Sabtu, 21 Agustus 2021

ORANG BENAR DI MATA TUHAN

Ibadah Minggu XII Setelah Trinitatis

tema:

ORANG BENAR DI MATA TUHAN

Ev: Mazmur 34:12-18

Ep:  Roma 12:17-21


 

Ev: Mazmur 34:12-18 (TB)

34:12 Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!

34:13 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

34:14 Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;

34:15 jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

34:16 Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;

34:17 wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi.

34:18 Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.

 

------------

Shalom, selamat hari minggu buat saudaraku sekalian yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus.  Bahagia  rasanya di dalam Tuhan masih bisa menyapa saudara di minggu ini. Kiranya kita semua dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani.  Tidak lupa saya juga menyapa saudara yang saat ini lagi terbaring sakit baik yang di rumah, ataupun yang di rumah sakit, Tuhan kiranya menolong saudara untuk bisa menang terhadap setiap penyakit yang saudara hadapi saat ini. Tuhan berkati obat dan paramedis yang menangani, sehingga saudara semakin lekas  sembuh. Tetap semangat dan terus berpengharapan.

Dalam ibadah minggu ini, Firman Tuhan menyapa kita dengan sebuah tema “ORANG BENAR DI MATA TUHAN” yang di dasarkan kepada kitab Mazmur 34:12-18. Marilah bersama  kita merenungkan Firman Tuhan minggu ini untuk  mengetahui apa yang Tuhan mau katakan kepada kita lewat nats minggu ini.

Ketika membaca tema ini beberapa pertanyaan yang mungkin langsung muncul di pikiran kita adalah:

“seperti apa orang benar di mata Tuhan? Bagaimana hidupnya”,  atau

Bagaimana supaya menjadi orang benar di mata Tuhan?” atau

“Apa untungnya menjadi orang benar di mata Tuhan?”.

            Saudaraku, Mazmur Daud ini ditulisnya ketika ia terlepas dari Raja Abimelkh(Mazmur 34:1- gelar Raja Filistin di Gad) yaitu Raja Akhis ( 1Samuel 21:10-15). Pada peristiwa itu Daud berpura-pura tidak waras  supaya dia terlepas dari tangan raja Gad orang Filistin ketika dia melarikan diri dari kejaran Raja Saul yang ingin membunuhnya. Setelah Raja Akhis (Abimelekh) mengusirnya karena dianggap  orang tidak waras, Daud selanjutnya melarikan diri ke gua Andulam.  Dalam Mazmur 34 ini kita melihat bagaimana Daud bersaksi bahwa Tuhan akan menyertai, melepaskan bahkan melindungi orang yang dikasihiNya.

Kita melihat dalam Mazmur 34 ini kriteria orang-orang yang Tuhan akan lindungi dan selamatkan dari berbagai pergumulan hidup yaitu mereka-mereka yang dia sebut sebagai:

  • Orang-orang yang rendah hati (ayat 3)
  • Orang yang mencari Tuhan (ayat 5, 11)
  • Orang yang takut akan Tuhan(ayat 8,10, 12)
  • Orang-orang benar (ayat 16,18, 20)

Dalam kotbah minggu ini kita akan membahas tentang kriteria yang terakhir yaitu ‘ORANG BENAR”.

            Bagaimana Firman Tuhan berbicara bagi kita tentang orang benar ini dalam Nats Firman Tuhan  hari ini dari ayat 12-18?. Kalau kita mengikuti alur nats ini kita mendapati bahwa perikop ini merupakan sebuah ajaran dari seorang yang sangat berpengalaman dengan Allah dalam hubungannya secara pribadi dengan Allah. Di sini Raja Daud sedang memberikan pelajaran tantang takut akan Tuhan. Kalau ayat 13 ini (Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?) dipertanyakan kepada kita, tentunya kita semua pasti akan menjawabnya ‘saya!’.  Tetapi tunggu dulu, setiap orang yang menjawab ‘saya’  harus mengikuti  ayat selanjutnya  sebagai syarat untuk mendapatkan apa yang ditanyakan di ayat 13 tersebut. Ayat selanjutnya 14-15 mengajarkan kepada setiap orang yang berkata ‘saya’ bagaimana supaya bisa menyukai hidup, berumur panjang dan menikmati umur panjang itu. Diajarkan di  sana bahwa orang tersebut harus menjaga lidah terhadap yang jahat, menjaga bibir terhadap ucapan-ucapan menipu, menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik,  serta mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Keempat syarat ini sekaligus merupakan tanda-tanda atau indikasi dari orang benar.

            Apa yang disampaikan Raja Daud ini merupakan impian semua orang selama hidup di dunia.  Berumur panjang dan bisa menikmati hidup itu. Ada orang berumur panjang tetapi tidak  tidak bisa menikmati umurnya yang panjang itu. Dia tidak pernah mengalami sukacita dan kebahagiaan yang sesungguhnya meskipun dia berlimpah harta, punya jabatan tinggi, dan status sosial yang tinggi. Ada orang berumur panjang namun terus menerus diperbudak dosa, ada yang terus menerus diterpa masalah dan pergumulan berat, ada yang umurnya panjang tetapi dirundung dukacita melihat keturunannya yang  tidak damai dan  terus menerus berantam, ada yang berumur panjang tetapi selalu sakit-sakitan dan menjadi beban keluarga, dan lain sebagainya yang bisa kita lihat di dunia nyata saat ini. Tetapi itulah realita. Jalan hidup setiap orang tidak selalu sama, namun harapan semua orang bisa saja sama yaitu menikmati hidup yaitu dengan menikmati segala yang baik dari hidup itu.

            Namun saya melihat ke-empat syarat di atas yang disampaikan Raja Daud di ayat 13-14  sangat tepat bagi setiap orang yang mau menikmati hidup selama hidup di dunia. Tentunya bagaimana seeorang bisa menikmati hidupnya jika lidahnya selalu melakukan yang jahat, bibirnya selalu mengeluarkan ucapan-ucapan menipu, hidup dalam kejahatan, dan tidak suka hidup damai malah selalu membuat keonaran. Tentunya hidupnya akan selalu dibenci orang, dan akan menuai akibat dari segala perbuatannya baik di usianya yang singkat ataupun sampai dimasa tuanya jika umurnya panjang.

            Tidak demikian dengan orang benar. Mazmur ini mengajarkan bagaimana hidup dan kehidupan orang benar, dan bagaimana sikap Tuhan terhadap orang benar. Yang pertama yang harus kita ketahui dari nats ini bahwa “mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar” (ayat 16). Ini artinya bahwa orang benar menjadi pusat perhatian Allah. Atau  bisa kita katakan orang benar menjadi fokus dari aktifitas Allah di dunia dan di akhirat. Tuhan selalu mengawasi dan memperhatikan bagaimana keadaan dan hidup dari orang benar itu. Orang benar tidak akan luput dari pengawasan Allah. Dia tidak bisa bersembunyi dimanapun dan kemanapun dan tidak ada yang bisa menghalangi pandangan Allah dari orang benar.

Hal kedua dikatakan di ayat 16 bahwa Telinga Tuhan  terarah kepada teriakan orang benar.  Jadi seruan orang benar selalu Tuhan responi. Hal tersebutlah yang meyakinkan pemazmur  untuk menyaksikan bahwa Tuhan akan mendengar ketika orang benar itu berseru-seru kepada Tuhan. Apakah ketika dia berada dalam kesesakan, penderitaan, penindasan, atau marabahaya sekalipun. Dalam Mazmur 34 ini begitu jelasnya pemazmur menyatakan bahwa Allah itu konsisten membela dan melindungi orang benar itu.

-          Ketika Tuhan dicari, Tuhan menunjukkan diri (ayat 5),

-          Ketika Dia dipanggil Dia menjawab (ayat 7, 18),

-          Ketika hidup menakutkan, malaikatNya disuruhNya untuk berkemah di sekeliling orang yang takut akan Dia (ayat 8),

-          Ketika terjadi masa kelaparan, orang benar tidak dibiarkanNya berkekurangan (ayat 11)

-          Ketika ada yang mau berbuat jahat, wajah Tuhan menentang mereka (ayat 17)

-          Ketika hidup begitu susah, dan kepahitan hidup sedang melanda, Tuhan melepaskan orang benar itu dari segala kesesakan ( Ayat 18)

-          Bahkan ketika terjadi patah hati, dan remuk jiwa, bahkan sudah terjatuh sekalipun, Tuhan akan menyelamatkan orang benar itu sebagaimana kisah hidup yang dialami Raja Daud sendiri. (ayat 19)

-          Ketika orang benar mengalami kemalangan, Tuhan melepaskannya dan kemalangan itu tidak akan bisa mencelakakannya (ayat 20)

Demikianlah hidup orang benar diperlakukan oleh Tuhan. Tetapi kita jangan lupa bagaimana orang benar  itu harus hidup dan berperilaku di dalam kehidupannya harus sesuai dengan Firman Tuhan . Hidup yang penuh dengan pujian kepada Tuhan, dan mempersembahkan hidup yang selalu memuliakan Allah lewat lidah, bibir atau ucapan, tingkah laku, keinginan hidup,  takut akan Tuhan dan disertai ambisi yang terus-menerus untuk mencari kehendak Tuhan.

Banyak orang yang meragukan kedelapan perlakuan Allah kepada orang benar di atas. Mereka akan berkata “ah masa benar demikian?”. “Saya kok mengalami yang sebaliknya”. Sampai sekarang aku tetap berada di masalahku yang tidak beres-beres ini”. “ Keadaanku makin hari semakin buruk saya rasa”. “Kondisi ekonomi kami semakin hari semakin parah”  dan lain sebagainya.  Benarkah demikian? Apa yang menyebabkannya demikian?

Saudara, menjadi orang benar tidak menjamin kita lepas dari masalah, bahkan kadang justru setelah menjadi orang benar tantangan hidup semakin besar. Firman Tuhan dengan jujur sudah mengatakan dalam Mazmur 34: 20-21 demikian:

Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.

Ha ini menunjukkan bahwa memang pernyataan Tuhan dengan fakta di kehidupan nyata adalah benar adanya. Orang benar tidak menjaminnya terbebas dari berbagai kemalangan dan persoalan hidup. Kalau begitu apa untungnya menjadi orang benar? Dari penjelasan di atas dan poin-poin yang Tuhan katakan di pembahasan di atas adalah merupakan kebenaran yang tidak bisa dibantah yang dialami dan didapatkan oleh setiap orang benar. Raja Daud sudah mengalaminya dan menyaksikannya, dan saya sendiri juga sudah mengalami bagaimana pembelaan Allah, perlindungan Allah, cara Allah melepaskan dari berbagai persoalan hidup dan bagaimana cara Allah memelihara hidup saya dan keluarga pada masa kesesakan.

Ukuran kasih dan pemeliharaan Allah tidak bisa diukur atau dibandingkan dengan ada tidaknya pergumulan yang kita hadapi, maju tidaknya usaha yang sedang kita rintis, apakah keadaan sehat atau sakit yang kita alami saat ini,  kondisi ekonomi kita, atau  apa yang kita miliki yang tidak sebanding dengan orang lain. Jika demikian kita hanya akan bersyukur dan memuji Tuhan jika keadaan menguntungkan kita dan sebaliknya jika keadaan tidak menguntungkan kita kita akan berkata Tuhan itu jauh Tuhan itu tidak mendengar, Tuhan itu tidak adil dan lain sebagainya. Padahal dalam mazmur 34 ini kita melihat Daud tetap mengandalkan Tuhan, memuji Tuhan, berseru kepada Tuhan meskipun dia sedang mengalami berbagi pergumulan yang berat. Bahkan saat dia mengalami kemenangan, kelepasan dan keselamatan atas musuh dan pergumulan dia juga tetap konsisten  memuji Tuhan. Inilah tanda dan ciri-ciri orang benar di mata Tuhan.

Sangat menolong sekali jika kita menyimak syair lagu Kidung Jemaat  439 yang berjudul “BILA TOPAN KRAS MELANDA HIDUPMU” di bawah ini.

1. Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu,

berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya.

Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.

 

2. Adakah beban membuat kau penat, salib yang kaupikul menekan berat?

Hitunglah berkatNya, pasti kau lega dan bernyanyi t’rus penuh bahagia!

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya.

Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.

 

3. Bila kau memandang harta orang lain, ingat janji Kristus yang lebih permai;

hitunglah berkat yang tidak terbeli milikmu di sorga tiada terperi.

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya.

Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.

 

4. Dalam pergumulanmu di dunia janganlah kuatir, Tuhan adalah!

Hitunglah berkat sepanjang hidupmu, yakinlah, malaikat meyertaimu!

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya.

Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya

 

Luar biasa bukan?. Kita manusia yang memang sering sekali salah memahami Tuhan, salah mengerti rencana dan maksudNya, dan salah menilai berkat-berkatNya. Fokus kita berbeda dengan fokus Tuhan sehingga penilaian kita juga berbeda.  

Pertanyaan yang paling besar yang sebenarnya harus kita jawab adalah “APAKAH SAYA ORANG BENAR?” dengan demikian Nats Firman Tuhan hari ini berlaku kepada saya dan saudara.

Secara pribadi saya akan menjawab bahwa “saya orang benar” Mengapa bisa? Sedangkan Alkitab berkata “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak” (Roma 3:10). Iya benar tetapi tidak berhenti sampai di situ. Selanjutnya dalam Roma 3:23-24 dilanjutkan bahwa :

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus”.

Jadi kebenaran yang saya miliki bukanlah hasil karya saya, atau saya merebutnya, atau karena kebaikan saya sehingga saya diperhitungkan Tuhan sebagai orang benar. BUKAN. Tetapi hasil pembenaran oleh darah Kristus yang dicurahkannya untuk menebus saya dari dosa dan kematian. Dari status saya sebagai orang bersalah, orang jahat dan orang berdosa. Jadi saudara, kebenaran orang benar (orang percaya) adalah hasil pembenaran. Pembenaran ini terjadi ketika kita merendahkan hati, bertobat dan membuka hati kita untuk Kristus masuk dalam hati kita sehingga Roh Kudus dimeteraikan dalam hati kita sebagai jaminan bahwa kita sudah menjadi anak-anakNya atau sama dengan orang-orang benar, dan ini mutlak karunia Allah. Selanjutnya kita akan hidup sebagai orang-orang benar, berkelakukan sebagai orang-orang benar yang hidupnya senantiasa bergantung kepada Tuhan dan menjalani hidup sebagai panggilan untuk memuliakan Tuhan.

Itulah yang senantiasa dilakukan oleh Raja Daud. Ketika dia dipilih oleh Allah dan dibenarkan Allah maka kita bisa melihat bagaimana selanjutnya kualitas hidup Daud yang begitu akrab dengan Allah. Penyerahan total dan ketergantungan total terhadap Allah begitu nyata dalam kehidupan Raja Daud. Karena itu kita melihat bagaimana Allah senantiasa menuntun dan melindunginya dalam setiap pergumulannya, serta memberikan kemenangan kepadanya. Pasang surut kehidupan Raja Daud tidak mempengaruhi hubungannya dengan Tuhan, dan tidak mempengaruhi iman dan kepercayaanNya kepada Tuhan. Bahkan saat-saat krisis sekalipun dan saat sepertinya Tuhan meninggalkanya, Daud tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan menjawab seruannya indah pada waktunya.

Saudaraku, bagaimana dengan kita? Saya dan saudara. Yakinkah saudara bahwa saudara sudah dibenarkan oleh Tuhan? dan menjadi orang benar?. Hal ini sangat penting sekali sebagai dasar bagi kita apakah Firman Tuhan hari ini berlaku kepada kita atau tidak. Segala tindakan dan perlakuan Tuhan kepada orang benar sebagaimana dijabarkan di atas terjadi atas kita atau tidak, sangat bergantung kepada status kita sebagai orang benar atau tidak. Jika saudara benar-benar mengimani bahwa saudara sudah menjadi orang benar ( dan itulah harapan saya  sesungguhnya) maka berbahagialah kita bahwa mata Tuhan tertuju kepada kita dan Dia senantiasa mendengar seruan kita.

Kalaupun kita sedang mengalami atau akan mengalami penderitaan dan pergumulan hidup sebagaimana dialami Raja Daud sebagai orang-orang benar, janganlah sampai luntur iman dan percaya kita terhadap kebenaran Firman Tuhan ini.  Janganlah kita berhenti beriman dan berharap jika seandainya kita dapati hidup kita mengalami tekanan dan beban berat yang sepertinya tidak kunjung habis. Sebab Allah kita yang membenarkan kita tidak akan tinggal diam dan tutup mata, Dia akan segera menolong tepat pada waktunya. Orang yang setia menantikan Tuhan itulah yang akan melihat dan menyaksikan karya dan pertolongan Tuhan. Itulah yang akan bisa menikmati hidup bahkan sampai masa lanjut umurnya dia akan tetap bisa menikmati hidup meskipun dikelilingi berbagai tantangan.

Baik orang benar maupun orang fasik dua-duanya sama-sama diterpa kemalangan dan badai hidup. Tetapi apakah yang menjadi perbedaannya? Perbedaannya adalah bahwa Allah berpihak kepada orang benar itu dan akan memasang badan bagi orang benar itu. Sedangkan orang fasik dikatakan dalam Mazmur 34: 22:

“Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman”.

Puji Tuhan hidup orang benar berharga dan berarti di mata Tuhan. Dengan demikian ketiga pertanyaan di awal renungan ini terjawab sudah yaitu: “seperti apa orang benar di mata Tuhan? Bagaimana hidupnya”,  atau “Bagaimana supaya menjadi orang benar di mata Tuhan?” atau “Apa untungnya menjadi orang benar di mata Tuhan?”.  

Saudaraku  tidak ada yang memisahkan orang benar dari kasih Allah. Karena itu:

 

selamat menjadi orang benar,

selamat hidup benar,

dan selamat hari Minggu,

 

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

 

 

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih