“DITOLONG ATAU TIDAK DITOLONG SAMA SAJA”
Daniel 3:17-18
Setiap orang pasti pernah berada dalam situasi sulit. Entah situasi sulit karena ekonomi, situasi sulit karena urusan pekerjaan, urusan rumah tangga, urusan penyakit, bermasalah dengan hukum, atau mungkin urusan pelayanan. Dalam persoalan ini sering sekali iman kita ditantang dan diuji. Apakah kita akan tetap konsisten beriman ketika kita ditolong Tuhan, diberkati dan berhasil dalam hidup. Sebab kadang ada yang akhirnya lupa diri.
Bagaimana apabila sebaliknya Tuhan tidak menolong? Bagaimana kalau
kegagalan yang kita dapat? Penyakit yang tidak kunjung sembuh? Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan?
Masihkah kita mengikuti Tuhan?
Barangkali kita akan menjawab Ya pada
pilihan pertama bahwa kita akan tetap beriman Jika Tuhan akhirnya menolong
kita, membuat kita berhasil mencapai yang kita cita-citakan. Usaha lancar,
pelayanan lancar dan sebagainya. Begitu juga kalau kita mengalami sebaliknya,
lalu menghadapi pergumulan berat, penderitaan dan tekanan hidup, Saya yakin untuk tahap ini masih ada orang yang
akan tetap beriman karena dia tahu Tuhan akan menolong dan memberikannya kemenangan atas pergumulan dan permasalahan
itu.
Tetapi bagaimana kalau justru Tuhan
tidak menolong, bahkan membiarkannya dihantam dan dihabisi oleh pergumulan itu?
Masihkah dia beriman dan berdiri teguh di dalam imannya kepada Tuhan?
Begitulah kesaksian iman Sadrakh
Messakh dan Abednego yang kita temukan dalam kitab Daniel 3 ini. Di hadapan
mereka sudah terbentang ancaman dan hukuman kematian. Iman mereka ditantang
apakah akan tetap menyembah Tuhan mereka
dan mereka mati dalam perapian yang menyala-nyala yang panasnya 7 kali dari
biasanya sebagai konsekuensi atau meninggalkan Allah mereka dan sujud menyembah
patung emas buatan Raja Nebukadnezar, sehingga mereka akan hidup.
Pernyataan iman luar biasa ditunjukkan
mereka bertiga bahwa seperti di ayat
17-18 Daniel 3 ini mereka berkata: “Jika
Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami
dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu."
Artinya Sadrakh, Messakh, dan Abednego
menunjukkan iman yang luar biasa yang tentunya sangat Tuhan senangi dan membuat
Tuhan bangga. Di mana mereka konsisten tidak mau menyembah patung atau ilah
lain selain Allah Abraham Ishak dan Yakub yang mereka sembah itu. Bahkan meskipun
Allah yang mereka sembah tidak melepaskan mereka, mereka tidak akan pernah mau
berpaling untuk menyembah allah lain.
Tentunya ending dari kisah ini kita
lihat bahwa Iman mereka membuktikan iman mereka. Kita melihat keteguhan iman
mereka tidak melepaskan mereka dari hukuman itu. Mereka ditangkap, divonis mati melalui dibakar di
perapian yang menyala-nyala yang panasnya 7 kali lipat dari biasanya. Mungkin
semua orang di istana itu tepuk tangan dan bersukacita melihat mereka dihukum
dan akan mati. Apalagi saat satu persatu mereka dicampakkan ke dalam perapian
itu. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam dalam pergumulan hamba-hambanya. Tuhan tidak mencegah mereka untuk dihukum dan
dibakar, tetapi Tuhan mencegah api itu untuk membakar kulit, tubuh, baju dan
rambut mereka. Allah mau menunjukkan melalui segala pergumulan hamba-hambanya
bahwa Dia adalah Allah yang mahabesar dan mahakuasa. Sebagaimana iman mereka berkata “jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan
kami maka ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu” dan
memang Allah sanggup. Lalu Allah mengangkat derajat mereka semakin tinggi di
kerajaan itu.
Karena itu apapun persoalan dan
masalah mari tetap beriman dan bersandar penuh kepada Tuhan. Tidak begitu penting kita diluputkan,
dilepaskan atau dicegah untuk masuk dalam persoalan itu. Hadapi saja dengan
model iman ketiga orang ini, maka Tuhan pasti pasti akan bertindak. Dan
seandainya Tuhan tidak bertindak masihkah kita tetap beriman dan
menyembahNya? Mari kita jawab dalam hati
kita masing-masing.
Tuhan kiranya menguatkan kita semua
sampai Maranatha Tuhan Yesus datang kedua kali. Amin
Shalom,
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih