TUNGGU! JANGAN TEBANG DULU
( Lukas 13:6-9 )
Lukas 13:6-9 (TB)
13:6 Lalu Yesus mengatakan
perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun
anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus
kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini
dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah
ini dengan percuma!
13:8 Jawab orang itu: Tuan,
biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya
dan memberi pupuk kepadanya,
13:9
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
============================
Kita semua pasti pernah merasa
kecewa. Kecewa muncul ketika apa yang kita harapkan, inginkan, cita-citakan
tidak tercapai. Mungkin kita sudah bekerja keras dan berharap bahwa hasilnya
akan begini-begitu tetapi ternyata tidak seperti yang kita harapkan.
Bisa saja kita kecewa akan pasangan kita, akan anak-anak kita,
akan rekan-rekan sekerja kita, rekan sepelayanan, atau pemimpin-pemimpin kita
dalam berbagai bidang. Mungkin kita berkata “kalau tahu ku dulu bakal begini aku tidak
akan mau” , Atau berkata “tidak kusangka akhirnya jadi begini”…untuk
suatu kejadian, atau berkata “kok jadi begini yah” dan lain sebagainya.
Untuk berkata kepada anak-anak “apa lagi yang tidak kulakukan, semua sudah
kulakukan bagimu tetapi kok kamu jadi begini” Bahkan untuK diri kita
sendiri juga kita bisa kecewa dan berkata “aku kecewa terhadap diriku, kok aku tidak bisa seperti
mereka yah, kok aku penakut yah” dan lain sebagainya.
Dalam Nas Lukas 13:6-9 ini Yesus menceritakan perumpamaan
ini. Bahwa Pemilik ladang anggur itu kecewa dengan pohon ara yang juga ada ditanam
juga di ladang itu, dimana ketika
pemilik kebun itu menginginkan buahnya
ternyata pohon ara itu tidak berbuah. Bahkan sudah tiga tahun dia tunggu
dan datangi tetapi tidak berbuah juga. Lalu pemilik ladang itu meminta kepada
penjaga kebun itu untuk menebang pohon ara itu. Dia berkata: “tebang saja! untuk apa
dia hidup di tanah ini dengan percuma?”
Saudaraku Bapak Ibu para
Penginjil, Jika Pemilik kebun ini adalah
Allah dan pohon ara itu adalah kita. Maka tentunya Allah juga barangkali sering
sekali kecewa dengan kita. Dia
mengharapkan kita yang percaya kepadaNya menghasilkan buah kepercayaan kita.
Saat Tuhan menginginkan buah itu ternyata tidak ada kita hasilkan/keluarkan
maka Tuhan pasti akan kecewa dan bisa saja dia akan memperlakukan kita seperti
pohon ara itu.
Buah apa
yang Tuhan kehendaki kita hasilkan?
Sebagaimana perumpamaan ini, tentunya pohon ara ini berbicara
tentang orang yang sudah bertumbuh, atau kita sebutkan saja orang-orang yang
menyatakan diri sebagai orang percaya.
Pertumbuhan itu tentunya baik, tetapi Tuhan mengharapkan hasil dari
pertumbuhan itu adalah buah. Dan buah
yang Tuhan harapkan adalah BUAH YANG BAIK/MANIS BUKAN BUAH YANG
BUSUK ATAU BUAH ASAM.
Kapan sesungguhnya buah-buah ini dibutuhkan sang pemilik kebun
itu? Ingat Matius 25: 31-40 (apa saja yang kamu perbuat kepada……..sudah memperbuatnya untuk
Aku). Artinya ketika pertumbuhan iman kita membuahkan buah manis,
buah tersebut seharusnya bisa dinikmati oleh banyak orang di sekitar kita yang
membutuhkan. Tuhan tidak mengharapkan
kita bertumbuh lalu berbuah hanya untuk diri kita saja. Buah dari pohon yang
baik sekalipun meskipun buahnya manis kalau tidak dipetik atau dipanen dan
dinikmati orang lain, akhirnya akan busuk juga dan terbuang sia-sia.
Bagi kita yang sadar bahwa kita sering membuat Tuhan kecewa dengan hidup kita, tentu pertanyaannya adalah
mengapa saat ini kita belum ditebang juga? Ayat 8 menunjukkan mengapa saat ini
pohon ara (kita) yang mengecewakan itu belum ditebang. Kita katakanlah bahwa
Pengurus kebun itu adalah Roh Kudus. Roh Kudus
berkata kepada Bapa, “Berilah dulu kesempatan 1 tahun lagi (1 tahun ini menunjukkan ada batas waktu) , aku akan
mengurusnya, tetapi kalau tahun depan ia tidak berbuah juga tebanglah dia”. Artinya
bahwa faktanya kita sudah akan ditebang, tetapi oleh Roh Kudus kita masih diberi kesempatan lagi. Mungkin
Tuhan sudah berkata “Aku kecewa seharusnya dia sudah melakukan ini itu demi
namaKu, ke sana kesini demi namaKu, tetapi tidak juga dia menghasilkan sesuatu
buah yang baik bagiKu, SUDAH….tebang saja dia”.
Namun Syukur bagi Tuhan kita, kesempatan masih diberikan kepada
kita. Roh Kudus akan mengajar, mengingatkan, menegur, menuntun supaya iman kita
bertumbuh subur, dan berbuah manis seperti yang diharapkan. Mengingat ada batas
waktu yang diberikan, artinya masa penantian Tuhan (kesempatan itu) ada
batasnya maka tentunya kita harus hati-hati.
Lukas 3:9 berkata:
“Kapak
sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah
yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api." (Saya selalu membayangkan bahwa di atas kepala saya sudah
selalu ada kapak yang siap menebas jika saya tidak menghasilkan buah yang baik).
Saudaraku sahabat Penginjil, Saat ini jika kita masih punya
kesempatan untuk hidup, mari jangan sia-siakan atau salah gunakan kesempatan
ini. Apa yang bisa kita lakukan supaya bisa berbuah pada waktunya?
a. Mengasihi Allah dengan segenap hati kita dan
dengan segenap jiwa kita dan dengan
segenap akal budi kita dan dengan segenap kekuatan kita dan mengasihi sesama manusia
seperti diri kita sendiri (Markus 12:30-31). Artinya tidak ada cara lain
mengasihi Allah selain mengasihi manusia yang dikasihi Allah itu.
b. Tetap tinggal dalam Firman Tuhan
dan Firman Tuhan tinggal dalam kita.
c. Jangan menolak tuntunan Roh
Kudus yang memanggil kita dan berbicara melalui hati nurani kita.
d. Tetap setialah melayani dan
beribadah kepada Tuhan. Ibadah itu adalah cara Tuhan untuk memupuk, mengurus
dan memelihara kita.
AMIN.
Kiranya renungan ini menguatkan kita untuk menjalani hari-hari kita. Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati
Shalom
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih