7 KISAH DALAM 7 HARI DI SEKITAR NATAL
1 |
Lukas
1: 5-20 (Imam Zakaharia)
Suatu
ketika Imam Zakharia yang sudah tua itu mendapat giliran untuk membakar ukupan
di dalam bait suci dan umat ada di luar untuk sembahyang. Malaikat datang
menjumpai dia dan berkata bahwa doa mereka yang sejak dulu menikah dengan
istrinya Elisabeth sudah di dengar Tuhan, dan Istrinya akan melahirkan anak dan
mereka akan menamainya Yohanes. Zakharia tidak percaya dan membantah pesan
Tuhan lewat Malaikat itu. Di ayat 20 Malaikat berkata bahwa Zakharia akan di
hukum menjadi bisu sampai Yohanes lahir. Alkitab mencatat bahwa Zakharia dan
istrinya adalah keluarga imam yang memiliki iman dan ketaatan yang luar biasa.
Lukas 1:6 berkata “Keduanya adalah benar
di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan
tidak bercacat.” Namun dalam, ayat 16 dan 20 jelas terlihat bagaimana keraguan dan ketidakpercayaan
Zakharia atas pesan Tuhan yang dibawa Malaikat itu. Alasan Zakharia memang
logika bahwa di ayat 7 dikatakan bahwa
mereka sudah tua (lanjut umur) dan Elisabeth itu mandul. Kemungkinan umur
mereka sudah diatas 70 tahun.
Hal
yang teragis seperti ini tidak saja hanya terjadi kepada Zakharia, tetapi juga
kepada banyak anak-anak Tuhan, bahkan hamba-hamba
Tuhan. Sebenarnya menurut Ayat 6 itu sudah disaksikan bahwa Zakharia dan
Elisabet adalah orang yang benar di hadapan Allah, taat dan penurut serta
melakukan ketetapan Tuhan dengan tidak bercela baik suami maupun istri. Mereka setia, taat dan benar
meskipun doa mereka untuk memohon anak sampai tua selama ini tidak Tuhan jawab
juga. Ketaatan mereka melayani Tuhan tidak tergantung doa mereka di dengar
Tuhan atau tidak. Tetapi ketika iman percaya mereka ditantang untuk hal-hal
yang di luar nalar dan kewajaran atau logika manusia bagaimana?.
Seorang
hamba Tuhan sehebat apapun jika tidak percaya total tetap akan menerima sangsi
atau konsekuensi dari Tuhan. Ketaatan tidak diukur jabatan rohani atau tahbisan
apapun. Tetapi ketaatan di ukur dari akselerasi
( seberapa cepat) kita percaya akan Firman Tuhan. Lihat Maria
yang bukan siapa-siapa dan tidak punya jabatan/tahbisan apa-apa ketika Malaikat
membawa pesan tidak masuk akal kepadanya, Maria berkata “Aku ini hamba Tuhan jadilah kepadaku menurut perkataanmu itu” (Lukas
2: 38). Meskipun dia pernah berkata “bagaimana mungkin, aku belum bersuami”
itu tidak dinilai sebagai ketidakpercayaan, tetapi pernyataan seorang awam yang
benar-benar awam akan pengenalan akan Tuhan. Beda jauh dengan Zakharia yang
sudah puluhan tahun menjadi imam dan tiap hari melayani Tuhan.
Lalu
bagaimana dengan kita? Apakah kita harus
bisu dulu baru percaya?. Ketika sesuatu
yang kita harapkan dan doakan selama ini jelas-jelas sudah tidak memungkinkan untuk
terjadi lagi bahkan kita mungkin sudah menyerah, tiba-tiba Tuhan berkata kita
harus melakukannya, mengerjakannya, mengemban misi Tuhan itu, menjawab doa yang
sudah tidak mungkin itu, apakah kita akan merespon seperti Zakharia?. Atau setelah membaca renungan ini akhirnya kita mulai belajar bahwa jika sudah
Tuhan yang berkata atau berfirman atau menyuruh atau memanggil kita haruslah
percaya?.
Yah, inilah makna dan
pesan renungan ini. Jika sudah Tuhan yang berpesan mari terimalah, yakini dan
percayai meskipun nampaknya sudah menyangkut ketidakberdayaan kita, bahkan di
luar logika dan kemampuan kita. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin
Shalom, Tuhan Yesus
memberkati.
Ev. Harles Lumbantobing.
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya
di Daftar... ARSIP.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih