IBADAH MINGGU INVOKAVIT 21 Februari 2021
Tema:
JANJI DAN KUASA ALLAH
Ev: Kejadian 9:8-17
Ep : 1 Petrus 3:18-22
Kejadian 9:8-17 (TB)
9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
9:10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi."
9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."
--------------------------
Shalom, selamat pagi saudaraku, sukacita rasanya masih bisa berbagi firman Tuhan dengan saudara sekalian. Kiranya kita semua senantiasa dalam lindungan Yang Maha Tinggi, Allah yang setia dengan janji dan perkataanNya. Kapan saudara terakhir kali melihat pelangi? Tentunya masing-masing kita pernah melihat pelangi. Pelangi yang warnanya indah dan membusur di langit. Kalau tidak salah saya melihatnya 2 atau 3 tahun yang lalu di suatu sore dari halaman belakang. Indah dan sangat jelas membusur di langit. Banyak cerita dan lagu diciptakan tentang Pelangi yang indah ini. Saudara, dalam pemahaman akan Firman Tuhan, setiap saya melihat pelangi maka saya selalu teringat akan suatu kisah dalam kitab kejadian yaitu peristiwa air bah dan juga akan janji Allah terhadap ciptaannya setelah air bah itu. Saya kira saudara juga demikian.
Dalam minggu kali ini, Firman Tuhan berbicara kepada kita dari kitab Kejadian 9:8-17 dengan mengambil tema JANJI DAN KUASA ALLAH. Membaca kisah ini kita pasti langsung diingatkan akan peristiwa Air Bah yang terjadi sebelumnya. Peristiwa yang dasyat yang belum pernah terjadi dan yang tidak akan pernah terjadi lagi. 40 hari lamanya air bah menerpa bumi (Kej 7:17) dan 150 hari air itu menggenangi bumi (Kejadian 7:24). Selama itu juga Nuh dan keluarganya dan seluruh binatang yang turut ke dalam bahtera itu terapung-apung di atas air bah. Kalau kita melihat kisah ini, kita melihat sepertinya kemarahan Allah sudah mencapai puncaknya. Mengapa amarah Allah sampai demikian besarnya dan hendak memunahkan semua ciptaanNya?
Sejenak kita singgung Kitab Kejadian 6. Di sana jelas sekali disebutkan letar belakang kemarahan Allah. Dalam Kejadian 6: 12: “Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi”. Kemudian di ayat sebelumnya ayat 5-6 dikatakan: Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya”. Dosa dan kejahatan manusia yang sudah luar biasa pada saat itu, sepertinya sudah hampir menghabiskan kesabaran Allah. Seandainya tidak ada Nuh yang hidupnya saleh dan berkenan di hadapan Allah, maka manusia dan segala ciptaan yang ada di bumi sudah habis dan terhapus (Kejadian 6:7 : Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.").
Dalam peristiwa air bah itu, rasanya tidak terkatakan betapa Luar biasanya pengalaman Nuh dan keluarganya pada peristiwa air bah ini. Dalam Kejadian 7: 11-12 disebutkan bahwa segala mata air samudera raya terbelah dengan dasyat, tingkap-tingkap langit terbuka, dan hujan lebat menutupi bumi selama 40 hari. Suasananya dasyat, menakutkan, mencekam, dan tak terkatakan pastinya saat peristiwa itu terjadi. Tetapi Tuhan sudah berjanji kepada Nuh sebelum air bah itu bahwa dia keluarganya akan dipelihara dan perjanjianNnya akan dibangun bersama Nuh (Kejadian 6:18). Selajutnya semua manusia setelah peristiwa air bah adalah keturunan Nuh.
Dalam nas Firman Tuhan hari ini kita melihat bahwa Allah menepati janjinya kepada Nuh yang dikatakanNya sebelum air bah itu. Hukuman akibat dosa dan kesalahan manusia yang mendatangkan murka Allah terhadap manusia dan bumi ini kemudian diperbaiki Allah sendiri dengan memulai janjinya kepada Nuh. Isi perjanjian itu berbunyi sebagaimana kita baca dalam nas Firman ini bahwa sejak saat itu tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi, dan sebagai tanda atas perjanjianNya maka Tuhan membuat busur Tuhan di langit. Dalam terjemahan lama dan Alkitab sehari-hari, busur ini diterjemahkan sebagai pelangi. Perjanjian Allah dan tandanya ini masih akan terus berlaku hingga saat ini sampai kesudahan zaman nanti.
Saudara, apa yang bisa kita pelajari dari Nas Firman Tuhan hari ini?
Yang pertama bahwa dosa benar-benar menyakiti hati Allah.
Upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Sebelum mencapai maut itu, Allah berkenan memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat, sebab Allah mengasihi manusia. Oleh karena itu Allah memberikan janji untuk menyelesaikan akibat dosa itu sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa di Taman Eden. Yesus adalah Mesias yang dijanjikan untuk menyelesaikan akibat dari dosa itu. Sehingga barang siapa menerima Yesus yaitu pengorbanan dan kematianNya serta kebangkitanNya, maka ia akan diselamatkan, dan yang menolak akan masuk ke dalam maut.
Sejauh mana kita berdosa di hadapan Allah? Sejauh mana kita kompromi dengan dosa?. Masihkah kita menganggap dosa yang kita lakukan adalah dosa? Atau sudah menganggapnya biasa dan lumrah untuk dilakukan, atau berkata semua orang juga melakukannya?. Kira-kira pernahkah kita berpikir bahwa di tengah-tengah keberdosaan kita dan masih terusnya kita berbuat dosa atau jatuh ke dalam dosa, bahwa Allah menyesal menciptakan kita? Dan hendak menghukum kita?. Janji Allah tidak akan mendatangkan kembali air bah meskipun manusia berdosa hanya berlaku pada peristiwa seperti jaman Nuh yaitu pemusnahan massal baik manusia maupun ciptaan lain di bumi oleh air bah. Tetapi hukuman dan konsekuensi seperti air bah itu secara pribadi, kelompok, wilayah masih mungkin terjadi. Tetapi untuk segenap bumi dan isinya tidak lagi. Itu sebabnya Sodom dan Gomora terjadi pemusnahan wilayah akibat dosa-dosa mereka, walaupun bukan dengan air bah.
Tetapi bagi kita yang berdosa hingga saat ini dan selamanya masih berlaku janji Allah bahwa “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (I Yohanes 1:9).
Yang kedua adalah Allah berkuasa dan berdaulat atas ciptaanNya.
Ayub pernah berkata “TUHAN yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama TUHAN (Ayub 1:21) . Juga dalam Roma 11:36 berkata :Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”. Menunjukkan betapa Allah berdaulat penuh atas ciptaanNya. Kuasa Allah mengatasi seluruh ciptaanNya. Mengatasi langit, bumi, cakrawala dan segala sesuatu dari kekal sampai kekekalan. Tidak ada yang sanggup mengatasi Allah, tidak ada yang sanggup menjadi penasehat dan juga menjadi pembelaNya. Dia berdaulat menyatakan kehendaknya tanpa interferensi dan pertimbangan manusia. Jika Allah telah berfirman maka terjadilah sesuai kehendaknya. Ditengah-tengah hukuman yang Ia jatuhkan, Allah juga punya kuasa untuk memperbaiki dan merekonsiliasi segala dampak yang ditimbulkan oleh hukuman dan keadilan Allah.
Hal ketiga adalah bahwa janji Allah itu kekal dan Dia setia akan janjiNya dan pasti menepatinya.
Jika manusia gampang berubah dan ingkar janji, tidaklah demikian dengan Allah. Allah selalu setia dengan janjiNya dan selalu konsiten menepatinya. Kalau kita belajar Alkitab kita menjumpai bahwa tidak ada yang meragukan dari Allah. Justeru manusialah yang selalu berubah setia. Allah tetap mengasihi manusia, dan tetap menunggu kapan manusia itu berubah dari jalannya yang salah kembali ke jalan yang benar (Yesaya 30:18. Yesaya 1:18). Ditengah-tengah segala kelemahan dan kegagalan manusia, Allah senantiasa setia mununjukkan kasih dan pengampunannya supaya manusia mengingat segala janji Allah dan setia untuk mengingat dan menanti-nantikan janji itu dan janji itu pasti ditepati Allah.
Saudara, Alkitab mencatat begitu banyak janji Allah kepada kita, semakinbanyak kita baca dan renungkan FirmanNya dalam Alkitab semakin banyak janji Allah yang bisa kita ketahui dan yakini bahwa kita semua yang percaya kepadaNya akan menjadi penerima-penerima janji itu. JanjiNya pasti digenapi. Kita manusia sajanya yang sering sekali tidak sabar menantikan jinji Allah digenapi. Akibatnya kita tidak melihat dan mendapatkan penggenapan janji itu. Sebab penggenapan janji itu selalu tepat pada waktunya Allah.
Sabarlah, nantikanlah Tuhan, maka kita akan melihat janji dan kuasa Allah berlaku atas kita. Selamat mengimani janji Allah, selamat melihat kuasaNya, selamat menepati setiap janji yang kita buat, dan Selamat berIMAN.
Selamat hari minggu dan Shalom,
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Mauliate amang buat renungan nya, biarlah renungan ini menjadi berkat bagi kt smua sbg anak2Nya.
BalasHapusBiarlah amang n klrg semkn dipakai Tuhan lbh luar biasa utk menjd saluran berkatNya. Gb