Jumat, 06 Desember 2024

“SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN” -PART4

 

“SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN”

PART-4

 

2 Timotius 4:5

 

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

 

Shalom Bapak/Ibu sahabat Injil. Renungan ini merupakan lanjutan renungan bagian yang keempat (Part-4) dari renungan sebelumnya. Bahwa di bagian ketiga (PART-3) kita diingatkan, diteguhkan dan bisa dikatakan diperintahkan  supaya melakukan pekerjaan pemberitaan Injil. Lalu selanjutnya bagian keempat dari Nas ini juga mengingatkan dan mendorong kita untuk menunaikan tugas pelayanan kita. Kalimat ini mengandung makna pesan dan nasihat  untuk tetap bersungguh-sungguh hingga mencapai garis finish.

Tunai bisa diartikan dibayar langsung cash,  tidak menyicil atau kredit, atau bayar di tempat secara langsung sesuai jumlah nilai yang diminta. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa tunai artinya tidak bertanggung atau bertangguh, yang artinya kontan. Dalam konsep pelayanan yang Rasul Paulus sampaikan bahwa tugas pelayanan itu adalah sejumlah nilai yang harus kita bayar atau kita sebut saja utang.  Dalam Roma 1:14-15; Roma 8:12 disebutkan bahwa kita semua adalah orang-orang berhutang karena penginjilan. Kita tidak tahu kapan kita mencapai garis finish atau akhir dari hidup kita. Tetapi kapanpun itu terjadi kita sudah harus siap-siap.

Tunaikan tugas pelayanan mengandung arti bahwa bahwa jangan sampai ada lagi yang ketinggalan, jangan sampai ada lagi yang belum diajarkan, diberitakan, dan dilayankan kepada siapa kita di utus oleh Tuhan. Sebab batas masa pemberitaan itu ada sebagaimana di jelaskan dalam bagian yang pertama (Part-1) di 2 Timotius 4:3-4.

Tentu pelayanan ini harus kita pertanggungjawabkan dihadapannya. Kita semua ibarat berlari menuju titik finish. Di ujung sana Yesus sudah berdiri untuk setiap hamba-hambanya yang bertanding dalam pertandingan iman untuk mencapai garis akhir  itu. Di tanganNya sudah tersedia piala bagi setiap orang yang sudah mencapai garis akhir tersebut.

Sesungguhnya kita harus waspada, sebab ada banyak hal yang bisa menghalangi atau menghambat kita untuk bisa menunaikan tugas pelayanan ini. Iblis akan dengan segala cara  dan upaya untuk menggagalkan orang percaya untuk  bisa menyelesaikan pelayanannya sampai garis akhir tersebut. Tantangan bisa juga dari dalam, bisa dari keluarga dan juga dari diri kita sendiri. Kebosanan dan kejenuhan bisa juga menjadi salah satu penghalang yang selalu datang mengganggu setiap pelayan Tuhan. Tidak sedikit yang akhirnya mundur. Ada yang sepertinya mengambil masa cuti (vakum) dulu dari pelayanan untuk sekedar mencari suasana baru. Ada yang akhirnya betah dan nyaman dengan suasana baru (masa vakum/cuti) itu hingga lupa dengan tugas dan panggilannya mula-mula. Bapak/Ibu  pernahkah merasa bosan atau jenuh? kapan Bapak/Ibu merasakannya dan bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya. Atau adakah rasa bosan dan jenuh itu sekarang masih Bapak/Ibu alami?.

Dalam 2 Timotius 4:7, saya membayangkan bahwa  dengan gagah, dengan kondisi tegap kepala terangkat Rasul Paulus mengatakan ini :  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”. Bagaimana Paulus mengakhiri dengan baik tugas pelayanannya? Dan apa yang menjadi kata kunci  keberhasilan pelayanannya?. Di sini  Paulus bekata bahwa dia bertanding sampai akhir dengan baik artinya jujur, sportif dan disiplin. Dia berani memulai dan berani juga mengakhiri. Dalam renungan pagi  bagian 1 sampai 4 ini kita juga melihat rahasia keberhasilan pelayanan pemberitaan Injil Rasul Paulus yaitu bahwa Apapun situasinya kita harus tetaplah memberitakan Injil (ayat2) dengan cara apapun. Kemudian dalam proses pemberitaan Injil itu maka kita harus bisa menguasai diri, sabar menderita, tetap melakukan pemberitaan Injil dan menunaikan tugas panggilan pelayanan itu sampai garis akhir (ayat 5).

Kunci keberhasilan pelayanan Rasul Paulus ini patut kita teladani dan kita terapkan dalam panggilan kita sebagai hamba-Nya. Dengan demikian ketika di awal kita memulai pelayanan kita dengan berkata “Ya, ini aku utuslah aku Tuhan” saat itu juga kita mulai melangkah dan akan tetap berjalan sampai menuju garis finish. Di ujung perjalanan pelayannya yaitu ketika akan mencapai garis finish Rasul Paulus berkata dalam iman bahwa telah tersedia baginya mahkota kebenaran yang Tuhan telah sediakan. Tetapi bukan hanya untuk Rasul Paulus saja tetapi juga bagi kita semua yang setia melakukan tugas dan panggilan kita masing-masing.

Selamat menunaikan tugas pelayanan kita, sekali melangkah tetap berjalan menuju garis akhir. Tuhan Yesus memberkati.

Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

 

Shalom,

Ev. Harles Lumbantobing 

(www.hartob.blogspot.com)



Klik di sini untuk membaca balik PART-1.....

KLIK ini untuk melanjutkan membaca PART-2......... 

KLIK ini untuk melanjutkan membaca PART-3......... 



KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih