BERSORAKLAH
BAGI TUHAN
Evanggelium : 1 Tawarik 16:31-36
Epistel : Efesus 5:15-21
1 Tawarik
16:31-36:
16:31 Biarlah
langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah orang berkata di antara
bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!"
16:32 Biarlah
gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya,
16:33 maka
pohon-pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk
menghakimi bumi.
16:34
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
16:35 Dan
katakanlah: "Selamatkanlah kami, ya TUHAN Allah, Penyelamat kami, dan
kumpulkanlah dan lepaskanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami
bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian
kepada-Mu."
16:36
Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Maka
seluruh umat mengatakan: "Amin! Pujilah TUHAN!"
Shalom selamat Hari
Minggu bagi kita semua.
Saudara/i dalam Kristus Yesus, sebelum kita masuk ke
teks kotbah hari ini mari sejenak kita melihat latar belakang natas ini
untuk membawa kita menemukan pesan Nas ini bagi kita hari ini:
Setelah Pemerintahan
Saul berakhir, Daud baru saja diurapi kembali menjadi Raja atas Israel oleh para tua-tua Israel seperti yang
difirmankan Tuhan melalui Samuel (1 tawarik 11:3). Kemudian dia melihat
bagaimana Tuhan memberikan banyak kemenangan kepadanya atas musuh-musih Israel.
Kemudian setelah itu Daud mendapatkan
dukungan dari banyak tentara-tentara perang yang bergabung kepadanya dari segala suku
termasuk dari kaum keluarga Saul sesuku benyamin (1 Tawarik 12). Mereka semua
memberikan dukungan kepada Daud sebagai raja.
Setelah Hiram Raja
Negeri Tirus mengirim utusan kepada Daud
dan kayu aras, tukang-tukang batu dan tukang-tukang kayu untuk mendirikan
sebuah istana baginya barulah Raja Daud benar-benar mengetahui dan menyadari
bahwa TUHAN telah menegakkan dia menjadi
Raja atas Israel ( 1 Tawarik 14:1-2).
Sebelumnya Daud
pernah memerintahkan untuk memindahkan Tabut Perjanjian dari Kiryat-Yearim yang
selama ini tidak pernah lagi diperhatikan oleh raja Saul ( 1 Tawarik 13:3-5)
dan membawanya ke tempat mereka. Namun terjadi sebuah insiden ( 1 Tawarik 13:
9-14) yang menewaskan Uza yang sempat menyentuh
Tabut Allah itu, lalu Daud tidak berani membawanya sehingga ia
menitipkan Tabut itu di rumah Obed-Edom selama 3 bulan. Keluarga Obed-Edom dan
semua yang dipunyainya diberkati Tuhan selama Tabut itu ada dalam rumahya.
Setelah Daud
menyiapkan kemah untuk Tabut Allah di Kota Daud, maka Daud menyuruh kembali
untuk menjemput Tabut Allah dari rumah Obed-Edom. Dia memerintahkan bahwa hanya Orang Lewi yang
boleh mengangkat Tabut Perjanjian itu, sebab merekalah yang dipilih oleh TUHAN
( 1 tawarik 15). Kemudian Daud mengatur segala sesuatunya untuk penjemputan
Tabut Allah itu, dan akhirnya mereka berhasil membawanya ke kemah yang dibuat
Raja Daud untuk tempat Tabut Perjanjian itu.
Nas Firman Tuhan di
Pasal 16 hari ini adalah Nyanyian syukur bagi TUHAN yang pertama kali disampaikan oleh Asaf dan
saudara-saudara sepuaknya setelah mereka mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan bagi Allah. Nyanyian
ini lengkap diiringi dengan musik yang
diatur, ditata sedemikian rupa dan pemainnya adalah orang-orang terpilih.
Nyanyian ini berisi
lagu-lagu PUJIAN dan PENYEMBAHAN kepada
Allah atas segala karya dan kebesaranNya yang telah ditunjukkannya kepada
Bangsa Israel dan juga kepada seluruh musuh-musuh mereka. Bagaimana Allah
dengan segala kuasa dan kekuatanNya memberikan kemenangan kepada bangsa
Israel terhadap segala bangsa-bangsa
yang berperang kepada mereka.
Acara Pujian dan
Penyembahan yang dilakukan ini atas kegembiraan hadirnya Tabut Perjanjian di
kota Daud juga berisi pesan-pesan dan ajakan kepada semua orang untuk melakukan
hal-hal berikut ini yaitu:
- Senantiasa mencarilah Tuhan (ay 11),
- Mengingat perbuatanNya (ay 12),
- Mempersembahkan korban persembahan kepadaNya (ay 29).
- Kemudian Pujian itu juga mengandung ajakan untuk bersyukur kepada Tuhan bahwasanya ia baik, dan untuk selama-lamanya kasih setiaNya (ay 8, ay 34). Mereka merasakan bahwa kasih setia Tuhan tidak lekang atas waktu dan situasi-situasi yang dialami bangsa itu sejak dahulu kala.
- Bernyanyilah dan bermazmurlah bagi Tuhan hai segenap bumi (ay 9,23). Nyanyian pujian ini dikumandangkan untuk memuji-muji Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan. Nyanyian ini juga berisi akan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib yang sekaligus akan didengarkan orang lain sebagai ungkapan iman daripada yang menyanyikannya, sehingga orang lain juga turut memuji Tuhan.
- Percakapkan, ceritakan dan kabarkanlah (ay 31, ay 24) yaitu segala kemuliaan, perbuatan-perbuatanNya yang ajaib kepada segala bangsa dengan berkata TUHAN itu Raja.
- Lalu dikatakan mari bermegah dalam pujian dan dalam namanya yang kudus. Ini bukan berarti ajakan untuk sombong tetapi ajakan untuk berbangga hati memiliki Allah seperti Dia TUHAN yang gagah perkasa. (ay 35, ay 10)
Nas Firman Tuhan
hari ini mendorong kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan dengan sorak- sorai dengan setulus hati, dimana setiap nyanyian
syukur dan mazmur yang kita kumandangkan berisi Pujian, penyembahan, kebanggaan
akan Allah, dan proklamasi kepada dunia ini bahwa Tuhan itu maha besar, maha
pemurah setia dan adil dalam segala jalanNya. Kasih setiaNya tidak berkesudahan
dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya, dan semua ini kita lakukan dengan
sorak sorai bahkan seluruh alam ciptaan yang lain juga turut bersorak-sorai (ay
31, 33). Bersorak-sorai dalam bahasa ibrani disebut ‘gal’ yang artinya bersuara
keras dengan penuh sukacita, dilakukan dengan suara nyaring dengan tingkat yang
tertinggi yang artinya yang terbaik yang
kita miliki.
Jadi sebagaimana tema minggu ini :”BERSORAKLAH BAGI TUHAN”: mari bersyukur, memuji, bercerita atau
memperkatakan, menyembah, dan bermegah, bermazmur,
bernyanyi dan memuji Tuhan dengan
bersorak-sorai. Bahkan sebagaimana dalam epistel minggu ini juga Efesus 5:19 “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan
dengan segenap hati. Kitapun didorong juga
untuk melakukannya kepada sesama manusia juga.
Saudara, sudahkah
kita bersyukur atas apa yang kita alami di dalam hidup kita bahkan dalam
situasi dan keadaan saat ini?. Adakah kah kita juga menaikkan kidung-kidung-kidung
pujian bagi Tuhan secara pribadi,
atau bersama keluarga kita?, Adakah kita
menceritakan segala kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Dan bisakah saudara
melihat kebaikan Tuhan dalam suasana pandemi virus Covid-19 pada masa ini?. Sebagai orang percaya tentunya kita harus tetap kuat dan sabar dalan segala suasana dan situasi, untuk tetap memuji Tuhan dengan nyanyian syukur dan penyembahan. Mari
tetap bersandar dan mengandalkan Tuhan, maka kita yang dikasihiNya akan
senantiasa bisa melihat semua perbuatan Tuhan itu sehingga kita mampu untuk memuji Tuhan dengan bersorak-sorai bagi seperti Raja Daud dan bangsa itu.
Shalom, Tuhan Yesus
memberkati.
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
Daftar... ARSIP...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih