Sabtu, 18 Maret 2023

BERSUKACITA KARENA PERCAYA

 

Renungan Ibadah Minggu, 19 Maret 2023

Tema:

BERSUKACITA KARENA PERCAYA


Ev: Yohanes 9:35-41

Ep: Mazmur 5: 8-13

 

Yohanes 9:35-41 (TB)

9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"

9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."

9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"

9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

9:39 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."

9:40 Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"

9:41 Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

 

 

-----------------

 

Shalom, saudara-saudari  yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Puji syukur tetap kita panjatkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang oleh perkenananNya kita semua bisa melewati hari demi hari yang sudah kita lalui dengan segala kondisi yang kita rasakan saat ini. Setelah seminggu kita bergelut dengan tugas dan profesi kita masing-masing kembali minggu ini  Tuhan memanggil kita untuk beribadah kepadaNya dalam ibadah raya di gereja atau tempat kita masing-masing beribadah.

Dalam ibadah minggu Letare (Bersukacitalah senantiasa) saat ini, Tuhan mengajak kita merenungkan FirmanNya yang diambil dari Yohanes 9:35-41 dengan mengambil tema BERSUKACITA KARENA PERCAYA.  Berdasarkan ceritanya ayat 35-41 ini merupakan satu bagian yang utuh dari pasal 9 ini. Yaitu tentang Yesus menyembuhkan seorang yang buta sejak lahir.

Sadaraku, apa yang Tuhan sampaikan kepada kita sebagai renungan melalui kisah dalam nas hari ini?. Berikut renungan yang bisa saya bagikan buat kita semua.

Saudara, semua orang pasti senang dan bahagia jika permasalahan utama dalam hidupnya terselesaikan. Kalau orang buta tadi memiliki masalah utama dan pergumulan yang tiada henti tentang kebutaannya. Tidak ada seorang buta pada masa itu yang hidupnya dihargai orang, berkecukupan, bisa mandiri, dan bergaul dengan orang lain dengan bebas. Mayoritas mereka adalah sebagai orang hina di hadapan masyarakat dan menjadi pengemis. Demikian juga dengan kita masing-masing juga pasti punya persoalan-persoalan yang menurut kita sebagai persoalan yang berat  atau persoalan utama yang sehari-hari kita bergumul atasnya. Kita ingin hidup tanpa persoalan, atau jikapun ada persoalan maunya segera selesai dan tidak mengganggu kita lagi. Ketika persoalan itu selesai maka kita akan merasakan sukacita dan hidup kita menjadi ringan terasa. Meskipun masih ada persoalan-persoalan yang lain yang masih harus kita hadapi. Tetapi terangkatnya persoalan utama ini memberikan kelegaan dan sukacita bagi siapa saja.

Saudara, seperti kisah dalam nas ini, Yesus bertemu dengan seseorang saat meninggalkan bait Allah ketika Yesus hendak dilempari dengan batu oleh orang-orang Yahudi. Masalah utama seseorang itu adalah kebutaannya yang sejak lahir. Tidak ada komunikasi antara Yesus dengan orang buta ini, juga tidak ada permintaan dari orang buta ini untuk disembuhkan Yesus. Yang ada adalah diskusi antara Yesus dan murid-muridNya tentang dosa siapakah yang menyebabkan orang tersebut menjadi buta. Tetapi Yesus  menghampirinya dan membuat matanya bisa melihat seperti manusia normal. Dalam tradisi Yahudi  seseorang mejadi buta adalah karena dosa orangtuanya atau dosa dirinya sendiri (Yohanes 9:2). Namun Yesus berkata bahwa kebutaan orang buta ini bukan karena dosa siapa-siapa tetapi keberadaannya adalah supaya maksud dan rencana Allah dinyatakan melalui dia.

Tidak ada satupun yang terjadi dalam hidup kita tanpa sebab dan tanpa tujuan. Kalimat lain menyebutnya “bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini”. Selalu ada maksud dan rencana Allah dalam setiap kehidupan kita. Mengerti rencana Allah dalam hidup kita, memasrahkan hidup kita dalam rencana dan kehendakNya itu, lalu mengalaminya, serta menjalaninya, akan membawa kita kepada  kehidupan yang sesungguhnya dan penuh arti buat Allah sang perancang hidup kita. Demikian juga dengan seorang buta ini. Yesus berkenan memberikan kesembuhan kepadanya dan memerintahkannya melakukan suatu hal supaya dia benar-benar sembuh. Si buta ini tidak mengenal Yesus, namun menurut kabar yang ia dengar orang yang sedang mengoles tanah ke matanya dan menyuruhnya untuk membasuh dirinya ke kolam Siloam  tersebut bernama Yesus.

Pada umumnya seseorang akan melakukan anjuran atau  perkataan seseorang yang memberikan jalan baginya untuk keluar dari permasalahan hidup yang sedang ia alami seperti penyakit, kebangkrutan dan persoalan hidup yang lain. Mungkin demikianlah hati dan sikap si buta ini ketika Yesus menyuruhnya membasuh dirinya ke kolam Siloam supaya bisa melihat. Ketika Yesus  yang tidak dia kenal itu berkata demikian kepadanya maka respon si buta ini ialah  percaya. Kepercayaannya atas perkataan Yesus dan menuruti perintahNya membuat dia sembuh dari buta sejak lahirnya. Dalam kisah penyembuhan orang buta di pasal 9 ini, kepercayaan melakukan perintah Yesus ini adalah TAHAP PERTAMA bagi si buta untuk masuk ke dalam rencana Allah yang sebelumnya dia sendiri tidak  kenal dan tidak tahu.

Saudaraku, semua yang kita alami di dunia ini ada alasannya. Tidak semuanya akibat dosa kita atau kesalahan leluhur kita, tetapi memang ada yang karena dosa dan kesalah kita atau leluhur kita.  Tetapi untuk semua yang terjadi dalam hidup ini, apakah kejadian karena kehendak Tuhan, atau karena seijin Tuhan atau yang sepengetahuan Tuhan, selalu ada hal mulia yang Tuhan sedang persiapkan bagi setiap kita yang dikasihiNya. Semuanya Tuhan ijinkan terjadi karena ada maksud dan rencana Allah bagi kita secara pribadi. Berbahagialah setiap kita yang mengimani bahwa selalu ada rencana Allah yang terbaik dibalik setiap peristiwa yang kita alami.

Tanpa kepercayaan dan keyakinan, konsep ini tidak akan pernah bisa kita  terima dan imani. Sering sekali kalau hasilnya baik dan menguntungkan bagi kita, kita katakan bahwa inilah rencana Allah. Tetapi ketika hasilnya di luar kehendak kita atau tidak seperti yang kita harapkan maka kadang kita berkata “di mana Tuhan?, atau kenapa jadi begini Tuhan?”.  Mempercayai Tuhan sebagai tahap pertama bagi kita untuk masuk dalam rencana Tuhan akan membawa kita ke dalam program Tuhan sebagaimana dalam Yeremia 29:11 itu.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)

Ketika kepercayaan itu membawa kita kepada kehendak Allah maka ijinkanlah Allah melakukan rencanaNya, bebaskan Allah bekerja, terimalah, dan percayailah. Dengan demikian kita sudah masuk ke dalam rencana Allah dan disitulah letak kebahagiaan atau sukacita kita. Kepercayaan si Buta ini membuat dia keluar dari permasalahan utama hidupnya dan bisa melihat seperti manusia normal, dan dia akhirnya bersukacita.

Perubahan ajaib tidak hanya terjadi secara fisik bagi si buta ini. Tetapi dari segi mental dan kekuatan rohnya juga mengalami perubahan. Sukacita  Si buta ini membuat dia berani bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi. Si orang buta ini rela dan siap untuk dikatakan apapun tentang dirinya bahkan di usir demi menyatakan dan menyaksikan yang benar soal kesembuhannya dan siapa penyembuhnya. Dia rela dan siap menanggung resiko itu meskipun dia akhirnya di usir.

Tetapi saudaraku, Pekerjaan Allah kita tidak sampai di situ. Ketika si buta yang sudah bisa melihat ini di usir Yesus kembali datang menjumpai dia kedua kali untuk memperkenalkan diri Yesus sesungguhnya kepada si orang buta itu. Kedatangan Yesus ini untuk menjumpai dia adalah supaya kepercayaan si buta ini tidak sia-sia dan tidak mempercayai yang tidak dia kenal. Allah tidak mau bekerja setengah-setengah dalam menyelesaikan perkara orang-orang kepada siapa Dia berbelas kasihan. Selanjutnya Yesus memberikan penantangan iman kepadanya apakah dia mau percaya bahwa Yesus adalah Anak Manusia (dalam terjemahan lain disebut Anak Allah, anak manusia yang disuruh Allah). Hal yang luar biasa terjadi bahwa orang buta itu mengaku percaya, bahkan menyebut Yesus Tuhan lalu sujud menyembah Yesus.

Inilah  tahap kedua yaitu untuk berjalan dalam rencana Allah yang sudah dia kenal. Sejak dia kenal Yesus dan mengakuinya sebagai Tuhan dan penyembuhnya maka tentunya dia mengalami perubahan hidup sejak saat itu dan sampai seterusnya.

Saudara, tidak ada gunanya percaya kepada  Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat jika tidak disertai dengan sujud menyembah. Kalau hanya sekedar percaya, Iblis juga percaya kepada Yesus (Yakobus 2:19), tetapi dia tidak mau menyembah, justru sebaliknya dia (Iblis) sendiri yang ingin disembah sebagai tuhan. Sujud menyembah ini mengandung arti bahwa tidak ada selain Tuhan yang menjadi Tuhan dalam kehidupan kita. Dialah kepala, tuan, nahkoda, pilot, yang harus kita ikuti dan percayai. Sebab ada orang berkata percaya kepada Tuhan dan menyembahNya tetapi tidak pernah keinginan Tuhan dia laksanakan tetapi hanya keinginan dirinya sendiri. Kalaupun mengikuti keinginan Tuhan itu hanya jika sesuai dengan keinginannya saja. Ini artinya bahwa patokan atau rujukannya tetap dirinya sendiri bukan Tuhan.

Percaya dan beriman kepada Tuhan sangatlah penting. Ketika si buta tadi percaya maka dia sembuh, ketika dia sembuh maka dia bersukacita lalu berani bersaksi dan selanjutnya mempercayakan hidupnya kepada Yesus. Sukacita bukan selalu ditunjukkan dengan kondisi kita tertawa bahagia, tanpa masalah, tanpa tantangan, tetapi sukacita karena suatu keyakinan juga ditunjukkan oleh komitmen dan keberanian kita untuk menyatakan kebenaran dan mempercayai Tuhan yang kita sembah walaupun di tengah-tengah kesulitan dan tantangan.

Saudaraku, apa yang menjadi masalah saudara saat ini yang mungkin tidak selesai-selesai juga hingga saat ini? Adakah masalah itu terus menerus membebani saudara?. Berjalan bersama Yesus menghadapi hidup ini merupakan suatu hal yang paling utama dan penting selama kita masih diberi kesempatan hidup di bumi ini. Persoalan manusia yang paling besar dan tidak mungkin diselesaikan manusia adalah dosa, dan dosa ini telah diselesaikan Yesus lewat kematianNya. Kemudian hal yang paling menakutkan manusia adalah kematian, dan kematian ini sudah dikalahkan Yesus lewat kebangkitanNya. Jadi mari, percayakan hidupmu kepada Yesus. Setiap saat Yesus selalu menawarkan pembebasan, keselamatan, kesembuhan, pertolongan atas segala masalah hidup kita. Jadilah seperti orang buta itu yang mempercayai dan melakukan perkataan Yesus maka dia sembuh. Selanjutnya dia mengakui Yesus  sebagai Tuhannya dan menyembahNya.

Setiap saat seperti saat ini, bagi saudara yang belum pernah atau belum sungguh-sungguh percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi, bahwa melalui setiap FirmanNya Yesus datang kepada saudara memperkenalkan diri dan hendak memasukkan saudara ke dalam rencanaNya yang agung.  Maukah saudara percaya dan menuruti perintahNya?. Bagi saudara yang sudah pernah menerimanya dan percaya kepadanya, tetapi saat ini mengalami pergumulan hidup berat yang tidak kunjung habis, dan iman saudara sudah mulai goyah, mari percayalah sungguh-sungguh bahwa Yesus pasti akan menolong. Mungkin saudara masih di tahap satu seperti pembahasan di atas, barangkali akan ada tahap kedua atau ketiga. Tetaplah setia dan berharap. Kalau saudara berkata  Ya dan Amin, BERSUKACITALAH, dan berjalanlah bersama Yesus.

Selamat hari minggu, selamat  percaya dan selamat bersukacita. Tuhan Yesus memberkati. Amin

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing.

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih