PENYEMBAHAN DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN
Minggu 6 setelah TRINITATIS
Evanggelium: Ulangan 16:13-17
Epistel: Markus 12:41-44
Ulangan
16:13-17 (TB)
16:13 Hari raya
Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai
mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu.
16:14 Haruslah
engkau bersukaria pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta
anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi,
orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu.
16:15 Tujuh hari
lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang
akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala
hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan
sungguh-sungguh.
16:16 Tiga kali
setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN,
Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak
Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah
ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,
16:17 tetapi
masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."
Shalom,
selamat hari minggu saudara semuanya. Kiranya kasih Tuhan kita Yesus Kristus
senantiasa terus melindungi dan menyertai kita.
Dalam
ibadah minggu ini yaitu minggu ke enam setelah Trinitatis, mengambil tema: PENYEMBAHAN
DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN. Dalam Nas
Firman Tuhan dalam perikop ini, Tuhan menyampaikan kepada umat Israel bagaimana
mereka harus menyembah Tuhan dan bersyukur atas segala barkat dan karunia Tuhan
bagi mereka atas segala hasil tanah dan usaha yang mereka kerjakan. Tuhan memerintahkan mereka untuk menyembah
Tuhan dan mempersembahkan persembahan mereka kepadaNya dari hasil bumi atau
usaha yang mereka kerjakan.
Dalam
perikop ini ada tiga perayaaan yang harus mereka lakukan sebagai ibadah
penyembahannya kepada Tuhan dan juga sekaligus mempersembahkan persembahannya
kepada Tuhan. Yaitu di ayat 16 yang menyatakan bahwa mereka harus tiga kali
setahun melakukan perayaaan dan membawa persembahan yaitu hari raya Roti Tidak
Beragi, hari raya Tujuh Minggu dan hari raya Pondok Daun. Dan pada hari raya
pondok daun mereka harus merayakannya selama tujuh hari, semua lapisan
masyarakat merayakannya dengan bersukaria, di tempat yang dipilih Tuhan. Dalam
hal persembahan Tuhan mengatakan bahwa mereka tidak boleh datang dengan tangan hampa,
tetapi boleh membawa sekedar persembahan yang takarannya sesuai dengan berkat
yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Tiga
kali setahun setiap laki-laki dalam ketiga perayaan itu harus menghadap hadirat Tuhan di
tempat yang dipilih Tuhan. Sebagai umat pilihan Tuhah bangsa itu harus
melakukannya dengan bersukaria sebab
itulah kehendak dan ketetapan Tuhan. Dalam setiap perayaan itu ada penyembahan dan juga persembahan yang harus
mereka berikan kepada Tuhan.
Ketiga perayaaan ini memang tidak lagi kita
lakukan sebagaimana bangsa Israel melakukannya pada saat itu. tetapi pada saat
ini saudara, kita umat Kristen juga paling tidak ada melakukan 5 kali perayaaan utama yaitu hari Natal,
Kematian Yesus, Kebangkitan Yesus, Kenaikan Yesus, dan hari Pentakosta, dan
mungkin ditambah beberapa perayaan-perayaan lain.
Tuhan tidak bertujuan
untuk membebani dan merepotkan umatNya dengan perayaan dan persembahan itu sebab
Tuhan sudah lebih dahulu memberkati hasil tanah dan usaha mereka sebelum mereka
melakukan penyembahan dan persembahan. Hal tersebut bisa kita lihat dalam ayat
15 yang berbunyi: “Tujuh hari lamanya
harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan
dipilih TUHAN; sebab TUHAN,
Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala
usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh”.
Tuhan
menggunakan kata sebab bukan sehingga. Dengan kata lain, Sebab Tuhan
sudah memberkati segala hasil tanah dan segala usahamu maka kamu harus
mengadakan perayaaan yang bertujuan menyembah Tuhan dan mempersembahkan
persembahan kepada Tuhan.
Tuhan
mau kita menyembahNa dan dia senang disembah. Bukan karena Tuhan menjadi kurang
mulia jika kita tidak menyembahNya, atau menjadi miskin jika kita tidak
memberikan persembahan kepadaNya, tetapi karena kita adalah ciptaanNya, milik
kepunyaannya, semua bersumber daripadaNya, dan Dia mau hati kita hanya terpikat
kepadaNya bukan kepada dunia ini dan segala pemberianNya. Dia tidak ingin kita menyembah yang lain selain
dari pada Dia, sebab diluar Dia tidak ada kebahagiaan sejati, keselamatan dan
kehidupan yang kekal. Dan tidak ada yang patut dipuji dan disembah selain
daripada Dia.
Manusia
yang telah jatuh kedalam dosa sangat berpotensi untuk menyembah ilah lain
selain Allah, bahkan cenderung untuk mencari dan menemukan allah lain untuk disembahnya.
Karena itu Allah menyatakan hukumNya untuk menyatakan kepada manusia bahwa
tidak ada allah lain selain TUHAN yang layak dipuji dan disembah. Untuk itu
Tuhan selalu memperkenalkan diriNya dengan berbagai cara mulai dari perjanjian
lama sampai kepada kedatanganNya sendiri dalam diri Yesus Kristus dalam jaman
perjanjian baru, supaya manusia mengenal siapa Tuhannya yang patut dipuji dan
disembah.
Penyembahan
- persembahan adalah serangkaian kata yang tidak terpisahkan di dalam beriman
kepada Tuhan. Saat ada penyembahan disitu ada persembahan. Penyembahan muncul
ketika seseorang sudah mengenal Tuhan lewat pengajaran yang benar tentang siapa
Tuhan. Pengajaran adalah hal yang paling penting untuk memperkenalkan siapa
Tuhan yang sebenarnya, apa kehendaknya, apa yang disukai dan tidak disukai
Tuhan, bagaimana menyembahNya, apa kerinduanNya. Saudara tidak bisa menyembah
Tuhan dengan benar jika saudara tidak mengenalNya. Kalaupun saudara sedang
melakukan aktifitas penyembahan/ibadah kalau tidak disertai pengenalan yang
benar akan Tuhan, maka penyembahan kita itu bisa salah alamat.
Dari
mana kita bisa mengenalnya? Yah…tentunya dari Firman Tuhan (Alkitab) yang
diajarkan dan disampaikan dengan benar oleh para pengajar-pengajarNya yaitu
para hamba-hamba Tuhan baik lewat mimbar atau media-media yang lain. Pengajarnya
harus lebih dahulu mengenal siapa yang
diajarkannya dengan benar sehingga dia bisa memperkenalkannya dengan benar orang
yang mendengarkan pengajarannya. Jadi pengajaran dan pengenalan yang benar akan mendorong dan menghasilkan
penyembahan yang benar, dan akan diikuti dengan persembahan yang benar pula.
Persembahan yang benar adalah sesuai dengan aturan Tuhan dalam ayat 15 ini
yaitu sesuai dengan berkat yang diterima mereka dari Tuhan. Mari ingat tentang
persembahan Kain dan Habil, bahwa Tuhan berkenan kepada persembahan Habil bukan
karena banyaknya dan menolok
persembahan kain bukan karena sedikitnya,
tetapi berdasarkan siapa yang sudah memberikan sesuai dengan berkat yang
diterimanya dari Tuhan. Di sini ada terkandung makna ketulusan, keikhlasan dan kejujuran
di dalam memberikan persembahan.
Menyembah
menunjukkan rasa hormat kita dan puji kita kepada Tuhan dan bersembah
menunjukkan ketaatan dan pengakuan kita bahwa segala sesuatu adalah milik
Tuhan, dari Tuhan dan untuk Tuhan.
Penyembahan
yang hidup harus diikuti dengan persembahan. Persembahan ini bukan saja
menyangkut materi yang Tuhan berikan, tetapi juga menyangkut hidup kita. Firman
Tuhan berkata dalam Roma 12:1 “Karena
itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”. Tubuh hidup kita juga
adalah persembahan yang paling indah yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan. Sebab
tubuh dan hidup kita ini adalah anugerah dan pemberian Tuhan yang harus kita
kembalikan kepadaNya. Menjaga kekudusannya, memeliharanya, dan menggunakannya
untuk kemuliaan Tuhan adalah persembahan yang harum bagi Tuhan.
Mari
menyembah Tuhan dengan banar, dan mempersembahkan persembahan sesuai berkat
karunia yang Tuhan berikan kepada kita, serta mempersembahkan tubuh kita untuk
kemuliaan Tuhan.
Selamat
Hari Minggu, Tuhan Yesus memberkati.
Ev.
Harles Lumbantobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih