Jumat, 03 Juli 2020

MENJADI BERKAT DALAM KEPELBAGAIAN



Ibadah Minggu, 5 Juli 2020   
MENJADI BERKAT DALAM KEPELBAGAIAN

Evanggelium   : Kejadian 12:1-19
Epistel             : Roma 15:7-13

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
12:5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.
12:6 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.


Shalom, selamat hari minggu buat saudara semua. Apa kabarnya hari ini, kiranya senantiasa ada dalam perlindungan Tuhan. Minggu ini kembali Firman Tuhan menyapa kita dan terus memberikan makanan rohani bagi kita supaya rohani kita tetap hidup, sehingga hidup yang jasmani akan bergairah oleh yang rohani. Makanan jasmani untuk tubuh jasmani supaya tubuh jasmani tetap hidup dan makanan rohani untuk tubuh rohani supaya tubuh rohani tetap hidup dan berkehidupan.
Dalam Nas Firman Tuhan hari ini mengambil tema: “MENJADI BERKAT DALAM KEPELBAGAIAN”.
Bagaimana Nas Firman Tuhan ini  memberikan nutrisi rohani bagi kita tentang menjadi berkat dalam kepelbagaian?. Saat merenungkan perikop ini, saya menemukan bahwa hidup setiap orang percaya bukanlah untuk dirinya sendiri. Allah tidak memilih dan memberkati kita hanya untuk kepentingan dan keperluan diri kita sendiri. Tetapi ada rencana Allah yang agung yang sedang Dia persiapkan melalui setiap orang yang dipilih dan diberkatinya.
Apakah saudara tahu bahwa saudara dipilih dan diberkati Tuhan? Atau Apakah saudara sadar bahwa saudara dipilih dan diberkati Tuhan? Mari renungkan kembali. Hal ini memiliki pengaruh terhadap perspektif (sudut pandang) saudara atas segala berkat Tuhan yang kita miliki (lebih tepatnya “berkat  yang Tuhan titipkan”).

Mari kita lihat perikop ini berbicara apa kepada kita.
Sebelumnya nama Abram yang artinya “dia yang dimuliakan” (ensiklopedia Alkitab) akan diganti oleh Tuhan sendiri menjadi Abraham yang artinya “Bapa sejumlah besar bangsa” (Kejadian 20:1-5) pada usianya yang ke 99 tahun, setahun sebelum Ishak lahir.
Pertama kita melihat bahwa Abram disuruh Tuhan pergi ke tempat yang akan ditunjukkan kepadanya. Abram sama sekali belum mengetahui kemana dan dimana dan seperti apa tempat tersebut. Namun sebelum Abram mengambil keputusan Tuhan menyatakan beberapa hal kepada Abram yang sepertinya menjadi pertimbangan kepadanya. Hal-hal yang Tuhan janjikan itu adalah bahwa Tuhan akan manjadikan Abram menjadi bangsa yang besar, memberkatinya dan membuat namanya masyur, membuat Abram menjadi berkat sehingga setiap orang yang memberkatinya akan diberkati dan setiap orang yang mengutukinya akan dikutuk, dan oleh karena Abram semua kaum (bangsa) akan diberkati.
Dalam Nas ini Abram tidak ada dituliskan membantah atau berdebat dengan Tuhan. Tetapi bisa saja Abram memikirkan tawaran Tuhan dan merenungkannya, bahkan “kemungkinan" berdiskusi dengan istrinya Sarai dan kaum kerabatnya. Sebab peristiwa itu tentunya tidak terjadi dalam semenit atau sehari saja seperti kita membaca ayat 1 sampai 3 lalu langsung otomatis terjadi ayat 4 yaitu Abram pergi. Sebab selain Sarai  Abram juga  pergi dengan Lot keponakannya yang tentunya  butuh diskusi, dan kesepakatan dengan Lot dan keluarganya. Tetapi di ayat 4 Firman Tuhan menjelaskan bahwa Abram pergi melakukan seperti Firman Tuhan yang artinya bahwa tawaran Tuhan yang tidak masuk akal itu ditaati oleh Abram. Mungkin Abram berdebat dengan istri dan kerabatnya tetapi tidak dengan Tuhan.
Perintah itu tidak masuk akal sebab Abram dan Sarai sudah tua tidak mungkin punya keturunan lagi ditambah pula Sarai itu mandul (Kejadian11:30) . Belum lagi tempat yang dituju juga masih misteri ( di ayat 7 setelah Abram sampai di tanah Kanaan baru Tuhan mengatakan bahwa tanah itulah yang akan diberikan kepada keturunannya), dan mereka harus meninggalkan keluarga besarnya, komunitasnya, tanah kelahirannya bahkan tanah warisan miliknya dari ayahnya Terah.
Ketaatan Abram untuk menuruti perintah Tuhan untuk pergi menjadi permulaan dalam sejarah perjalanan iman Abram yang luar biasa. Sepertinya Abram belum banyak mengenal Tuhan dengan baik, namun sedikit yang dia kenal sedikit itu juga yang dia lakukan. Sebab di ayat  7-8 ketika di More dan di Betel saat Tuhan kembali menjumpai Abram disitulah Abram mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mulai memanggil nama Tuhan (ayat 8).
Saudara, sebanyak apa kita mengenal Tuhan dan sudah berapa lama kita mengenal Tuhan? Dan sudah sejauh mana kita menuruti Firman Tuhan? Mari merenungkannya bersama-sama.
Dalam tema minggu ini, kalimat kunci yang kita ambil untuk direnungkan adalah bagian dari  ayat 3 perkataan “dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Bagaimana mejadi berkat dalam kepelbagaian/keberagaman?
Hal pertama yang perlu kita ketahui adalah bahwa keberagaman itu adalah anugerah. Keberagaman menunjukkan kehebatan dan keagungan sang pencipta yaitu Tuhan. Manusia Tuhan ciptakan dan tetapkan demikian. Sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk menolak keberagaman sebab itulah yang terindah yang Tuhan ciptakan. Dalam realitas hidup kita bisa menjumpai bahwa sesungguhnya keindahan itu tercipta di dalam keberagaman. Demikian juga dengan persatuan. Persatuan ada karena adanya perbedaan dan keberagaman. Tanpa keberagaman tidak akan ada persatuan yang ada hanyalah satu. Istilah “Colorful” artinya penuh warna yang tercipta dari beragam warna seperti pelangi sehingga kita melihatnya indah. Jadi kalau keberagaman itu adalah anugerah dari Tuhan kita semua harus menerimanya sebab itulah yang terbaik yang Tuhan ciptakan.
Untuk menjadi berkat bagi semua orang dalam kepelbagaian tentunya kita harus bisa menerima 2 hal yang utama yaitu:
Yang pertama yaitu penerimaan akan keberbedaan itu. Menerima diri kita sendiri yang memang berbeda dengan orang lain dan menerima orang lain disekitar kita yang berbeda dengan kita. Hal ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Keberadaan siapa diri kita sesungguhnya terutama dihadapan Tuhan dan sesama manusia adalah sangat penting. Dengan demikian sifat Egois dan mau menang sendiri berangsur-angsur bisa ditanggalkan.  Kemudian meningkatkan empatik dan simpatik terhadap orang lain yang tidak sama dengan kita.  Dari ketaatan Abram ini kita bisa melihat bagaimana dia sadar akan siapa dirinya dihadapan Tuhan.
Kedua yaitu harus diberkati dulu untuk bisa menjadi berkat. Di awal saya berkata “Apakah saudara tahu bahwa saudara dipilih dan diberkati Tuhan? Atau Apakah saudara sadar bahwa saudara dipilih dan diberkati Tuhan?. Maksudnya adalah penting sekali mengetahui dan meyakini hal ini sehingga benar-benar kita menjadi pelaksana Firman Tuhan untuk menjadi berkat bagi semua orang tanpa kecuali. Sebab bagaimana kita menjadi berkat kalau kita sendiri tidak mengetahui bahwa kita diberkati oleh Tuhan. Bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi orang lain kalau meskipun kita tahu kita diberkati Tuhan tetapi kalau tidak punya kesadaran atas berkat itu maka hidup kita tetap tidak akan bisa menjadi berkat.  Berkat bisa menjadi kutuk baik bagi diri sendiri maupun orang lain jika berkat-berkat tersebut tidak kita akui, sadari dan kerjakan dengan taat. Menjadi berkat bagi semua orang adalah perintah Tuhan bukan hanya kepada Abram, tetapi semua orang yang beriman  kepada Tuhan. Itu sebabnya jika kita beriman  kepada Tuhan yang Abraham imani dan bertindak menjadi berkat bagi semua orang  maka Abraham adalah bapa iman kita. Ingat Iman harus disertai dengan perbuatan. Itu sebabnya penting sekali mengetahui dan menyadari  bahwa kita telah diberkati oleh Tuhan.
Semakin kita dekat kepada Sipemberi berkat itu  yaitu Tuhan maka kita akan semakin menyadari bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Satu contoh hal paling mudah melihat bahwa kita diberkati oleh Tuhan adalah bahwa ketika kita bangun tidur, lalu kita masih bisa bernafas dan melihat keluarga kita atau orang-orang sekitar kita  itu artinya kita masih Tuhan beri kesempatan hidup. Hidup adalah anugerah dan berkat dari Tuhan. Itu sebabnya hidup kita juga harus kita persembahkan kembali  kepada Tuhan sebagai berkat bagi orang lain.
Hal-hal lain juga bisa kita buat sebagai contoh untuk melihat betapa besarnya berkat dan anugerah Tuhan bagi kita yaitu seperti keluarga, pekerjaan, materi/harta, tempat tingggal, dan juga fasilitas-fasilitas yang kita punyai. Jika imannya naik level lagi maka kesehatan, sukacita dan kebahagiaan, kesempatan beribadah dengan tenang, ketenteraman hidup dan lingkungan adalah juga berkat/anugerah dari Tuhan.  Jika imannya semakin naik level lagi maka ujian dan pencobaan serta penderitaan yang dialami juga akan menjadi berkat sehingga hasil kesaksian atas penderitaan, ujian dan cobaan itu akan juga dibagikan kepada orang lain untuk menguatkan orang lain.
Abram bisa menjadi berkat bagi segala kaum adalah setelah dia menerima berkat itu, lalu tahu bahwa dia sudah menerimanya, lalu sadar bahwa berkat itu datangnya dari Tuhan. Sehingga untuk bisa menjadi berkat seperti janji dan keinginan Tuhan maka tidak ada jalan lain bagi Abram selain harus TAAT. Jadi saat berkat diterima maka ketaatan harus mengikutinya. Tanpa ketaatan Abraham tidak akan menghasilkan dan memperoleh  apa-apa.
Untuk mencapai level bapa orang beriman tidaklah mudah dan mulus dijalani oleh Abraham. Beberapa kali dia jatuh dan gagal sehingga dia dan orang lain mendapat konsekuensi atas kegagalannya (kejadian 12:11-20; Kejadian 16:1-4, Kejadian 20:1-18). Tetapi Tuhan tidak pernah gagal dalam menentukan pilihanNya. Abraham terus bangkit dan menjalani panggilannya. Kita semua tahu ketaatan dan kesediaannya yang sangat terkenal dan diperhitungkan oleh Tuhan  yaitu mengorbankan anak satu-satunya dari Sara di Gunung Moria yaitu anak perjanjian yang keturunannya akan menjadi sebanyak pasir di pantai dan bintang di langit. Hal tersebut telah membuat nama Abraham ditinggikan oleh Tuhan dan mengapresiasi Iman dan kepercayaannya (Kejadian 22). Alkitab menyaksikan dalam Ibrani 11:17-19:”Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu”. Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali”.
Sebenarnya jika kita lihat diawal pemilihannya, tidak ada kualifikasi Abram yang tercatat dalam Alkitab sehingga dia dipilih dan diberkati Allah. Tetapi saat dia dipilih dan diberkati oleh Allah maka kualitas iman Abram semakin terlihat dan menonjol, bahkan sampai kepada level bapa segala orang yang beriman . Dan benar setiap orang yang memberkati Abram (berbuat baik kepada Abraham) maka orang atau kaum atau bangsa itu turut diberkati. Tetapi sekali lagi hal tersebut tidaklah serta-merta diperolehnya. Diperlukan ketaatan serta ketekunan di dalam mengerjakannya. Ibrani 10:36 berkata “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”. Artinya setelah taat melakukan kehendak Allah diperlukan ketekunan untuk memperoleh seluruh janji itu.
Bayangkan saudara, pada umur 75 Tahun Allah menjanjikan keturunan kepada Abraham dan 25 tahun sesudahnya baru Allah menggenapinya. Jangankan 25 tahun, banyak manusia saat ini ketika mendengar janji Tuhan lewat Firman Tuhan, atau berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan  maunya langsung jadi dan menuggu satu hari saja rasanya kelamaan. Tetapi Abraham tetap taat dan tekun menjalaninya.

Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus.
Abraham pergi meskipun janji itu belum dia lihat dan rasakan. Tetapi itulah Iman. Maka kitapun harus pergi untuk melakukan Firman Tuhan yaitu menjadi berkat bagi semua orang. Tanda orang yang menjadi berkat bagi semua orang adalah bahwa hidupnya bisa dirasakan dan diterima oleh semua orang tanpa memandang suku, agama, ras, kelompok dan golongan. Setiap tindakan yang kita lakukan yang bermanfaat bagi semua orang bahkan lingkungan sudah merupakan berkat bagi kepelbagaian.
Rahasia keberhasilan Abraham adalah ketika dia mau melakukan bagian atau perannya. Perannya adalah menjadi alat ditangan Tuhan, mau dan taat ketika disuruh Tuhan, dan kemauan itu adalah anugerah bagi Abram. Dia mau membiarkan dirinya diperlakukan Tuhan sesuai kehendak Tuhan meskipun semuanya tampak tidak masuk akal bagi Abraham.
Apakah tampak masuk akal bagi saudara semua perjalanan hidup saudara  saat ini? Jika semuanya tampak masuk akal lalu saudara menjalaninya maka itu bukanlah iman. Tetapi kalau sudah kehendak Tuhan mari berjalan meskipun itu tidak masuk akal dan itulah iman.
Rahasia berikutnya keberhasilan Abraham adalah ketika Tuhan melakukan peranNya dalam proses perjalanan hidup Abraham. Allah memulai dengan memilih Abram, menuntun dan membimbingnya, melindungi Abraham dari marabahaya, melepaskan Abram dari resiko fatal atas dosa penyimpangan yang dia lakukan dan mengikat perjanjian dengan Abraham dan keturunannya. Allah setia melakukan perannya, meskipun tercatat Abraham beberapa kali tidak setia. Tetapi syukur bagi Abraham bahwa kesetiaan Tuhan tidak tergantung kepada Abraham tetapi kesetiaan Tuhan tergantung kepada Tuhan sendiri. Hal ini menujukkan ada peran Tuhan dan ada peran kita yang harus kita lakukan.
Karena itu menjadi berkat dalam kepelbagaian adalah hasil akhir yang di dapat Abraham dari janji Tuhan, dan ini dilalui dengan sebuah proses panjang.  Kapan Abraham menjadi berkat bagi segala kaum dan bangsa? Yaitu ketika Yesus Kristus telah lahir menjadi keturunan Abraham. Galatia 3:8 berkata “Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Sehingga siapa saja yang bukan keturunan Abraham atau  Non Jahudi apabila beriman kepada Yesus Kristus maka dia akan diberkati sama seperti Abraham diberkati.
Karena itu tugas  kita saat ini yang telah menerima berkat keselamatan dan juga berkat-berkat yang lain harus menjadi berkat bagi semua orang. Sebab kehidupan orang percaya yang telah menerima berkat adalah membawa misi memperlihatkan Kristus kepada semua orang lewat sikap dan perbuatannya seakan mau berkata: “sebagaimana Kristus memberkati saya demikian juga Dia Tuhan ingin memberkati saudara. Lihatlah cara hidupku, kasihku dan imanku…. Dan seterusnya”. Hal itu jugalah yang dikatakan Rasul Paulus kepada Timotius dalam 2 Timotius 3:10 yang berbunyi “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku”.
Menjadi berkat bagi keberagaman tidak harus memiliki banyak berkat dulu baru bisa melakukannya. Jika masih sedikit diberkati maka yang sedikit itu jugalah yang harus kita buat menjadi berkat, jika semakin banyak diberkati maka semakin banyak jugalah kita menjadi berkat bagi semua orang.

Saudara,
SUDAHKAH ANDA MENJADI BERKAT HARI INI?

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

Ev. Harles Lumbantobing


KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih