Minggu, 04 Mei 2025

MENGASIHI DAN MENGIKUT YESUS DENGAN SETIA

Garis-garis besar Kotbah Minggu, 4 mei 2025

Tema:

MENGASIHI DAN MENGIKUT YESUS DENGAN SETIA

Ev: Yohanes 21:15-19

 

1.       Nas ini merupakan percakapan Yesus dengan Simon Petrus yang sangat penting kita simak dalam perjalanan iman  kita mempercayai Yesus dan mengasihiNya.

2.       Siapa Simon anak Yohanes?

-          Nelayan penjala ikan yang Yesus jadikan sebagai penjala manusia (Matius 4:9)

-          Simon yang disebut Petrus (kefas= batu karang) Matius 16:18

-          Simon yang diakui Yesus bahwa iman dan pegenalannya kepada Yesus sangat tepat (Matius 16:16)

-          Orang yang diatasnya Yesus menyebut akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18)

-          Orang yang menggebu-gebu bak Pahlawan  yang pertama akan membela Yesus saat Yesus berkata bahwa Yesus akan menderita, disiksa, dan mati disalibkan dan bangkit pada hari ketiga (matius 16:22)

-          Orang yang nampaknya paling dekat dengan Yesus tetapi yang menyangkal Yesus sampai tiga kali ( Matius 26:34,75)

3. Saat sarapan pagi ini, tentunya diantara semua murid Petruslah yang paling  gusar hatinya dan mungkin merasa bersalah dan malu. Sebab dia sudah menyangkal Yesus sampai tiga kali. Yang lain hanya lari, sedangkan Yudas Iskariot sudah mati bunuh diri.

4.  Tetapi Yesus mengajak dia berbicara berdua setelah selesai sarapan, bukan saat sedang sarapan (mungkin supaya tidak mengganggu suasana indah sarapan bersama itu)

5. Yesus memanggil Yesus dengan nama SIMON anak YOHANES  sampai tiga kali tanpa menggunakan embel-embel nama Petrus (gelar yang Yesus berikan kepadanya secara khusus).

6. Tentu ini membuat Perus makin serba salah dan hatinya gundah gulana. Apakah Yesus akan mempertanyakan penghianatannya kepada Yesus saat Yesus ditangkap dan disalibkan waktu yang lalu?

7.   Apalagi saat Yesus melemparkan pertanyaan pertama “Apakah engkau mengasihiKu lebih dari pada mereka ini?” seakan-akan Yesus mau mengecam kecongkakan Petrus di masa yang lalu yang nampaknya paling mengasihi Yesus. Sebab Simon pernah berkata ” "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."(Matius 26:33)

8.       Tentu ini bisa saja membuat Petrus semakin berdebar-debar.

9.       Tetapi Yesus bijaksana, Dia tidak hendak menghukum atau menghakimi Petrus dengan sikapnya di masa lalu.

10.   Bahwa Yesus konsisten dengan kasihNya kepada Petrus dan rencanaNya kepada Petrus.

11.   Yesus tidak menyinggung kesalahannya saat bertanya “Apakah engkau mengasihiKu”.

12.   Mungkin Petrus berpikir bawa saat Petrus menjawab yang pertama “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” Yesus akan langsung membalas  lalu mengapa engkau sampai menyangkal aku tiga kali?” tetapi bukan itu balasan Yesus.

13.   Yesus berkata “gembalakanlah domba-dombaKu”

14.   Apa makna dari ke tiga pertanyaan itu dan ketiga respon Yesus atas tiga kali jawaban Petrus?

a.       Yesus mau mengatakan bagaimana sesunggunya cara mengasihi Yesus.

b.      Pertanyaan pertama “Apakah engkau mengasihiKu? (ἀγαπᾷς /agapas =Kasih Agape) lalu Simon menjawab aku mengasihiMu (φιλῶ/filo = kasih philia, kasih sesama teman atau persaudaraan sesama manusia). Respon Yesus “beri makan (βόσκε/bvoske=beri makan) anak domba-dombaKu(ἀρνία/arnia=lambs= anak-anak domba)” artinya bahwa tanda engkau mengasihiku perhatikan, rawat, kasih makan  dan peliharalah umatKu. Dan untuk melakukannya harus dengan kasih yang kupunya yaitu kasih AGAPE.

c.       Begitu juga halnya dengan pertanyaan kedua, sama dengan yang pertama. Jawaban Petus sama, Namun  respon Yesus sedikit berbeda yaitu bukan lagi beri makan anak domba-dombaku tetapi gembalakanlah (Ποίμαινε/poimaine=gembalakan) domba-dombaKu (πρόβατά/provata=domba-domba) ( Artinya juga sama dengan yang pertama.

d.      Pertanyaan ketiga  berbeda dalam penggunaan kata.  Yesus tidak lagi menggunakan kasih Agape tetapi kasih Philia. Yesus bertanya apakah engkau Philia (megasihi) kepadaKu?  Maka sedihlah hati Simon, lalu dia menjawab Philia juga kepada Yesus. Artinya Simon sadar bahwa memang kasih yang sanggup dia berikan dan yang sudah tunjukkan kepada Yesus  hanya sampai batas kasih Philia. Sebab jika dia mengasihi Yesus dengan kasih AGAPE dia tidak mungkin menyangkal Yesus. Lalu Yesus membalas dengan ketiga kalinya “beri makan (βόσκε/bvoske) domba-dombaKu (πρόβατά/probvata)”

e.      Dalam Alkitab LAI ketiga jawaban Yesus ini diartikan sama yaitu ‘GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU”.  Artinya tidak dibedakan antara memberi makan dengan menggembalakan. Bahwa jika sudah menggembalakan itu berarti sudah ikut memberi makan, merawat, menjaga dan memelihara. Tetapi jika hanya memberi makan belum tentu menggembalakan.

15.   Dari respon Petrus dan jawabannya yang konsisten menunjukkan bahwa Petrus memang benar-benar mengasihi (philia) Yesus. Ketika ketiga kalinya Petrus berkata “Engkau tahu segala sesuatu  itu artinya Petrus sadar bahwa Yesus tidak mungkin  dibohongi dan Yesus pasti tahu apakah dia sungguh-sunguh mengasih Yesus atau tidak, dan kasih apa yang Petrus miliki. Memang Yesus tahu bahwa Petrus memang pada saat itu sungguh-sungguh mengasihiNya.

16.   Tiga kali Petrus menyangkal Yesus, ditanya hal yang sama oleh orang-orang “kamu kan pengikut pengikut Yesus?”, dan konsisten dia menjawab bahwa dia tidak mengenal yesus

17.   Dalam nas ini 3 kali Yesus bertanya hal yang sama kepada Petrus dan Petrus konsisten menjawab bahwa dia mengasihi Yesus. Bagian ini adalah pemulihan oleh Yesus kepada seorang Simon Petrus yang pernah menyangkal Yesus. Petrus menyadari kesalahannya, merendahkan hati dan Yesus memulihkan dan menerimanya kembali.

REFLEKSI

1.       Pelajaran dari Nas ini adalah bahwa jika benar kita mengasihi Yesus maka  harus kita tunjukkan dengan mengasihi sesama manusia. Memberi diri untuk mereka, memberi mereka makanan rohani yang cocok bagi yang baru bertumbuh (bayi rohani), memberi makanan rohani bagi mereka yang sudah dewasa rohani, membimbing mereka, membawa ke rumput yang hijau dan air yang benig (membawa dan mengarahkan ke tempat ibadah), menolong mereka, memperhatikan mereka, mendoakan mereka, merawat mereka yang artinya sama dengan menggembalakannya.

2.       Kasih kepada Tuhan hanya dibuktikan dengan kasih kepada sesama manusia. Yesus mau mengatakan bahwa kasih itu bukan sekedar perkataan, tetapi juga harus dibuktikan dan ditunjukkan.

3.       Untuk menggembalakan domba-domba itu harus dilakukan dengan kasih AGAPE. Dua kali Yesus menyinggung ini kepada Petrus untuk menggembalakan domba-domba itu. Tetapi yang ketiga kalinya Yesus menggunakan kata Phileo. Sebab sebelum Simon  menjawab “aku mengasihiMu” Simon selalu berkata “Engkau tahu…” artinya Simon sadar bahwa  Yesus tahu kasih apa sebenarnya yang Simon miliki. Maka yang ketika kalinya Yesus menggunakan kata Phileo. (mengapa Yesus tidak memaksakan harus pakai kata Agape?) sebab kasih philia yang Simon miliki sudah cukup sebagai permulaan untuk mengikut Yesus dalam proyek penggembalaan.

4.       Bagaimana Petrus atau kita orang beriman bisa melakukan ini? Sebab bisa saja baik Petrus atau kita masih harus ditolong, masih harus di bimbing, masih harus diajar dan digembalakan dulu? àperhatikan: di kalimat terakhir Yesus berkata “ikutlah Aku

5.       Dengan mengikut Yesus dengan setia maka kita akan dimampukan dan mampu untuk mengasihi. Mampu untuk menggembalakan dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki.

6.       Mengikut Yesus dengan setia berarti meneladani Yesus. Caranya adalah melakukan apa yang diajarkan oleh Alkitab. Apa yang diajarkan Alkitab tentang cara hidup Yesus, cara mengasihiNya, cara menggembala, cara berkorban dan banyak hal lainnya yang Yesus ajarkan dan lakukan itulah yang seharusnya kita ikuti.

7.       Dengan cara ini baik Petrus maupun kita  orang percaya akan sampai kepada kasih yang AGAPE itu sehingga para orangtua kepada anak-anaknya, pelayan gereja kepada jemaatnya, orang dewasa kepada yang lebih muda, atau sesama manusia mampu melakukan tugas penggembalaan ini.

8.       Yesus berkata dalam: Yohanes 15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi (ἀγαπάω), seperti Aku telah mengasihi (ἀγαπάω) kamu.  Kata mengasihi atau Kasih di sini menggunakan kata ‘AGAPE”. Artinya inilah kasih standart Allah yang harus kita lakukan dalam mengasihi dan melayani sesama manusia.

9.       Sehingga kasih AGAPE adalah kasih Allah, kasih sorgawi, kasih yang berkorban tanpa syarat, kasih yang murni dan tidak mengharapkan balasan, serta kasih yang “MESKIPUN’.



Shalom,  

Ev. Harles Lumbantobing



KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih