Jumat, 03 April 2020

Renungan Minggu Palmarum 5 April 2020


Sambutlah Rajamu Datang
Yohanes 12:12-19

Saudara-saudari dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Nats Firman Tuhan di minggu Palmarum hari ini  terjadi sehari setelah Yesus dan murid-murid sampai ke Betania, tempat tinggal daripada  Marta, Maria dan Lazarus saudara mereka yang dibangkitkan dari antara orang mati. Bisa kita bayangkan ketika daerah itu dimasuki oleh seseorang  yang membuat  mujizat yang dasyat seperti itu, yang beritanya sudah tersiar kemana-mana, tentunya akan banyak orang berduyun-duyun datang untuk melihat orang hebat tersebut. Bahkan dikatakan ketika mendengar berita kedatangan Yesus, banyak orang Yahudi juga datang kesana untuk melihat Yesus dan juga Lazarus yang dibangkitkan itu ( Yoh 12:9). Dalam keadaan yang ramai itu, orang-orang Farisi juga turut datang, tetapi bukan untuk mendengar Yesus mengajar atau melihat mijizatNya, tetapi berencana untuk menangkap Yesus bahkan membunuh Lazarus, dimana kebangkitan Lazarus telah membuat banyak orang Yahudi meninggalkan mereka (Farisi) dan menjadi  pengikut Yesus (Yoh 12:10-11). Sebab di akhir pasal sebelumnya  (Yohanes 11:46-57) Yesus sudah jadi buronan bagi orang Farisi. Jadi Yesus yang terkenal di penduduk Betania ini akan didatangi  banyak orang dengan berbagai motivasi.
Di Betania ini jugalah kisah yang terkenal seorang perempuan yang mengurapi Yesus dengan minyak Narwastu dan menyekanya dengan rambutnya, yaitu Maria saudari dari Marta dan Lazarus. Dimana perbuatannya itu diresponi Yesus dengan mulia. Yesus berkata  bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan untuk mengingat hari penguburan Yesus ( Yoh 12:7), dan perbuatannya akan diingat sepanjang sejarah. 
Saudara-saudari dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.  Kedatangan Yesus ke Yerusalem ini adalah juga sebagai tempat yang terakhir dalam perjalananNya sebab Yesus pernah berkata kepada para Ahli-Ahli taurat dalam Matius 23:39: “Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”, sekaligus menggenapi nubuatan dalam Mazmur 118:26.  Perjalanannya ini di atas seekor keledai juga adalah penggenapan nubuatan dalam Zakaria 9:9
Tema di minggu Palmarum ini menyatakan “SAMBUTLAH RAJAMU DATANG”.  Tema ini mau mengabarkan berita sukacita besar kepada kita bahwa Raja yang sesungguhnya yang mengatasi segala raja di bumi ini, yang kerajaanNya bukan dari dunia ini,  tetapi menciptakan segala kerajaan di dunia ini sedang berjalan ditengah-tegah kita untuk datang menghampiri kita. Dia datang dengan kemuliaanNya untuk menyapa seluruh umatNya, bahkan tinggal bersama-sama dengan umatNya, seakan mau berkata “Tenanglah aku ada di sini”. Ini berita sukacita yang memberikan pengharapan ditengah-tengah kekalutan dan kecemasan dunia atas situasi wabah virus corona yang merebak  saat ini. Ketika Manusia pada saat ini belum memiliki kepastian akan akhir daripada virus Corona ini, Tuhan datang  mau menyatakan kepada kita  lihat Aku datang, Aku ada”. Yesus terus berjalan berkeliling menjumpai setiap orang-orang yang berdosa dan lemah  dan menyapa mereka dengan kelembutan dan kasih sayang .
Di Yerusalem Yesus di elu-elukan dengan berkata “Hosana, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel”.Kedatangan Yesus disambut dengan sorak-sorai, walaupun kita tahu, bahwa hari ini Yerusalem meng elu-elukan Yesus, tetapi tidak lama lagi akan menyalibkan Yesus.
Saudara jika kita membaca  pasal ini, ada beberapa respon masyarakat di dalam menyambut kedatangan Yesus:
Pertama:  kelompok orang yang  dengan emosional dan membangkit-bangkit, bahkan mengelu-elukan akan kedatangan Yesus. Mereka salut dan merasa takjub dengan apa yang dipertunjukkan Yesus bagi mereka. Bagi mereka ini adalah seperti tontonan yang levelnya lebih tinggi. Tetapi motivasi mereka salah. Mereka imannya situasional, sifatnya sementara  dan tidak akan tahan uji. (12-13). Kita tahu bahwa beberapa lama setelah itu mereka juga akan turut menyalibkan Yesus yang mereka elu-elukan itu dengan berkata “Salibkan Dia”.
Kedua:  Kelompok orang yang sama sekali tidak perduli, dan menganggapnya suatu tontonan saja.  Mereka tidak akan pernah melihat rahasia Allah akan sesuatu yang sedang terjadi dan tidak akan mengalami apapun dalam kehidupannya atas dampak kehadiran Yesus. (ayat 18)
Ketiga: Kelompok orang yang Percaya tetapi tidak berani mengakui,  sebab mereka takut dikucilkan dan hilang kehormatan dunianya (Yohanes 12:42-43).  Untuk orang-orang seperti ini Yesus berkata “barang siapa takut kehilangan nyawanya karena Aku, dia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku akan mendapatkannya kembali”  (Yohanes 12:25; Matius 10:39).  Dalam kelompok ini juga termasuk orang-orang yang tidak mau mengikut Yesus meskipun mereka percaya karena takut kehilangan  harta kekayaan, jabatan atau pangkat, hobbi atau kesenangan, pertemanan, dan hal-hal dunia lainnya.
Keempat: Kelompok orang yang datang dengan maksud jahat atau buruk seperti orang Farisi, ikut dalam kerumunan banyak orang untuk melihat Yesus, tetapi misi mereka adalah untuk menjebak, menangkap, dan membunuh Yesus  (ayat 19). Kelompok ini menjadi penghalang sampainya Firman Tuhan sampai kepada orang lain karena sikap dan tindakannya yang tidak benar. Sikap mereka ini juga bisa menyebabkan orang yang sudah mengikut Tuhan menjadi meninggalkan Tuhan atau orang yang sebelumnya tidak mengenal Tuhan menjadi sama sekali tidak tertarik untuk datang kepada Tuhan. Untuk golongan seperti ini Yesus menyampaikan banyak sekali ungkapan “celaka” seperti dalam Matius 23.
Kelima: Kelompok orang yang percaya dan mengamini  perkataan Yesus. Mereka kemudian mengikut Yesus dan melakukan kehandakNya. Bahkan berani bersaksi tentang Yesus seperti orang-orang Betania (ay 17), Kelompok inilah yang kemudian akan faham dan mengerti akan segala hal yang terjadi dalam hidupnya bukanlah suatu kebetulan, tetapi Allah telah merancangkan segala sesuatu yang terbaik bagi hidupnya (Yeremia 29:11), bahkan mereka akan termasuk dalam pengenapan janji-janji Tuhan (ay 16).

Saudara, beragam motivasi ini sesungguhnya juga  ada kita jumpai pada masa ini.  Namun didalam menyambut perayaan Paskah sebentar lagi  yang akan didahului dengan mengenang proses-proses penderitaan Yesus sampai ke Golgota,  marilah kita memiliki motivasi dan sikap yang benar di dalam menyambut Raja segala raja itu yaitu Yesus Kristus Juru selamat kita. Di tengah-tengah semua motivasi yang dihadapi Yesus saat itu sikap dan motivasiNya tidak berubah. Dimana motivasi kedatangannya adalah untuk menggenapi nubuatan serta melakukan kehendak Bapa ( Yohanes 4:34) yaitu menyelesaikan misi penyelamatan manusia sampai ke kayu salib. Kedatangannya kedunia ini supaya kita tahu bahwa Tuhan setia akan janjiNya untuk melepaskan manusia dari perbudakan dosa dan mendamaikan orang berdosa dengan Bapa sehingga manusia mengakui Dia sebagai Tuhan dan sebagai Raja dalam hidupnya. Bukan dirinya lagi raja atas dirinya tetapi Tuhan Yesus. Bukan harta, bukan jabatan, bukan kehormatan lagi sebagai tuan atas dirinya tetapi Tuhan menjadi tuan atas segala hidupnya.
Tema ini berkata “Sambutlah Rajamu Datang”.  Kedatangannya bukan  lagi sebagai bayi mungil tak berdaya yang kita rayakan pada saat Natal meskipun pernyataan yang sama sering kita dengar pada saat Natal. Namun kedatanganNya kali ini adalah dengan kuasa, dia tahu kelemahan kita, dia tahu kekurangan dan pergumulan kita. Dia mengerti kesusahan kita dan perduli akan persoalan yang kita hadapi, dan untuk itu Dia telah menyelesaikannya di kayu salib.
Saudaraku, Yesus sudah datang, dia adalah Raja segala raja, mari sambutlah Dia di hati kita, di keluarga  kita masing-masing, jadikan Dia Raja yang memerintah di hati kita, dan keluarga kita maka  bersama Dia kita pasti akan menang. Sebab apakah yang dapat dilakukan dunia kepada kita jika Raja itu ada bersama-sama dengan  kita?  Seperti dalam Roma 8:31 berkata “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Dalam situasi seperti saat ini marilah kita memfokuskan diri kepada Tuhan, bukan kepada dunia ini, bukan kepada masalah hidup kita atau juga wabah penyakit yang sedang kita alami saat ini. Tetapi Fokus utama kita adalah kepada Tuhan, sehingga Tuhan akan memampukan kita melihat dengan jelas apa maksud dan rencana Tuhan dalam semuanya ini. Namun jika fokus kita hanya kepada masalah dan pergumulan hidup ini, maka kita tidak akan melihat Raja segala raja itu, kita tidak akan melihat pertolonganNya dan kehadiranNya yang senantiasa berkata  seperti kepada Bartimeus yang buta itu: “Apa yang Engkau inginkan aku perbuat bagimu?
Dalam Roma 8: 38-39 Firman Tuhan berkata : “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita
Ini memberi jaminan kuat kepada kita bahwa Kasih Tuhan jauh lebih besar mengatasi segala perkara. Nats Firman Tuhan minggu ini menghiburkan kita, menguatkan kita, mencerahkan wajah kita, dan semangat kita dalam menghadapi masa depan.
Mazmur 116:7 berkata: “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu”.  Saudara mari tenanglah, supaya kita dapat berdoa dan milihat kuasa Tuhan kita dengan jelas dan kita dengan sukacita penuh pengharapan turut menyambutNya dengan berkata “HOSANA bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan”.

Kiranya Tuhan memberkati saudara sekalian.
Shalom,  


Ev. Harles Lumbantobing

Untuk versi Pdf, saudara bisa mendownload ⇛DI SINI
Untuk versi Video bisa di klik ⇒DI SINI ⇚ 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  
Daftar... ARSIP... 

1 komentar:

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih