STOP BERBUAT BAIK DAN PERDULI SAMA ORANG LAIN
2 samuel 9:1-13
Sebelum saya memberikan alasan tentang Judul/tema ini, mari kembali membaca kisah pemanggilan Mefiboset ke Istana Daud dalam 2 Samuel 9:1-13.
Perikop ini diangkat dalam tema PGI untuk ibadah minggu 27 September 2020 dengan tema “KEPEDULIAN TERHADAP DISABILITAS”. Dalam tulisan kali ini saya akan berbagi kembali nats firman Tuhan dalam perenungan saya dari Kisah tentang Raja Daud yang memanggil keturunan dari raja Saul yakni cucunya yaitu mefiboset anak dari Jonatan ke dalam istananya.
Kita melihat disini bahwa sebenarnya Ini bukan sekedar bicara tentang perhatian kepada seorang yang mengalami disabilitas, tetapi apa yang dibuat oleh Raja Daud merupakan bukti nyata dari kasih Tuhan yang hendak dinyatakannya kepada sesama. Pernyataannya jelas di dalam 2 samuel 9:3 “Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah”. Bahwasanya tujuaan pemanggilannya dan pencariannya pada keturunan raja Saul yang masih hidup adalah supaya Daud menunjukkan kasih Tuhan kepada mereka. jadi sekali lagi, Firman ini mengajarkan kepada kita bahwa tujuannya yang paling utama dalam melakukan kebaikan dan keperdulian kepada sesama adalah untuk menunjukkan kasih Tuhan. Benar di ayat 1 Daud teringat akan perjanjiannya dengan sahabatnya Yonatan ( 1 Samuel 20:15-17) supaya Daud tidak memutuskan kasihnya dari keturunan Yonatan sampai selama-lamanya. Tetapi pernyataan Daud jelas di ayat 1 menyatakan ‘keturunan Saul’ bukan ‘keturunan Yonatan’. Meskipun ketepatan yang tinggal setelah pencarian itu adalah anak sahabatnya Yonatan yaitu Mefiboset.
Sebagaimana Daud, Inilah yang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai orang percaya bahwa yang paling utama dalam kehidupan kita di dalam melakukan praktek kasih dan perbuatan baik harus dengan motivasi menunjukkan kasih Tuhan kepada orang lain. Mengapa kita harus menunjukkan kasih Tuhan? dan bukan kasih kita?. Jawabannya adalah karena memang kita sudah lebih dulu dikasihi oleh Tuhan. kita dari yang bukan apa-apa diangkatnya menjadi orang yang spesial. orang yang terpenjara oleh dosa menjadi orang yang terbebas dan terlepas dari dosa dan kematian. kita yang seharusnya ada di dalam maut Tuhan selamatkan oleh pengorbanan anaknya di kayu salib. kita dipindahkan dari maut ke dalam kehidupan yang kekal di surga. Setiap hari kasih Tuhan tidak kurang bagi kita. Allah tidak ternah terlambat dan lalai dalam mengasihi dan memberkati kita.
Daud pada mulanya hanya seorang gembala dan yang paling kecil dari keluarganya. Abang-abangnya memandang dia sebagai adik kecil yang tidak diperhitungkan dalam banyak hal. Dia masih terlalu muda dan dia bertugas hanya menjaga domba-domba ayahnya. Kemudian dia juga bertugas mengantar makanan ke Abangnya. dia bukan siapa-siapa, tapi orang yang bukan siapa-siapa ini telah Tuhan jadikan jadi orang yang luar biasa. Tuhan memilihnya, mengasihinya dan melatihnya dan menjadikannya menjadi orang nomor satu di Israel. kasih yang luar biasa besar yang Tuhan nyatakan dalam kehidupan Daud sampai dia mencapai puncak kesuksesannya di dunia ini adalah karena kasih, kuasa dan penyertaan Tuhan.
Oleh karena itu Daud menyadari bahwa semua yang dia dapatkan dan capai adalah karena kasih Tuhan. Sehingga ketika peperangan itu mereka menangkan dan musuh ditumpas oleh Raja Daud dimana sebelumnya Raja Saul dan keturunannya dibunuh oleh musuh, lalu Raja Daud kemudian memberikan perintah kepada para pesuruh nya untuk mencari tahu apakah masih ada keturunan Raja Saul yang hidup. kalau dilihat dari kisah dan hubungannya dengan Raja sebelumnya yaitu raja Saul, Daud bisa saja membalas karena raja Saul itu kita ketahui berulang kali mencoba membunuh Daud tetapi Daud tidak membalasnya. Kita tahu ketika ada kesempatan Daud untuk membunuh raja Saul pun ia berkata bahwa "aku tidak boleh menjamah yang diurapi Tuhan". karena itu kita melihat bahwa hati dari pada Raja Daud ini merupakan hati yang benar-benar dipersembahkan untuk alat kemuliaan Tuhan. Daud memiliki hati yang diperbaharui dan hati yang selalu ingin membagikan kasih Tuhan itu kepada orang lain.
Apa yang dilakukan raja Daud dalam kisah ini adalah sesuatu perbuatan mulia. Keperdulian yang tulus. Sebab apalah untungnya lagi bagi Daud dengan memelihara hidup Mefiboset? Dan dari Mefibosetpun tentunya tidak ada kontribusi yang bisa diharapkan oleh Daud. Tetapi itulah yang Tuhan inginkan dilakukan oleh setiap orang yang percaya kepadaNya yaitu senantiasa menaburkan kasih dan kepedulian kepada sesama tanpa memandang bulu.
Di sekitar kita setiap hari bisa kita barangkali menjumpai banyak orang-orang yang mengalami berbagai macam permasalahan dan pergumulan hidup yang membutuhkan kepedulian dan kasih dari orang lain. Kita tidak pernah tahu seseorang itu punya masalah apa tidak, tetapi apa yang kita lihat dengan mata dan kita dengar dengan telinga, tentunya menantang kita untuk membuka kepedulian kepada orang lain. Kepedulian Tuhan kepada kita orang-orang yang berdosa yang tidak layak dan tidak sepatutnya hidup di dalam kasih Tuhan karena dosa-dosa yang kita lakukan, menjadi contoh dan teladan bagi kita. Alkitab berkata Dia meninggalkan surga meninggalkan segala keagunganNya kemuliaanNya untuk menjadi manusia serupa dengan manusia dan bahkan sampai mati di kayu salib karena dosa-dosa kita. Inilah Kepedulian yang tanpa pamrih. Karena itu saudara-saudara mari kita membuka mata dan telinga kita dan membuka hati kita melihat sekitar kita apa yang bisa kita lakukan bagi orang lain, bagi lingkungan, bagi dunia ini, bagi bangsa dan bagi gereja.
Tetapi apapun yang akan kita perbuat itu, kepedulian atau perbuatan yang akan kita lakukan hendaklah semuanya didasari oleh motivasi seperti Raja Daud tadi hendak menunjukkan kasih Tuhan. Jadi bukan hendak menunjukkan siapa kita, menunjukkan kehebatan kita, kepintaran kita, kekayaan kita, tetapi hanya untuk menunjukkan kasih Tuhan dan Siapa Tuhan yang sudah menolong kita, yang sudah menyelamatkan kita dan mengasihi kita. Inilah yang menjadi motivasi yang sepatutnya kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari berhubungan dengan sesama manusia dan berhubungan dengan ciptaan Lain di tengah-tengah dunia ini.
Karena itu sebagai mana judul atau tema yang saya angkat diatas, STOP BERBUAT BAIK DAN PERDULI SAMA ORANG LAIN, adalah sebuah kejutan bagi kita untuk memikirkan dasar dan motivasi kita dalam melakukannya. Ya kita semua sesungguhnya hanyalah menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan saluran berkat untuk menunjukkan kasih itu kepada orang lain supaya orang lain melihat Tuhan dan percaya kepada Tuhan dari dan melalui kehidupan kita, sehingga mereka juga mau mengikutiNya (Tuhan). Kiranya renungan ini menjadi berkat Bagi saudara. Mari kita semua, setiap hari kita berdoa dan mempraktekkan berbuat baik dan perduli sama orang lain walau hanya kepada seorang saja.
Di pagi hari kita bertanya, "kepada siapa saya akan menunjukkan kasih-Tuhan itu hari ini?"
Di malam hari kita bertanya: “Sudah kepada siapa saya menunjukkan kasih Tuhan itu hari ini?"
Shalom, salam kasih, salam sehat selalu dan Tuhan Yesus memberkati.
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih