Rabu, 04 Desember 2024

SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN PART-2

 

“SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN”

PART-2

 

2 Timotius 4:5

 

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

 

Melayani sungguh-sungguh itu berarti  menyerahkan diri kita sepenuhnya menjadi pelayan Tuhan. Memberi diri melayani tentunya karena dorongan KASIH kepada Tuhan dan sesama.  Jadi melayani ditujukan kepada manusia tetapi didorang oleh kasih kepada Tuhan. Dalam pelayanan itu seseorang harus siap menderita, siap tidak dihargai, dan tujuan melayani bukan supaya memperoleh penghargaan, tetapi ucapan syukur dan tanda taat kepada Kristus.

Renungan ini merupajan lanjutan (Part-2) dari renungan sebelumnya. Bahwa di bagian pertama (PART-1) kita diingatkan supaya menguasai diri dalam segala hal. Lalu selanjutnya bagian kedua  Nas ini mengajarkan kita untuk Sabar Menderita.

 

Saudara, sejak awal di kitab Injil diberitakan bahwa Yesus sudah menyampaikan kepada murid-muridnya tentang  segala penderitaan, bahaya, penganiayaan dan ancaman yang mereka akan hadapi dan alami karena nama Yesus. Itu sebabnya dalam Lukas 14:28-33 Yesus mau mengatakan bahwa barangsiapa yang mau mengikut Yesus dan menjadi muridNya harus benar-benar memikirkan, mempertimbangkan dan meyakini sungguh-sungguh untuk mengikut Yesus. Sebab Yesus sudah berkata “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27). Jangan sampai di awal dia berkata “aku akan mengikut Engkau kemanapun Engkau pergi” tetapi di tengah jalan berhenti atau malah mundur.

Demikian juga tentang Rasul Paulus, Tuhan  sudah mengatakan betapa banyaknya penderitaan yang harus dia tanggung karena nama Yesus ( Kisah Para Rasul 9:16). Faktanya dalam perjalanan pelayanan Rasul Paulus dia mengalami begitu banyak penderitaan yang tidak habis-habisnya. Dari satu kota ke kota yang lainnya dia terus menerus mengalami berbagai penderitaan dan ancaman. Namun semangat dan api penginjilan tidak pernah redup. Bahkan saat dia dipenjarapun dia terus menerus mencari cara untuk tetap memberitakan Injil. Meskipun fisik/jasmaninya  terpenjara tetapi Firman Tuhan tidak terpenjara. Rasul Paulus menulis surat-surat. Ya dia menulis. Dia menulis surat-surat penggembalaan dan penginjilan ke jemaat-jemaat bahkan ke personal personal dari dalam penjara.

Saudara yang dikasihi Tuhan. Mengapa pengikut Kristus harus menderita? Firman Tuhan menegaskan bahwa  setiap pengikut Kristus harus mengalami penderitaan adalah karena Pemberitaan Injil (2 Timotius 2:9, 2 Timotius 1:8). Sehingga tidak ada alasan lain bagi seorang pelayan/pengikut Kristus untuk menderita selain karena Injil. Sebab Injil (pemberitaan tentang Salib) adalah kebodohan bagi dunia ( 1 Korintus 1:18). Bentuk penderitaan di luar konsep ini bukanlah penderitaan yang diperhitungkan sebagai kasih karunia bagi Allah ( 1 Petrus 2:19-20)

Kalau begitu bagaimana kita menyikapi penderitaan ini? Apakah ini  karunia atau malah kutukan bagi yang mau mengikut Yesus?  Tentu bukan kutukan. Dalam Filipi 1:29 disampaikan bahwa ada dua hal yang menjadi sepaket yang Tuhan karuniakan kepada kita pada waktu kita bertobat yaitu Karunia percaya (keselamatan) dan karunia menderita (ketahanan mengerjakan dan menjalani keselamatan). Ini sesunggunya tidak bisa terpisah. Tuhan tidak akan memberikan karunia keselamatan kepada seseorang tanpa Dia mengaruniakan juga karunia penderitaan. Sebab Yesus sudah tahu sejak semula apa yang akan dialami setiap yang mengikut Dia.

Karena itu Paulus mengingatkan kita dalam Nas hari ini supaya kita SABAR MENDERITA  bukan “sabar kalau nanti akan menderita” lagi, tetapi sabar karena sudah dan sedang mengalaminya. Kalau tidak, maka kita sedang menyianyiakan karunia keselamatan dan pengorbanan Kristus.

Paulus dihambat dari segala sisi untuk memberitakan Injil itu. Bagaimana dengan bapak/Ibu saudaraku sekalian? Hambatan apakah yang membentang di hadapan kita pribadi lepas pribadi saat ini? Ekonomikah? Kesehatankah? Waktu? Pekerjaan/Profesi? Atau malah lembaga pelayanan di mana kita bernaung? Atau Orang-orang lain?.  Apakah itu turut membelenggu Injil yang akan kita beritakan?. Melalui renungan ini mari kita saling mendukung di dalam doa dalam perjalanan pelayanan kita masing-masing, supaya kita tetap kuat berdiri dalam memikul salib kita.

Secara pribadi jika melihat apa yang dialami Rasul Paulus dalam penderitaannya menggemakan Penginjilan itu (II Kor 11: 22-28) sungguh saya harus tertunduk malu. Tetapi lewat renungan ini kita harus bangkit dan menegakkan kepala untuk berdiri teguh dalam Injil.  Mungkin kita tidak bisa berlari secepat Paulus atau penginjil-penginjil lain, tetapi setidaknya kita masih terus melangkah maju.

Saudaraku, penderitaan apa yang sudah saudara dan saya alami selama mengikut Yesus mengemban amanat agungNya?. Tentunya setiap penderitaan yang akan kita alami tidak akan sama satu dengan yang lain, tetapi kita harus memastikan konsep penderitaan dalam Kristus Yesus. Penderitaan itu adalah pengorbanan. Kita belum sampai kepada kasih yang Tuhan maksudkan sampai kita mau memberi atau mengeluarkan atau mengorbankan sesuatu dari diri kita kepada Tuhan demi Injil melalui orang-orang disekitar kita. Kalau belum ada dari diri kita yang berkurang, atau terpotong, atau dikorbankan apakah itu tenaga, waktu, materi, pengetahuan atau ilmu, hobby dan lain sebagainya sehingga kita mengalami penderitaan maka kita masih jauh dari konsep penderitaan yang Tuhan maksud.

Mari tetap semangat, mari bersama para Penginjil setia seluruh dunia untuk menggemakan bersama pernyataan Paulus dalam Roma 8:18 “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Karena itu di dalam penderitaan karena Injil (juga kesaksian hidup) kita harus kuat, tegar, dan setia sebab sesungguhnya semua penderitaan itu tidak sebanding dengan upah (kemuliaan)  yang Tuhan akan  berikan kelak, meskipun bukan upah itu yang kita kejar tetapi syukur kita karena kita sudah diselamatkan, dan itu adalah tanda bahwa kita mengasihi Tuhan.

Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita semua. Selamat Pagi dan selamat berjalan bersama Kristus.

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing


Klik di sini untuk kembali membaca PART-1.....

KLIK ini untuk kembali membaca PART-3......... 

Klik ini untuk melnjutkan ke Part-4



KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih