Kamis, 05 Desember 2024

SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN - PART-3

SEKALI MELANGKAH TETAP BERJALAN

 PART-3

2 Timotius 4:5

 

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderitalakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

 

Melayani sungguh-sungguh itu berarti  menyerahkan diri kita sepenuhnya menjadi pelayan Tuhan. Memberi diri melayani tentunya karena dorongan KASIH kepada Tuhan dan sesama.  Jadi melayani ditujukan kepada manusia tetapi didorang oleh kasih kepada Tuhan. Dalam pelayanan itu seseorang harus siap menderita, siap tidak dihargai, dan tujuan melayani bukan supaya memperoleh penghargaan, tetapi ucapan syukur dan tanda taat kepada Kristus.

Renungan ini merupajan lanjutan (Part-2) dari renungan sebelumnya. Bahwa di bagian kedua (PART-2) kita diingatkan supaya sabar menderita. Lalu selanjutnya bagian ketiga dari Nas ini mengingatkan dan mendorong kita untuk Melakukan Pekerjaan Pemberitaan InjilKalimat ini mengandung makna pesan dan nasihat  untuk tetap mengobarkan misi penginjilan itu.

Dalam konsep 2 Timotius 4:5 ini mengegaskan kepada kita bahwa penderitaan yang dialami setiap orang percya tidak boleh menjadi alasan atau penghalang jalannya pemberitaan Injil. Bahkan sering sekali dalam penderitaan dan kesukaran yang dihadapi dalam misi pemberitaaan Injil itu  justeru menghasilkan atau menuai tuaian yang besar. Bukankah sejarah telah membuktikan bahwa martirnya seseorang demi Injil telah menjadi bibit penginjilan yang menghasilkan banyak petobat-petobat sejati di tempat dia mati martir?

Karena itu ada perlunya kita bertanya atau menyelidiki hati kita kembali  Apakah motivasi awal kita dalam melayani sebagai Pelayan  masih untuk panggilan tugas penginjilan ini?. Kepastian ini akan sangat mempengaruhi kehidupan rohani kita dan pergerakan pelayanan kita dalam penginjilan. Hal paling penting dan utama dalam Injil adalah berita tentang  Yesus Kristus yang lahir, mati, bangkit dan naik ke sorga. Seberapa pentingkah pesan utama ini kita beritakan dalam pergerakan kehidupan pelayanan dan kesaksian hidup kita secara pribadi?.

Saat kita menyerahkan hidup kita kepada Sang Juru Selamat menjadi pengikutNya, dan menjadi rekan sekerja Allah dalam memberitakan berita Injil itu  maka Tuhan sesungguhnya memperlengkapi kita untuk bisa melakukan tugas itu. Bahkan kita diberikanNya kuasa saat Roh Kudus turun ke atas kita dan berdiam di dalam hati kita ( Kisah Para Rasul 1:8). Tentunya dengan kuasa dan  perlengkapan yang Tuhan berikan akan membuat setiap hamba-hambaNya  kreatif dan inovatif dalam strategi pelayanannya, kuat dalam penderitaan karena penginjilan, pelayanannya  bersifat dinamis namun memiliki daya tahan iman yang kuat.

Rasul Paulus sangat kreatif dan lihai dalam pemberitaan injil Dia memanfaatkan bukan saja hanya saat suasana aman tenang, tetapi di saat terancampun, bahkan dipenjara sekalipun Rasul Paulus tetap menginjili. Posisi atau status kita sebagai Hamba Tuhan, pelayan Tuhan, pemberita Injil (Evangelis), profesional di bidang masing-masing, bagian dari berbagai kumpulan sosial seperti kumpulan marga-marga, STM, yayasan, alumni-alumni atau persekutuan-persekutuan tertentu  sesunggunya membuka bagi kita ladang-ladang penginjilan yang semakin luas.

Mari semakin efektifkan waktu, tenaga, doa, pengetahuan dan pikiran, materi dan setiap kesempatan yang muncul  untuk tetap ambil bagian dalam Amanat Agung ini yaitu penginjilan. Tuhan sudah berlata bahwa “lihatlah ladang-ladang yang sudah menguning dan telah siap dituai”. Bagi kita semua sudah ada sabit yang Tuhan siapkan untuk menyabit atau memanennya.

Mengerjakan panggilan pelayanan ini tidaklah mudah. Kadang kita mengalami penolakan, ditinggalkan, dihina, tidak dianggap, merasa sendiri dan berjalan sendiri, tidak ada yang mendukung. Mungkin ada yang Lelah secara jasmani ataupun lelah pikiran. Namun tugas panggilan ini, salib ini, harus tetap kita pikul. Lewat renungan di bagian dua ( PART-2 ) yang lalu  kita semua akan dihiburkan dan dikuatkan. Dengan demikian Penginjilan (dalam berbagai cara dan metoda) bukan lagi sekedar tugas akan tetapi menjadi kesukaan yang dibarengi kerelaan. Kiranya Tuhan menguatkan kita untuk menjadi hambaNya yang setia. Selamat Pagi dan selamat beraktivitas. Tuhan Yesus memberkati, Shalom

Ev. Harles Lumbantobing

(www.hartob.blogspot.com)


Klik di sini untuk kembali membaca  PART-1.....

KLIK ini untuk kembali membaca PART-2......... 

Klik ini untuk melnjutkan ke Part-4



KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih