Minggu, 02 Mei 2021

SEGALA YANG BERNAFAS MEMUJI TUHAN

 

Ibadah Minggu Kantate, 2 Mei 2021

 Tema:

SEGALA YANG BERNAFAS MEMUJI TUHAN


 

Ev: Mazmur 150:1-6

Ep: Wahyu 15:1-4

 

Mazmur 150:1-6 (TB)

 

 

150:1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!

150:2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!

150:3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!

150:4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!

150:5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!

150:6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

----------------

 

HALELUYA. Shalom, Selamat hari minggu buat saudaraku semua di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Sukacita rasanya masih Tuhan berikan kesempatan untuk menyapa saudara lewat Firman Tuhan di  minggu Kantate ini, yang bertemakan SEGALA YANG BERNAFAS MEMUJI TUHAN, yang didasarkan pada Nas Firman Tuhan dalam kitab Mazmur 150:1-6.

Pasal 150 ini merupakan bagian dari pasal-pasal yang bertemakan nyanyian dan puji-pujian dalam Bab V kitab Mazmur (Pasal 107-150). Sebagaimana pasal sebelumnya, pasal 150 ini berisikan untaian kata dan kalimat yang indah yang dipersembahkan untuk mengajak semua ciptaan untuk memuji dan memulikan Tuhan. Pasal ini diawali dengan Haleluya dan diakhiri juga dengan Haleluya yang memberikan gambaran kepada kita bahwa dari awal sampai akhir semua pujian hanyalah bagi Tuhan Allah, tidak ada yang lain. Hanya Allah yang layak dipuji dan disembah. Segala ciptaan baik malaikat, manusia, binatang-binatang, alam semesta bahkan malaikat yang memberontak/menyeleweng (Iblis) sekalipun harus memuji dan memuliakan Tuhan pencipta segala sesuatu, Tuhan  yang awal (alfa) dan yang akhir (omega).

Dalam Nas ini kita melihat bahwa pemazmur menyatakan bahwa semua yang bernafas harus memuji Tuhan dalam segala hal (ayat 1), baik di dalam tempat kudusNya (area sorgawi), maupun di dalam cakrawala-Nya atau area segala ciptaanNya ditempatkan. Tidak ada satupun tempat yang luput dalam nyanyian ini yang di dorong dan diajak untuk memuji Tuhan.

      Pujian kepada Tuhan juga dilanjutkan dengan pujian berdasarkan fakta tentang kebesaran dan keperkasaan Tuhan (ayat 2). Bahwa tidak akan ada yang bisa bertahan menghadapi Tuhan. Keperkasaan dan kebesaran Tuhan melebihi segalanya, kuasanya melebihi siapa saja dan apa saja sebab Dia Maha Kuasa. Keberadaan Allah ini memberikan keyakinan dan ketenangan kepada setiap orang yang berlindung kepadaNya, bahwa tidak ada yang seperti Tuhan, karena itu tenang dan tentramlah hati setiap orang yang mengandalkanNya dan berada di bawah naungan sayapNya. Sesungguhnya bodohlah  orang yang tidak mau mengandalkan Tuhan seperti Allah kita, juga mereka yang meninggalkan imannya kepada Tuhan dan pergi kepada ilah-ilah lain.

      Hal berikutnya yang disampaikan pemazmur dalam Nas ini adalah bahwa semua instrumen yang bisa digunakan untuk memuji Tuhan haruslah digunakan untuk memujiNya. Instrumen pemujian dalam hal ini adalah alat-alat musik. Semua yang bisa mengeluarkan bunyi dan nada yang indah harus digunakan untuk memuji Tuhan Allah bukan  untuk memuji yang lain. Walapun dalam kenyataannya  banyak penggunaan alat-alat musik untuk pemujaan dan pemujian sudah diselewengkan si Iblis sehingga digunakan untuk memujanya (Iblis) karena dia selalu ingin sama dengan (menyamai) Allah. Semua pengetahuan bersumber dari Allah termasuk pengetahuan tentang Musik dan pujian. Pujian dan penyembahan bahkan dengan alat-alat musik bermula dari sorga.  Pengetahuan itu dikaruniakan juga kepada manusia untuk membuat dan membunyikan alat musik tersebut. Dalam awal-awal sejarah manusia di kejadian 4:21 disebutkan bahwa alat musik sudah ditemukan dan dimainkan oleh golongan manusia mula-mula yaitu Yubal  yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecali dan suling. Semua alat musik inspirasi dari sorga bertujuan untuk memuji Allah. Iblis hanya menipu dan membuatnya seakan-akan itu bersumber dari dia dan digunakan untuk kemuliaan dia (Iblis). Dengan demikian kita bisa melihat betapa banyaknya alat-alat musik, termasuk nyanyian yang diiringi yang dipersembahkan untuk Iblis.

      Penyelewengan penggunaan alat musik ini sudah sejak lama dilakukan oleh manusia yang di provokasi oleh si Iblis untuk tujuan memuja dan memuji Iblis.  Ada beberapa penyelewengan pemujian dengan musik ini. Yang pertama Pemujian dengan musik ini dilaksanakan dengan mengalamatkan langsung kepada si Iblis. Yang Kedua, pujian dan penyembahan dengan musik ini dialamatkan untuk Tuhan  (artinya dalam peribadahan) tetapi baik yang memainkan musik ataupun  yang menyanyikan tidak tulus dan tidak benar-benar melakukannya dengan segenap hati,  dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budinya, sehingga Tuhan tidak berkenan kepada pujian itu. Yang ketiga, pujian dan penyembahan dengan musik ini dialamatkan untuk Tuhan  (artinya dalam peribadahan) tetapi motivasi yang memainkan untuk mengharapkan atau mendapat pujian dari orang lain. Dengan demikian Tuhan tidak berkenan kepada pujian itu dan juga yang memainkan alat-alat musik dalam pujian itu. Hal ini sama dengan mencuri kemuliaan Tuhan, sama dengan yang dilakukan Iblis.

            Saudaraku, mengenai pemujian kepada Tuhan dalam Mazmur 150 ini kita melihat bahwa pemazmur juga mengajak semua ciptaan yang bernafas untuk turut memuji Tuhan. Artinya setiap yang memiliki nafas dan yang hiduplah yang memuji Tuhan  sebab Tuhan bukanlah Tuhan  orang yang mati. Matius  22:32  berkata “Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup." Karena itu sudah menjadi kewajiban setiap ciptaan yang bernafas untuk memuji Tuhan.

Karena itu memuji Tuhan ternyata bukanlah suatu pilihan, itu sudah menjadi keharusan atau kewajiban bagi setiap ciptaan. Ketika menyadari hal ini, sesungguhnya banyak manusia khususnya (salah satu dari ciptaan yang bernafas) yang sudah mengabaikan kewajiban ini, dan tidak menjadikan dirinya sebagai pemuji bagi sang pencipta dan pemberi nafas hidupnya. Manusia cenderung mengabaikan pemujian kepada Tuhan ini, tetapi terobsesi untuk menjadikan Tuhan sebagai sekedar objek tempat meminta, objek tempat perlindungan (semacam body guard), sebagai tukang bayar utang atau tukang balas kebaikan orang kepada kita dan lain sebagainya. Bahkan terlalu sering manusia memanfaatkan Tuhan dan pemujian kepada Tuhan untuk meninggikan dirinya (pemujian terhadap dirinya sendiri). Jadi selama kita masih memiliki nafas kehidupan di dunia ini, maka selama itulah kita harus memuji Tuhan selama di bumi, dan nanti selanjutnya pemujian kita itu akan semakin disempurnakan di dalam kerajaan sorga sebab disana nantinya kita semua yang percaya akan senantiasa memuji dan menyembah Tuhan.

            Saudaraku yang tekasih dalam Kristus Yesus, kalau saudara benar-benar hidup, saudara wajib memuji Tuhan. Bagaimankah selama ini cara pemujian kita kepada Tuhan?  Apakah kita senantiasa melakukannya dalam hidup kita sehari-hari lewat perbuatan yang menghasilkan buah? Dengan demikian orang lain   juga turut memuji dan memuliakan Tuhan? Bagaimana dengan pemujian kita di dalam peribadahan, baik  nyanyian dan doa-doa, apakah kita melakukannya dengan tulus dan di dalam kekudusan?. Bagaimana dengan segala talenta dan karunia yang kita miliki sudahkah kita gunakan untuk pemujian dan untuk kemuliaan Tuhan?. Bagaimanakah pandangan kita tentang penggunaan alat-alat musik untuk memuji Tuhan, dan juga keahlian atau karunia menggunakannya sudahkah benar-benar kita persembahkan hanya untuk kemuliaan Tuhan?, Masihkah kita batasi jenis alat musik yang bisa digunakan untuk memuji Tuhan? Sebab kita tahu bahwa  semua alat musik, pengetahuan membuat dan memainkannya adalah berasal dari Tuhan yang tujuan sesungguhnya hanya untuk kemuliaan Tuhan.

            Sebagaimana pemazmur dalam Nas Firman Tuhan hari ini, marilah kita persembahkan segenap hidup kita sebagai pujian bagi Tuhan, lalu memuji Tuhan dengan musik dan nyanyian, untuk mengabarkan kebesaran, keperkasaan  dan kemasyuran Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Selamat hari minggu, selamat memuji Tuhan, Tuhan Yesus memberkati. HALELUYA

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih