IBADAH MINGGU 16 APRIL 2023
Tema:
DIPERBAHARUI UNTUK HIDUP MENURUT KETETAPAN ALLAH
Ev: Yehezkiel 36:22-27
36:22 Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.
36:23 Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
36:24 Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.
36:25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
-----------------------------
Shalom, selamat hari minggu saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Berita yang paling indah bagi kita minggu ini adalah berita Firman Tuhan yang merupakan kehidupan dan kekuatan dalam menjalani dan menghadapi hidup kita selama di dunia ini, dan minggu ini Firman Tuhan berbicara lewat kitab Yehezkiel 36:22-27 dengan mengambil tema DIPERBAHARUI UNTUK HIDUP MENURUT KETETAPAN ALLAH.
Barangkali saudara pernah mendengar orang yang berkata kepada seseorang “percuma kau anak penatua” atau “percuma kau anak pendeta” atau tidak secara langsung tetapi diceritaan demikian dengan berkata “percuma dia itu anak penatua”, “anak guru”, atau “percuma kamu Kristen” atau “percuma kamu anak seorang guru”, “seorang ini”, “seorang itu” dengan menunjuk kepada suatu identitas yang dihormati, disegani di kalangan masyarakat. Atau juga sebuah ungkapan lain yang berkata “percuma kamu anak seorang jenderal”, “percuma orangtuamu seorang pendeta, penatua, tetua adat, guru” dan lain sebagainya, yang tujuannya bukan saja merendahkan orang yang sedang dihadapannya, tetapi secara langsung merendahkan dan menyatakan penghinaan dan ketidak berdayaan ayah atau orangtua dari orang yang sedang dia bicarakan.
Pernyataan ini muncul adalah akibat sikap dan perbuatan si anak itu yang tidak sesuai dengan nama besar atau nama baik, atau jabatan bahkan gelar yang di sandang oleh orangtuanya. Sehingga sikap itu menyebabkan munculnya ejekan, hinaan, bahkan menjadi bahan candaan atau olok-olokan dari orang lain. Sikap dan perbuatannya itu menghancurkan, melecahkan dan mencemari status yang disandang orangtuanya.
Saudara yang terkasih, hal tersebut juga muncul dalam kita Yehezkiel 36 ini, kita melihat di mana Tuhan berbicara kepada bangsa Israel dalam kemarahan dan kekecewaanNya tetapi juga sekaligus karena nama baikNya yang telah dihina, dilecehkan oleh bangsa-bangsa lain akibat sikap dan perbuatan umat Tuhan sendiri. Bahkan umat Tuhan sendiri menduakan Tuhan dengan menyembah berhala-berhala sembahan bangsa-bangsa di sekitar mereka.
Barangkali pada saat itu bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan itu berkata kepada bangsa Israel yang sudah terjajah, terbuang dan terserak itu: “Mana Tuhanmu?, “percuma kamu punya Tuhan”, “percuma Tuhanmu ada”, Tuhan mu itu sudah mati Dia tidak bisa menolong kalian”. “Percuma kamu punya Tuhan hidup kalian sekarang seperti ini, mana Tuhan yang kamu bilang besar dan dasyat itu” Dia sudah mati”. Percuma kalian punya Tuhan, hidup kaian saja payah dan parah seperti ini”, Sembahlah tuhan kami, ini tuhan yang benar, tinggalkan Tuhanmu itu” Tuhan mu itu tidak berdaya tidak sanggup menyelamatkan kalian”. Atau Tuhanmu itu bukan Tuhan, masa Tuhan meninggalkan umatNya dan membiarkan kalian menjadi tawanan-tawanan” dan lain sebagainya penghinaan dan pengejekan atau istilah sekarang penistaan terhadap Tuhan.
Saudara, nas Firman Tuhan minggu ini dilatarbelakangi oleh ayat sebelumnya terkhusus kita lihat di 20-21 yang berbunyi: “Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, dalam hal orang menyindir mereka: Katanya mereka umat TUHAN, tetapi mereka harus keluar dari tanah-Nya. Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang”. Lewat ayat ini kita sudah bisa membayangkan betapa cemarnya nama Tuhan yang kudus itu oleh sikap dan perlakukan umatNya. Bahkan cara Tuhan untuk menghajar dan mendidik umatNya dengan menyerahkan mereka menjadi tawanan bangsa lain mereka gunakan juga untuk mengejek dan memfitnah Tuhan di hadapan umat Tuhan itu seakan-akan Tuhan tidak mengasihi mereka dan sudah membuang mereka. Namun jelas kita lihat dalam sejarah Alkitab bahwa semua itu Tuhan lakukan untuk mendidik mereka dan menyiapkan mereka menjadi umat pilihan yang kuat, yang menjadi saksi dan cerminan segala kasih dan keadilan Tuhan, terkhusus bangsa pilihan yang akan menggenapi seluruh nubuatan Tuhan akan keselamatan dunia melalui kelahiran Mesias Yesus Kristus yang mulia.
Dalam perjalanan bangsa pilihan itu jelas terlihat bahwa bangsa itu tidak menguduskan nama Tuhan di dalam dirinya dan dihadapan bangsa-bangsa lain, bahkan mau meninggalkan dan menduakan Tuhan Allah yang sudah melepaskan dan membebaskan mereka dari perbuadakan Mesir. Inilah akar permasalahan sehingga mereka masuk dalam berbagai-bagai penderitaan, hukuman, peringatan yang mana semuanya itu merupakan jalan pemurnian dari Allah untuk kebaikan mereka.
Status umat pilihan sering mereka salahgunakan bahkan pandang enteng dengan status itu sehingga nama Tuhan dicemarkan oleh bangsa itu dan juga oleh bangsa-bangsa lain. Lalu Allah bertindak atas nama diriNya sendiri dan bagi diriNya sendiri. Dalam nas ini kita ketahui dengan jelas bahwa Allah bertindak untuk membersihkan dan menguduskan namaNya sendiri. Itu sebabnya Tuhan kudus bukan karena manusia berkata “Allah kudus, kuduslah namaMu”, tetapi Allah itu kudus adanya apakah manusia mengucapkannya atau tidak. Sehingga jelasa bahwa Allah kita itu tidak perlu dibela dan tidak bisa dibela oleh siapapun juga.
Disini Allah mau menyatakan dan menunjukkan bahwa Dialah benar-benar Allah, dia bukan Tuhan yang mati dan Tuhan buatan tangan manusia, tetapi Tuhan yang hidup yang berkuasa atas segala-galanya. Hebatnya untuk memulihkan dan menguduskan namaNya dihadapan bangsa-bangsa yang menista diri-Nya bahkan umat sendiri yang meninggalkan Tuhan, Dia tidak perlu datang sendiri kebumi menyatakan diriNya kudus, atau mengutus malaikat atau siapa saja untuk menyatakan bahwa Dia kudus dan berkuasa.
Faktanya Pengudusan yang Allah lakukan adalah lewat manusia yang telah mencemarkan namaNya itu. Tuhan mau menunjukkan kuasaNya dengan cara yang tidak diduga dan tidak mungkin bagi manusia. Umat yang sudah rusak, yang mencoreng namaNya, yang mencemarkan kekudusan Tuhan, yang tidak menjadi saksi Tuhan bahkan sebaliknya meninggalkan Tuhan dengan berzinah dengan ilah-ilah lain, justeru itu yang Tuhan pakai untuk memuliakan namaNya dan melakukan segala ketetapan dan hukum-hukum Allah.
Hal ini menunjukkan bagi kita bahwa manusia tidak akan pernah putus harapan selama masih ada Tuhan. Hidup kita yang rusak dan kotor masih bisa dipakai Tuhan untuk menjadi alat kemuliaanNya. Ini memberikan harapan bagi manusia yang berdosa bahwa Tuhan yang kita sembah itu Tuhan yang benar dan hidup dan berkuasa memperbaiki apa yang sudah rusak dan merubuhkan apa yang semula diaggap berguna dan menjadi kesombongan bagi manusia.
Bagaimana Allah melakukannya? Dalam renungan ini kita melihat bahwa Tuhan sendiri memberikan RohNya bukan berdasarkan prestasi/predikat manusia, tetapi justru saat manusia itu sedang dalam kondisi mengecewakan, Tuhan memakai mereka untuk alat kemulianNya. Ini kabar gembira bagi setiap hati yang hancur dan tertawan oleh ketidak berdayaan akibat dosa dan pelanggaran bahwa Tuhan berkenan memakai dan merubah kita untuk menjadi alat kemuliaan Tuhan sekaligus menjadi keselamatan kita. Tuhan sendiri menguduskan namaNya dan memuliakan namaNya lewat umat pilihanNya. Umat pilihan itu menjadi cerminan Allah atau surat-surat Allah yang bisa dibaca semua orang. Hal ini senada dan selaras dengan surat Rasul Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus dalam 2 Korintus 3:3 yang berbunyi: “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.”
Kita umat percaya adalah gambar dan rupa Allah. Kita harus menjaga nama dan kekudusan Allah. Sebab siapa yang mengaku percaya kepada Tuhan tetapi mencemarkan nama Tuhan lewat sikap hidup yang tidak benar bahkan menduakan Tuhan, pasti akan menuai upahnya berdasarkan keadilan Tuhan. Hal itulah yang menyebabkan bangsa Israel di hukum dan dibuang ke Babel dan ke bangsa-bangsa lain karena mengabaikan ini.
Hal ini bisa juga terjadi saat ini, jika kita memandang rendah nama Tuhan dan status kita sebagai umat percaya maka bisa saja Tuhan akan mendatangkan Babel ke dalam hidup kita. Babel saat ini bisa perwujudan dari kegersangan hidup, penderitaan hidup, kesulitan dalam berbagai bidang, penindasan, bahkan kekeringan rohani yang dialami manusia, sikap hidup yang semakin rusak, kesombongan, bahkan ketersesatan akan pengajaran, akan tuhan dan juruselamat yang salah yang kita anggap sebagai juru selamat yang benar, keinginan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran tetapi selalu kembali ke jalan yang salah, semua itu bisa saja menjadi Babel-babel jaman ini yang Tuhan ijinkan masuk di dalam kehidupan kita.
Allah menginginkan kita memuliakan dan menguduskan nama Tuhan dalam kehidupan kita dan jadi kesaksian bagi bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan. Namun jika kita mengabaikan ini, dan kepercayaan yang khusus diberikan kepada kita tidak bisa kita lakukan maka Tuhan sendiri bisa bertindak untuk menguduskan namaNya.
Dalam Nas Firman Tuhan ini kita melihat kebesaran dan kasih Tuhan dalam menegakkan kekudusan dan kebenaran Allah. Melalui umat yang rusak itu Allah bertindak dengan cara memberi hati yang baru kepada umat pilihanNya, Menjauhkan hati yang keras, Di beri hati yang taat, lalu Roh Kudus diberi untuk mendiami hati manusia yang sudah diperbaharuiNya itu. Jadi jelas karya pemulihan dan pengudusan ini mutlak karya Tuhan.
Itu sebabnya dengan tegas Firman Tuhan ini menjelaskan bahwa kita kudus bukan karena kita berkata kita kudus dan atas perbuatan dan usaha kita. Tetapi Tuhanlah yang menguduskan kita. Kita ibarat barang rusak yang di daur ulang menjadi perkakas yang baru dan berguna. Dalam ayat 27 nas ini jelas sekali terlihat bahwa sesungguhnya kita tidak mampu untuk melakukan kebenaran dan taat kepada semua ketetapan dan aturan Tuhan. Tetapi Tuhan sendiri yang membuat kita mampu melakukannya. Dengan demikian bodoh rasanya jika kita merasa lebih rohani dari yang lain, lebih hebat dari yang lain, lebih kudus dari yang lain, lebih mengenal Tuhan dari yang lain, sebab semuanya itu adalah pemberian Tuhan kepada kita yang sudah rusak sebelumnya, bahkan kemungkinan kita jauh lebih rusak daripada orang lain tersebut.
Karena itu saudara-saudari yang terkasih, beberapa hal sebagai perenungan bagi kita dalam minggu ini adalah:
1. Bahwa setiap kita yang menyadari dan mengakui kebenaran Firman Tuhan ini, bahwa kita mengaku dulunya adalah orang yang sering mencemarkan nama Tuhan, dan sebagai orang yang berdosa dan sudah rusak bahkan yang paling rusak dari semuanya, sadarilah bahwa Tuhan sudah perkenankan kita untuk dibentuk, di daur ulang atau diperbaharui untuk menjadi alat kemuliaanNya, maka hendaknya kita rendah hati bahkan lebih lendah hati dari semua orang dan paling banyak bersyukur dan berbakti dari semua orang.
2. Bersyukurlah bahwa ketika kita yang masih berdosa dan banyak gagal dalam hidup terutama sebagai saksi Kristus, ternyata Tuhan masih mau berkenan kepada kita dan memperbaharui kita menurut ketetapan Allah sehingga kita menjadi terselamatkan dan memperoleh hidup.
3. Lakukan Firman dan ketetapan Tuhan yang telah diberikannya kepada kita, serahkan diri untuk dipakai Tuhan sebagai alat kemuliaanNya dan tulisan-tulisanNya yang hidup, kalau tidak peritiwa munculnya “Babel-BABEL baru” itu akan kita alami juga di dalam kehidupan kita.
4. Pikullah salib kita yaitu status sebagai anak-anak Allah atau umat pilihan yang harus menjadi saksi atas kebesaran Tuhan, Jangan merusak dan mempermalukan nama Tuhan dari sikap dan tindakan kita sehari-hari.
5. Segala yang Tuhan telah kerjakan ini dalam hidup kita yaitu pembaharuan itu adalah supaya kita hidup menurut kehendak dan ketetapan Allah, karena itu mari berjalanlah dalam kehendakNya.
Kiranya renungan ini menguatkan dan meneguhkan iman kita. Sebagaimana bayi yang baru lahir yang haus akan susu yang murni (minggu Quasimodogeniti), demikianlah kita terus-menerus rindu untuk firman Tuhan yang menghidupkan. Mari teruslah belajar Firman Tuhan, teruslah berjalan bersama Firman Tuhan, dan menemukan rahasia-rahasia sorgawi dari setiap Firman yang Tuhan sampaikan. Selamat hari minggu, selamat beribadah Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing.
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih