Minggu, 19 Juli 2020

PENYEMBAHAN DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN


PENYEMBAHAN DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN
 Minggu 6 setelah TRINITATIS
Evanggelium: Ulangan 16:13-17
Epistel: Markus 12:41-44

Ulangan 16:13-17 (TB)

16:13 Hari raya Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu.
16:14 Haruslah engkau bersukaria pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu.
16:15 Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh.
16:16 Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,
16:17 tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."

Shalom, selamat hari minggu saudara semuanya. Kiranya kasih Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa terus melindungi dan menyertai kita.

Dalam ibadah minggu ini yaitu minggu ke enam setelah Trinitatis, mengambil tema: PENYEMBAHAN DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN.  Dalam Nas Firman Tuhan dalam perikop ini, Tuhan menyampaikan kepada umat Israel bagaimana mereka harus menyembah Tuhan dan bersyukur atas segala barkat dan karunia Tuhan bagi mereka atas segala hasil tanah dan usaha yang mereka kerjakan.  Tuhan memerintahkan mereka untuk menyembah Tuhan dan mempersembahkan persembahan mereka kepadaNya dari hasil bumi atau usaha yang mereka kerjakan.

Dalam perikop ini ada tiga perayaaan yang harus mereka lakukan sebagai ibadah penyembahannya kepada Tuhan dan juga sekaligus mempersembahkan persembahannya kepada Tuhan. Yaitu di ayat 16 yang menyatakan bahwa mereka harus tiga kali setahun melakukan perayaaan dan membawa persembahan yaitu hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya Tujuh Minggu dan hari raya Pondok Daun. Dan pada hari raya pondok daun mereka harus merayakannya selama tujuh hari, semua lapisan masyarakat merayakannya dengan bersukaria, di tempat yang dipilih Tuhan. Dalam hal persembahan Tuhan mengatakan bahwa mereka tidak boleh datang dengan tangan hampa, tetapi boleh membawa sekedar persembahan yang takarannya sesuai dengan berkat yang diberikan Tuhan kepada mereka.

Tiga kali setahun setiap laki-laki dalam ketiga  perayaan itu harus menghadap hadirat Tuhan di tempat yang dipilih Tuhan. Sebagai umat pilihan Tuhah bangsa itu harus melakukannya dengan  bersukaria sebab itulah kehendak dan ketetapan Tuhan. Dalam setiap perayaan itu ada  penyembahan dan juga persembahan yang harus mereka berikan kepada Tuhan.

Ketiga perayaaan ini memang tidak lagi kita lakukan sebagaimana bangsa Israel melakukannya pada saat itu. tetapi pada saat ini saudara, kita umat Kristen juga paling tidak ada melakukan  5 kali perayaaan utama yaitu hari Natal, Kematian Yesus, Kebangkitan Yesus, Kenaikan Yesus, dan hari Pentakosta, dan mungkin ditambah beberapa perayaan-perayaan lain.

Tuhan tidak bertujuan untuk membebani dan merepotkan umatNya dengan perayaan dan persembahan itu sebab Tuhan sudah lebih dahulu memberkati hasil tanah dan usaha mereka sebelum mereka melakukan penyembahan dan persembahan. Hal tersebut bisa kita lihat dalam ayat 15 yang berbunyi: “Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh”.
Tuhan menggunakan kata sebab bukan sehingga. Dengan kata lain, Sebab Tuhan sudah memberkati segala hasil tanah dan segala usahamu maka kamu harus mengadakan perayaaan yang bertujuan menyembah Tuhan dan mempersembahkan persembahan kepada Tuhan.

Tuhan mau kita menyembahNa dan dia senang disembah. Bukan karena Tuhan menjadi kurang mulia jika kita tidak menyembahNya, atau menjadi miskin jika kita tidak memberikan persembahan kepadaNya, tetapi karena kita adalah ciptaanNya, milik kepunyaannya, semua bersumber daripadaNya, dan Dia mau hati kita hanya terpikat kepadaNya bukan kepada dunia ini dan segala pemberianNya. Dia  tidak ingin kita menyembah yang lain selain dari pada Dia, sebab diluar Dia tidak ada kebahagiaan sejati, keselamatan dan kehidupan yang kekal. Dan tidak ada yang patut dipuji dan disembah selain daripada Dia.

Manusia yang telah jatuh kedalam dosa sangat berpotensi untuk menyembah ilah lain selain Allah, bahkan cenderung untuk mencari  dan menemukan allah lain untuk disembahnya. Karena itu Allah menyatakan hukumNya untuk menyatakan kepada manusia bahwa tidak ada allah lain selain TUHAN yang layak dipuji dan disembah. Untuk itu Tuhan selalu memperkenalkan diriNya dengan berbagai cara mulai dari perjanjian lama sampai kepada kedatanganNya sendiri dalam diri Yesus Kristus dalam jaman perjanjian baru, supaya manusia mengenal siapa Tuhannya yang patut dipuji dan disembah.

Penyembahan - persembahan adalah serangkaian kata yang tidak terpisahkan di dalam beriman kepada Tuhan. Saat ada penyembahan disitu ada persembahan. Penyembahan muncul ketika seseorang sudah mengenal Tuhan lewat pengajaran yang benar tentang siapa Tuhan. Pengajaran adalah hal yang paling penting untuk memperkenalkan siapa Tuhan yang sebenarnya, apa kehendaknya, apa yang disukai dan tidak disukai Tuhan, bagaimana menyembahNya, apa kerinduanNya. Saudara tidak bisa menyembah Tuhan dengan benar jika saudara tidak mengenalNya. Kalaupun saudara sedang melakukan aktifitas penyembahan/ibadah kalau tidak disertai pengenalan yang benar akan Tuhan, maka penyembahan kita itu bisa salah alamat.

Dari mana kita bisa mengenalnya? Yah…tentunya dari Firman Tuhan (Alkitab) yang diajarkan dan disampaikan dengan benar oleh para pengajar-pengajarNya yaitu para hamba-hamba Tuhan baik lewat mimbar atau media-media yang lain. Pengajarnya harus lebih dahulu mengenal  siapa yang diajarkannya dengan benar sehingga dia bisa memperkenalkannya dengan benar orang yang mendengarkan pengajarannya. Jadi pengajaran dan pengenalan  yang benar akan mendorong dan menghasilkan penyembahan yang benar, dan akan diikuti dengan persembahan yang benar pula. Persembahan yang benar adalah sesuai dengan aturan Tuhan dalam ayat 15 ini yaitu sesuai dengan berkat yang diterima mereka dari Tuhan. Mari ingat tentang persembahan Kain dan Habil, bahwa Tuhan berkenan kepada persembahan Habil bukan karena banyaknya dan menolok persembahan kain bukan karena sedikitnya, tetapi berdasarkan siapa yang sudah memberikan sesuai dengan berkat yang diterimanya dari Tuhan. Di sini ada terkandung makna ketulusan, keikhlasan dan kejujuran di dalam memberikan persembahan.

Menyembah menunjukkan rasa hormat kita dan puji kita kepada Tuhan dan bersembah menunjukkan ketaatan dan pengakuan kita bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan, dari Tuhan dan untuk Tuhan.

Penyembahan yang hidup harus diikuti dengan persembahan. Persembahan ini bukan saja menyangkut materi yang Tuhan berikan, tetapi juga menyangkut hidup kita. Firman Tuhan berkata dalam Roma 12:1 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”. Tubuh hidup kita juga adalah persembahan yang paling indah yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan. Sebab tubuh dan hidup kita ini adalah anugerah dan pemberian Tuhan yang harus kita kembalikan kepadaNya. Menjaga kekudusannya, memeliharanya, dan menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan adalah persembahan yang harum bagi Tuhan.

Mari menyembah Tuhan dengan banar, dan mempersembahkan persembahan sesuai berkat karunia yang Tuhan berikan kepada kita, serta mempersembahkan tubuh kita untuk kemuliaan Tuhan.

Selamat Hari Minggu, Tuhan Yesus memberkati.

Ev. Harles Lumbantobing


KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih