Kamis, 31 Desember 2020

RENUNGAN AKHIR TAHUN

 

SELAMAT TINGGAL TAHUN YANG LAMA, SELAMAT DATANG TAHUN YANG BARU

 Mazmur 37:5

 

"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN,  dan percayalah kepadaNya, dan ia akan bertindak".

 

Shalom, Apa kabar saudaraku semuanya? kiranya di penghujung tahun ini kita semua senantiasa ada  dalam lindungan Yang Maha Tinggi, yaitu TUHAN kita YESUS KRISTUS.

    Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia. Lebih mulia karena manusia adalah puncak penciptaan Allah atas jagat raya. Lebih mulia karena manusia itu Tuhan bentuk dengan tanganNya sendiri dan kepadanya dihembuskan Roh yang dari Tuhan. Lebih mulia karena  manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Jadi dibanding semua ciptaan manusia lebih tinggi dan lebih mulia. Namun karena manusia hanyalah ciptaan, manusia harus tunduk dengan otoritas dan kehendak Penciptanya.  Manusia Tuhan berikan kuasa untuk menguasai dan mengelola bumi dan segala yang ada di dalamnya dan di luar bumi. Namun tidak semua bisa dilakukan dan dikendalikan manusia. Sebab manusia hanya diberikan hak menguasai dan mengelola, namun kendali sesungguhnya ada pada Tuhan.

    Manusia sangat terbatas, dan tidak semua manusia ketahui dan mengerti. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa dan ketika manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, maka alam dan ciptaan lain bisa menjadi ancaman bagi manusia. Memang manusia diperlengkapi Tuhan dengan pengetahuan sehingga memiliki ilmu untuk mengelola bumi ini dengan berbagai teknologi yang semakin berkembang. Namun hal itu tidak berarti manusia bisa mengendalikan segala sesuatu. Jika manusia salah dalam mengelola dan menguasai alam dan bumi ini maka itu akan menjadi ancaman yang serius bagi manusia. Kita bisa melihat bila bencana alam sudah terjadi maka manusia tidak berdaya menghadapinya.

    Di luar Tuhan, manusia sangat rentan dan lemah. Contoh terkini yang bisa kita lihat  misalnya Pandemi Virus Covid-19 ini. Manusia tidak pernah membayangkan akan ada musibah atau pendemi ini yang dampaknya global ini, sehingga manusia tidak punya persiapan dalam menghadapinya. Maka terjadilah seperti yang kita hadapi sekarang. Jumlah  umat manusia per tulisan ini saya buat sudah terinfeksi sebanyak81,669,521 jiwa dan yang meninggal sudah mencapai 1,781,442 jiwa seluruh dunia. (Sumber :Worldometers.info). Manusia tidak punya persiapan apapun terhadap bencana ini, dan  ini semua tidak ada dalam kendali manusia.  Hal-hal demikian juga bisa saja terjadi di tahun-tahun yang akan datang.Hal-hal yang tidak kita duga dan bahkan tidak pernah terpikirkan bisa saja terjadi di tahun-tahun yang akan datang. Namun semuanya itu baik yang terjadi sekarang maupun yang akan datang semua ada dalam kendali Tuhan. 

    Karena itu, apa sikap dan renspon kita terhadap masa depan yang kita tidak punya bayangan dan gambaran yang pasti?. Tentunya hal utama yang harus kita miliki adalah keyakinan dan kepercayaan kita kepada TUHAN  sang Pencipta. Dialah perancang dan pengendali segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Karena itu mempercayai Dia dan mempercayakan hidup kita kepadaNya adalah satu-satunya yang membuat kita damai dan tenteram menghadapi masa depan yang tidka kita mengerti dan tidak bisa kita tebak. Firman Tuhan dalam Mazmur 37: 5 ini berkata dengan jelas :

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepadaNya, dan ia akan bertindak”. 

    Firman ini menyatakan dengan tegas dan mantap bahwa kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Menyerahkan hidup berarti menyerahkan nyawa dan segala yang kita miliki, segala yang kita kerjakan, segala perjalanan, segala aktivitas kepada Tuhan. Jadi hidup dan mati kita ada di tangan Tuhan. Lalu setelah kita serahkan maka kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik kepada kita. Sesungguhnya kita akan seperti bayi yang mungil dan tidak bisa berbuat apa-apa bagi dirinya di tangan ibu yang melahirkannya. Hidupnya tergantung ibunya. Hidup kita juga demikian. Semua akan tergantung Tuhan jika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan mempercayakan semuanya ke dalam tanganNya.

      Ketika sikap dan komitmen ini kita miliki maka di situlah Tuhan akan nyata bertindak dan mengambil alih kendali hidup kita. Sebagai mana seorang ibu menjaga, melindungi, merawat, memberi makan bayinya yang tidak berdaya itu, demikian juga Tuhan akan melakukan hal yang sama kepada setiap orang yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Begitu tenang dan amannya bayi itu berada dalam pelukan ibunya.

    Demikianlah orang yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, dan mempercayainya. Dia tidak akan takut terhadap apapun yang terjadi di depan sebab dia tahu ada Tuhan yang akan melindungi dan menyertainya, serta memberikan jalan keluar dalam segala pergumulan hidupnya. Dalam situasi yang akan terjadi Tuhan akan bertindak. Tuhan tidak akan tinggal diam dengan segala sesuatu yang terjadi kepada setiap orang yang mempercayakan hidupnya kepadaNya.

    Jadi saudara, pengalaman hidup yang kita peroleh di tahun  ini memberikan kita suatu kenyataan bahwa kita semua sesungguhnya tidak berdaya menghadapi masa depan. Itu sebabnya Tuhan berkata dalam Amsal 16:9 :Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. Dulu sebelum mengakhiri tahun yang 2019 yang silam banyak orang mungkin sudah memikirkan dan merancangkan tentang apa yang akan kita lakukan di tahun berikutnya, namun ternyata semua harus terkendala karena munculnya Pandemi Virus Covid-19 ini. Demikian juga akhir tahun  ini. Kita tentunya tidak salah berpikiran dan merencakan apa yang akan kita lakukan di tahun depan nanti. Tetapi mari kita mempercayakan dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Sebab Tuhanlah yang mengendalikan dan menentukan arah langkah kita. Percayalah apapun yang akan terjadi ke depan, jika kita benar-benar percaya dan mengasihi Tuhan, Dia pasti akan bertindak. Lihatlah,  betapapun sulitnya dan besarnya tantangan dan pergumulan yang kita hadapi di tahun ini,  akhirnya Tuhan mampukan juga kita untuk sampai  di ujung/akhir tahun ini. 

    Kita akan meninggalkan tahun ini sebentar lagi, dan selamat menyambut tahun yang baru. Tetaplah optimis sebab yang menyertai kita lebih besar dari segala sesuatu.

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

Rabu, 30 Desember 2020

AKSI 2-1-2 APAKAH SAUDARA TERLIBAT?

AKSI 2-1-2

APAKAH SAUDARA TERLIBAT?

 

Shalom, Selamat Natal 2020 dan selamat menyambut tahun baru 2021. Sebelum mengakhiri tahun 2020 ini, ijinkan saya berbagi Perenungan dalam tulisan yang ke 48 dalam tahun 2020 ini. Topik ini merupakan  hal utama dalam setiap judul perenungan yang telah saudara baca dan turut renungkan dalam tahun 2020 ini. Namun sebelumnya saya rindu saudara membaca ulang kembali perenungan dalam Refleksi pra-Natal di link http://hartob.blogspot.com/2020/12/refleksi-pra-natal-2020.html  dan juga renungan malam natal 24 Desember ini: http://hartob.blogspot.com/2020/12/renungan-malam-natal-24-desember-2020.html. 

            Apa maksud dan tujuan saya membuat judul di atas yang mana judul ini sungguh sangat familiar bagi kita yang tinggal di NKRI ini?.  Mengapa saya membahas topik ini?. Ada hal penting yang mengerucut dalam semua perenungan yang saya tuliskan dalam blog ini yang sangat berhubungan dan relevan dengan Gerakan atau aksi 2-1-2 ini. Saya rindu saudara juga memahaminya, dan juga menyebarkan dan membagikannya kepada semua orang, supaya hidup kita damai dan tenteram serta  NKRI ini juga aman dan tenteram.


PENDAHULUAN

 

Saudara Alkitab menceritakan dan membukakan bahwa tindakan melanggar perintah Tuhan  yang dimulai dari Adam dan Hawa menyebabkan terjadinya dosa, lalu dosa itu memperanakkan dosa. Hubungan yang sangat akrab dan indah antara manusia dan Tuhan menjadi rusak. Tuhan merindukan hubungan itu kembali bersemi, sebab itulah yang terbaik bagi manusia. Tuhan mengutuk tanah, sehingga manusia harus berjerih lelah untuk mendapatkan makanan dan bertahan hidup. Untuk mengisi perut sejengkal itu manusia harus bersusah payah. Namun dosa membuat mereka menjadi serakah dan tidak akan pernah puas. Apabila kebutuhan perut sejengkal itu sudah terpenuhi, maka mereka akan serakah dan tidak habis-habisnya mengumpulkan dan tidak pernah merasa berkecukupan, selalu kurang dan kurang. Sehingga terjadilah segala sesuatu penderitaan yang tidak habis-habisnya yang dialami manusia  hingga saat ini. Kehidupan manusia rusak dan kepahitan demi kepahitan terus terjadi, penindasan, kejahatan, sakit penyakit, wabah, bencana terus tidak berkesudahan.

            Alkitab menyaksikan bahwa hati Allah sedih dan pedih dengan keadaan ini. Dia begitu mengasihi manusia, dan Dia tahu bahwa manusia tidak akan sanggup keluar dari pergumulan ini. Di satu sisi, manusia tahu betul secara naluri bahwa mereka tidak akan aman dan selamat di tengah-tengah dunia yang sudah dikutuk dan kejam ini. Sehinga mereka mencari perlindungan kepada yang lebih hebat, kekuatan yang lebih kuat di luar mereka. Di sisi lain Iblispun begitu faham dengan posisi dan kondisi manusia. Sebab keadaan itu demikian adanya karena provokasi dan perbuatannya untuk membalas Tuhan dengan memisahkan manusia dengan kasih Tuhan, dan membawa manusia itu  bersama dengan dia dalam hukuman neraka kekal. Karena itu Iblis dan para pengikutnya Setan dan roh-roh jahat menyamar menjadi Tuhan, menyamar menjadi malaikat terang, menyamar menjadi jalan keselamatan, bahkan menyamar menjadi Mesias. Lalu dia menawarkan jalan bahagia dan keselamatan bagi manusia itu. Iblis menawarkan jimat pelaris untuk yang mau sukses dalam bisnis, jimat dan ilmu kebal bagi yang mau aman dari serangan musuh, jimat penjaga rumah  bagi yang mau rumahnya aman dari segala niat jahat orang, dan beragam benda-benda, mantra  dan sugesti yang dipakai untuk memberikan kesembuhan, perlindungan, kedamaian, dan kesuksesan bagi manusia itu. Tetapi semuanya hanya umpan, dan semuanya itu adalah solusi atau jalan keluar yang palsu.  Sebab bagaimana mungkin yang terhukum melepaskan yang terhukum. Jika gelap menuntun yang gelap maka keduanya akan sama-sama masuk lobang.

Kondisi ini Tuhan tahu, dan mengerti betul bahwa manusia yang dikasihiNya itu tidak akan pernah berhasil bertemu dengan Tuhan yang sesungguhnya. Jika manusia mencari dan terus mencari jalan pendamaian dan jalan keselamatan itu, manusia pasti tersesat. Jika mereka mencari Tuhan, pasti bertemu dengan tuhan yang salah. Jika mereka mencari perlindungan pasti mendapatkan perlindungan yang justeru menindas dan mencelakakan mereka. Itulah faktanya.

 

PEMBAHASAN   TOPIK

Saudara tentunya tahu dan hafal dengan ayat ini: Yohanes 3:16 yang berbunyi: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Dari sini kita melihat bahwa Allah melakukan tindakan dalam rangka menyelamatkan manusia yang sudah berdosa kepada Tuhan dan  supaya manusia kembali diperdamaikan dengan Allah. Tindakan pertama adalah MENGASIHI. Sebab Allah adalah kasih maka kasih yang daripadaNya menggebu-gebu untuk membawa kembali manusia yang sudah berdosa dan hidup terlunta-lunta di tanah yang sudah dikutuk itu kembali kepada Bapa. KASIH  adalah aksi dan gerakan Tuhan yang pertama yang Dia janjikan dan dia genapi dalam inkarnasinya menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

            Karena dorongan kasih itu, maka Allah melakukan tindakan atau gerakan yang kedua  sebagai bukti dari kasihNya kepada manusia. Tindakan yang kedua ini disebut mengampuni. Alkitab berkata dalam Yeremia  33:8 “Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap Aku”. Karena kasih itu Allah mengampuni semua kesalahan kita tanpa kecuali. Bahkan dikatakan meskipun dosa kita merah seperti kermizi akan menjadi putih seperti salju (Yesaya 1:18). Karena dosa harus mendapat ganjaran, maka semua akibat dosa yang seharusnya ditimpakan kepada kita  ditimpakan kepada anak satu-satu-Nya yaitu Yesus Kristus. Dialah pengganti saudara dan saya untuk menanggung akibat dosa itu di kayu salib.

            Oleh sebab demikian besarnya kasih Allah kepada kita, maka Tuhan merindukan satu respon dari kita. Respon itu adalah PERTOBATAN. (Sampai di sini mungkin saudara berkata dalam hati “kan… sudah tahu aku maksudnya tulisan ini…” tetapi teruskanlah sedikit lagi kalau tidak, bagikan kepada semua kenalan supaya mereka juga seperti saudara tahu tentang aksi 2-1-2 ini) Bertobat dari segala kelakuan kita yang jahat. Pertobatan dari sikap-sikap hati kita yang berdosa. Bertobat mata, bertobat telinga, bertobat mulut, bertobat kaki dan bertobat pikiran. Tuhan mau kita kembali kepada sikap hidup yang seharusnya seperti manusia pertama itu sebelum jatuh ke dalam dosa, supaya kita semua hidup dalam kasih mesra dengan Dia Sang Pencipta.

            Hasil dari pertobatan itu haruslah nyata dan sungguh-sungguh terbukti dalam sikap dan perbuatan kita sehari-hari sebagai aksi yang menandakan kita sudah lebih dulu dikasihi dan diampuni oleh Tuhan. Aksi dan gerakan ini bertujuan bukan supaya kita dikasihi dan diampuni, tetapi sebagai rasa ucapan syukur kita kepada Tuhan sebab Tuhan sudah lebih dahulu melakukannya kepada kita.

            Aksi dari kita yang pertama adalah MENGASIHI.

Siapa yang kita kasihi?.

Yang kita kasihi adalah Tuhan.

Bagaimana mengasihiNya?.

Mengasihi Tuhan adalah dengan cara mengasihi yang dikasihiNya yaitu sesama manusia. Kita tidak mungkin mengasihi Tuhan tanpa mengasihi manusia. Kasih terhadap Tuhan harus dibuktikan dengan kasih kepada sesama.

Siapakah sesama itu?.

Semua orang tanpa kecuali. Kasih kepada Tuhan akan mendorong kita meluapkan kasih kepada sesama.

Aksi kedua adalah melepaskan PENGAMPUNAN kepada orang lain yang bersalah kepada kita. Sebagaimana Allah telah mengampuni kita demikian juga kita harus mengampuni sesama kita. Ini adalah sikap dan bukti kasih yang ekstrim dari setiap orang yang percaya dengan mengasihi Tuhan Yesus. Dalam hal Kasih dan Pengampunan ditemukan perbedaan antara orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dengan yang tidak.

Kalau seseorang mengasihi orang yang mengasihinya adalah biasa. Kalau seseorang mengasihi orang yang tidak berbuat jahat kepadanya meskipun tidak dikenal adalah biasa. Kalau orang mengasihi orang yang berbuat jahat terhadapnya, pastilah dia sudah mengampuninya dan  inilah kasih yang sesunguhnya.

Melepaskan PENGAMPUNAN  berarti ada pengorbanan. Untuk mengasihi dan mengampuni manusia Allah rela meninggalkan sorga dan mengosongkan diriNya. Demikian dikatakan dalam Filipi 2: 5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.

Memberi sedekah sebagai kasih kepada orang lain, adalah termasuk berkorban dengan jalan membagi sebagian kecil dari yang kita punya. Itu baik. Tetapi memberikan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita adalah jauh lebih baik sebab kita telah berkorban hati, berkorban harga diri, berkorban emosi, berkorban hidup kita. Dengan mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka kita telah rela memposisikan diri kita sebagai orang yang bersalah, supaya kita dan orang tersebut  bisa hidup dalam damai.  Itulah yang telah dilakukan Tuhan kepada kita. Tanpa mengampuni tidak ada gunanya kita beribadah, berbuat baik, berdoa, memuji Tuhan, bersedekah, atau juga  memberikan ucapan syukur. Ampunilah dan minta ampunlah kepada siapa saja saudara sedang bermasalah saat ini.

Jadi saudara, seperti saya sampaikan di awal, bahwa semua perenungan yang saya tuliskan dalam setiap perenungan dalam tahun 2020 ini, mengerucut kepada aksi-aksi yang saya tuliskan  saat ini. Itu sebabnya saya mengambil judul AKSI 2-1-2 dan saya lanjutkan dengan pertanyaan “APAKAH SAUDARA TERLIBAT”. Tentunya saya sangat berharap saya dan saudara terlibat dalam aksi 2.1.2 ini.

2 TINDAKAN dari TUHAN, 1 Respon dari KITA, dan 2 AKSI  dari KITA  kembali.

2 Tindakan dari Tuhan yaitu MENGASIHI  dan MENGAMPUNI.

1 Respon  dari kita yaitu PERTOBATAN

2 Aksi dari kita yaitu MENGASIHI DAN MENGAMPUNI.

Mari selesaikan tahun ini dengan dengan pikiran baru, hati yang baru, dan sikap yang baru dalam menyongsong tahun yang baru di depan. Pastikan saudara terlibat dalam aksi 2-1-2 ini.

 

Selamat mengakhiri tahun ini, selamat menyambut tahun baru 1 Januari 2021, Tuhan Yesus memberkati.

Shalom,

 

Ev. Harles Lumbantobing

(Jika saudara terberkati atau setuju dengan aksi ini bagikanlah kepada yang lain, jangan simpan sendiri, mungkin banyak yang sedang membutuhkannya)

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..

 

 

 

Minggu, 27 Desember 2020

PUJIAN HANYA BAGI TUHAN

 

Minggu setelah Natal

Tema:

Pujian hanya bagi Tuhan

 

Ev: Mazmur 148:1-14

Ep: Yesaya 61:10-62:3

 

Mazmur 148:1-14 (TB)

148:1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!

148:2 Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!

148:3 Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!

148:4 Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!

148:5 Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.

148:6 Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.

148:7 Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;

148:8 hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya;

148:9 hai gunung-gunung dan segala bukit, pohon buah-buahan dan segala pohon aras:

148:10 hai binatang-binatang liar dan segala hewan, binatang melata dan burung-burung yang bersayap;

148:11 hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;

148:12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!

148:13 Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.

148:14 Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!

 

-----------------

 

Shalom, selamat hari minggu. Minggu ini adalah minggu pertama setelah Natal. Kita bersyukur masih diberi Tuhan kesempatan untuk merayakan Natal di tahun ini setelah begitu banyak pergumulan yang kita lewati dalam tahun 2020 ini. Manusia yang merancang/memikirkan  jalannya tetapi Allah-lah yang menentukan arahnya (Amsal 16:9). Dan jalan Tuhan bukan jalan kita rencanaNya bukan rencana kita, terpujilah nama Tuhan sebab segala rancangan dan jalanNya selalu yang terbaik bagi kita.

            Dalam ibadah kali ini, Tuhan berbicara kepada kita lewat tema: PUJIAN HANYA BAGI TUHAN  yang didasarkan pada FirmanNya dalam Mazmur 148:1-14. Mazmur 148 ini merupakan Mazmur pujian dari raja Daud. Raja Daud adalah raja yang sangat mengasihi Tuhan dan juga sangat dikasihi Tuhan. Dia adalah raja yang diurapi dan yang Tuhan persiapkan untuk melaksanakan rencana karya penyelamatan Tuhan bagi manusia lewat keturunannya yaitu YESUS Mesias yang dijanjikan, yang akan menjadi Raja segala raja, yang kerajaanNya kokoh sampai selama-lamanya.

            Daud awalnya hanyalah seorang gembala, yang paling kecil dari keluarganya. Tetapi Tuhan memilihnya dan menjadikannya raja yang besar dan agung. Daud menyadari segala sesuatu dia capai dan peroleh adalah karena Tuhan. Tidak ada yang bisa dia banggakan selain Tuhan. Tanpa Tuhan dia bukanlah apa-apa. Kasih dan kesetiaan Daud kepada Tuhan menjadikan dia mendapatkan anugerah untuk melihat masa depannya dan keturunannya, bahkan sampai datangnya Mesias (2 Samuel 7:12-16). Oleh sebab itu Daud menyatakan puji-pujian dan keagungan  dan hormat kepada Tuhan.

            Nas Firman Tuhan hari ini merupakan pujian bagi Tuhan sekaligus ajakan dari Daud  kepada semua ciptaan untuk memuji Tuhan. Kita melihat betapa lengkapnya Daud mengajak semuanya untuk memuji Tuhan. Dari Malaikat, manusia tua dan muda, pemerintah dan penguasa, Cakrawala, langit, semua binatang, semua tumbuhan, bahkan ular naga simbol dari Iblis Daud ajak untuk memuji Tuhan. Sebab hanya Tuhanlah yang layak dipuji. Sebab Dialah pencipta, olehNya segala sesuatu dijadikan dan ditetapkan (ayat 5-6), Dia juga Juru Selamat yang pada jaman Raja Daud melepaskannya dan menyelamatkannya dari segala musuhnya. Yang pada jaman kita saat ini yang menyelamatkan kita dari maut dan kematian karena dosa-dosa kita lewat kematian dan penebusan anakNya Tuhan Yesus Kristus putra Daud.

            Ajakan Daud kepada semua ciptaan ini untuk memuji Tuhan menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang bisa memuji Tuhan. Segala ciptaan yang Tuhan ciptakan selain manusia juga bisa memuji Tuhan. Dalam kitab-kitab lain bagitu banyak digambarkan tentang alam ini yang memuji Tuhan. Kalau ciptaan lain selain manusia juga menunjukkan kemuliaan Tuhan maka seharusnya kita  manusia ciptaan yang paling mulia dari semua ciptaan bisa lebih lagi memuji dan memuliakan Tuhan.

            Namun saudara kita bisa melihat kenyataan saat ini, banyak manusia yang tidak mau memuji Tuhan bahkan tidak perduli dan tidak mau tahu dengan puji-memuji Tuhan. Inilah dampak dan akitab dosa dan kegelapan yang masih menyelimuti manusia itu. Ketika hatinya masih gelap, dia hanya bisa melihat dirinya dan tidak merasakan apa-apa kecuali dirinya sendiri.Mereka asik dengan dirinya sendiri. Di sisi yang lain, ada manusia yang melakukan praktek pemujian Tuhan tetapi dilakukan dengan kepalsuan dan kemunafikan. Dia mau datang beribadah, dia mau datang datang memuji Tuhan, tetapi diluar itu dia juga mau datang kepada Iblis dan para pengikutnya. Dia percaya kuasa Tuhan tetapi dia percaya juga kuasa setan. Di satu sisi dia menyembah Tuhan disisi yang lain dia percaya dukun, jimat, penglaris, dan aneka perbuatan okultisme lainnya.

            Pujian dan penyembahan palsu ini begitu banyak dan marak dilakukan manusia. Manusia berzinah dengan Iblis lewat praktek-praktek okultisme itu. Mereka sadar dan percaya ada Tuhan dan kuasaNya, tetapi mereka mempercayakan hidupnya kepada ramalan, kepada dukun, kepada jimat. Akhirnya pujian dan penyembahannya kepada Tuhan menjadi kepura-puraan dan kemunafikan. Selain itu, pujian itu disebut kepuran-puraan apabila seseorang itu datang memuji dan menyembah Tuhan tetapi di dalam hatinya masih menyimpan dendam dan amarah terhadap orang lain (dalam bahasa Batak=marhosom). Dia belum berdamai dengan orang lain. Maka pujian dan penyembahan yang dia lakukan tidak akan berkenan dan diterima Tuhan. Hal lain yang sama parahnya dengan itu adalah bahwa ada banyak orang yang mau datang memuji Tuhan, menghadiri acara pemujian dan penyembahan,  menghadiri ibadah, ikut melayani bukan supaya nama Tuhan dipermuliakan diatas pujian itu tetapi kedatangannya adalah untuk ‘pamer’ atau pertunjukan, untuk mendapatkan pujian. Dia mau menujukkan kepada orang lain siapa dirinya, apa yang dimilikinya, apa kemampuan dan kehebatannya, dan lain sebagainya. Dia ingin menggantikan posisi Tuhan untuk dipuji. Hal ini menyakiti hati Tuhan dan merupakan pujian palsu yang sangat Tuhan benci.

            Oleh karena itu, orang-orang yang demikian tidak akan pernah menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati sebab Tuhan tidak pernah dipermuliakan di dalam hidupnya. Orang yang demikian kehilangan damai sejahtera, selalu kuatir, tidak pernah puas dalam hidup, karakter dan moral yang cenderung rusak, emosional yang tidak terkontrol, dan kalau tidak bertobat hukuman sudah menanti.

            Dari Nas Firman Tuhan dalam Mazmur 148 ini kita jelas melihat bahwa hanya Tuhanlah yang layak dan patut dipuji. Tidak ada yang lain. Bahkan jika kita berhasil dan sukses melakukan sesuatu maka pujian itu juga harus dikembalikan hanya untuk Tuhan. Inilah fakta yang banyak kita lihat bahkan mungkin kita sendiri pernah mengalami atau terjerumus di dalamnya. Yaitu keinginan dan hasrat  kita untuk dipuji. Ada orang berbagi kasih supaya orang memujinya baik. Ada orang mengambil keputusan jadi pelayan supaya orang memuji dia. Ada orang mau melayani lewat talentanya supaya orang memuji dan berkata “wah kamu hebat, permainanmu bagus, pelayananmu bagus” dan lain sebagainya. Ada orang memberikan persembahan dan ucapan syukur supaya orang lain tahu dia kaya, dia hebat, dia berbakti kepada Tuhan.

            Janganlah mengejar pujian dan hormat dari manusia. Sebab itu bisa menghancurkan. Sikap demikan adalah sikap keturunan Lucifer, sebab Lucifer  melakukan hal itu dihadapan Tuhan. Dia ingin sama dan menyamai Tuhan, ingin dipuji dan disembah seperti Tuhan, sehingga dia dihukum dan dibuang dari kerajaan Allah, dan dia disebut Iblis.

“Banyak Orang Berhasil Karena Teguran Dan Nasihat, Tetapi Banyak Orang Jatuh Karena Banyaknya Pujian”

Hal ini semua  menunjukkan bahwa kita tidak ikhlas memuji dan melayani Tuhan. Diri sendirilah yang sesunggunya yang ingin ditinggikan dan mendapat pujian bukan Tuhan. Janganlah kita mencuri kemuliaan Tuhan. Berniat sekalipun jangan. Sebab orang yang hendak mendapatkan pujian bagi dirinya akan direndahkan. Tetapi setiap orang yang mau memuji dan meninggikan Tuhan akan Tuhan tinggikan. Itulah yang Raja Daud alami dan rasakan. Hal ini jelas dikatakannya dalam Ayat 14 Firman hari ini: “Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya”.

Saudara-saudara  yang terkasih, Mengingat semua yang Tuhan lakukan dalam hidup kita hingga saat ini, kita patut memuji Tuhan sebagaimana Daud memuji Tuhan. Tuhan sudah memberkati kita hingga saat ini ditengah-tengah kesulitan dan bencana dunia tahun ini. Tuhan masih memberikan kita kesempatan hidup dan melihat orang-orang yang kita kasihi. Mari pujilah Tuhan dengan tulus ikhlas dan dengan cara dan sikap yang benar, dan berikanlah pujian dan hormat hanya untuk kemuliaan Tuhan. Kiranya renungan ini memberkati saudara, dan dipermuliakanlah Tuhan.

 

 

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..