Minggu, 29 November 2020

NUBUAT TENTANG KEDATANGAN RAJA KEMULIAAN

Ibadah Minggu Adven-I

Tema:

NUBUAT TENTANG KEDATANGAN RAJA KEMULIAAN

 

 

Ev: Mazmur 24: 7-10

Ep: Lukas 12:35-40

 

Mazmur 24: 7-10 (TB)

 

24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!

24:8 "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"

24:9 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!

24:10 "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" S e l a

--------------------

Shalom, Selamat hari minggu bagi kita semua. Mulai Minggu ini kita memasuki minggu-minggu  Adven yaitu Adven I sampai Adven IV. Adven berasal dari bahasa Latin Adventus yang mengandung makna kedatangan. Adven-I ini merupakan minggu yang mengingatkan kita atas kedatangan Kristus Juru Selamat.

Tema yang diangkat dalam minggu ini adalah “NUBUAT TENTANG KEDATANGAN RAJA KEMULIAAN”. Tema ini didasarkan pada Mazmur 24:7-10.

Dalam Adven pertama ini kita diingatkan kembali akan nubutan tentang kedatangan Mesias atau Raja Kemuliaan yang akan menyelamatkan umat manusia dan memperdamaikan manusia itu dengan Allah.

Siapa Raja Kemuliaan itu?  Dalam Mazmur 24 ini disebutkan bahwa Raja Kemuliaan itu adalah TUHAN.  TUHAN  dikatakan dalam pasal ini sebagai pemilik bumi dan segala isinya, dan pemilik dunia dan segala yang diam di dalamnya (ayat 1). Dalam ayat 8 dan 10 Raja Kemuliaan itu juga disebutan sebagai: TUHAN yang Jaya dan Perkasa,  dan TUHAN yang perkasa dalam peperangan dan TUHAN  semesta alam.

 

Kalau begitu siapakah TUHAN yang perkasa ini, TUHAN pencipta ini yang empunya bumi dan segala isinya, dan TUHAN Raja Kemuliaan ini?. Siapakah yang dinubuatkan ini?

        Salah satu ayat dari Alkitab PL menubuatkan siapakah Dia  yang disebutkan dalam Mazmur 24 ini. Yesaya   9:5 berkata: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”. Kemudian salah satu bagian dalam PB yang menyatakan tentang Dia dalam Yohanes 1: 1-3, 14 manyatakan “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.

Dari kedua bagian ayat PL dan PB ini kita bisa melihat bahwa Pribadi yang dinubuatkan dan disebutkan disini adalah: seorang anak yang akan lahir dengan lambang pemerintahan ada di atas bahuNya. Dia disebut Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Kemudian dalam Yohanes 1 ini Dia disebutkan sebagai Firman yang telah menjadi daging (manusia). Firman yang telah menjadi manusia ini adalah ALLAH. Dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Berarti Dia (Firman yang telah menjadi daging ini) adalah pencipta. Dia juga disebutkan memiliki kemuliaan.

Jadi jika bandingkan antara Mazmur 24: 7-10 ini dengan kitab Yesaya dan Yohanes ini bahwa Raja Kemuliaan itu adalah TUHAN, adalah pencipta dan pemilik alam semesta, adalah Mesias yang dinubuatkan, Adalah TUHAN yang perkasa, Bapa yang kekal, adalah Raja Damai penuh kemuliaan dan adalah Firman yang telah menjadi daging yang bernama YESUS.

 

Untuk apa datang raja Kemuliaan itu?

Alkitab menjelaskan baik dalam PL dan PB bahwa kedatangan  Mesias atau Raja Kemuliaan itu adalah:

Yang pertama  untuk menebus manusia dari dosa. Sebab Manusia telah diperhamba dan diperbudak oleh dosa. Dengan demikian manusia itu harus ditebus dan harus dibayar lunas.  Yesus melakukan hal itu dengan menjadi tebusan atas dosa manusia, dan menjadikan diriNya menjadi korban supaya manusia diselamatkan, yaitu sampaiu mati disalibkan di Golgota.

Sebelumnya Yesus memilih murid-murid dan mengajarkan  tentang kerajaan Allah dan segala sesuatu sampai akhir jaman kepada murid-muridnya untuk nanti menjadi utusan Tuhan untuk mengabarkan INJIL yaitu  bahwa nubuatan sudah digenapi dan Mesias telah datang, mati dan bangkit kembali sesuai kitab suci, dan akan datang kembali untuk menghakimi seluruh umat manusia.

Yang kedua adalah bahwa selanjutnya kedatangan Raja Kemuliaan itu adalah untuk mengadili dan juga menghakimi manusia di akhir jaman. Hal ini sebagaimana disinggung dalam ibadah minggu lalu dengan tema “PENGHAKIMAN TERKHIR”.

Apakah Nubuatan ini sudah digenapi?

Ya.Nubuatan tetang kedatangan Mesia Raja Kemuliaan ini sudah digenapi. Nubuatan kelahirannya telah digenapi sebagaimana dalam perjanjian lama. Kita bisa menemukannya dalam kitab Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Yesus berasal dari keturunan Abraham, Ishak, Yakub, tunas dari tunggul Isai (Yesaya 1:1), keturunan Daud, sampai kepada yaitu Yusuf ayah Yesus, lahir di Betlehem Efrata (Mikha 5:1) dan lain sebagainya yang dinubuatan.

            Demikian juga nubuatan tentang pengorbananNya di kayu salib dan tujuannya mati di kayu salib (Yesaya 53), digenapi di dalam via dolorosa (Jalan salib) sampai mati  disalibkan di Golgata.

Kemudian nubuatan ini telah terbukti disaksikan oleh Kesaksian Alkitab lewat orang-orang yang mengalami dan  melihatnya. Baik murid-murid, juga para penjaga kubur Yesus (yang di sogok untuk membuat berita bohong tentang kebanhgkitan Yesus), maupun orang lain yang melihat dan bukti-bukti peninggalan sejarah.

Kalau begitu bagaimana kita menyambut Raja Kemuliaan itu?

Dalam minggu Advent 1-4  ini kita akan dituntun Firman Allah bagaimana sikap dan tindakan kita menyambuat Juru Selamat Raja Kemuliaan yang di nubuatkan  itu. Namun harus kita fahami bahwa bukan bayi Yesus lagi yang akan kita sambuat dan rayakan, tetapi kelahiranNya di hati kita yang akan membawa perubahan, kemenangan, kelepasan   dan hidup yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.

            Dalam minggu Adven-1 ini kita diharapkan mempercayai dan meyakini bahwa Raja Kemuliaan, Mesias  yang dinubutkan itu sudah datang. Dia adalah Yesus kristus. Dia adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Keyakinan dan kepercayaan kita akan kebenaran ini sangatlah penting sebagai pondasi iman percaya kita. Sehingga kita tidak diombang-ombingkan rupa-rupa pengajaran sesat dan yang menyesatkan lagi.

Karena itu kita perlu menyiapkan hati kita, menurunkan ego kita dan merendahkan diri dihadapan Raja segala raja itu, Sehingga Dia berkenan datang menjumpai kita. Lalu pada saat Dia datang  di depan pintu hati kita dan mengetuk, kita membuka pintu itu dan mempersilahkan Dia masuk. Setelah Yesus masuk dalam hati kita dan bersama-sama dengan kita maka selanjutnya kita akan mejadi saksiNya. Menjadi saksi bukan berdasarkan apa kata orang tetapi berdasarkan apa yang kita lihat dan rasakan sendiri bersama Tuhan.

Menjadi saksi bukanlah seperti Reporter. Reporter yang hanya melaporkan tanpa mengalami secara pribadi, dan sumber beritanya bisa dari mana saja. Tetapi menjadi Saksi di sini adalah menyatakan apa yang dialaminya sendiri. Apa yang mau disaksikan jika tidak dialami?. Karena itu seseorang yang sudah bertemu dengan Raja Kemuliaan itu haruslah sudah mengalami kehadiran Yesus dan kemudian hidup  bergaul denganNya. Dengan demikian kesaksiannya bisa dibenarkan.

Karena itu saudara, marilah kita memegang teguh iman kita, dan senantiasa menyiapkan hati kita untuk dimasuki Raja Kemuliaan itu lewat kebenaran FirmanNya setiap saat bisa kita dengarkan dan renungkan.

Kiranya Tuhan memberkati saudara. salam sehat selalu, selamat hari minggu, Selamat berimana dan percaya dan selamat Adven pertama.

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..


Sabtu, 28 November 2020

RENUNGAN IBADAH JAM DOA KEBAKTIAN MUDA-MUDI KAMPUNG SUSUK

Ibadah Jam Doa

KEBAKTIAN MUDA-MUDI KAMPUNG SUSUK

Tema:

Doa yang bekerja

Daniel  2:16-19

 

Daniel 2:16-19 (TB)

 

2:16 Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.

2:17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,

2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

2:19 Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.

 

-----------------

Shalom, Selamat malam saudara/i dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Kita bersyukur masih diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah Jam Doa kita malam hari ini, dengan cara online atau Daring, namun saya percaya kita semua satu dan dipersatukan Tuhan dari tempat dan lokasi yang berbeda-beda dan berjauhan.

Di dalam doa kita semua juga dipersatukan Tuhan dengan diriNya, supaya kita anak-anak Tuhan tetap bisa berkomunikasi dengan Dia. antara Doa dan media ONLINE ini ada kemiripan walaupun ada perbedaan yang jauh.  Dengan doa kita bisa terhubung dengan Tuhan tanpa batas waktu, tanpa kuota, tanpa lelet, tanpa install aplikasi, bisa dengan bersuara bisa dengan tanpa suara, tidak perlu nomor telepon atau IP Adress, tidak perlu nomor WA, Instagram, Twitter, facebook dan lain sebagainya.

Dengan kemajuan teknologi informasi membuat banyak manusia menjadi sombong dan  melupakan Tuhan. Sepertinya dunia sudah ada di genggaman tangannya. Namun mereka lupa bahwa Tuhan sudah dari semula memiliki media komunikasi tercanggih yang tiada duanya yaitu DOA yang bisa menghubungkan manusia dengan Tuhan, dan bisa menjangkau dan berdampak kepada  manusia yang lainnya.

Bahan renungan kita malam ini sebagai dasar untuk berdoa adalah mengenai “DOA YANG BEKERJA”. Ada banyak pembahasan dan pelajaran tentang doa; mulai dari makna, cara, tantangan, kuasa doa, dan lain sebagainya. Ini semua bertujuan supaya kita semua memiliki kehidupan doa yang benar sesuai dengan Firman Tuhan.

Khusus dalam jam doa malam ini kita belajar  suatu hal dari kitab Daniel 2, namun kita baca saja dari ayat16-19.

Dalam kitab Daniel ini ada 4 tokoh orang Israel yang menonjol dalam pemerintahan bangsa Babel yaitu Daniel (Beltsazar), Hananya (Sadrakh), Misael (Mesakh) dan Azarya (Abednogo). Mereka berempat adalah dari suku Yehuda.  Selain mereka berempat ada lagi orang-orang terbaik yang dipilih dari bangsa Israel yang ditawan oleh bangsa Babel untuk dipekerjakan di istana raja Babel (Daniel 1:3-6).

 

Dalam pembahasan malam ini, keempat orang ini kita lihat memiliki suatu hal yang membuat mereka berbeda dari yang lainnya yaitu mereka memiliki senjata khusus  yaitu doa. Kuasa doa yang mereka miliki ini melebihi orang lain sebangsanya (sekeyakinan dengan mereka) apalagi dengan orang babel.

Apa yang bisa kita pelajari dari Daniel pasal 2 ini yang menolong kita memperoleh doa yang berdampak dalam kehidupan kita dan orang lain?

Saudara, ada beberapa poin yang kita bisa pelajari dari Nas ini yaitu:

1.      Doa yang didengarkan adalah doa yang bersumber dari anak-anakNya yang mengasihiNya. Keyakinan mereka kepada Tuhan tidak diragukan (Daniel 1: 8-21). Kita melihat disini bahwa mereka tidak ingin mencemarkan diri mereka dengan makanan yang dilarang Tuhan dan membuat mereka najis. Hal ini mereka lakukan karena mereka menghormati Tuhan, dan menyadari bahwa diri mereka adalah bait Allah. Jadi kasih dan hormat kepada Tuhanlah yang mendasari mereka.   Jadi kitapun harus mengasihi Tuhan lewat menjaga kekudusan hidup kita dan kita pastikan kita benar-benar mengasihiNya.

2.      Menyadari  segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita adalah masalah kita juga, serta perduli sama orang lain melebihi diri sendiri.

Kita tidak boleh berpikir picik dan egois bahwa seakan-akan apa yang terjadi di sekitar kita bukan masalah kita. Bahkan Alkitab mengajar kita untuk berdoa buat semua orang, buat bangsa dan negara, buat kota lingkungan tempat tinggal kita, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraan kita juga. (Yeremia 29:7). Masalah yang terjadi di istana  Raja Nebukadnezar akibat dari mimpi Raja itu adalah juga masalah Daniel dan kawan-kawan. Daniel dan kawan-kawan berdoa bukan sekedar untuk keselamatan mereka  pribadi, tetapi karena mementingkan keselamatan orang lain. Sebab mereka mengerti betul tentang penyertaan Tuhan kepada mereka. Mereka berkeyakinan seandainya murka Raja Nebukadnezar terjadi maka Tuhan pasti melindungi mereka. Tetapi bagaimana dengan orang lain? Anak-anak Tuhan tidak masanya lagi hanya berdoa hanya ‘ku… dan ‘ku artinya hanya berpusat pada kebutuhan dan keinginan diri sendiri. Tetapi doa yang dikenan Allah adalah ketika kita perduli sama orang lain bahkan yang tidak kita kenal.

3.      Membentuk  pasukan/tim doa dan selalu berbagi topik itu dengan mereka dan bergumul sama-sama tentang topik itu dengan mereka.

Pasukan atau tim doa ini menjadi kekuatan utama  dalam menghadapi segala tantangan dan peperangan hidup.  Pasukan doa ini banyak dilupakan orang dan sepertinya tidak dianggap sesuatu yang perlu. Bahkan dirasa merepotkan dan menambah kerjaan/kegiatan. Padahal inilah yang memberikan dia kekuatan, ketenangan, bahkan perisai atau pagar dari berbagai macam godaan dan tantangan yang menghancurkan.

4.      Mengimani, memahami dan mengakui bahwa jawaban dan jalan keluar atas segala permasalahan yang terjadi itu adalah Tuhan semesta langit dan bumi.

Karena itu diperlukan kerendahan hati dan merendahkan diri dihadapan Tuhan. kita bukan siapa-siapa dihadapan Tuhan. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada Tuhan. Bahkan ada orang yang memaksakan diri mengklaim bahwa apa yang dia peroleh adalah berkat dan jawaban Tuhan atas doanya, padahal belum tentu demikian. Namun tujuannya hanya untuk membenarkan diri sendiri. Sebagai orang yang dekat dengan Allah serta hidup dan menghidupi doa, Daniel selalu merendahkan hati dengan memohon pengampunan atas-dosa-dosanya, dosa pendahulunya (keluarganya), dan dosa bangsanya (Daniel 9).  kata "Mengimani, memahami dan mengakui: berarti tunduk kepada kehendak dan rencana Tuhan. Kadang kita hanya mengimani doa kita dijawab Tuhan hanya jika apa yang kita peroleh itu sudah sesuai dengan kehendak, keinginan dan permintaan kita.

5.      Berbuat dan bergerak sesuai dengan tuntunan dan jawaban dari Tuhan. Banyak orang merasa kalau sudah berdoa dan amin, akan segera terjadi mujizat.  Dia tinggal diam dan tenang saja menonton Tuhan memberikan jalan keluar. Padahal Tuhan misalnya sudah berkata: “Aku sudah berikan jalan keluarnya, berdirilah, berjalanlah dan bergeraklah menuju pintu itu, maka kamu akan keluar dari masalahmu”. Tetapi kita tidak bergerak dan berharap mujizat terjadi dari duduk diam langsung masalah selesai. Daniel dan kawan-kawan selalu melakukan dan melaksanakan apa yang mereka doakan. Prinsipnya adalah bahwa mereka bergerak dan melangkah susuai dengan jawaban doa yang mereka yakini. Keyakinan mereka sesuai dengan pengalaman mereka secara pribadi bersama Tuhan.

 

Secara umum Daniel yang penuh hikmat dan bijaksana adalah orang percaya yang hidupnya tidak pernah  lepas  dari doa. Ini bisa kita lihat dari pasal-pasal selanjutnya dari kitab Daniel. Daniel memiliki  kehidupan doa dan komunikasi dengan Tuhan  yang luar biasa. Sepertinya tidak ada satu saatpun dalam kehidupannya yang tidak dikaitkan dengan doa dan HPDT yang baik.

Doa adalah penggerak kehidupan Daniel. Sebelum bertindak Daniel selalu berdoa. Pemahaman dan pengenalan Daniel terhadap Tuhan menjadikannya bersikap demikian. Dia harus selalu mendahulukan Tuhan sebab Tuhan maha tahu, dan maha jalan keluar. Karena itu Tuhan begitu mengasihi Daniel dan kawan-kawan dan mengangkat mereka tinggi di kerajaan Babel. Pada masa pemerintahan Nebukadnezar ini,  Daniel menjadi kepercayaan di istana, sedangkan sadrakh Mesakh dan Abednego mengepalai pemerintahan di Babel

Yang menjadi pertanyaan bagi kita saat ini adalah mengapa orang yang menyebut dirinya sudah berdoa tetapi tidak mendapat apa-apa?. Dari Kitab Daniel 2 ini  kita bisa melihat beberapa faktor yang menyebabkan jal itu bisa terjadi:

-          Tidak hidup dalam doa. Dia berdoa hanya jika dia ada perlunya.

-          Hidup dalam doa tetapi tidak menghidupinya. Artinya tidak bergerak atau bertindak dan melihat jawaban doa dari Tuhan.

-          Doa yang dipanjatkannya atau dimohonkan tidak sesuai kehendak dan rencana Tuhan.

-          Tidak punya pasukan doa yang efektif. Dia bergumul sendiri dan berjuang sendiri. Sementara Iblis sendiri punya pasukan yang banyak dan lengkap.

-          Tidak mengampuni (menyimpan salah orang lain). Masih ada kesalahan orang lain yag disimpan di dalam hatinya, atau dendam dengan orang lain.  Markus 11:25  "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

 Dari pelajaran Daniel Pasal 2 ini, kita bisa menarik beberapa pelajaran yaitu bahwa Doa itu bekerja dan berkuasa  apabila memenuhi faktor-faktor seperti dijelaskan di atas. Permasalahan tidak terjawabnya doa bukan bersumber dari pihak Tuhan, tetapi dari pihak manusia. Bagaimana kita harus merendahkan hati, mengampuni, hidup dalam doa dan menghidupi doa itu, serta menyerahkan otoritas kepada Tuhan dalam memberikan jawaban doa yang kita panjatkan. Lalu atas segala jawaban doa itu kita harus punya sikap yang benar seperti Sadrakh, Messak, dan Abednego dalam Daniel 3:17-18” Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;  tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." Artinya Dijawab atau tidak dijawab Tuhan doanya,mereka tidak akan berpaling kepada allah lain dan  iman mereka tidak pernah akan berubah kepada Allah. Ini menunjukkan sikap bahwa kita mempercayakan hidup kita dengan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan, dan benar-benar percaya yang terbaik selalu Tuhan sediakan.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua, teruslah berdoa, perkuatlah tim doa, apakah 2 atau 3 orang atau satu kumpulan sekaligus. Latihlah berdoa dan latihlah mendengar suara Tuhan dalam menjawab doa itu, dan bersandarlah padaNya. Amin

 

Shalom, Tuhan Yesus memberkati

 

 

Ev.Harles Lumbantobing

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..