Minggu, 01 November 2020

REFORMASI SPIRITUAL

 

Ibadah Minggu 21 Setelah Trinitatis

Tema:

REFORMASI SPIRITUAL

 

Ev: 2 Raja-raja 23:1-14

Ep: 1 Korintus 3:10-17

 

2 Raja-raja 23:1-14 (TB)

23:1 Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem.

23:2 Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.

23:3 Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.

23:4 Raja memberi perintah kepada imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat dua dan kepada para penjaga pintu untuk mengeluarkan dari bait TUHAN segala perkakas yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya itu di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron, dan diangkutnyalah abunya ke Betel.

23:5 Ia memberhentikan para imam dewa asing yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda untuk membakar korban di bukit pengorbanan di kota-kota Yehuda dan di sekitar Yerusalem, juga orang-orang yang membakar korban untuk Baal, untuk dewa matahari, untuk dewa bulan, untuk rasi-rasi bintang dan untuk segenap tentara langit.

23:6 Dibawanyalah tiang-tiang berhala dari rumah TUHAN ke luar kota Yerusalem, ke sungai Kidron, lalu dibakarnya di situ dan ditumbuknya halus-halus menjadi abu, kemudian dicampakkannyalah abunya ke atas kuburan rakyat jelata.

23:7 Ia merobohkan petak-petak pelacuran bakti yang ada di rumah TUHAN, tempat orang-orang perempuan bertenun sarung untuk Asyera.

23:8 Disuruhnyalah datang semua imam dari kota-kota Yehuda, lalu ia menajiskan bukit-bukit pengorbanan, tempat para imam itu membakar korban, dari Geba sampai Bersyeba; dirobohkannya pula bukit-bukit pengorbanan di pintu-pintu gerbang yang ada dekat lobang pintu gerbang Yosua, penguasa kota itu, yang ada pada sebelah kiri kalau orang memasuki pintu gerbang kota itu.

23:9 Tetapi para imam bukit-bukit pengorbanan itu tidak boleh naik ke mezbah TUHAN di Yerusalem, hanya mereka boleh memakan roti yang tidak beragi di tengah-tengah saudara-saudara mereka.

23:10 Ia menajiskan juga Tofet yang ada di lembah Ben-Hinom, supaya jangan orang mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api untuk dewa Molokh.

23:11 Dibuangnyalah kuda-kuda yang ditaruh oleh raja-raja Yehuda untuk dewa matahari di pintu masuk ke rumah TUHAN, dekat bilik Natan-Melekh, pegawai istana, yang tinggal di gedung samping; juga kereta-kereta dewa matahari dibakarnya dengan api.

23:12 Mezbah-mezbah, yang ada di atas sotoh, tempat peranginan Ahas, yang dibuat oleh raja-raja Yehuda, dan mezbah-mezbah, yang dibuat Manasye di kedua pelataran rumah TUHAN, dirobohkan oleh raja, dan diremukkan di sana, lalu dicampakkannya abunya ke sungai Kidron.

23:13 Bukit-bukit pengorbanan yang ada di sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit Kebusukan dan yang didirikan oleh Salomo, raja Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan orang Sidon, dan untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja.

23:14 Ia memecahkan tugu-tugu berhala dan menebang tiang-tiang berhala, lalu ditimbuninya tempat-tempat itu penuh dengan tulang-tulang manusia.

 

-------------------------

Shalom, selamat hari minggu dan salam sehat selalu. Senang rasanya masih bisa menyapa saudara lewat renungan ini lewat media  internet ini. Kasih Tuhan tak berkesudahan selalu baru tiap hari. Orang-orang yang mengasihi Tuhan akan menjadi sasaran berkat-berkat Tuhan. Dalam ibadah minggu hari ini mengambil tema “REFORMASI SIRITUAL” yang diangkat dari sejarah pmerintahan Raja Yosia dalam 2 Raja-raja 23.

Sejarah kerajaan Yehuda mencatat bahwa sebelum Yosia memerintah maka ayahnya Manasye  merupakan raja Yehuda pada umur 12 tahun menggantikan Hizkia ayahnya. Ia memerintah selama 55 tahun di Yehuda dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Setelah itu dia meninggal lalu digantikan Amon anaknya pada umur 22 tahun. Amon memerintah 2 tahun saja dan melakukan yang jahat di mata Tuhan seperti ayahnya, lalu ia mati dibunuh para pegawai-pegawainya. Lalu ia digantikan oleh anaknya Yosia pada umur 8 tahun. Yosia memerintah selama 30 tahun di Yerusalem.

Pada tahun ke 18 pemerintahannya yaitu pada umur 26 tahun, Alkitab mencatat bahwa Raja Yosia memerintahkan perbaikan rumah Tuhan yang sudah rusak sebab selama jaman pendahulunya rumah Tuhan sudah dirusak dan diisi dengan perkakas-perkakas untuk penyembahan dewa Baal dan dewa Asyera sebab bangsa itu sudah dibawa kepada penyembahan berhala oleh kakeknya Manasya dan ayahnya Amon (2 Raja-raja 22:1-7; 2 Raja-raja 23:4).

Pada proses perbaikan Rumah Tuhan itu ditemukanlah Kitab Taurat Tuhan. Lalu Safan panitera itu membacakannya di hadapan Raja Yosia. Demi didengar Raja Yosia isi Kitab Taurat itu maka dikoyakkannyalah pakaiannya sebab besar murka Tuhan yang terkandung di dalamnya akibat bangsa itu telah meninggalkan Tuhan dan menyembah dewa-dewa buatan manusia (2 Raja-raja 22:10-11, 16-17). Lalu Yosia melakukan pembersihan dan perombakan segala bentuk penyembahan yang ada di kerajaannya.  Ia mengembalikan segala bentuk Penyembahan kepada dewa-dewa Ball dan dewa Asyera  kepada penyembahan kepada Tuhan Allah Israel yang sejati.

Dalam Nas Firman Tuhan hari ini ditunjukkan kepada kita apa yang dilakukan Raja Yosia dalam mereformasi kerajaan yang dipimpinnya dan terutama mereformasi Spiritual semua orang di kerajaanya. Yosia melihat bahwa hal utama yang harus dilakukan adalah mereformasi Spiritual bangsanya. Yaitu mengembalikan bentuk  penyembahan dan persembahan yang benar sesuai dengan Taurat Tuhan, dan itu harus dikembalikan kepada Allah. Dia melihat betapa besar dan dasyat hukuman Allah yang menanti akibat ketidaktaan bangsa itu selama ini.

Dalam tema ibadah minggu ini  yaitu Reformasi Sipritual, ada beberapa hal yang bisa kita lihat dalam renungan hari ini  yang dilakukan Raja Yosia dalam mereformasi Spritual  bangsanya.

Yang pertama  kita lihat dalam Ayat 2 adalah Yosia membawa bangsa itu datang kembali ke rumah Tuhan dan membacakan Taurat Tuhan (Kitab Perjanjian) kepada semua bangsa itu.

Tindakan ini diakukan Raja Yosia sebagai hal yang utama dan yang pertama yang harus dilakukan yaitu mendengar kembali Firman kebenaran dan Firman yang hidup.  Firman inilah yang memberikan kehidupan, tuntunan kepada manusia. Dalam 2 Timotius 3:16 dikatakan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”. Firman itu adalah kehidupan yang menghidupkan yang akan mengajari kita apa yang harus dilakukan selama hidup didunia ini yang berkenan kepada Allah. Firman itu akan mengevaluasi dan menyetakan mana yang salah dan mana yang benar dari setiap perbuatan kita supaya kita nantinya selamat kembali kepada Bapa. Firman itu juga akan memperbaiki dan mereformasi segala kelakuan kita yang tidak berkenan kepada Allah dan yang menyimpang. Kemudian Firman itu juga akan mengajari, menuntun, dan mendidik kita dalam kebenaran sehingga hidup kita bekenan kepada Allah.

Hal inilah yang menjadi yang terutama dan yang utama yang dilihat Raja Yosia yang harus dilakukan oleh bangsa yang tersesat itu untuk kembali ke jalan Tuhan. Sebab segala sesuatu yang mereka alami selama ini, serta hukuman dan ganjaran yang dasyat yang akan mereka terima akibat ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan  adalah akibat kehidupan spiritual mereka yang sudah rusak. Kegersangan rohani dan pencemaran rohani yang ada dalam kehidupan mereka selama ini terjadi karena mereka tidak minum lagi dari Air kehidupan itu tetapi mereka malah menyembah dewa-dewa selain Tuhan.

Yang kedua adalah dalam ayat 3, dimana hal berikutnya yang dilakukan Raja Yosia adalah bahwa raja itu  beserta dengan rakyat  membuat perjanjian dan ikrar (Komitmen) untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa. Komitmen dan keputusan sangat perlu dilakukan. Itu adalah tanda proklamasi dan ungkapan iman yang akan menggetarkan setiap hati dan menggoncangkan kerajaan Iblis. Ikrar atau komitmen itu akan menjadi lokomotif  dan pemicu bangkitnya spiritual yang kuat dan semangat yang membara untuk melakukan tindakan selanjutnya sesuai dengan ikrar itu.

Kita sebagai orang yang mengalami banyak pergumulan dan persoalan  yang diakibatkan oleh dosa dan pelanggaran atau pergeseran iman dan penyembahan dari Tuhan menjadi kepada dunia ini dan segala yang ada di dalamnya juga harus membuat ikrar dan komitmen untuk meninggalkan segala kefasikan dan pelanggaran akan Firman Tuhan untuk kembali mengikuti Tuhan dan segala jalanNya, lalu menuruti segala Firman dan peraturanNya dengan segenap hati dan  jiwa kita.

Yang ketiga dalam ayat 4-14 yaitu membersikan rumah Tuhan dari segala berhala-berhala dan perkakas-perkakasnya, serta membakarnya. Lalu menghancurkan segala tiang berhala dan mesbah-mesbahnya serta bukit-bukit pengorbanan. Juga memberhentikan semua imam-imam dewa asing yang diangkat raja-raja sebelumnya. Hal ini merupakan kelanjutan dari janji dan komitmen Raja Yosia dan bangsa itu untuk mengembalikan segala penyembahan dan upacara kepada Tuhan Allah yang benar.

Hal ini juga adalah sebagai gambaran bagi kita bahwa praktek dan tindakan akan mengikuti komitmen yang sudah diikrarkan. Segala pergumulan dan masalah yang dihadapi manusia adalah akibat degradasi dan pergeseran Spiritual dari manusia itu. Praktek hidup yang jauh dari Tuhan dan condong kepada dosa dan keduniawian membuat penyembahan kepada Tuhan ditinggalkan, ibadah yang benar ditinggalkan. Kerohanian yang tidak beres ini membuat manusia mendewakan hartanya, mendewakan kemasyurannya, mendewakan jabatannya, mendewakan ego dan kesombongannya dan mengandalkan dirinya sendiri.

Karena itu semua ini harus dibersihkan, tiang-tiang berhala kesombongan, dan keduniawian ini harus ditebang dan dibakar dari dalam hati dan kehidupan kita kalau kita ingin melihat hidup yang lebih baik di depan. Semua ke-akuan dan nafsu duniawi harus dimusnahkan. Demikian juga dengan kuasa-kuasa dunia dan kuasa okultisme yang masih dipergunakan dan disimpan harus dibuang dan dibakar untuk mengembalikan penyembahan yang benar kepada Allah. Sebab murka dan hukuman Allah tidak tanggung-tanggung kepada orang yang berpaling dari Tuhan kepada dunia ini dan segala kemegahannya.  Demikianlah dalam 2 Raja-Raja 22: 16-17 dikatakan : “Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, yakni segala perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja Yehuda; karena mereka meninggalkan Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam-padam”.

Saudara, inilah yang Tuhan mau katakan dari Nas Firman Tuhan hari ini bahwa kita harus me reformasi Spiritual kita menyangkut “siapa yang disembah, bagaimana menyembahNya, dan bagaimana kesaksian hidup kita sebagai orang yang menyembah Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Kita harus berani meninggalkan manusia lama kita dan datang kepada Tuhan kembali dan menyerahkan hidup kita kepadaNya. Ketika Raja Yosia membacakan  kembali Taurat Tuhan itu yang menjadi cikal reformasi Spiritual di kerajaanNya, maka kita juga harus kembali kepada Alkitab, membacanya dan merenungkannya lalu mengambil komitmen dan ikrar untuk mengikuti apa yang Firman Tuhan katakan dalam Alkitab.

Kemudian Raja Yosia membersihakan rumah Tuhan dari dewa-dewa asing dan perkakas-perkakasnya, maka kita juga harus membersihakan rumah Tuhan yaitu HATI kita dari segala bentuk penyembahan kepada dunia ini, diri sendiri, harta dan kekayaan, serta pemujaan kepada kehormatan dan pangkat manusia. Bersihkan, bakar dan buang semua itu sebagai tanda ikrar kita menyatakan putus dengan semua itu. Kembalilah kepada peribadahan yang benar, benahi kembali penyembahan dan persembahan kita kepada Tuhan sebagaimana yang dilakukan Raja Yosia.

Pembaharuan ini adalah pembaharuan Spiritual sebagai yang pertama dan yang utama dalam kehidupan beriman. Sebab seperti saya katakan di atas, Spiritual yang buruk, kotor, najis, dan menyimpanglah yang menjadi akar segala permasalahan manusia selama ini. Akar permasalahan inilah yang harus direformasi atau dibentuk ulang dan dikembalikan kepada yang seharusnya.

Reformasi Spiritual dalam kehidupan seseorang bisa terjadi jika dia sungguh-sungguh telah menerima Air Hidup itu yaitu Yesus Kristus, yaitu Firman Allah yang telah menjadi manusia. Karena Air hidup inilah maka dia akan hidup, dan dia akan hidup terus maskipun dia mengalami kematian di dunia ini. Siapa tidak memiliki Kristus dia mati, dan Gereja yang tidak memiliki Kristus juga adalah gereja mati. Di luar Kristus seseorang tidak bisa berbuat apa-apa, dan dia akan mati (Yohanes 15:5-6). Seseorang yang  tidak memiliki Kristus akan gersang dalam kehidupannya, hidupnya tidak akan berbuah dan tidak ada gairah dalam hidup. Kedamaian dan kebahagiaan sejati tidak ditemukan. Ketika dia mencarinya dalam harta duniawi dia akan kecewa sebab harta duniawi tidak bisa menjaminnya. Kalau harta bisa menjamin kedamaian dan kebahagiaan, maka semua orang kaya akan damai hidupnya, namun faktanya tidak. Kalau nama dan ketenaran serta jabatan menjadi jeminan, maka seharusnya sudah banyak mereka yang memperolehya menjadi damai dan bahagia namun faktanya tidak.  Mereka akan terus mencari dan mencari tetapi tidak akan menemukan, sebab mereka mencarinya di dunia ini.

Memiliki Kristus adalah jaminannya, maka jika kita kaya kita kaya oleh Kristus dan kita akan bahagia di dalam kekayaan itu. Jika kita miskin harta tetapi kaya iman di dalam Kristus maka kita akan bahagia di dalam kemiskinan itu.

Yesus, Allah yang menjadi manusia  turun ke dunia menyapa manusia dan menawarkan jalan keselamatan, jalan kehidupan dan jalan kebahagiaan sejati. Barang siapa menyadari keberdosannya dan bertobat, lalu menerima Yesus sebagai Tuhannya maka dia akan hidup dan menemukan kedamaian surgawi.

Mari bersihkan hati dan pikiran kita, bersihkan rumah kita, bersihkan lingkungan kita, gereja kita serta bangsa dan negara kita dari segala praktek dosa dan  rupa-rupa penyembahan berhala. Shalom, selamat hari minggu dan selamat me-REFORMASI.

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih