Selasa, 29 April 2025

DITOLONG ATAU TIDAK DITOLONG SAMA SAJA


“DITOLONG ATAU TIDAK DITOLONG SAMA SAJA”

Daniel 3:17-18

Setiap orang pasti pernah berada dalam situasi sulit. Entah situasi sulit karena  ekonomi, situasi sulit karena urusan pekerjaan, urusan rumah tangga, urusan penyakit,  bermasalah dengan hukum, atau mungkin urusan  pelayanan. Dalam persoalan ini sering sekali iman kita ditantang  dan diuji. Apakah kita akan tetap konsisten beriman ketika kita ditolong Tuhan, diberkati dan berhasil dalam hidup. Sebab kadang ada yang akhirnya lupa diri.

Bagaimana apabila sebaliknya  Tuhan tidak menolong? Bagaimana kalau kegagalan yang kita dapat? Penyakit yang tidak kunjung sembuh?  Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan? Masihkah kita mengikuti Tuhan?

Barangkali kita akan menjawab Ya pada pilihan pertama bahwa kita akan tetap beriman Jika Tuhan akhirnya menolong kita, membuat kita berhasil mencapai yang kita cita-citakan. Usaha lancar, pelayanan lancar dan sebagainya. Begitu juga kalau kita mengalami sebaliknya, lalu menghadapi pergumulan berat, penderitaan dan tekanan hidup,  Saya yakin untuk tahap ini masih ada orang yang akan tetap beriman karena dia tahu Tuhan akan menolong dan memberikannya  kemenangan atas pergumulan dan permasalahan itu.

Tetapi bagaimana kalau justru Tuhan tidak menolong, bahkan membiarkannya  dihantam dan dihabisi oleh pergumulan itu? Masihkah dia beriman dan berdiri teguh di dalam imannya kepada Tuhan?

Begitulah kesaksian iman Sadrakh Messakh dan Abednego yang kita temukan dalam kitab Daniel 3 ini. Di hadapan mereka sudah terbentang ancaman dan hukuman kematian. Iman mereka ditantang apakah  akan tetap menyembah Tuhan mereka dan mereka mati dalam perapian yang menyala-nyala yang panasnya 7 kali dari biasanya sebagai konsekuensi atau meninggalkan Allah mereka dan sujud menyembah patung emas buatan Raja Nebukadnezar, sehingga mereka akan hidup.

Pernyataan iman luar biasa ditunjukkan mereka bertiga bahwa  seperti di ayat 17-18 Daniel 3 ini mereka berkata: “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Artinya Sadrakh, Messakh, dan Abednego menunjukkan iman yang luar biasa yang tentunya sangat Tuhan senangi dan membuat Tuhan bangga. Di mana mereka konsisten tidak mau menyembah patung atau ilah lain selain Allah Abraham Ishak dan Yakub yang mereka sembah itu. Bahkan meskipun Allah yang mereka sembah tidak melepaskan mereka, mereka tidak akan pernah mau berpaling untuk menyembah allah lain.

Tentunya ending dari kisah ini kita lihat bahwa Iman mereka membuktikan iman mereka. Kita melihat keteguhan iman mereka tidak melepaskan mereka dari hukuman itu. Mereka  ditangkap, divonis mati melalui dibakar di perapian yang menyala-nyala yang panasnya 7 kali lipat dari biasanya. Mungkin semua orang di istana itu tepuk tangan dan bersukacita melihat mereka dihukum dan akan mati. Apalagi saat satu persatu mereka dicampakkan ke dalam perapian itu. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam dalam pergumulan hamba-hambanya.  Tuhan tidak mencegah mereka untuk dihukum dan dibakar, tetapi Tuhan mencegah api itu untuk membakar kulit, tubuh, baju dan rambut mereka. Allah mau menunjukkan melalui segala pergumulan hamba-hambanya bahwa Dia adalah Allah yang mahabesar dan mahakuasa.  Sebagaimana iman mereka berkata “jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami maka ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu” dan memang Allah sanggup. Lalu Allah mengangkat derajat mereka semakin tinggi di kerajaan itu.

Karena itu apapun persoalan dan masalah mari tetap beriman dan bersandar penuh kepada Tuhan.  Tidak begitu penting kita diluputkan, dilepaskan atau dicegah untuk masuk dalam persoalan itu. Hadapi saja dengan model iman ketiga orang ini, maka Tuhan pasti pasti akan bertindak. Dan seandainya Tuhan tidak bertindak masihkah kita tetap beriman dan menyembahNya?  Mari kita jawab dalam hati kita masing-masing.

Tuhan kiranya menguatkan kita semua sampai Maranatha Tuhan Yesus datang kedua kali. Amin

Shalom,

Ev.Harles Lumbantobing 


KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya 

di Daftar... ARSIP.......

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih