Minggu, 05 September 2021

KUATKANLAH HATIMU JANGAN TAKUT

MINGGU 14 SET TRINITATIS

05 September 2021 (Warna liturgi: HIJAU)

Tema:KUATKANLAH HATIMU JANGAN TAKUT

 

Evanggelium: Yesaya 35:4-10

Epistel : Yakobus 2:5-13

 

Yesaya 35:4-10 (TB)

 

35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

35:5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

35:6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

35:7 tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.

35:8 Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.

35:9 Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ,

35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

-----------------

 

Shalom, selamat hari minggu buat semua saudaraku di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan kita atas segala pertolongan dan penyertaannya kepada kita selama ini hingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk melihat hari-hari yang baru. Meskipun dalam perjalanan hidup kita banyak tantangan dan pencobaan yang kita hadapi. Namun atas kemurahanNya kita masih bisa bernafas hingga saat ini.

       Tuhan kiranya juga menguatkan dan menghibur saudara-saudaraku yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri maupun isolasi di rumah sakit akibat terpapar virus covid-19. Tetaplah semangat dan penuh keyakinan bahwa dalam Yesus saudaraku pasti akan menang dalam menghadapi pandemi ini. Saya berdoa kiranya Tuhan menjaga dan menguatkan juga iman setiap keluarga yang anggota keluarganya sedang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit.

        Saudaraku, ibadah minggu ke 14 setelah Trinitatis kali ini mengambil tema KUATKANLAH HATIMU JANGAN TAKUT yang di dasarkan pada nats Firman Tuhan dari Yesaya 35:4-10. Firman Tuhan hari ini memberikan harapan, kekuatan dan semangat baru bagi kita semua yang bergumul dalam segala macam pergumulan selama di dunia ini. Firman Tuhan ini begitu indah dan semua orang pasti mengharapkan dan menginginkannya. Namun jika kita melihat manusia di jaman-jaman akhir ini respon  dan keyakinan manusia terhadap janji-janji  Allah sepertinya sudah  semakin pudar. Banyak orang sudah menyamakan janji-janji pemimpin dunia, para calon-calon pemimpin yang pada masa pemilihannya menjanjikan hal-hal yang bagus dan indah namun setelah terpilih banyak rakyat yang merasa kecewa dan berkata bahwa mereka telah ingkar janji. Bahkan sudah dianggap menjadi suatu kebiasaan bahwa mengingkari janji itu menjadi sesuatu yang wajar di masa saat ini. Sehingga banyak masyarakat menjadi skeptis dan tidak respek lagi terhadap para pemimpin mereka. Tetapi apakah Tuhan sama dengan para pemimpin dunia ini? Apakah janji Tuhan hanya isapan jempol saja dan sama dengan janji-janji muluk para pemimpin saat masa-masa kampanye pemilihannya? Apakah Tuhan ingkar janji?

Tentu tidak saudaraku.

Janji Tuhan tidak sama seperti janji manusia. Rencana dan rancangan Tuhan atas hidup kita benar-benar sempurna dan benar-benar akan digenapiNya. Asal kita setia, beriman teguh dan memegang janjiNya, kita pasti akan mengalami segala janji-janji Tuhan. Firman Tuhan hari ini merupakan kabar gembira dan penyemangat bagi setiap orang yang percaya. Kita semua sedang berperang dengan penguasa-penguasa dunia ini yaitu roh-roh jahat di angkasa, berperang dengan hawa nafsu dan keinginan daging. Bergumul menghadapi berbagai pencobaan dan ujian hidup. Kadang menang kadang kalah. Habis dari pergumulan satu muncul pergumulan yang lain.

Ketika saya dalam perjalan pelayanan ke suatu tempat, saya melewati jalan panjang yang berlobang-lobang, dan lumayan banyak dilalui kendaraan. Dengan sepeda motor saya bergumul untuk menghindari lobang-lobang sekaligus bergumul untuk melewati mobil-mobil di depan. Setelah satu kendaraan berhasil dilewati sudah ada lagi di depan saya kendaraan lain yang juga harus dilewati. Pada saat ada kesempatan melewatinya dari arah yang berlawanan sudah ada kendaraan lain sehingga saya harus mengerem atau melambat lagi menunggu kesempatan. Lalu ketika berhasil melewati satu kendaraan selajutnya akan jumpa lagi dengan kendaraan lain. Kadang kesempatan sudah ada, tetapi dari belakang bisa muncul tiba-tiba kendaraan lain yang kencang hendak mendahului sehingga kita mengalah sejenak. Kadang saya harus berjuang melewati truk yang panjang dan lama untuk melewatinya. Demikian seterusnya sampai saya sampai di tujuan akhir tanpa ada lagi kendaraan lain yang harus saya lewati atau lalui.

Begitulah perjuangan hidup kita sehari-hari. Kadang ada yang mudah kita lalui, ada yang susah dan lama sehingga kita  harus sabar menunggu sampai kita bisa melewatinya. Sebagaimana pengalaman diperjalanan saya itu, saya kira saya tidak akan mungkin sampai ketujuan dan bersukacita berjumpa dengan jemaat yang menunggu dan merindukan saya dan sekaligus yang kurindukan apabila di tengah jalan saya menyerah akibat banyaknya tantangan yang saya hadapi.  Sebab selama dalam perjalanan ini habis satu tantangan akan muncul tantangan yang lain, sampai kita tiba di garis finish.

Dalam Firman Tuhan hari ini, kita melihat dan mengetahui bahwa Tuhan sangat mengerti dan mengetahui keadaan dan kelemahan umatNya. Tuhan paham betul sampai mana batas kekuatan dan ketahanan umatNya dalam menghadapi segala tantangan dunia ini. Karena itu Tuhan tahu tepatnya kapan Dia akan turun tangan di dalam menolong dan menyelamatkan orang-orang yang Dia kasihi.  Yah, begitulah Tuhan kita dari sejarah perjalanan bangsa Israel kita belajar banyak karakter Allah. Dalam perikop ini kita melihat di tengah-tengah ketakutan, kekalahan, kekuatiran dan keputusasaan umatNya Tuhan hadir untuk menyatakan kasih dan pertolonganNya kepada orang-orang yang dikasihiNya. Bahkan kalau kita melihat di ayat 3-4 menunjukkan sudah banyak umat itu yang lemah, lesu, tidak mampu berdiri kokoh lagi bahkan sudah tawar hati. Artinya sudah tidak berpengharapan lagi.

Saudara, di tengah-tengah kondisi orang yang sudah tawar hati dan sudah pasrah atas pahitnya hidup ini, bahkan mungkin sudah tidak berani berpengharapan lagi, Tuhan datang berinisiatif untuk menolong, melepaskan, bahkan di ayat 4 dikatakan akan turun tangan sendiri melawan segala musuh-musuh mereka, selanjutnya akan menyediakan kepada mereka segala kebaikan sorgawi yang disebutkan di ayat 5-10. Kalau orang yang kondisinya sudah demikian pahit Tuhan mau datang turut campur tangan, apalagilah bagi orang-orang yang masih menaruh iman dan harapan kepada Tuhan  walau hanya secercah harapan saja. Demikianlah Tuhan memperlakukan orang-orang yang dikasihiNya. Apakah dia sudah tawar hati, atau masih memiliki secercah harapan kepada Tuhan, Tuhan pasti akan menepati janji-janji  pemeliharaanNya kepada setiap anak-anakNya. Karena itu pesan Tuhan sangat jelas yaitu kuatkanlah hatimu jangan takut.

Namun inilah masalah manusia saat ini. Meskipun Alkitab sudah begitu banyak mengajarkan kasih dan kesetiaan Allah dan komitmen Allah akan janji-janjiNya, tetapi masih banyak manusia yang meragukan Allah. Contohnya saja, mungkin jika ada pertanyaan, dalam situasi pandemi saat ini yang mempengaruhi seluruh bidang kehidupan, lalu diperhadapkan Yesaya 35:4-10 ini lalu ditanya masih percaya nggak dengan janji-janji seperti ini?. Barangkali akan banyak yang menjawabnya dengan nada skeptis, meragukan, atau menjawab ‘ya’ tetapi dalam hati tidak mengimaninya, atau sama sekali menjawab tidak tahu. Yah mungkin saja karena segala pergumulan hidup yang dialami yang tidak kunjung selesai menyebabkan penilaiannya demikian, dan mereka memang benar-benar sudah tawar hati. Namun besar keyakinan saya bahwa saudara yang sedang membaca renungan ini akan menjawabnya ‘Ya saya percaya” dengan iman yang kokoh dan mantap.

Mengapa banyak orang tawar hati saat ini?. Di samping banyaknya pergumulan yang silih berganti, saya melihat karena kurangnya pengenalan yang benar akan siapa Tuhan sesungguhnya yang patut dia sembah dan percayai. Lalu kecenderungan manusia tidak sabar di dalam hidup, pinginnya jalan keluar setiap permasalahan dan tantangan itu adalah sesuai waktunya dia, caranya dia, dan hasilnya harus sesuai keinginannya. Ternyata dalam realitanya tidak demikian. Karena dia tidak menerima sebagaimana yang dia kehendaki maka dia akan menyalahkan Tuhan dan berkata Tuhan tidak adil, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak menolong, Tuhan tidak perduli dan lain sebagainya. Diapun kalah menghadapi hidup ini, lalu pasrah dan   akibatnya muncullah tawar hati.

Kalau kita melihat sejarah Alkitab, Tuhan tidak hanya akan turun tangan ketika umatNya sudah tidak berdaya, sudah tawar hati, teraniaya, terbuang tetapi dalam segala perkara sesungguhnya Tuhan selalu menyertai umatNya. Tuhan selalu menolong kita dan selalu menjaga kita baik dalam suka maupun duka. Hanya saja kita sering sekali hanya butuh Tuhan dan ingin melihat pertolongan Tuhan saat mengalami pencobaan dan pergumulan saja. Setelah lepas dari situ kita tidak pernah lagi melihat pertolongan dan penyertaan Tuhan sehingga kita tidak bersyukur dan memuji Dia disaat segalanya dalam kondisi baik atau menguntungkan. Saat sakit kita meraung-raung minta pertolongan Tuhan dan saat sembuh kita katakan Puji Tuhan ini karena pertolongan Tuhan. Ya ini ungkapan yang baik. Tetapi masalahnya setelah itu di kondisi lain disaat sukses, bisnis lancar, pangkat naik, kita berkata itu karena kepandaian saya, karena starategi dan keahlian saya, atau karena relasi dan pendekatan saya dan lain sebagainya. Kita lupa akan Tuhan.

Saudara, karya penyelamatan dan pertolongan Tuhan sempurna dan selalu yang terbaik. Itu yang Tuhan ajarkan dalam nas ini. Kalau melihat ayat-ayat ini tentunya tidak ada lagi yang kurang. Tidak hanya lepas dari musuh yang Tuhan beri, tetapi juga jaminan kebutuhan kehidupan,  ketenteraman dan kedamaian dan lain sebagainya. Mungkin umat itu hanya berharap lepas dari musuh, tetapi Tuhan memikirkan dan memberikan jauh melebihi itu.

Dalam kehidupan kita juga demikan saudaraku. Kalau benar kita beriman dan pasrah hanya kepada Tuhan tentunya pertolongan dan penyertaan Tuhan tidak hanya sekedar apa yang kita minta dan mohonkan kepada Dia. Lihat saja, kadang kita hanya minta Tuhan memberikan kesehatan, tetapi Tuhan memberikan lebih dari kesehatan kepada kita. Kadang kita hanya meminta satu, tetapi Tuhan memberikan jauh lebih banyak dari satu yang kita minta. Sebab Dia Tuhan dan Bapa kita yang tahu bagaimana caranya membahagiakan anak-anakNya.

Pernahkan saudara berdoa supaya Tuhan mengangkat beban yang saudara alami tetapi Tuhan tidak mengangkat-angkatnya? Namun sebaliknya Tuhan memberikan kekuatan kepada saudara untuk menghadapinya? Dan menjadikan saudara sebagai pemenang dan menjadi seorang yang kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup lainnya?. Saya pernah mengalaminya saudaraku, dan itu meyakinkan saya bahwa tidak sepatutnya saya takut dan kuatir menghadapi masalah hidup sebab Tuhan ada besertaku. Seandainya masalah itu tidak diangkatNya, saya punya keyakinan bahwa Tuhan akan memampukan saya dalam menghadapinya.

Saya jadi teringat potongan lirik lagu seperti berikut ini:

“Jika gunung di hadapanku tak jua berpindah

Kau beri aku kekuatan untuk mendakinya

Kulakukan yang terbaik ku Kau yang selebihnya…” dst.

Karena itu pesan Firman Tuhan hari ini bagi kita sebagaimana tema ini berkata “KUATKANLAH HATIMU JANGAN TAKUT” adalah pernyataan yang sesuai kenyataan bahwa memang Tuhan kita setia dengan janjiNya. Setia dengan penyertaan dan pertolonganNya. Jangan kita ragu. Kita harus mantap di dalam hati kita untuk mempercayaiNya. Kalau kita lihat dalam perikop ini Tuhan hanya minta kepada umatNya dan juga sekaligus untuk kita saat ini supaya menguatkan hati dan jangan takut. Tidak yang lain. Kalau tidak demikian kita tidak akan melihat segala kebaikan Tuhan itu.

Apabila seseorang hatinya sedang lemah, takut menghadapi hidup yang sekarang apalagi hidup yang akan datang, sementara tidak semua doa dan permohonannya kepada Tuhan selalu langsung diberikan dan dijawab, akhirnya dia menjadi sangsi dan ragu akan jaminan penyertaan Tuhan. Akibatnya dia bisa lari kepada kekuatan lain, jalan keluar yang lain selain Tuhan. Di sinilah  terjadi kegagalan seseorang mengimani siapa Tuhan dan bagaimana pertolonganNya.

 Karena itu faktor hati sangat penting. Hati harus dikuatkan. Jangan lemah dan jangan takut supaya kita tidak gagal dalam memahami Tuhan dan melihat pertolongan Tuhan.  Tuhan mengetahui isi hati kita. Apakah kita benar-benar bersandar kepada Dia atau tidak. Tuhan mengetahui segala sesuatu dan memegang kendali atas semua yang terjadi dan yang akan terjadi. Karena itu Tuhan tahu apa yang Dia lakukan. Tuhan tahu mengapa kita disuruh harus menunggu dan bersabar. Tuhan tahu mengapa Dia tidak memberikan yang kita minta saat ini, Tuhan tahu kapan saat yang tepat kita keluar sebagai pemenang. Karena itu PERCAYALAH.

Saudaraku, melihat perikop ini luar biasa sebenarnya yang Tuhan telah sediakan di ujung sana jika kita setia dan turut kehendakNya. Ayat 10 berkata:

dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh”.

 Mari kuatkan hati kita, jangan takut. Kita lakukan bagian kita, kita berikan yang terbaik yang kita bisa, selebihnya Tuhan pasti akan campur tangan, dan campur tangan Tuhan tidak akan pernah gagal.

Selamat menguatkan hati, selamat menjadi berani, Selamat menghadapi hidup ini dan selamat hari minggu, Tuhan Yesus memberkati.

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 

 KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih