Minggu Palmarum, 28 Maret 2021
BERSORAKLAH AKAN KASIH SETIA TUHAN
Ev. Mazmur 31: 8-16
Ep. Lukas 19: 28-38
Mazmur 31: 8-16 (TB)
31:8 Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku,
31:9 dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang.
31:10 Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.
31:11 Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah.
31:12 Di hadapan semua lawanku aku tercela, menakutkan bagi tetangga-tetanggaku, dan menjadi kekejutan bagi kenalan-kenalanku; mereka yang melihat aku di jalan lari dari padaku.
31:13 Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah.
31:14 Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, -- ada kegentaran dari segala pihak! – mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
31:15 Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!”
31:16 Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!
------------------
Shalom, selamat hari minggu dan selamat memperingati minggu Palmarum. Tema ibadah minggu ini adalah 'BERSORAKLAH AKAN KASIH SETIA TUHAN" yang di dasarkan pada Nas Mazmur 31: 8-16, sebagaimana saya sampaikan dalam perenungan ini, kiranya memberkati saudara yang membaca dan merenungkannya.
Semua orang memiliki pergumulan dan masalah dalam hidupnya sendiri. Tidak ada seorangpun yang lepas dari pergumulan. Meskipun seseorang nampaknya seperti tidak memiliki pergumulan hidup, hidupnya bahagia, tidak kekurangan sesuatu apapun, tetapi sesungguhnya mereka tetap memiliki pergumulan hidup yang orang lain mungkin tidak tahu dan tidak bisa melihat.
Terkadang memang pergumulan tidak harus diberitahukan kepada orang lain apalagi semua orang (di ekspose ke publik). Pada umumnya pergumulan hanya konsumsi pribadi. Memang tidak ada orang yang senang masalah dan pergumulannya diketahui publik. Karena itu dia berusaha untuk tetap terlihat bahagia, kuat, dan tanpa masalah di hadapan orang lain , tetapi di sisi lain dia menangis dan bergumul hebat. Dalam istilah bahasa daerah Batak sering disebutkan “tangis di sihabunian, mengkel di sihapataran” yang artinya menangis di tempat tersembunyi dan tertawa di depan umum.
Kadang mudah sekali kita membadingkan pergumulan kita dengan orang lain. Dan semua orang cenderung berkata bahwa pergumulannyalah yang lebih berat dibanding dengan orang lain. Tetapi sebenarnya jika kita berada diposisi mereka belum tentu kita bisa menanggung apa yang mereka sedang tanggung saat ini. Mungkin kita melihat bahwa masalah ekonomi tidaklah menjadi pergumulan mereka seperti kita, namun bisa saja mereka sedang dilanda pergumulan ancaman penyakit seperti kanker atau penyakit kronis lainnya. Mungkin kesehatan tidak menjadi pergumulan mereka tetapi perceraian menjadi ancaman rumah tangga mereka. Mungkin pekerjaan dan jabatan tidak menjadi pergumulan mereka tetapi suami yang kerap bermain perempuan lain menjadi masalah mereka, Atau anak yang terjerat narkoba, anak yang terlibat kenakalan remaja. Mungkin rumah tangga mereka akur dan anak mereka sikapnya baik-baik saja tetapi bisa jadi ekonomi menjadi masalah mereka, atau tempat tinggal, atau hal yang lainnya.
Itulah sesungguhnya kita manusia yang selama hidup di dunia yang sementara ini akan terus mengalami pergumulan hidup yang terus silih berganti. Apalagi ketika kita hidup di dalam iman kepada Tuhan, bukan saja hidup kita lepas dari semua pergumulan dan penderitaan, tetapi justru pergumulan juga akan terus datang bahkan lebih besar dan lebih hebat dibanding sebelum kita mengenal dan beriman kepada Tuhan.
Mengapa hal ini demikian? Bukankah seharusnya semua pergumulan hilang dan tidak ada lagi kalau kita beriman dan hidup di dalam Tuhan?. Ya, keinginan kita manusia memang seharusnyalah demikian. Tetapi fakta dan kenyataannya tidak demikian. Yang paling utama adalah bahwa Iblis tidak menginginkan kebahagiaan kita bersama Tuhan. DI sisi lain Tuhan mengkehendaki kita yang percaya kepadaNya menjadi orang-orang yang taat, kuat dan beriman teguh di tengah-tengah badai dunia ini. Dalam hal ini Tuhan mendidik dan mengajar kita sebagai anakNya untuk menjadi anak-anak yang tangguh dan kuat sebab Iblis dan dunia ini menginginkan kejatuhan manusia ke dalam rupa-rupa dosa dan pencobaan sehingga manusia itu memberontak kepada Tuhan dan mengingkari Tuhan. Akhirnya manusia itu akan dihukum bersama-sama dengan Iblis di neraka. Ketika seseorang berbalik kepada Tuhan, dan mengikuti jalan Tuhan, maka Iblis dan segala fasilitas yang ada padanya yaitu roh-roh jahat, keinginan daging, keinginan dan kenikmatan dunia bersepakat untuk menghancurkan iman orang percaya itu. Salah satu sarana yang dipakai dan dimanfaatkannya untuk menghancurkan manusia itu adalah pergumulan hidup. Namun tentunya semua itu ada dalam kendali Tuhan. Itu sebabnya semua yang percaya kepada Tuhan sesungguhnya sudah Tuhan perlengkapi dalam menghadapi setiap pergumulan sehingga dia menang terhadap pergumulan itu dan imannya semakin bertumbuh.
Dalam nas Firman Tuhan hari ini kita melihat bahwa pemazmur sendiri yaitu Raja Daud yang merupakan orang yang diurapi Tuhan, manusia pilihan Tuhan dan yang oleh garis keturunannya Tuhan akan melahirkan Mesias Juru selamat yang sudah dijanjikan itu pun mengalami pergumulan yang hebat di dalam hidupnya. Namun tidak hanya Daud, Alkitab menceritakan dan membukakan fakta bahwa semua tokoh-tokoh dalam Alkitab dan orang-orang pilihan Tuhan juga mengalami pergumulan dan penderitaan. Bahkan yang paling menonjol dan paling dasyat pergumulan dan penderitaan yang tercatat dalam Alkitab adalah YESUS sendiri yang adalah Mesias. Dia mengalami penderitaan yang luar biasa sampai di Golgata yang akan kita peringati dalam momen-momen paskah sebentar lagi. Yesus tidak saja menghadapi dan mengalami pergumulan dan penderitaan yang baru Dia lihat, baru Dia alami, baru hinggap dalam hidupNya. Tetapi bahkan sebelumnya sudah Dia ketahui sebelum pergumulan itu terjadi. Coba bayangkan jika dalam hidup kita saat ini telah kita ketahui penderitaan dasyat yang akan terjadi dalam hidup kita di depan dan yang tidak terelakkan. Bagaimana setiap hari kita akan dibayang-bayangi oleh pergumulan itu padahal belum kita alami.
Hal ini semua menunjukkan bahwa Manusia yang hidup di dunia ini tidak akan bisa mengelak dari pergumulan hidup. Hanya saja siapa yang kokoh dalam imannya kepada Tuhan dia akan keluar sebagai pemenang dan bagi yang tidak bergantung dan bersandar kepada Tuhan pergumulan itu akan membawanya kepada kekalahan, hukuman, dan penderitaan yang tiada henti.
Kalau kita melihat pernyataan Raja Daud dalam ayat 8 dan 9 ini jelas sekali pernyataan iman yang dia sampaikan bahwa “karena kasih setia Tuhan kepadanya di tengah-tengah semua pergumulannya dia harus bersukacita da bersorak-sorak. Di sini dia mengungkapkan bahwa Tuhan berkarya dan turut campur tangan di tengah-tengah penderitaan hidupnya. Di dalam iman dia melihat karya dan pertolongan Tuhan dalam pergumulannya itu.
Yang pertama dia bekata bahwa “Tuhan menilik sengsaraku”.
yang kedua dia berkata bahwa : “Tuhan Telah memperhatikan kesesakan jiwaku”.
yang ketiga dia berkata bahwa : “Tuhan Tidak menyerahkan aku ke tangan musuh”.
yang keempat dia berkata bahwa: “Tuhan Menegakkan kakiku di tempat yang lapang”.
Keyakinan Raja Daud akan pertolongan Tuhan, akan kesetiaan Tuhan untuk melindungi dan menyelamatkan orang yang percaya dan berharap pada Tuhan menjadikan dia mengalami kemenangan atas segala pergumulannya. Dalam perjalanan imannya bersama Tuhan Alkitab menceritakan bahwa keyakinan Daud tidak pernah surut dari Tuhan meskipun dia jatuh dalam berbagai-bagai penderitaan. Kemenangan Daud terletak pada keyakinannya bahwa Tuhan telah menjamin hidupnya bukan dengan harta, jabatan, atau kehormatan dunia, tetapi dengan FirmanNya dan diriNya (TUHAN) sendiri.
Demikian juga kita sesungguhnya saat ini ketika kita percaya Tuhan sudah menjamin kemenangan kita atas segala pergumulan hidup kita. Firman Tuhan berkata dalam 1 Korintus 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Di sini kita melihat bahwa sesunguhnya Tuhanlah sebenarnya yang memberikan jalan keluar dalam setiap pergumulan. Usaha, kuasa, kehebatan, pengetahuan kita dan juga semua yang dimiliki dunia ini tidak akan bisa sempurna melepaskan kita dari pergumulan itu. Justeru jalan keluar itu datangnya dari Tuhan sendiri. Tetapi ini berlaku hanya kepada orang-orang yang beriman dan percaya kepadaNya. Karena itu mari pastikan bahwa kita sungguh-sungguh beriman kepadaNya yaitu kepada Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat kita. Kata “Juru Selamat “artinya bahwa Dialah ahli dan ahlinya yang sebenarnya sebagai penyelamat, tidak ada yang lain.
Saudaraku, saya tidak tahu pergumulan apa yang saudara hadapi saat ini. Tetapi Firman Tuhan hari ini mengingikan kita untuk benar-benar beriman dan berharap kepada Tuhan. Jangan ganggu dan goyah dengan iman saudara meskipun sepertinya lambat jalan keluar dan pertolongan itu kita dapatkan, tetapi yakinlah Tuhan tidak pernah terlambat. Bahkan di dalam kesannya yang menurut kita lambat itu disitulah sesungguhnya Tuhan tepat waktu. Tuhan menginginkan kita setia di dalam penantian, dalam pengharapan, dan dalam iman kepadaNya.
Tidak tanggung-tanggung juga yang dialami oleh Raja Daud dalam Nas firman hari ini. Dia dikatakan setiap hari-harinya mengalami pergumulan berat. Dalam ayat 10-11 diungkapkan bahwa Pergumulannya membuat dia sampai sakit hati dan sampai sesak, Jiwa dan tubuhnya merana. Setia hari dia berduka, berkeluh kesah, Akibatnya tubuhnya merana yang membuat kekuatannya sampai merosot, dan tulang-tulangnya menjadi lemah. Di sini kita melihat bahwa baik tubuh jasmani maupun jiwanya mengalami dampak yang berat atas pergumulan itu. Saya jadi teringat perkataan Raja Salomo dalam hikmatnya berkata dalam “Amsal 17:22 “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”. Tentunya Daud sempat mengalami ini semua sampai dia menemukan kesimpulan dalam pergumulannya bahwa kasih setia Tuhan akan memberikan dia kemenangan dan kelepasan atas semua pergumulannya sehingga dia mampu untuk bersorak-sorak di atas segala pergumulannya.
Tidak tanggung-tanggung tantangan yang dia hadapi setiap hari, setiap jam bahkan menit yang terus mengerogoti dia. Dalam ayat 12-14 dia berkata 9 hal yang sehari-hari menjadi tantangannya yaitu:
- Di hadapan semua lawanku aku tercela,
- Menakutkan bagi tetangga-tetanggaku,
- Menjadi kekejutan bagi kenalan-kenalanku;
- Mereka yang melihat aku di jalan lari dari padaku.
- Telah hilang dari ingatan seperti orang mati,
- Telah menjadi seperti barang yang pecah.
- Banyak orang berbisik-bisik,
- Ada kegentaran dari segala pihak!
- Mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku
Akibatnya terjadilah kondisinya seperti di ayat 10-11 di atas. Lalu Akhirnya dia sampai pada satu kesimpulan di ayat 15: “Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" Sehingga pengharapan dan tempat mengadu bahkan yang diandalkannya hanyalah Tuhan: Di ayat 16 dikatakan: “Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!”
Saudaraku, lihatlah betapa kmpleksnya permasalahan yang dihadapi Daud. Kondisi seperti ini pasti sudah menghantam masalah fisik dan kesehatannya, masalah ekonominya, masalah keamanan atau nyawanya, masalah sosialnya, masalah karir dan pekerjaanya, masalah keluarganya dan lain sebagainya. Tetapi dia tidak membiarkan masalah rohaninya (hubungan dengan TUHAN) turut tergerus oleh pergumulan yang hebat itu. Di situlah rahasia kemangannya dan kelepasannya sehigga Tuhan memperhitungkannya.
Bagaimana dengan saudara, adakah pergumulan yang saudara alami saat ini sama seperti Daud, atau lebih hebat dari Daud, atau mungkin tidak seberapa dibandingan Raja Daud. Tetapi seperti apapun itu, jangan biarkan mengikis dan menggerus iman dan percaya kita kepada Tuhan. Sebagaimana Daud, di situlah letak kemenangan kita yang sesungguhnya. Semua ada akhirnya dan akhir yang baik hanya ada dalam Kristus. Dalam setiap pergumulan yang kita hadapi sebagai orang percaya, pastikan saudara menemukan apa maksud, rencana, dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Tanpa menemukan kesimpulan itu kita tidak akan bertahan menghadapi segala pencobaan dalam hidup ini. Alkitab berkata dalam Roma 8:28 : “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah “. Kalau ini kita imani maka tentunya kita akan menjadi pemenang dalam setiap peristiwa dan pergumulan. Demikian juga dalam Yeremia 29:11 berkata: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Jadi meskipun kita mengalami semua peristiwa pergumulan dan penderitaan dalam hidup kita, itu semua bukanlah rancangan yang mendatangkan kecelakaan, namun dibalik itu Tuhan sudah menetapkan rancangan damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan bagi kita.
Peganglah Firman Tuhan, sehingga sebagaimana kesimpulan yang ditemukan pemazmur dia akhirnya berkata di ayat 8: “Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia Tuhan” maka kita juga akan bisa berkata dalam iman bahwa “aku juga akan bersorak-sorak akan kasih setia Tuhan.”.
Selamat beriman, selamat berjuang dalam hidup, jadilah pemenang di dalam Tuhan dan selamat hari minggu. Tuhan Yesus memberkati.
Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Semangat terus, dan tetap berkarya dlm melayani Tuhan
BalasHapus