“SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN”
PART-2
2 Timotius 4:5
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas
pelayananmu!
Melayani sungguh-sungguh itu berarti menyerahkan diri kita sepenuhnya menjadi
pelayan Tuhan. Memberi diri melayani tentunya karena dorongan KASIH kepada
Tuhan dan sesama. Jadi melayani
ditujukan kepada manusia tetapi didorang oleh kasih kepada Tuhan. Dalam
pelayanan itu seseorang harus siap menderita, siap tidak dihargai, dan tujuan
melayani bukan supaya memperoleh penghargaan, tetapi ucapan syukur dan tanda
taat kepada Kristus.
Renungan
ini merupajan lanjutan (Part-2) dari renungan sebelumnya. Bahwa di bagian
pertama (PART-1) kita diingatkan supaya menguasai diri dalam segala hal. Lalu
selanjutnya bagian kedua Nas ini
mengajarkan kita untuk Sabar
Menderita.
Saudara, sejak awal di kitab Injil diberitakan
bahwa Yesus sudah menyampaikan kepada murid-muridnya tentang segala penderitaan, bahaya, penganiayaan dan
ancaman yang mereka akan hadapi dan alami karena nama Yesus. Itu sebabnya dalam
Lukas 14:28-33 Yesus mau mengatakan bahwa barangsiapa yang mau mengikut Yesus
dan menjadi muridNya harus benar-benar memikirkan, mempertimbangkan dan
meyakini sungguh-sungguh untuk mengikut Yesus. Sebab Yesus sudah berkata “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan
mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27). Jangan sampai di awal
dia berkata “aku akan mengikut Engkau
kemanapun Engkau pergi” tetapi di tengah jalan berhenti atau malah mundur.
Demikian juga tentang Rasul Paulus,
Tuhan sudah mengatakan betapa banyaknya
penderitaan yang harus dia tanggung karena nama Yesus ( Kisah Para Rasul 9:16).
Faktanya dalam perjalanan pelayanan Rasul Paulus dia mengalami begitu banyak
penderitaan yang tidak habis-habisnya. Dari satu kota ke kota yang lainnya dia
terus menerus mengalami berbagai penderitaan dan ancaman. Namun semangat dan
api penginjilan tidak pernah redup. Bahkan saat dia dipenjarapun dia terus
menerus mencari cara untuk tetap memberitakan Injil. Meskipun
fisik/jasmaninya terpenjara tetapi
Firman Tuhan tidak terpenjara. Rasul Paulus menulis surat-surat. Ya dia
menulis. Dia menulis surat-surat penggembalaan dan penginjilan ke jemaat-jemaat
bahkan ke personal personal dari dalam penjara.
Saudara yang dikasihi Tuhan. Mengapa pengikut
Kristus harus menderita? Firman Tuhan menegaskan bahwa setiap pengikut Kristus harus mengalami
penderitaan adalah karena Pemberitaan
Injil (2 Timotius 2:9, 2 Timotius 1:8). Sehingga tidak ada alasan lain bagi
seorang pelayan/pengikut Kristus untuk menderita selain karena Injil. Sebab
Injil (pemberitaan tentang Salib) adalah kebodohan bagi dunia ( 1 Korintus
1:18). Bentuk penderitaan di luar konsep ini bukanlah
penderitaan yang diperhitungkan sebagai kasih karunia bagi Allah ( 1 Petrus
2:19-20)
Kalau begitu bagaimana kita menyikapi
penderitaan ini? Apakah ini karunia atau
malah kutukan bagi yang mau mengikut Yesus?
Tentu bukan kutukan. Dalam Filipi 1:29 disampaikan bahwa ada dua hal
yang menjadi sepaket yang Tuhan karuniakan kepada kita pada waktu kita bertobat
yaitu Karunia percaya (keselamatan) dan
karunia menderita (ketahanan mengerjakan dan menjalani keselamatan). Ini
sesunggunya tidak bisa terpisah. Tuhan tidak akan memberikan karunia keselamatan
kepada seseorang tanpa Dia mengaruniakan juga karunia penderitaan. Sebab Yesus
sudah tahu sejak semula apa yang akan dialami setiap yang mengikut Dia.
Karena itu Paulus mengingatkan kita dalam Nas
hari ini supaya kita SABAR MENDERITA
bukan “sabar kalau nanti akan
menderita” lagi, tetapi sabar karena sudah dan sedang mengalaminya. Kalau
tidak, maka kita sedang menyianyiakan karunia keselamatan dan pengorbanan
Kristus.
Paulus dihambat dari segala sisi untuk
memberitakan Injil itu. Bagaimana dengan bapak/Ibu saudaraku sekalian? Hambatan
apakah yang membentang di hadapan kita pribadi lepas pribadi saat ini?
Ekonomikah? Kesehatankah? Waktu? Pekerjaan/Profesi? Atau malah lembaga
pelayanan di mana kita bernaung? Atau Orang-orang lain?. Apakah itu turut membelenggu Injil yang akan
kita beritakan?. Melalui renungan ini mari kita saling mendukung di dalam doa
dalam perjalanan pelayanan kita masing-masing, supaya kita tetap kuat berdiri
dalam memikul salib kita.
Secara
pribadi jika melihat apa yang dialami Rasul Paulus dalam penderitaannya
menggemakan Penginjilan itu (II Kor 11: 22-28) sungguh saya harus tertunduk
malu. Tetapi lewat renungan ini kita harus bangkit dan menegakkan kepala untuk
berdiri teguh dalam Injil. Mungkin kita tidak bisa berlari secepat
Paulus atau penginjil-penginjil lain, tetapi setidaknya kita masih terus
melangkah maju.
Saudaraku,
penderitaan apa yang sudah saudara dan saya alami selama mengikut Yesus
mengemban amanat agungNya?. Tentunya setiap penderitaan yang akan kita alami
tidak akan sama satu dengan yang lain, tetapi kita harus memastikan konsep
penderitaan dalam Kristus Yesus. Penderitaan itu adalah pengorbanan. Kita belum
sampai kepada kasih yang Tuhan maksudkan sampai kita mau memberi atau
mengeluarkan atau mengorbankan sesuatu dari diri kita kepada Tuhan demi Injil melalui
orang-orang disekitar kita. Kalau belum ada dari diri kita yang berkurang, atau
terpotong, atau dikorbankan apakah itu tenaga, waktu, materi, pengetahuan atau
ilmu, hobby dan lain sebagainya sehingga kita mengalami penderitaan maka kita
masih jauh dari konsep penderitaan yang Tuhan maksud.
Mari
tetap semangat, mari bersama para Penginjil setia seluruh dunia untuk menggemakan
bersama pernyataan Paulus dalam Roma 8:18 “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini
tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.”
Karena itu di dalam penderitaan karena Injil (juga
kesaksian hidup) kita harus kuat, tegar, dan setia sebab sesungguhnya semua
penderitaan itu tidak sebanding dengan upah (kemuliaan) yang Tuhan akan berikan kelak, meskipun bukan upah itu yang
kita kejar tetapi syukur kita karena kita sudah diselamatkan, dan itu adalah
tanda bahwa kita mengasihi Tuhan.
Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita
semua. Selamat Pagi dan selamat berjalan bersama Kristus.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
Klik di sini untuk kembali membaca PART-1.....
KLIK ini untuk kembali membaca PART-3.........
Klik ini untuk melnjutkan ke Part-4
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih