Sabtu, 15 Agustus 2020

"KEMERDEKAAN"


"KEMERDEKAAN"

Ibadah Minggu, 16 Agustus 2020

Evanggelium: Ulangan 15:12-18
Epistel : 1 Petrus 2:13-17

Ulangan 15:12-18 (TB)

15:12 "Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka.
15:13 Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau melepaskan dia dengan tangan hampa,
15:14 engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya.
15:15 Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini.
15:16 Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu,
15:17 maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan.
15:18 Janganlah merasa susah, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab enam tahun lamanya ia telah bekerja padamu dengan jasa dua kali upah seorang pekerja harian. Maka TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kaukerjakan."
 

1 Petrus 2:13-17 (TB)

2:13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,
2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.
2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
2:17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!


Shalom, Selamat hari minggu buat kita dan MERDEKA!.
Dalam ibadah minggu ke 10 setelah Trinitatis hari ini, saya mengajak saudara untuk merenungkan satu bagian Firman Tuhan dengan tema KEMERDEKAAN. Tidak seperti biasanya, dalam kesempatan  kali ini saya rindu kita merenungkan beberapa hal dari EPISTEL 1 Petrus 2:13-17. 
Bulan ini kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75. Tepatnya 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya kepada seluruh dunia bahwa Indonesia telah terbebas dari penjajahan bangsa asing dan akan hidup mandiri menentukan nasib bangsa sendiri kedepannya. Penjajahan membuat yang dijajah menderita, tidak bisa menentukan sendiri kehendak dan keinginannya. Penjajah bebas melakukan apa saja kepada bangsa yang dijajahnya, dan mengambil  apa saja sesuka hatinya dari bangsa yang dijajahnya. Kiranya Indonesia ke depan semakin maju dan rakyatnya semakin makmur dan sejahtera.
Tidak ada satu bangsapun yang rela dijajah, dan setiap bangsa yang dijajah akan terus berusaha dan  berdaya upaya bagaimana supaya lepas dari penjajahan itu dengan cara apapun.
Dalam Nas Firman Tuhan hari ini yang bertemakan MERDEKA,  ada beberapa point penting yang Tuhan mau berikan kepada kita lewat FirmanNya  yaitu bagaimana kita hidup sebagai orang merdeka ditengah-tengah dunia ini.  Apakah ini artinya bahwa kita selama ini hidup bukan sebagai orang merdeka?. Yah kita akan melihat satu persatu Firman Tuhan ini berkata apa kepada kita dalam ibadah minggu ini.
Saudara, Pemerintah dan penguasa memerintah di dunia ini  atas prakarsa dan seijin Tuhan. Tuhanlah yang membentuk suatu negara atau kerajaan dan membentuk raja-rajanya. Dalam Mazmur 22:29 berkata: “Sebab TUHANlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Demikian juga dalam Daniel  2 :21 berkata “Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian”. Oleh sebab itu sebagai orang  yang percaya kepada TUHAN, atau oleh lebih tepatnya karena TUHAN  yang kita percayai dan ikuti, maka seperti dalam ayat 13-14 Nas Firman Tuhan ini “ “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik”. kita harus tunduk dan taat kepada pemerintah. Sebab Pemerintah atau Raja ada berdasarkan penunjukan Tuhan untuk memellihara manusia dalam pemerintahan atau kerajaannya. Semua pemerintah menginginkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
            Paulus juga berkata dalam Roma  13:1-4 “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah”. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Orang yang melawan pemerintah adalah orang yang melawan ketetapan Allah. Karena itu orang yang demikian akan kena hukuman. Pemerintah ada bukan untuk ditakuti tetapi untuk dihormati dan diikuti, sebab kehadiran mereka adalah untuk memelihari hidup masyarakatnya. Tuhanlah yang harus kita takuti. Sesuai Kitab Roma 13 ini bahwa sewajarnyalah kita takut kepada pemerintah apabila kita melakukan kejahatan  dan melanggar hukum. Namun Jika yang kita perbuat adalah yang baik maka Pemerintah akan senang dan memuji kita.
Tugas yang paling penting kita lakukan sebagai warga negara yang baik adalah mendoakan negara dan pemerintahan dimana kita tinggal.  Firman Tuhan berkata dalam Yeremia  29:7 “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”.Saya tidak tahu seberapa sering kita mendoakan  kota tempat tinggal kita dan pemerintahannya. Sebab jika kota itu sejahtera maka sejahtera jugalah hidup kita dan jika kota itu kacau balau maka kacau balau jugalah hidup kita.
Kita bisa belajar dari Yusuf, ketika dia di rumah Potifar, rumah itu dan Potifar menjadi diberkati dan semakin masyur. Ketika dia di penjara maka kepala penjara itu dan penjara itu menjadi diberkati. Ketika dia di istana Firaun maka seluruh kerajaan itu diberkati. Apakah lingkungan, desa, kota, dan negara di mana kita tinggal juga terberkati dengan kehadiran kita? Juga di komunitas mana kita hadir, atau kumpulan, organisasi, bahkan Gereja, tempat itu juga turut diberkati? Berdoalah untuk kota, gereja, komunitas, kumpulan dimanapun kita berada, dan doakan setiap pemimpinnya sebab kesejahteraanya dan kemajuannya adalah kesejahteraan dan kemajuan kita juga.
Dengan demikian seperti dalam 1 Petrus 2:15 “Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh”. Artinya jika seandainya ada orang lain atau pemimpin ataupun pemerintah yang berpikiran picik terhadap kita, maka perbuatan baik kita itu tidak bisa mereka bantah dan akan membungkam segala pikiran jahat dan kepicikan meraka. Inilah yang terjadi pada saat Daniel difitnah dan dicari-cari kesalahannya oleh orang-orang yang benci dan iri dengan dia. Bahwa kebaikan Daniel kepada Raja itu dan kerajaan itu membuat orang-orang picik disekitarnya tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan mereka sendiri yang akhirnya dihukum dan dimasukkan ke gua singa sehingga dimangsa singa itu.
Mengapa tokoh seperti Yusuf dan Daniel begitu luar biasa dipakai Tuhan? Jawabnya, sebab mereka benar-benar merdeka dan bebas melakukan apa saja yang benar karena Roh Tuhan ada pada mereka.
I Korintus  3:17 berkata “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan”. Yusuf dan Daniel tidak terikat untuk melakukan dosa dan kejahatan. Mereka benar-benar bebas (merdeka) untuk melakukan segala kebaikan di dalam hidupnya. Roh Allah yang diam dihati mereka benar-benar membebaskan mereka dari tabiat dosa dan perhambaan dosa sehingga apa yang keluar dan terlihat di dalam kehidupannya adalah buah dari kemerdekaannya.
Hal ini penting sekali untuk kita perhatikan, bahwasanya masih banyak manusia yang terikat dalan dosa dan dunia ini, terikat akan okultisme (kuasa gelap), terikat akan kebencian, dendam, dan amarah, sehingga mereka tidak bisa bebas bergerak melakukan kehendak Roh Kudus. Kehidupannya diperhamba oleh dosa, sehingga kebenaran dan kebaikan dikurung/dipenjara di dalam hidupnya.
Orang yang terpenjara seperti ini akan susah sekali melepaskan pengampunan, susah sekali melepaskan pertolongan, kasih dan kebaikan. Hidup tiada bersyukur, mudah marah, susah mengampuni, gampang tersinggung dan senantiasa melepaskan kesombongan (memenjarakan sifat rendah hati). Orang-orang seperti ini telah dipasang kuk perhambaan kepada pundaknya oleh Iblis sehingga tidak bisa lagi melepaskan kebaikan seperti yang Tuhan ajarkan.
Untuk itulah bahwa jalan keluar bagi orang seperti ini telah Tuhan sediakan bagi yang mau untuk  dibebaskan dan dimerdekakan. Yesus berkata bahwa kita harus menjadi murid Kristus yang sejati dengan cara tetap tinggal di dalam Firmanya (artinya menghidupi Firman) dengan demikian kita akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kita. (Yohanes 8:31-32)
Apakah kebenaran itu?. Keberan itu adalah bahwa seluruh manusia berdosa (Roma 3:23) dan ada dalam pengarus si jahat (Iblis). Gambar dan rupa (kemuliaan) Allah telah rusak dan hilang dari diri manusia. Dan upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Manusia tidak punya solusi atau jalan keluar untuk kembali kepada Bapa di sorga, sebab dia sudah menjadi hamba dosa. Lalu Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus  dan mati menggantikan manusia yang berdosa untuk dihukum supaya manusia itu hidup (Yohanes 3:16). Sehingga siapa yang mengaku dengan mulutnya dan percaya dalam hatinya  bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka dia akan diselamatkan (Roma 10:9). Itulah kebenaran itu yaitu Kristus, Dialah yang telah memerdekakan kita. Dalam Yohanes  8:36 “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."Dan Galatia  5:1 berkata: “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan”. Karena itu saudara bagi kita yang telah menerima kemerdekaan itu dan mengaku murid dan pengikut Yesus, kita harus benar-benar menggunakan kemerdekaan itu dengan benar.
Sebuah bangsa yang tidak menggunakan dan mengisi kemerdekaanya dengan benar akan menyebakna bangsa itu runtuh dan jatuh lalu kemudian akan dijajah lagi oleh bangsa lain. Demikian juga dengan kita apabila kemerdekaan yang telah dikerjakan Roh Kudus (Roma 8:2) di dalam hati kita tidak kita gunakan dengan benar dan terus kita isi dengan kebenaran maka kita akan kembali dijajah dan di tawan oleh dosa dan segala keinginannya. Sebab Iblis tidak akan rela membebaskan kita dari tawanannya. Setan akan terus mempengaruhi dan meracuni  kita supaya kita tidak hidup di dalam kemerdekaan Kristus sehingga kita akan jatuh lagi diperhamba Iblis dan dosa. Inilah yang disebut dalam ayat 16 “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah” bahwa ada orang-orang yang telah merdeka tetapi menyalahgunakan kemerdekaannya untuk melakukan kejahatan. Mereka bersembunyi dibelakang status sebagai orang merdeka untuk tidak melakukan kebaikan. Tidak berbelaskasihan, tidak perduli dengan keselamatan orang berdosa dengan dalil supaya menjaga kekudusan, tidak perduli atau mengabaikan  orangtua dan keluarga demi melayani Tuhan,  melakukan dosa dengan dalil sudah merdeka dan Tuhan itu penyayang bagi anak-anaknya, ketika kita berdosa dan langsung minta ampun maka Tuhan akan langsung mengampuni kita, dan lain sebagainya. Namun dalam suratnya ke Galatia Paulus berkata dalam Galatia  5:13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”. Firman ini mengatakan bahwa Prilaku orang yang telah merdeka itu adalah melayani seorang akan yang lain dalam kasih. Demikian juga dalam 1 Petrus 2:16 nas Firman Tuhan hari ini barkata bahwa kita dalam kemedekaan itu harus hidup sebagai hamba Allah.
Saduara sampai sekarang Iblis terus mempengaruhi pengikut Kristus dengan membelokkan Firman Tuhan. Iblis meracuni pikiran manusia dengan berkata bahwa kita benar telah dimerdekakan Kristus, karena itu kita bebas melakukan apa saja sesuka hati kita dan sesuai keinginan kita. Hal tersebut membuat banyak orang akhirnya kembali jatuh kepada perbudakan dosa. Tetapi mari pegang Firman Tuhan hari ini yang mengatakan supaya kita hidup sebagai orang merdeka dengan menjadi hamba Allah dan melayani seorang akan yang lain. Sebab Firman Tuhan berkata “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran” (Roma 6:18). Mari Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!”(Ayat 17)
Saudara, jika saudara masih susah menerima orang lain, masih susah untuk mengasihi dan berbelas kasihan, masih susah untuk mengampuni, susah untuk taat kepada Allah, Tidak taat kepada pemerintah, Susah untuk berdoa dan selalu ada halangan, usaha anda tidak pernah ada yang berhasil, Ingin selalu dengar Firman Tuhan tetapi selalu terhalang, Suka mengantuk saat dengar Firman Tuhan, Niat ke gereja pada hari minggu selalu gagal, sensitif dengan orang lain, gampang emosi dan marah, kemungkinan saudara masih belum bebas dan merdeka. Mintalah kepada TUHAN dan merendahlah  supaya Roh Kudus memerdekakan saudara, melepaskan segala tali kuk dosa dari kehidupan saudara, dan membebaskan saudara untuk melakukan segala buah Roh.
Sebagai penutup, Firman Tuhan dalam Roma  6:22 berkata “Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal”. Bahwa kemerdekaan itu menghasilkan buah (buah Roh, Galatia 5:22-23) yang tujuannya  adalah pengudusan hidup kita di bumi ini yang akan menghantarkan kita yang setia mengerjakan kemerdekaan itu  sampai kepada kehidupan yag kekal di sorga. Mari merdeka untuk  mengasihi, merdeka untuk mengampuni, merdeka  melayani, merdeka  untuk percaya dan taat kepada Allah, dan juga merdeka untuk taat kepada Pemerintah. 
Merdeka saudaraku, Merdeka Indonesia, Jaya dan majulah negeriku, Tuhan Yesus memberkati.

Shalom,


Ev. Harles Lumbantobing.



KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih