dengan seseorang yang mengaku percaya dan beriman kepada Yesus tetapi tidak menjadi saksi Kristus di tempat yang benar-benar membutuhkan akan menjadi sia-sia.
Ketika bicara tentang tema ini, maka sesungguhnya Allah sedang berbicara kepada kita pribadi lepas pribadi. Terang itu sudah datang yaitu Yesus Kristus. Lalu terang itu telah naik ke sorga, dan kita semua yang percaya kepadaNya sudah menjadi terang oleh-Nya. Karena itu dimanapun kita berada, apapun bagian dan peran kita di dunia ini, apakah jangkauan dan relasi kita bisa jauh sampai antar benua, atau hanya antar negara saja, atau hanya di satu negara saja, atau hanya antar pulau, propinsi, kebupatan, atau desa, atau lingkungan kita saja, sebagai terang, BERSINARLAH. Jika dari lingkungan yang kecil terang itu sudah bersinar, maka dia akan mempengaruhi sampai lingkungan yang lebih besar bahkan sampai antar bangsa.
Sebagai terang tentunya harus tetap mempertahankan terang kita itu bersinar dan jangan sampai padam. Karena itu supaya terang kita itu tetap bersinar maka kita harus senantiasa SELALU DEKAT BAHKAN TERUS BERSAMA-SAMA dengan sumber terang itu. Artinya Kita harus selalu hidup berada bersama Yesus. Ketika kita senantiasa mendengar, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, di situlah kita sedang bersama-sama dengan Yesus terang yang sesungguhnya itu. Dengan persekutuan dengan Roh Kudus kita akan dimampukan untuk melakukan Firman Tuhan itu sehari-hari sebagai saksiNya. Di situlah terang kita sedang bersinar menyinarkan kasih Kristus kepada setiap orang yang masih dalam kegelapan.
TERANG TELAH BERSINAR DALAM KEGELAPAN. Terang itu adalah Yesus Kristus dan ketika kita percaya dan menerimanya maka kita semua juga menjadi TERANG. Karena itu beritakanlah dan teruslah bersinar jangan padamkan Roh, supaya dunia di sekitar kita diterangi dan bersama-sama dengan kita orang lain, bahkan bangsa-bangsa lain akan turut diselamatkan.
Kiranya Renungan ini menguatkan saudara dan menyingkapkan kepada kita segala maksud dan rancangan Tuhan yang begitu sempurna dalam setiap kehadiran kita di dunia ini. Sehingga kita bisa meyakinkan diri kita dengan berkata bahwa “tidak kebetulan saya Tuhan hadirkan di dunia ini”. Selamat bersinar, dan Selamat Hari Minggu, Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev.Harles Lumbantobing.
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih