Minggu, 06 Desember 2020

KESELAMATAN DARI TUHAN SUDAH DEKAT

 

Ibadah Minggu Adven-2

Tema:

KESELAMATAN DARI TUHAN SUDAH DEKAT

 

Ev: Mazmur 85:9-14

Ep: Markus 1:1-8

 

Mazmur 85:9-14 (TB)

85:9 Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?

85:10 Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.

85:11 Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.

85:12 Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.

85:13 Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.

85:14 Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.

 

-----------------------

 

Shalom, saudara/i dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Selamat hari minggu dan selamat beribadah. Di minggu advent kedua ini kiranya kasih kita semakin melimpah karena kasih Kristus juga senantiasa melimpah atas kita.

Saudaraku, sejak Virus Covid-19 melanda dunia, dan secara khusus melanda negeri kita, banyak hal yang sudah kita lalui dan alami di luar kemampuan dan kuasa kita manusia. Tidak seorangpun pernah membayangkan bahwa di tahun 2020 ini akan ada musibah yang melanda dunia dan menghantam dan menjatuhkan kekuatan-kekuatan dunia hanya dengan suatu mahluk yang sangat kecil. Segala bidang terpengaruh oleh pandemi ini. Manusia terus berusaha dengan hikmat dan pengetahuannya mencari jalan keluar masalah ini. Orang yang tidak beragama menggunakan hikmat dan pikirannya untuk mencari solusi, Orang yang beragama juga terus berdoa selama berbulan-bulan kepada tuhan yang mereka percayai yang bisa memberikan kelepasan dan keselamatan dari pandemi ini.

Ada yang mengandalkan ilmu pengetahuan saja, ada yang hanya mengandalkan iman, tetapi ada juga yang mengandalkan iman dan ilmu pengetahuan. Semua ditempuh manusia karena begitu pentingnya kelepasan dan keselamatan dari ancaman wabah penyakit yang sudah banyak mengambil korban ini. Masih adakah harapan?. Tentu, sebagai umat yang percaya kepada Kristus, Tuhan yang maha kuasa yang menciptakan langit dan bumi kita harus tetap punya harapan. Tidak ada satupun  dan seorangpun yang lebih tahu dan lebih berkuasa atas apa yang sedang terjadi saat ini selain Tuhan. Itu sebabnya sia-sia menaruh harapan kepada manusia dan hikmat manusia. Sebab manusia sungguhlah mahluk yang sangat terbatas, tetapi Tuhan adalah Allah yang maha kuasa (omnipotent), maha tahu (Omniscients), dan maha hadir (Omnipresent). Itu sebabnya Tuhan berkata dalam Yeremia 17:5: “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”. Karena itu saudara, selama kita beriman kepada Tuhan, selalu masih ada harapan dan jalan keluar.

            Saudara, dalam minggu adven kedua ini tema yang diangkat adalah “KESELAMATAN DARI TUHAN SUDAH DEKAT” yang didasarkan pada Firman Tuhan dari Mazmur 85:9-14. Bagaimana Nas Firman ini menjelaskan kepada kita tentang tema ini, marilah kita melihat kebenaran Firman Tuhan ini.

Saudaraku, Sudah hampir selesai tahun 2020 ini kita jalani, tinggal satu bulan ini. Dalam masa pandemi ini kita umat yang percaya mengalami suatu bentuk ibadah yang tidak biasa kita lakukan selama ini. Kita melakukan model ibadah secara online  beberapa bulan,  lalu secara bertahap ada yang mulai dengan tatap muka dengan dibatasi protokol kesehatan. Namun masih ada yang sampai saat ini masih beribadah secara online.  Berbagai cara dan berbagai media dilakukan untuk mendapatkan kecukupan kebutuhan rohani saat ini. Terlepas dari apakah dia menemukannya di sumber yang benar, firman dan pengajaran yang benar, cara yang benar atau hal lainnya. Tetapi ini semua didorong oleh kehausan akan kebenaran, dan kelaparan akan makanan rohani yaitu Firman Tuhan yang hidup bagi setiap orang. Ini membuktikan bahwa memang manusia tidak hidup hanya dari roti saja, tetapi juga dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah (Matius 4:4).

Ada 3 hal yang bisa kita renungkan dalam ibadah minggu ini meyangkut Nas Firman dan tema ini.

 

1.  Firman Allah.

Dalam ayat 9 Mazmur 85 ini berkata “Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN”. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?”. Kita melihat bahwa pemazmur begitu memerlukan dan membutuhkan Firman Allah yang mau/akan berbicara kepadanya. Mengapa Firman Allah begitu penting?. Saudara, dari perikop Nas hari ini kita melihat dalam Mazmur 85 ini, bahwa Firman Allah itu begitu memiliki arti dan fungsi yang besar bagi umat manusia.

Yang pertama dikatakan bahwa Firman Allah itu membicarakan dan juga membawa Damai sejahtera. Bukan kekerasan, bukan fitnah, bukan intimidasi, bukan ujaran kebencian, bukan kebohongan. Hadirnya damai sejahtera di hati seseorang adalah yang sangat dirindukan setiap manusia. Bahkan manusia berupaya dengan berbagai cara untuk mendapatkan damai sejahtera itu. Damai dan perdamaian adalah hal yang sangat diperlukan oleh manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia yang lain, bahkan antar lingkungan, antar daerah, antar negara, antar agama, antar suku dan antar golongan.

Yang kedua bahwa Firman Allah itu membawa orang kepada pengetahuan dan  hikmat. Pengetahuan dan hikmat ini akan memberantas kebodohan dalam hidup seseorang, atau bangsa. Kita masih ingat dengan seorang penginjil dari Jerman yaitu IL Nommensen yang  membawa Injil kabar baik itu ke tanah Batak. Firman Tuhan yang diberitakan dan diterima oleh orang Batak sekaligus menjadi pintu yang membuka pengetahuan yang membawa kecerdasan kepada orang Batak. Pemberitaaan Injil yang secara holistik telah mengangkat harkat dan martabat orang Batak. Benih Injil yang membuahkan Pengetahuan itu telah melepaskan orang Batak dari kebodohan, dari kuasa-kuasa kegelapan, wawasan yang sempit, dan kebenaran akan Ilahi yang sejati  yaitu Tuhan yang menjadi manusia.

Yang ketiga bahwa  Firman Tuhan  melepaskan orang dari perbudakan dan penjajahan mental. Perbudakan ini menyangkut perbudakan manusia secara fisik, juga sampai kepada perbudakan dan perhambaan dosa. Terpenjaranya manusia oleh dosa dan keserakahan, bahkan kerusakan mental membuat manusia itu sampai juga tega memperbudak sesamanya manusia. Ketika manusia itu diperbudak oleh dosa, dan manusia memperbudak manusia maka setiap budak itu juga mengalami penjajahan dan kerusakan mental. Firman Tuhan hadir untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia dari perbudakan ini. Seorang penginjil lain di tanah Batak, yaitu  Pendeta Gerrit Van Asselt (1857-1875). Di suatu hari dia ke pasar Sipirok, dia melihat ada manusia yang diperjual belikan bersamaan dengan binatang dagangan yang lain. Mereka diperjual belikan dengan berbagai alasan. Kasih di dalam hatinya membuat dia menebus 7 orang sekaligus dari pada manusia yang diperjual belikan itu. Ada anak-anak , remaja, dan yang sudah berkeluarga. Injil damai sejahtera yang di dalam hatinya bergelora dan membebaskan mereka dari perbudakan dan perdagangan manusia masa itu. Firman itu juga yang akhirnya diajarkan Gerrit Van Asselt kepada mereka, sehingga mereka menjadi murid-muridnya yang pertama bersama dengan lima orang lagi. Kepada mereka diajarkan Firman Tuhan dan kebenaran yang sejati. Demikan seterusnya Injil itu lambat laun akan melepaskan orang Batak dari praktek perbudakan dan perdagangan manusia.

Yang keempat bahwa Firman Tuhan itu adalah sebagai Pondasi Iman. Saya teringat suatu lagu dalam Buku Ende HKBP  No.25:1 yang berkata:

HataMi, ale Tuhanku, arta na ummarga i, sai paian di rohangku,  unang so hutiop i.     Molo so be sitiopan hata na badia i,  aha nama haojahan ni haporseaon i ?

Artinya: [FirmanMu ya Tuhan, harta yang paling mahal. Buatlah tinggal di dalam hatiku jangan sampai tidak kupegang teguh. Kalau Firman yang kudus tidak lagi menjadi pegangan, apakah yang menjadi dasar iman?]. Dasar atau Pondasi iman yang kuat akan membuat seseorang tidak mudah dikalahkan si jahat ataupun rupa-rupa pengajaran sesat.

Yang kelima Firman Allah adalah pegangan, kekuatan, perisai dan senjata dalam melawan panah-panah si jahat yaitu Iblis yang senantiasa terus berniat memangsa kita dan membawa kita kepada kematian (1 Petrus 5:8). Yesus ketika menghadapi pencobaan si Iblis di padang gurun, Yesus selalu menggunakan Firman Tuhan dalam melawan pencobaan tersebut. Firman itu hidup dan berkuasa. Setiap orang yang mengimaninya akan menerima kuasa.

Yang keenam bahwa  Firman Tuhan memiliki fungsi pengajaran, koreksi, perbaikan, dan mendidik. Ini jelas kita lihat dalam 2 Timotius 3:16 yang berkata : “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dalam hal ini Firman itu adalah kehidupan yang menghidupkan yang akan mengajari kita apa yang harus dilakukan selama hidup didunia ini yang berkenan kepada Allah. Firman itu akan mengkoreksi dan  mengevaluasi serta menyatakan mana yang salah dan mana yang benar dari setiap perbuatan kita supaya kita nantinya selamat kembali kepada Bapa. Firman itu juga akan memperbaiki dan mereformasi segala sifat dan kelakuan kita yang tidak berkenan kepada Allah dan yang menyimpang. Kemudian Firman itu juga akan mendidik kita dalam kebenaran sehingga hidup memiliki karakter yang makin serupa dengan Kristus  sehingga kita bekenan kepada Allah.

 

2. Keselamatan yang dari Tuhan.

Selanjutnya Firman Tuhan hari ini berbicara tentang keselamatan.  Tentunya keselamatan ini adalah yang datangnya dari atas, inisiatif dari atas, bukan inisiatif manusia tetapi mutlak inisiatif Tuhan. Sebab manusia yang telah berdosa dan sudah diperhamba dosa tidak akan mungkin menyelamatkan dirinya sendiri lagi. Meskipun manusia itu berusaha dan berjuang untuk merdeka tetapi tidak akan mungkin bisa selamat. Hanya jika yang dari atas (yaitu Yesus)  yang datang menyelamatkan dan memerdekakan maka manusia itu bisa benar-benar merdeka, sebagaimana Yesus katakan dalam Yohanes  8:36: “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Nas Firman Tuhan di ayat 10 mengatakan bahwa keselamatan yang dari Tuhan akan selalu dekat kepada orang yang takut akan Tuhan. Hal ini menjadi syarat dan keharusan jika kita ingin melihat segala kebaikan dan karya keselamatan yang daripada Tuhan. Ketika kita takut akan Tuhan maka terbukalah pengetahuan; Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan”.  Lalu dalam  Mazmur  111:10 berkata: “ Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya”.  Takut akan Tuhan berbeda dengan takut akan Setan. Jika takut akan Tuhan maka kita harus semakin mendekat kepadaNya. Dengan demikian kita diselamatkanNya. Sedangkan takut akan setan maka kita harus  menjauhinya supaya kita selamat. Jika semakin mendekat kepadanya maka kita akan binasa. Jadi takut akan Tuhan berhubungan erat dengan keselamatan dan jalan keluar dalam menghadapi seluruh problema hidup ini.  Seperti dalam Amsal 1:7 dan Mazmur 111:10 diatas jika takut akan Tuhan maka terbukalah pengetahuan, terbukalah hikmat dengan demikian akan ada jalan keluar dan akhirnya kita memuji-muji Tuhan.

Keselamatan itu sendiri sesungguhnya tidak jauh dan tidak susah untuk dirasakan dan dialami  oleh setiap orang yang takut dan percaya kepada Tuhan. Keselamatan itu dekat bahkan sangat dekat. Sebab keselamatan itu adalah Firman itu sendiri. Dalam Roma  10:8 berkata: “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.” Karena itu saudara ketika Firman sedang kita  dengarkan, sedang kita baca, sedang kita renungkan, maka keselamatan itu dekat bahkan bersama-sama dengan kita. Firman itu Immanuel. Jadi  orang yang tinggal dalam Firman Tuhan, dan Firman Tuhan  tinggal dalam dia,  akan mendapatkan keselamatan itu dan hidup dalam keselamatan.

Keselamatan seperti apa yang di maksud di sini?. Keselamatan yang dimaksud disini adalah kebebasan  dari hukuman maut sebagai konsekuensi dari dosa. Inilah sebagai yang terutama. Yang kedua adalah bebas dan menang terhadap penderitaan. Sebagaimana dalam Filipi 1: 29 dikatakan: “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia”.  Tuhan memberikan kita satu paket karunia yang luar biasa. Di samping karunia keselamatan diberinya juga karunia menderita. Karunia keselamatan menjamin kita lepas dan menang terhadap maut atau kematian neraka, dan karunia menderita menjamin kita menang menanggung segala penderitaan dan cobaan hidup demi dan karena Kristus. Karena itu bagi saudara yang belum menerima paket karunia ini atau yang belum yakin sudah menerima paket karunia ini, berdoalah dengan sungguh-sungguh supaya Tuhan  mengaruniakannya kepada saudara. Hal ini bukan menjamin orang yang takut akan Tuhan tidak akan mengalami penderitaan lagi, tetapi kemenangan dan kelepasan dari penderitaan itulah yang dijaminnya sebab Kristus sudah mengalahkannya.

Di dalam Yesus kita semua yang percaya kepadaNya akan disertai dan dimenangkan dalam menghadapi setiap pergumulan dan penderitaan yang kita hadapi di dunia ini.  Karena itu Paulus berkata kepada jemaat di Roma pada kitab Roma  8:37 demikian: “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita”. Karena itu dengan yakin Firman Tuhan berkata dalam Roma 8: 35 berkata “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?. Jadi kemenangan kita adalah karena Kristus ada di dalam dan beserta kita.

Saya teringat dengan sebuah video singkat tentang seekor anak beruang yang hendak dimangsa oleh seekor singa dewasa. Singa ini mengejar terus dan anak beruang ini berusaha menyelamatkan diri. Tujuannya hanya satu yaitu kembali ke induknya. Sesekali dia terjatuh, terdesak, nyaris tertangkap,  lalu lolos dan melarikan diri, dikejar lagi, lalu menyeberangi sebuah sungai dengan batang pohon yang tumbang. Dengan ketakutan dan hati-hati dia menyebarang tetapi akhirnya terjatuh ke sungai. Lalu dia terapung-apung terbawa sungai sampai ketepi, dan singa ini terus mengejar mengikuti sungai. Anak beruang ini kelelahan dan ketakutan dan bagian mukanya berdarah kena cakaran si Singa. Di saat yang genting dan singa semakin dekat hendak menerkam anak beruang ini, dan anak beruang ini tak berdaya dan hanya bersuara dan menjerit sekuatnya sambil memandang dengan ketakutan singa yang  kelaparan didepannya, tanpa disadarinya singa ini berhenti dan berbalik lari meninggalkan anak beruang ini. Anak beruang inipun terus berteriak, namun tanpa disadarinya dibelakangnya ada teriakan yang sangat besar dan bergelora yang membuat singa itu ketakutan dan lari. Suara besar dan teriakan bergelora itu  datang dari sang induk beruang yang besar dan siap untuk membela dan melindungi anak yang dikasihinya. Maka  anak beruang itupun selamat dan kembali kedekapan induknya.

Saudaraku, mungkin kita sudah lelah dan capek di dalam menghadapi pergumulan hidup ini, kita berjuang dan terus berlari untuk menyelamatkan diri. Sepertinya kita tersudut dan tanpa harapan. Tetapi percayalah, keselamatan itu akan segera tiba. Berharap dan percayalah hanya kepada Yesus pahlawan sejati yang sudah mengalahkan maut, akan membela dan melindungi kita yang percaya kepadaNya dan berlindung hanya padaNya. Jangan berlari mencari pertolongan kepada dunia ini, tetapi carilah perlindungan hanya kepada Yesus.

 

3. Dampak dari Keselamatan

Saudara, ketika Keselamatan itu tiba, maka akan memberikan kelegaan, ketenangan dan kegembiraan. Keselamatan yang dari Tuhan tidak pernah terlambat. Dia selalu tepat waktu. Sekalipun kita merasa Dia terlambat untuk menolong kita , maka sesungguhnya di dalam keterlambatan itu jugalah Dia tepat waktu.

Hal pertama sebagai dampak dari keselamatan itu yang bisa kita lihat dari Nas Firman Tuhan ini di ayat 11 adalah bahwa Kasih dan kesetiaan bertemu. Tuhan yang adalah kasih yang tidak menghendaki kematian orang fasik tetapi  supaya mereka bertobat dan hidup (Yehezkiel 18:23). Lalu Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”. Karena itu Allah merancang dan menyediakan jalan keselamatan bagi manusia dan menubuatkannya sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa terus sampai ribuan tahun sesudahnya oleh para nabi-nabi dinubuatkan. Kesetiaan Allah terbukti dan teruji dengan lahirnya Mesias Juru Selamat yang dijanjikan itu yaitu Yesus Kristus yang akan kita rayakan dalam Natal di bulan Desember ini. Di sinilah Kasih dan Kesetiaan bertemu.

Hal kedua adalah bahwa Keadilan dan damai sejahtera saling bercium-ciuman. Bercium-ciuman disini maksudnya adalah pemberian salam dengan pipi ketemu pipi. Pipi kanan ketemu pipi kanan dan pipi kiri ketemu pipi kiri. Kiasan ini menunjukkan bahwa ketika keselamatan itu tiba maka keadilan akan ditegakkan. Keadilan akan muncul. Kebenaran akan dinyatakan. Tidak selamanya lagi yang lemah itu ditindas, yang hina itu diabaikan, yang miskin itu tidak diperhitungkan. Tetapi jika keselamatan itu tiba maka keadilan akan menyertainya. Di hadapan Tuhan semua akan diperlakukan sama, standartnya sama, ukurannya sama yaitu sesuai dengan yang Tuhan tetapkan/ukurkan. Karena itu ketika kadilan itu dinyatakan maka damai sejahtera akan mengikutinya. Sebagaimana salam berciuman  itu, dipipi kiri akan ada keadilan dan dipipi kanan akan ada damai sejahtera, dan dua-duanya akan sejalan.

Hal ketiga yang mengikut sebagai dampak dari Kasih dan keadilan itu adalah respon manusia yang mendapatkan keselamatan itu dan konsistensi keadilan Allah di bumi. Dalam ayat 12 dikatakan: “kesetiaan yang terus tumbuh dari bumi” artinya ini menyangkut hubungan horizontal sesama manusia. Dimana manusia yang takut akan Tuhan akan saling setia menyatakan kasih dan berbuat kasih, saling mensejahterakan, saling menguatkan satu dengan yang lain, dan saling membutuhkan.  Inilah respon manusia terhadap keselamatan itu yang diterapkan dan diaplikasikan kepada sesamnya manusia, sebab manusia sudah lebih dahulu mendapatkannya dari Allah.  Selanjutnya dikatakan “keadilan akan menjenguk dari langit”. Inilah konsistensi keadilan Allah  di bumi yang turun dari sorga. ini artinya secara vertikal  bahwa Tuhan akan selalu menyatakan keadilanNya di bumi kepada ciptaanNya, kepada orang-orang yang takut akan Dia. Kalau keadilan manusia bisa tebang pilih dan pilih kasih, maka keadilan Tuhan tidak akan melakukan yang demikian. Bahkan dikatakan  Yesus akan datang kembali sebagai Hakim yang adil di akhir jaman.  

Hal keempat sebagi dampak dari keselamatan itu adalah di Ayat 13. Di ayat ini dikatakan bahwa Tuhan akan memberikan kebaikan dan bumi ini mengeluarkan hasilnya yang terbaik. Apa yang dikerjakan tangan kita (orang-orang yang takut akan Dia) akan Tuhan berkati dan menghasilkan yang terbaik. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anaknya kelaparan dan kekurangan. Tuhan akan mencukupkan  dan memerintahkan bumi ini untuk mengeluarkan hasilnya. Dengan demikian orang-orang yang takut akan Dia akan terpelihara selama hidup di dunia ini.

Saudara, Allah tidak tanggung-tanggung mengasihi kita. Tuhan mengasihi kita sampai mengorbankan diriNya sendiri yaitu Anaknya yang Tunggal sebagai korban keselamatan dan pendamaian supaya kita yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. Jika  Keselamatan yang dari Tuhan itu sudah dikaruniakan bagi seseorang, maka perubahan ajaib akan terjadi di dalam hidupnya.   Keselamatan itu akan berdampak nyata dalam kehidupannya. Lalu dampak keselamatan  yang dari Tuhan itu akan menghadirkan otoritas dan hadirat Tuhan  di bumi ini dan  dan membuat FirmanNya sebagai patokan dan jalan yang harus diikuti oleh setiap orang yang percaya kepadaNya yang mau hidup seturut FirmanNya. Kalau jejak kaki Tuhan itu yaitu jalan kebenaran itu diikuti maka ia (manusia) akan selamat.

Peganglah kebenaran  Firman Tuhan yang murni dan jangan lepaskan, itulah yang akan memerdekakan dan membebaskan kita dari kutuk dosa, dan menyelamatkan kita dari murka Allah yang menyala-nyala atas orang-orang durhaka. Selamat memegang Firman Allah, selamat merenungkan dan melakukannya, dan selamat menyambut keselamatkan yang dari Tuhan.

 

Shalom, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Ev. Harles Lumbantobing

 

KLIK  ARSIP  untuk melihat tulisan lainnya  di Daftar... ARSIP..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda yang baik, sopan dan bahasa yang mudah dimengerti. terimakasih