ALLAH MENYATAKAN KUASANYA
MELALUI BENCANA ALAM
Ev: Lukas 17:26-37
Ep: 1 Raja 19: 9-18
Lukas 17:26-37 (TB)
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
17:36 [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Shalom, Selamat hari minggu buat saudara dan saudariku semuanya di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Senang menyapa saudara pada kesempatan ini, dimana dalam segala situasi dan keadaan yang kita alami saat ini kita masih Tuhan berikan kesempatan untuk saling menyapa walaupun dalam media internet saat ini. Terkhusus kesempatan yang Tuhan berikan untuk saya bisa sharing (berbagi) Firman Tuhan dengan saudara dan saudara juga diberi kesempatan membaca dan merenungkannya dalam segala keadaan yang kita alami bersama. Tuhan itu baik, baik dalam situasi suka ataupun duka, dalam situasi menguntungkan ataupun tidak, Tuhan selalu ada untuk setiap orang yang mau menaruh harapannya kepadaNya. Anak-anakNya selalu selamat ditangan Yesus dan aman dalam pelukanNya. Di bawah naungan sayapNya kita bahagia. Nikmatilah beribadah hari ini baik secara online di rumah, ataupun secara langsung di gereja dengan protokol kesehatan. Apakah secara bersama-sama dengan keluarga ataupun secara pribadi saat ini.
Dalam ibadah minggu ini kita disapa oleh Tuhan Yesus lewat sebuah tema “ALLAH MENYATAKAN KUASANYA MELALUI BENCANA ALAM” yang didasarkan pada kitab Lukas 17:26-37. Lukas pasal 17 ini berbicara tentang kedatangan kerajaaan Allah. Yesus menyampaikan ini untuk menjawab pertanyaan orang Farisi tentang kedatangan kerajaan Allah. Yesus menyatakan bahwa tanda-tanda kedatanganNya tidaklah secara lahiriah (pasal 17:20) dan akan datang banyak penyesat-penyesat yang menyatakan disana ada mesias dan disini ada mesias. Juga akan datang mesias-mesias palsu yang menyatakan jalan keselamatan yang palsu. Yesus mengajarkan bahwa ketika harinya tiba Yesus menyatakan diriNya kembali, kejadiaanya tidak akan terduga dan tidak akan disangka-sangka sebagaimana yang pernah terjadi pada masa Nuh yaitu peristiwa air bah dan juga peristiwa Sodom dan Gomora. Dikatakan bahwa sebagaimana keadaan hidup dan aktivitas manusia pada kedua jaman itu yang dijalani sebagaimana biasa tanpa ada pengumuman atau berita secara umum/massal, tiba-tiba terjadi bencana dasyat, maka akan demikain jugalah nantinya terjadi ketika kedatangah Yesus kembali ke dunia ini.
Pengajaran ini sebagai pemberitahuan dan pengumuman bagi semua yang mengikut dan mendengarkan Yesus pada masa itu, dan juga selanjutnya bagi manusia lintas jaman sampai kepada kita saat ini. Isi pemberitahuan ini bukan menyangkut tanggal hari bulan dan tahunnya kejadian itu akan terjadi, tetapi menyangkut pola dan sifat/keadaan kedatanganNya. Sebab Yesus sudah menyatakan dalam Matius 24:36: “ Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." Artinya kedatanganNya adalah rahasia Bapa di sorga. Jadi barang siapa yang mengajarkan atau mewahyukan bahwa Yesus ataupun kiamat akan datang tanggal bulan tahun sekian itu adalah sesat dan penyesat.
Karena sifat kedanganNya adalah rahasia tetapi pasti akan datang, sehingga manusia tidak boleh lengah dan tidak bersiap-siap. Senantiasa waspada dan bersiap-siap adalah jalan terbaik yang Tuhan ajarkan kepada manusia lewat FirmanNya supaya manusia itu selamat pada saat hari kedatanganNya. Dalam mengisi masa siap-siap dan waspada ini Alkitab mengajarkan banyak hal tuntunan yang harus dilakukan setiap orang percaya supaya hidupnya berkenan di hadapan Allah, dan pelitanya tetap menyala saat pengantin pria (Yesus) datang menjemput (Pelajaran dari perumpamaan 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh dalam Matius 25). Alkitab akan menuntun saudara untuk melakukan apa yang harus dilakukan selama penantian di dunia ini. Apa yang harus dilakukan saat ini, apa yang harus dilakukan saat penantian, apa yang berkenan dan apa yang tidak berkenan kepada Allah. Roh Kudus akan mengajarkan dan membukakan banyak hal yang diperlukan setiap orang yang percaya selama di bumi ini sampai akhirnya kembali ke sorga.
Perihal peristiwa yang Yesus ajarkan tentang kedatangannya yang tidak terduga itu, dan suasana yang terjadi saat peristiwa itu nantinya memberikan kita gambaran dan arahan apa yang harus kita lakukan sebelum terjadi dan saat terjadi peristiwa itu. Ketika terjadi peristiwa itu, Yesus mengkaitkannya dengan peristiwa air bah dan peristiwa Sodom dan Gumora. Yesus mau mengajarkan bahwa keadaan manusia pada kedua jaman itu adalah situasi yang akan terjadi juga dalam kedatanganNya nanti. Situsasi ini bukan berarti bentuknya harus sama yaitu air bah dan hujan api dan belerang dari langit. Situasi ini bisa kita maknai sebagai bencana. Bagaimanakah situasi pada saat itu? Pada masa itu manusia melakukan segala kegiatannya sebagaimana biasa, tetapi ada orang tertentu yang tidak melakukan hal yang biasa dilakukan dunia. Jaman Air Bah orang tersebut adalah Nuh, dan jaman Sodom dan Gomora adalah Lot. Selanjutnya siapa yang Tuhan pilih dan tetapkan? Secara khusus Allah menetapkan manusia Yesus untuk bersuara menyatakan dan mengabarkan tentang akhir dari segala sesuatu dan mengajak manusia untuk mengikutiNya supaya selamat, sama seperti Nuh mengajak orang-orang pada masa itu untuk percaya dan ikut ke bahtera namun semuanya tidak mau bahkan menganggapnya gila dan tidak waras. Akhirnya mereka semua binasa. Yesus memberikan pengajaran dan menjadikan murid setiap yang mau mengikut Dia. Setelah Yesus naik ke sorga maka tugas itu dipercayakan kepada semua murid dan pengikutnya untuk memperingatkan manusia akan akhir jaman, hukuman/kematian kekal dan juga tentang hidup kekal, serta mengajak manusia untuk percaya kepada Yesus untuk memiliki hidup yang kekal itu.
Ketika air bah itu mulai, manusia jaman itu hanya menganggapnya bencana alam biasa hingga mereka semua tidak sanggup menghadapinya lalu binasa. Demikian juga ketika hujan belerang dan api dari langit turun membumihanguskan Sodom dan Gomora, mereka menganggap itu hanya fenomena dan bencana alam semata, namun ternyata membumihanguskan penduduk itu tanpa kecuali, baik manusia, ternak dan tumbuhan dan segala sesuatu yang ada di sana.
Dari penjelasan ini kita bisa melihat bahwa dari sisi pandangan manusia, bahwa kedua kejadian itu hanyalah semacam bencana alam yang sedang melanda, yang mungkin hanya sebentar dan akan segera berhenti. Namun adakah yang menganggap itu sebagai hukuman ataupun ujian dari Allah? Atau adakah yang mengimani dan melihatnya sebagai bukti kekuatan dan kemahakuasaan Allah? Jika demikian, jika sesuatu bencana terjadi di bumi ini, apa yang harus kita lakukan dan bagaimana sikap kita?
Saudara memang teks Firman Tuhan hari ini yang Yesus ajarkan adalah menyangkut tanda-tanda alam ketika kedatanganNya. Tanda-tanda alam itu bisa berupa bencana-bencana alam. Ayat 26-29 itu menyatakan hal-hal demikian yang terjadi pada jaman Nuh dan Lot. Dalam Nas ini Yesus mengajarkan supaya waspada dan siap sedia kapan waktunya terjadi. Namun menyangkut bencana-bencana alam yang terjadi, ada beberapa hal yang perlu kita pelajari bersama.
Yang pertama bahwa bencana yang terjadi sebagai proses yang alamiah. Tidak semua bencana merupakan proses yang alamiah. Ada beberapa contoh yang sifatnya alamiah seperti gunung berapi yang meletus, gempa bumi akibat pergeseran tanah di bawah bumi, angin putting beliung, badai pasir, badai di laut, dll. Proses alamiah ini ada dalam kendali dan kuasa Allah untuk menjaga keseimbangan bumi.
Yang kedua adalah bahwa bencana Alam yang terjadi sebagai ujian dari Tuhan. Apa yang dialami Ayub dalam Ayub 1:13-19 sekaligus merupakan ujian dari Tuhan terhadap Ayub, meskipun bencana itu adalah perbuatan dan cobaan yang dilakukan oleh si Iblis.
Yang ketiga bahwa bencana alam yang terjadi sebagai hukuman dari Tuhan. Contoh air bah jaman Nuh (Kejadian 7), Api dan belerang dari langit pada jaman Lot (Kejadian 19). Hukuman ini Tuhan berikan akibat dosa atau pelanggaran yang manusia lakukan terhadap FirmanNya dan pelanggaran atas kebenaran mutlak yang seharusnya dilakukan manusia.
Yang keempat bahwa bencana Alam yang terjadi adalah cobaan dan ulah dari si Iblis. Seperti dalam Ayub 1:16,19 Iblis bisa mendatangkan angin puting beliung, kilat dan api dari langit. Tentunya hal-hal lainnya juga bisa dia lakukan di bumi ini. Hal ini bisa terjadi karena Iblis memang memiliki kekuatan untuk melakukannya.
Yang kelima bahwa Bencana Alam yang terjadi adalah ulah atau perbuatan manusia. Contohnya tanah longsor akibat hutan yang digunduli, banjir bandang, hujan asam, pemanasan global, wabah penyakit, kebakaran hutan, radiasi, dan lain sebagainya.
Namun dibalik ke-lima bencana ini ada Tuhan yang memegang otoritas mutlak atas segala yang terjadi. Bahkan alam tunduk kepada Allah (Ingat peristiwa angin ribut diredakan oleh Yesus Markus 4:35-41). Karena itulah betapa pentingnya kita harus berlindung dan bersandar hanya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan di dalam menghadapi semuanya itu.
Bencana alam yang terjadi bisa saja akhir dari hidup saudara, dan bisa juga sebagai akhir dari dunia ini (kiamat). Saya bukan menakut-nakuti, tetapi bisa saja terjadi demikian. Pernahkah saudara berpikir demikian? Tentunya tidak. Semua orang pasti memikirkan hidup dan bertahan ketika bencana sedang terjadi. Tentunya kita harus selalu optimis dan berpikir positif. Tetapi seperti nas Firman Tuhan hari ini, bisa saja bencana yang sedang kita hadapi adalah akhir hidup kita. Maksud saya adalah, bagaimana kalau memang benar itu terjadi. Apa yang akan kita lakukan saat menghadapinya. Benar bahwa kematian seseorang tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan bagaimana, namun semua orang pasti mati. Karena itu hal yang utama yang perlu kita perhatikan sebagaimana pesan dari Tuhan Yesus adalah kewaspadaan dan kesiap-sediaan.
Kewaspadaan dan kesiap-sediaan ini maksudnya adalah, seandainya bencana yang sedang kita hadapi adalah akhir dari hidup kita di bumi ini maka sebagaimana kerinduan Allah bahwa kita semua kembali kepada Bapa maka kita harus memastikan di dalam diri kita bahwa jika kita mati kita pasti masuk sorga. Ya, Kepastian Keselamatan adalah wujud dari kewaspadaan itu. Alkitab menjamin hal tersebut bagi setiap orang yang mau percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Bencana Alam tidak akan memisahkan kita dari kasih Bapa (Roma 8:35) sebab Allah tetap pemegang kuasa dan otoritas atas bencana Alam. Namun waspadalah jangan-jangan kita belum pasti selamat masuk sorga, waspada jangan-jangan inilah waktunya kita meninggalkan dunia ini. Kalau rasa waspada ada, maka kesiap-sediaan juga pasti akan ada. Itu sebabnya Yesus mengajarkan di ayat 31 Nas Firman Tuhan hari ini demikian: “Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali”. Maksudnya adalah siap-sedia kapan saja datangnya dan tidak lagi melihat kebelakang, melihat hal-hal yang didunia ini, melihat segala harta duniawi dan kemegahannya seakan ingin membawanya turut serta. Jangan merasa berat meninggalkannya. Itulah yang dilakukan istri Lot sehingga dia kena hukum binasa menjadi tiang garam dan tidak mendapatkan keselamatan dan kelepasan.
Kesiap-sediaan itu bukan berarti tidak melakukan apa-apa sehingga pasrah untuk meninggal setiap ada bencana. Kesiap-sediaan sebagaimana dalam Nas Firman Tuhan hari ini adalah tetap melakukan tugas dan tanggangjawab sebagaimana biasa sebagai orang-orang percaya ditengah-tengah dunia ini. Ayat 27-28 menyatakan: “mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.” Disini kita lihat bahwa manusia tidak ada yang tahu kapan pastinya kedatangan bencana itu, termasuk tujuan dan makna bencana itu. Apakah hukuman atau ujian, apakah akhir hidupnya atau akhir jaman, apakah perbuatan Iblis, sehingga manusia tetap pada aktifitasnya seperti biasa. Karena hal tersebutlah kepada kita Tuhan ajarkan supaya tetap setia melakukan FirmanNya dan kehendakNya. Sebab ketika waktunya Dia datang (dalam suasana yang Tuhan tentukan termasuk bencana alam) maka kita didapati setia. Itu yang Tuhan kehendaki.
Tema ini berkata “ALLAH MENYATAKAN KUASANYA MELALUI BENCANA ALAM” artinya bahwa bencana alam akibat apakah itu (dari kelima penyebab bencana di atas) Allah tetap bisa menyatakan kuasaNya. Tujuannya adalah supaya kita tetap terfokus kepada Allah dan karyaNya ketika mengalami bencana alam ataupun melihat atau mendengar terjadi bencana alam dimanapun. Selalu ada hikmah dibalik setiap bencana. Ada kuasa yang Tuhan nyatakan disana yang hanya bisa dilihat dan disadari oleh orang yang percaya Tuhan. Kuasa itu bisa kita lihat lewat cara Allah mendatangkannya, cara Allah menghentikannya, cara Allah menolong manusia yang kena dampak bencana itu, cara Allah menggerakkan banyak orang terlibat dalam membantu di dalam menangani bencana itu dan dampaknya, cara Allah memulihkan hati dan jiwa orang-orang yang terkena bencana itu, bahkan kuasa Allah untuk menjemput orang-orang yang dikasihinya kembali kerumah Bapa di sorga atau sebaliknya menghukum dan melawan orang-orang yang menentang Allah.
Saudara, bagaimana dengan Pandemi virus Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini. Adakah yang tahu penyebab Pandemi virus Covid-19 ini karena apa sesuai kelima hal di atas? Apakah karena hukuman? Karena ujian dari Allah? Apakah karena perbuatan Iblis? apakah karena kecerobohan dan dosa manusia? Apakah karena bersifat alami?. Saya tidak tahu. Namun seperti topik hari ini saya mengajak saudara untuk tetap terfokus kepada Allah dan senantiasa waspada dan siap-sedia dalam menghadapi wabah Pandemi Virus Corona ini.
Saudara boleh saja menganggapnya hukuman kalau saudara hidup di dalam dosa dan menyimpang dari kebenaran. Boleh saja menganggapnya ujian untuk memurnikan iman saudara, boleh saja menganggapnya perbuatan setan supaya saudara sadar dan melawannya dengan perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:14-18), Saudara boleh menganggapnya ulah dosa dan kejahatan manusia supaya saudara sedapat mungkin mengingatkan dan menegur orag-orang yang melakukannya atau minimal tidak melakukannya, saudara boleh menganggapnya merupakan hal yang alamiah supaya saudara bersandar kepada Allah. Bahkan saudara boleh menganggapnya sebagai tanda akhir menjelang hidup saudara didunia supaya saudara serius, setia dan siap sedia untuk pulang kerumah Bapa di sorga, tidak seperti istri Lot yang menoleh kebelakang tadi sehingga dia binasa.
Tema ini menjadi perenungan bagi kita semua. Bagi saudara-saudara yang sedang terbaring karena isolasi di rumah sakit ataupun isolasi mandiri, supaya terus berharap dan berandar kepada Allah. Bagi saudara yang didiagnosa sebagai positip OTG (Orang Tanpa Gejala), supaya menjaga diri dan menjaga orang lain tidak kita tularin. Juga pelajaran bagi yang belum terinfeksi virus ini supaya juga berhati-hati dan berjaga-jaga. Tidak ada yang tahu kapan virus ini akan menginfeksi kita, tidak ada yang tahu bahwa wabah virus ini menjadi wabah yang membawa kita kepada kematian atau tidak. Namun yang pasti Tuhan maha tahu, dan Tuhan maha kuasa.
Kalau pandemi ini (bencana alam apapun) akan menjadi jalan kita menuju kematian, maka Puji Tuhan sebab kita akan segera bertemu dengan Bapa di sorga, hidup dalam kebahagiaan Kekal, tanpa duka, tanpa airmata, tanpa penderitaan di langit dan bumi yang baru, itulah tujuan hidup kita. Karena itu pastikan saudara BERIMAN KEPADA KRISTUS supaya apabila selesai dari dunia ini kita kembali kerumah Bapa di sorga.
Kalau Pandemi ini (bencana alam apapun) bukan
jalan kita menuju kematian atau perhentian, maka Puji Tuhan sebab Tuhan masih
memberikan kita kesempatan lagi untuk berbuat lebih banyak lagi untuk Tuhan
(mengumpulkan harta di sorga) dan menghasilkan buah yang bisa dinikmati banyak
orang, dan terutama menjadi alat Tuhan memberitahukan jalan keselamatan kepada
orang lain. Di mana ada bencana, di sanapun ada kasih karunia Allah.
Saya rindu kita semua menemukan makna dibalik setiap bencana yang terjadi, dan semakin menyadarkan kita akan kemahakuasaan Allah sehingga kita tidak lari untuk berlindung kepada dunia ini, kepada manusia, kepada pengetahuan dan teknologi, tetapi hanya kepada Allah. Aman dan tenang dibawah naungan sayap Tuhan. Hidup dan keselamatan kita ada di tangan Tuhan. Waspadalah, siap-sedialah, pegang teguh FirmanNya.
Amin, Tuhan Yesus memberkati
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih