Ibadah minggu ke-11 Setelah Trinitatis
Minggu, 15 Agustus 2021
Tema:
ALLAH YANG MEMERDEKAKAN
Ev: Yohanes 8:30-36
Ep: Keluaran 4:18-23
8:30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Shalom, selamat hari minggu saudara-saudaraku sekalian. Tuhan yang maha baik dan pemurah kiranya senantiasa memberkati dan menyertai kita dalam segala situasi dan keadaan kita. Dalam masa pandemi ini tentunya banyak orang semakin takut dan kuatir , bahkan sama sekali tidak berani membayangkan tentang apa yang akan terjadi di depan. Tetapi bagi setiap orang yang percaya dan berharap kepadaNya, tidak ada sesungguhnya yang bisa menggoyahkan iman kita akan jaminan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Mari ingat Firman Tuhan dalam Roma 8:38-39 yang berkata:
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.
Jika Tuhan di pihak kita siapakah lawan kita? (Roma 8:31b)
Dalam ibadah minggu ini Tuhan kembali berbicara kepada kita hal penting yang harus kita ketahui yaitu tentang perhambaan dan kemerdekaan. Khotbah hari ini diambil dari Yohanes 8:30-36 dengan tema “ALLAH YANG MEMERDEKAAN”. Merujuk kepada kata ‘merdeka’ tentunya tidak bisa dilepaskan dari kata ‘penjajahan’ atau ‘perhambaan’. Bulan Agustus ini adalah bulan peringatan akan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia itu sesungguhnya adalah rahmat Tuhan yang Maha Kuasa. Allahlah sesunguhnya merancangkan kemerdekaan itu sehingga Indonesia memproklamirkannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan yang akan kita bahas dalam khotbah minggu ini bukan berbicara tentang kemerdekaan dari penjajahan atau perhambaan suatu bangsa. Tetapi kemerdekaan dari perhambaan dosa. Perhambaan dosa itu sesunguhnya sungguh menyakitkan dan membinasakan. Baik yang memperhamba(Iblis) maupun yang diperhamba (manusia berdosa) akhir dari kehidupan mereka keduanya akan masuk dalam penghukuman kekal dan kematian yang kekal.
Mari kita melihat Firman Tuhan hari ini yang akan menolong kita memahami tentang kemerdekaan yang Allah berikan.
Saudara setiap orang yang percaya kepada Yesus tidaklah langsung mengerti dan memahami perkataan yang Yesus sampaikan dan ajarkan pada saat itu. Kalau kita melihat Nats Firman Tuhan hari ini setelah orang banyak itu percaya kepada Yesus mereka tidak serta merta memahami akan kebenaran yang Yesus ajarkan. Seperti di ayat 33 mereka langsung membantah perkataan Yesus ketika Yesus mengatakan bahwa mereka akan merdeka jika mereka benar-benar menjadi murid Yesus dan sudah mengetahui kebenaran. Lalu Yesus harus mengajar mereka lagi kembali tentang kebenaran.
Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang yang sudah percaya dan bertobat haruslah dengan sungguh-sungguh tinggal dalam Firman Allah dan dengan tekun belajar FirmanNya. Inilah yang Yesus katakan bahwa dia sudah menjadi benar-benar menjadi murid Yesus. Ada banyak orang menyatakan diri percaya kepada Yesus dan menjadi muridNya namun malas untuk membaca, mendengar, menggali dan mempelajari Firman Tuhan untuk bisa dilakukannya dalam kehidupannya sehari-hari. Ini artinya tinggal di dalam Firman.
Istilah ‘MURID’ mengisyaratkan kepada kita kata ‘belajar’. Tidak ada seorangpun bisa disebut murid kalau dia tidak pernah belajar kepada gurunya. Kita tahu prinsip belajar bahwa semakin kita belajar, semakin banyak pula yang kita tidak ketahui. Apalagi jika kita menjadi murid Guru yang agung itu yaitu Yesus Kristus. Sebab kekayaan akan hikmat dan kebenaran Allah tidak terbatas.
Perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6 “ AKULAH KEBENARAN” menunjukkan bahwa di luar Yesus hanyalah kepalsuan dan kebohongan. Di luar Allah adalah Iblis. Kalau kita teruskan baca pasal 8 ini di ayat 44 akan kita temukan kenyataan bahwa di luar kebenaran hanya ada dusta. Dikatakan di situ bahwa Iblis adalah bapa segala dusta. Di dalam Iblis tidak ada kebenaran. Jadi jika ada Kebenaran maka ada dusta. Jika ada bapa segala kebenaran maka ada bapa segala dusta. Maka dari itu jika ada hamba kebenaran maka ada juga hamba dosa (Roma 6:15-23).
Kebenaran yang ada di dalam Yesus di mana Yesus sendiri adalah kebenaran itu tidak serta merta dipahami dan dimengerti dengan mudah. Karena itu butuh hati seorang murid yang mau tunduk dan setia untuk belajar kebenaran Firman Tuhan dengan baik. Itulah makna yang terkandung dalam perkataan Yesus di ayat 31-32 yang berkata
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Saudara bagaimana kita memahami tentang perhambaan dan kemerdekaan dari nats hari in?.
Ketika Yesus mengajar kepada orang Yahudi di pasal 8 ini, kita melihat ada dua kelompok Yahudi yang mendengar pengajaran Yesus dan keduanya mengambil keputusan yang berbeda. Dalam pasal 8 di ayat-ayat sebelum Nats ini Yesus memberitahukan bahwa Yesus adalah terang dunia, barang siapa mengikuti Yesus dia akan hidup dalam terang sebab kegelapan tidak ada lagi di dalam dia. Lalu Yesus menyampaikan bahwa diriNya bukan berasal dari dunia tetapi dari sorga. Dalam pengajaran itu Yesus berkata pula: dalam pasal 8:24
“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Dari pengajaran ini Yesus mendapat dua respon yang berbeda dari para pendengar. Kelompok pertama yaitu Farisi. Meskipun Yesus sudah mengajarkan tentang siapa diriNya dan bagaimana supaya orang-orang yang mendengar pengajaranNya bisa hidup mereka tetap saja tidak bisa menerima bahwa Yesus adalah terang dunia yang datang dari sorga. Bahwa setiap yang percaya kepadanya akan berpindah dari gelap kepada terang sehingga dia tidak mati lagi karena dosanya, tetapi akan hidup karena Kristus. Kelompok kedua adalah orang-orang Yahudi yang percaya selain orang-orang Farisi ini. Dalam ayat 30 dikatakan bahwa banyak orang Yahudi yang akhirnya percaya akan perkataan Yesus.
Mengapa kelompok pertama ini tetap bersikeras untuk menolak pengajaran Yesus? Yang artinya juga menolak pribadi Yesus sebagai terang dunia yang akan membebaskan mereka dari kegelapan?. Saudara hal tersebut terjadi karena mereka mengeraskan hati. Sehingga mereka terus diperhamba oleh dosa. Mereka diikat dan dikendalikan serta diperintah oleh si Iblis untuk terus melakukan dosa dan menentang kebenaran. Sehingga mereka sudah menjadi alat-alat setan untuk melawan Kristus.
Kelompok kedua juga pada awalnya hidup dalam kegelapan dan menjadi hamba dosa. Tetapi ketika mereka mendengar pengajaran Yesus dan siapa Yesus sesungguhnya, mereka mau percaya dan tidak mengeraskan hati. Sehingga kepada mereka Yesus memberikan pengajaran selanjutnya.
Dalam renungan ini saya tidak akan meneruskan penggalian tentang kelanjutan orang yang percaya tersebut bagaimana mereka selanjutnya kalau kita baca pasal ini secara keseluruhan. Namun ada beberapa pengajaran penting yang Yesus mau sampaikan kepada kita dalam renungan minggu ini.
Yang pertama bahwa seseorang akan benar-benar menjadi murid Yesus adalah jika dia tetap hidup dalam Firman yang Yesus ajarkan (Ayat 31) . Seperti saya jelaskan di atas kata ‘murid’ mengisyaratkan adanya pembelajaran, adanya proses belajar mengajar, penggalian, pendalaman pemahaman bahkan ujian sehingga seseorang itu bisa naik tingkat.
Yang kedua adalah bahwa murid-murid Kristus yang setia akan mengetahui kebenaran (ayat 32a). Saudara dalam proses sebagai murid itu kita akan tahu banyak hal tentang Allah, rahasia Allah, rencana dan karya agung Allah, kuasa dan penyertaan Allah, juga kasih dan keadilan Allah di dalam Yesus Kristus. Itulah kebenaran itu. Ini penting sekali dengan demikian kita akan mengetahui dengan baik kebenaran itu.
Yang ketiga bahwa kebenaran itu akan memerdekakan setiap murid-murid Kristus (ayat 32b). kalau kita ikutkan sebagaimana pertanyaan orang-orang Yahudi yang percaya Yesus itu yang menyatakan “Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka? padahal kami bukan diperhamba siapapun?”(ayat 33). Maka dari penjelasan Yesus di ayat selanjutnya kita bisa melihat bahwa yang dimaksud Yesus adalah merdeka dari perhambaan dosa yang sama dengan perhambaan Setan. Dari sini kita bisa melihat bahwa ketika Allah mengaruniakan kepada seseorang untuk percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamatnya pribadi maka di dalam dia ada Yesus yang adalah kebenaran itu sendiri, Lalu kebenaran itu akan memerdekakan dia pertama dari perbudakan dosa. Kedua kebenaran itu akan memerdekakan dia untuk bebas (dapat jalan masuk) untuk belajar kebenaran-kebenaran hidup yang terkandung di dalam Kebenaran sejati itu. Sehingga dia juga akan dimerdekakan dari banyak hal. Misalnya merdeka untuk berbuat baik. Saat setia menjadi murid Kristus dia akan tahu dan belajar kebaikan seperti apa yang Tuhan kehendaki. Merdeka dari kekuatiran, merdeka dari ketakutan dan kecemasan, merdeka untuk melayani Tuhan, merdeka untuk melepaskan pengampunan kepada orang lain, merdeka untuk menderita bagi Kristus, merdeka atas keinginan daging, dan lain sebagainya yang tentunya ini dimengerti dan didapatkan seiring proses menjadi murid tersebut.
Yang keempat bahwa Hamba dosa adalah setiap orang yang berbuat dosa (ayat 34). Apa yang diajarkan Yesus ini sangatlah jelas yang mau menyatakan bahwa hamba dosa itu pikiran dan keinginannya hanyalah berbuat dosa sesuai dengan kehendak Iblis. Dia diikat oleh dosa dan kecenderungan hatinya hanya melakukan dosa. Tetapi hamba kebenaran pikiran dan perbuatannya selalu didasari kebenaran karena firman Allah. Karena itu Yohanes menulis dalam kitab 1 Yohanes 3:8-9 yang berbunyi:
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9: Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah”.
Yang kelima adalah bahwa tempat seorang hamba adalah di luar rumah, sedangkan anak (anak tuan rumah) ada di dalam rumah (ayat 35). Yesus mau mengatakan kepada mereka yang baru percaya itu dan juga kepada kita saat ini bahwa kalau kita menjadi hamba kebenaran maka kita adalah anak-anak Allah dan kita akan tinggal di rumah Allah bersama-sama dengan Allah. Sedangkan yang bukan hamba kebenaran yaitu hamba dosa akan tinggal di luar kediaman Allah. Tempat yang ada di luar kediaman Allah hanyalah Neraka. Jadi setiap orang yang menjadi hamba dosa akan tinggal di luar kediaman Allah yaitu neraka. Karena itu Yesus menyatakan dengan tegas kepada mereka semua dalam pasal 8: 24:
“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Saudara ketika Allah melalui AnakNya Yesus Kristus memerdekakan kita atas kuasa maut dan dosa maka kita benar-benar merdeka (ayat 36). Ada banyak manusia sadar akan hidupnya yang diperbudak oleh dosa namun mereka tidak bisa melepaskan diri. Dari hati yang terdalam mereka ingin lepas. Mereka berontak dan tersiksa atas perbudakan itu namun mereka tidak mampu untuk keluar. Dosa yang begitu kuat mengikat mereka tidak akan mungkin bisa dikalahkan sebab seorang budak atau hamba akan benar benar merdeka atau lepas dari perhambaan itu yang pertama jika tuannya memberikan kebebasan kepadanya serta surat kebebasan sebagai tanda orang bebas. Kalau tidak dia akan diperbudak tuan yang lain yang sama dengan tuan sebelumnya. Kedua jika ada pihak lain yang mau dan rela untuk menebusnya dari tuan yang memperhambanya tersebut dan kepadanya dianugerahkan kebebasan dengan surat jaminan atau meterai kebebasan. Karena itu tidak mungkin dia bisa membebaskan dirinya sendiri. Kalaupun dia lari dari tuan yang satu dia akan tertangkap oleh tuan-tuan yang lain dan akan memperbudaknya kembali sebab dia adalah budak (hamba) yang tidak memiliki hak bebas (merdeka).
Syukur kepada Tuhan saudaraku, bahwa Allah mengaruniakan AnakNya yang Tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai korban untuk menebus kita dari perbudakan dosa. Dan kepada kita yang sudah ditebus diberikan tanda atau meterai yaitu Roh Kudus (Efesus 1:13), sehingga tidak ada seorangpun yang bisa menangkap kita atau mengklaim kita sebagai hambanya dan menjadikan kita kembali budaknya sebab di dalam hati kita telah ada meterai kebebasan yaitu Roh Kudus yang tidak bisa diganggu gugat siapapun, sebab harganya telah luas dibayar oleh darah Kristus. (I Korintus 6:20 “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!).
Saudaraku keadaan sebelum ditebus Allah itulah (cap sebagai budak) yang membuat seseorang yang masih diperhamba dosa itu tidak pernah menemukan kebahagiaan sejati. Kita bisa melihat beberapa tanda-tanda dari orang yang diperbudak dosa itu seperti:
- Tidak mau sama sekali mendengar Firman Tuhan
- Selalu menentang dan melawan Tuhan dan menganggap Tuhan itu tidak ada
- Ada yang ingin mendengar Firman tetapi tetap tidak mau percaya
- Kalaupun percaya Firman yang didengarnya itu tetapi dia tidak mau melakukan
- Gairah untuk beribadah dan mendengar Firman Tuhan tidak ada
- Tidak bisa berdoa dengan tenang dan benar
- Suka dan mudah percaya hal-hal yang sifatnya tahyul dan okultisme
- Cenderung mudah melakukan dosa dan keinginan daging dibanding keinginan Roh Kudus (Firman)
- Kekuatiran hidup tinggi baik masalah keamanan, keselamatan, ekonomi, masa depan, dan lain sebagainya.
- Selalu hidup dalam ketakutan serta Takut kematian
- Tidak pernah puas akan hidup
- Tinggi hati dan tidak mau mengampuni
Biasanya tanda-tanda ini sifatnya permanen atau terus menerus dilakukan oleh orang-orang yang sudah diperbudak dosa tersebut.
Tentu saja setiap orang percaya dan murid Kristus masih ada mengalami beberapa hal di atas meski tidak seluruhnya. Tetapi seiring perjalanan imannya sebagai murid Kristus yang mau untuk diajar dan belajar dia akan benar-benar bisa dimerdekakan dari semua itu sehingga dia benar-benar merdeka. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada yang sudah percaya itu “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”.
Saudaraku, saya tidak tahu bagaimana pergumulan saudara semua saat ini. Saya juga tidak tahu satu persatu di posisi mana saudara saat ini, apakah sebagai hamba dosa atau hamba kebenaran. Apakah saudara sedang mengalami tanda-tanda di atas atau tidak. Tetapi besar kerinduan saya kita semua adalah hamba-hamba Allah, hamba-hamba kebenaran, yang walaupun mengalami banyak pergumulan dan naik turunnya kualitas iman kita karena keadaan jaman ini, marilah kita tetap tinggal dalam Firman Tuhan dan tetap setia sebagai muridNya yang terus menerus mau belajar dan diajar oleh kebenaran Firman Tuhan.
Jikapun ada dari saudara yang membaca renungan ini merasa masih terikat oleh perhambaan dosa itu, belum lepas dari kuasa dosa itu saya mengajak saudara untuk meresponi perkataan Yesus sebagaimana saya sebutkan di atas dalam ayat 24 bahwa jika saudara percaya bahwa Yesus adalah terang dunia itu, dan Dia adalah satu-satunya yang turun dari Sorga untuk menyelamatkan hidup saudara dengan cara mengorbankan dirinya untuk menebus saudara dari perbudakan dosa maka saudara akan terbebas dan akan dihidupkan karena percaya. Lalu saudara akan menjadi orang merdeka.
Kiranya renungan ini menjadi berkat bagi kita semua, dipermuliakanlah Allah dalam setiap kehidupan kita yang dimerdekakan. Selamat hari minggu, Tuhan Yesus memberkati.
MERDEKA !
Shalom
Ev. Harles Lumbantobing
KLIK ARSIP untuk melihat tulisan lainnya di Daftar... ARSIP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih