Sabtu, 24 Oktober 2020

"AIR KEHIDUPAN"

 Ibadah Minggu XX setelah Trinitatis

Tema:

"AIR KEHIDUPAN"

 

Ev: Yohanes 4:5-14

Ep: 1 Raja-raja 17:1-6

 

Yohanes 4:5-14 (TB)

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"

4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

------------------

 

Shalom, selamat hari minggu. Selamat beribadah buat semua saudara di manapun berada. Bersyukur masih bisa menyapa saudara lewat renungan ibadah minggu ini. Dalam renungan ibadah minggu ini mengangkat tema “AIR KEHIDUPAN”.  Nas Firman Tuhan yang mendasari tema ini diambil dari Yohanes 4:5-14 yaitu percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria di sumur Yakub. Namun sebaiknya kita membaca Nas ini dari ayat 1-42 untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Di kalangan  orang yang menyatakan dirinya Kristen cerita dan berita tentang kisah perjumpaan Yesus dengan Perempuan ini begitu terkenal. Kalau pada setiap momen-momen tertentu topik ini diangkat  kembali adalah yang pertama sebagai penegasan bagi setiap pengikut Kristus untuk tidak berhenti mengabarkan kabar baik yaitu Injil  yaitu Yesus yaitu AIR HIDUP yang  merupakan kebutuhan yang paling utama dan terutama di dalam kehidupan umat manusia. Yang kedua adalah mau menyatakan buat setiap orang  yang belum percaya dan menerima Kristus dengan sunguh-sungguh di dalam hatinya dalam status dan keadaan apapun bahwa Allah sudah datang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus yang menjadi jalan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6), yang menjadi roti hidup (Yohanes 6:35) dan juga Air Kehidupan (Yohanes 4:10-14) bagi siapa saja (tanpa kecuali) yang mau menerimaNya.

Melalui kisah ini ada beberapa hal yang sesungguhnya perlu kita pahami.

1.  Bahwa Yesus datang bukan untuk mencari orang yg benar

Perempuan samaria ini lewat percakapannya dengan Yesus kita ketahui sebagai seorang perempuan yang  dibenci masyarakat karena kehidupannya yang suka kawin dengan laki-laki berganti-gantian. Mungkin saja dia ini seorang yang suka mengambil suami orang lain, bisa saja dia punya kelainan, atau bisa saja itu menjadi mata pencahariannya, atau apa sajalah yang menunjukkan bahwa dia perempuan yang tidak diinginkan di lingkungannya. Itu sebabnya dia harus datang mengambil air ke sumur itu  di siang bolong, menunggu orang lain sudah selesai mengambil air, supaya dia tidak dilihat orang.

Di dalam Alkitab banyak kita temukan orang-orang berdosa yang dijumpai Yesus. Bahkan Yesus berkata di Markus  2:17 : “Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Atau dalam Lukas  5:32 dikatakan: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Hal ini menunjukkan adanya harapan bagi siapa saja yang menyadari bahwa hidupnya ada  dalam  lumpur dosa yang tidak akan mungkin dilepaskan atau diselamatkan oleh siapapun dan oleh apapun. Dan harapan itu datangnya dari Yesus Kristus.

Tetapi Iblis akan selalu menabur kebohongan degan berkata “ Lihat kamu orang berdosa, dosamu amat berat, tidak ada jalan keluar bagimu. Tuhan itu Kudus, kamu tidak akan mungkin berkenan kepadaNya”.

Tetapi Yesus mau menyatakan bahwa “Lihat Aku datang, dosamu akan diampuni, Aku tidak menginginkan kematianMu, tetapi supaya kamu bertobat dan kamu menjadi selamat. Maukah kamu percaya dan menerima keselamatan itu?

 

2. Yesus bersedia datang menjumpai siapa saja yang memiliki persoalan dan pergumulan hidup.

Perempuan samaria ini memiliki persoalan hidup yang kompleks. Mulai dari masalah perzinahan, hukuman sosial masyarakat, mental, nama baik, ketakutan dan kecemasan dan lain sebagainya. Manusia sebagai ciptaan Allah yang paling mulia dari segala ciptaan, tentunya mejadi perhatian khusus bagi Allah. Pergumulan dan persoalan manusia adalah menjadi pergumulan Allah. Dia merasakan apa yang kita rasakan. Saudara yang punya permasalahan dan pergumulan tidak usah sungkan datang kepadaNya. Yesus  selalu bersedia datang menjumpai orang-orang yang hancur hatinya. Bahkan dalam Wahyu 3:20 berkata “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku”. Yesus selalu berniat masuk ke dalam hati kita dan selalu mengetok pintu hati kita supaya kita buka pintu lalu Dia masuk. Allah mengerti dan Allah perduli persoalan kita. Bukalah pintu hatimu dan ijinkan Yesus masuk, lalu hadapilah persoalan mu bersama dengan Yesus. Jika Allah dipihak kita siapakah lawan kita? (Roma 8:31).

 

3. Yesus bersedia datang kepada orang yang terbuang dan dianggap sampah oleh masyarakat.

Stigma dan vonis masyarakat kepada seseorang yang dianggap bersalah, berdosa, nista dan najis sehingga dianggap sampah masyarakat adalah hal yang menyakitkan. Di satu sisi dia mungkin sudah kebal dengan stigma dan pandangan itu, bahkan ada kalanya seseorang itu akhirnya merasa  ya sudahlah terima saja”. Tetapi jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam dia tidak mau begitu. Dia menangis dan ingin keluar dari cap masyarakat itu. Hanya saja dia tidak mampu untuk membebaskan dirinya dari stigma itu. Untuk orang-orang demikian yang terbuang oleh masyarakat Yesus mau datang dan  memperbaiki hidupnya dan mengangkatnya kepada kemuliaan.

Perempuan Samaria ini ketika sudah menerima Yesus di dalam hidupnya, Rasa malu, stigma atau cap masyarakat, ketakutan dan kecemasan hilang dan sirna dalam kehidupannya. Dia benar-benar menjadi orang yang baru, yang berani mengangkat muka. Bahkan Tuhan merubah pandangan penduduk satu kempungnya yang sebelumnya menolak dan memberi cap buruk terhadapnya menjadi tidak mempermasalahkan status itu lagi karena Yesus (AIR KEHIDUPAN) yang diberitakan perempuan Samaria itu juga mereka terima.

4. Masalah banyak orang bukanlah Karena dia jahat,  dia bejat dan tak bermoral,  bukan karena dia munafik atau brutal dan kasar, bukan karena dia miskin,  kecil,  hina sehingga selalu rendah diri,  tetapi Karena mereka mengalami kekering rohani dan spritual yang kosong.  

Inilah keadaan dan gambaran manusia yang sedang terjadi. Dosa membuat segalanya rusak. Hal inti atau utama yang dirusak oleh dosa adalah Spiritual manusia. Ketika spiritual atau kerohanian ini rusak dan kosong, maka muncullah segala permasalah manusia. Orang jahat tidak akan bisa dirubah dengan hukum dan hukuman. Kalau hukuman itu selesai maka dia akan berbuat jahat lagi. Orang miskin tidak akan bisa menjadi kaya dengan memberinya banyak uang. Sebab semakin banyak uangnya maka dia akan juga merasa miskin. Demikian juga dengan hal yang lainnya. Tetapi jika Kerohaniannya baik, terisi penuh dengan Firman Tuhan (AIR KEHIDUPAN), maka akan ada perubahan yang transformatif di dalam kehidupan seseorang. Kekosongan dan kekeringan ini hanya bisa terpuaskan jika diisi oleh air yang hidup yaitu AIR KEHIDUPAN tadi. Itulah Air yang turun dari sorga, Dia  bukan air sekedar  dan air sembarang. Orang yang bejana rohaninya penuh, meskipun dia miskin harta duniawi, dia tidak akan pernah merasa miskin, dia akan selalu bersyukur sebab bagi dia ada harta yang tidak ternilai.

5. Barang siapa minum air yang bukan dari sorga ini meskipun  enak dan nikmat tidak akan pernah memberikan kepuasan.  Akan terus menerus haus lagi dan haus lagi.

Hal inilah yang dilihat dan diperhatikan perempuan Samaria itu dalam percakapannya dengan Yesus. Dimana Yesus berkata: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya”. Yohanes 4:13-14a. Dari percakapan mereka perempuan ini menyakini bahwa inilah yag dia cari-cari dan butuhkan selama ini. Bukan air sumur yang bisa buat haus lagi. Ketika kesadaran itu muncul, maka pengakuan atas dosanya juga muncul. Sehingga ada pertobatan dan dia mau menerima Air hidup itu daripada Yesus.

Saudara, ketika Tuhan datang menjumpai saudara dan bercakap-cakap dengan saudara lewat Firman Tuhan yang saudara dengar dalam kotbah, lewat diskusi Firman Tuhan dengan para HambaNya, lewat Seminar Rohani, Lewat pembacaan Alkitab, juga lewat doa-doa, jangan keraskan hati. Mari buka hati kita sebab Tuhan maha tahu siap kita dan bagaimana persoalan kita. Perempuan Samaria ini awalnya hanya memandang Yesus sebagai orang Yahudi saja. Tetapi setelah mendengar perkataan Yesus (Perkataan Firman) maka dia memanggil Yesus dengan panggilan TUHAN, dan dia mau menerima Yesus di dalam hatinya.

Firman Tuhan adalah AIR KEHIDUPAN.  Firman itu telah menjadi daging di dalam diri Yesus Kristus (Yohanes 1:1+14). Barang siapa yang percaya dan  menerimaNya akan diberiNya kuasa menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12)

Bagi saudara yang sudah menerima air hidup itu, mari jangan berhenti air itu hanya bagi saudara saja. Mari alirkan kembali kepada orang lain sebagaimana perempuan Samaria telah lakukan. Itu adalah bukti bahwa dia benar-benar telah menerima air kehidupan itu (yohanes 4:28-29,39) . Apakah saudara sampai saat ini masih memiliki kerinduan untuk membagikan Yesus kepada orang lain yang belum memiliki Yesus?.  Jika tidak saya kuatir bahwa saudara sesungguhnya belum pernah menerima Air Hidup itu, dan inilah saatnya saudara menerimaNya. Tetapi jika saudara masih memiliki kerinduan, jangan biarkan kerinduan itu tinggal hanya kerinduan. Pergilah, beritakanlah dan bagikanlah AIR HIDUP itu  di manapun saudara berada  dan kemanapun saudara pergi. Ketahuilah bahwasanya orang yang tidak tahu dan tidak kenal Yesus banyak, begitu juga orang yang tau tentang Yesus banyak, yang kenal bahkan mempelajari  Yesus lewat berbagai macam media juga banyak. Tetapi mereka belum tentu sudah memilikiNya. Karena itu mari beritakanlah dan bagikanlah AIR HIDUP itu supaya mereka juga memperoleh hidup yang baru.

Mari saudaraku yang belum menerimanya, AIR KEHIDUPAN itu sudah tersedia. Rendahkalah hatimu, bukalah bejana hatimu supaya diisi oleh Yesus, maka di dalam hidupmu akan mengalir air kehidupan yang tidak akan pernah membuatmu kehausan lagi sampai selama-lamanya. AIR KEHIDUPAN yang tidak akan pernah habis yang bisa saudaraku bagikan kepada siapa saja kapan saja dan dimana saja. Air itu akan terus memancar dan mengalir sampai kekekalan (Yohanes 4:14). Di dalam diri saudara Ia akan menjadi mata air yang akan terus memancar dan mengalir (Yohanes 7:38). AIR HIDUP (Yesus) itu akan memberikan kita kehidupan dan  kekuatan di dalam menjalani hari-hari kita ke depan. SELAMAT MENERIMA AIR KEHIDUPAN

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih